AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA



RINGKASAN MATERI AKUNTANSI BIAYA
AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA




NAMA KELOMPOK :

1.
Luh Putu Noviani
1417051002
2.
Dwi Januangganiti
1417051008
3.
Made Yogik Mahardika
1417051018
4.
Ni Made Dwi Pranita Dewi
1417051030
5.
Made Wahyuni
1417051052
6.
Ni Luh Putu Ayu Paramita Wulandari
1417051294







JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
2015


PERLAKUAN AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA

A.    DEFINISI BIAYA TENAGA KERJA DAN GOLONGANNYA
      Biaya tenaga kerja diartikan sebagai tenaga kerja manusia, yaitu usaha fisik dan mental yang dikeluarkan oleh para karyawan/pegawai untuk kegiatan produksi. Biaya tenaga kerja adalah imbalan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang dapat dinilai dengan satuan uang atas pengorbanan yang diberikannya untuk kegiatan produksi.
      Biaya tenaga kerja secara garis besar dapat dibagi ke dalam tiga golongan yaitu :
1.      Gaji dan Upah Reguler
2.      Premi Lembur
3.      Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja.

B.     PERHITUNGAN WAKTU KERJA
KARTU JAM KERJA
Nama Tenaga Kerja :
Periode                       :                                                                               Unit Kerja :
Hari/Tanggal
Jam Masuk
Jam Istirahat
Jam Kembali
Jam Pulang
Jumlah Jam
Jam Reguler
Jam Lembur








































Kegiatan pertama yang dilakukan dalam akuntansi tenaga kerja adalah mencatat waktu kerja tersebut yang dilaksanakan oleh bagian personalia dengan membuat kartu jam kerja (job time ticket). Berikut contoh kartu jam kerja bagi karyawan.
C.    PERHITUNGAN DAN PENCATATAN GAJI DAN UPAH REGULER
Gaji dan upah regular yang biasa diterima tenaga kerja dihitung berdasarkan waktu jam kerja atau unit produksi dikalikan dengan tarif upah yang telah ditentukan. Waktu jam kerja umumnya ditentukan dalam jam kerja/mesin atau hari kerja.
Akuntansi biaya dilakukan dengan empat tahap pencatatan berikut ini :
1.      Tahap pertama yaitu merekapitulasi dan mengelompokkan gaji dan upah karyawan berdasarkan fungsi pokok di dalam perusahaan:
Jurnal :
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja           Rp-,
Biaya Overhead Pabrik                                            Rp-,
Biaya Administarsi & Umum                                   Rp-,
Biaya Pemasaran                                                      Rp-,
Gaji dan Upah                                                           Rp-,

2.      Tahap kedua, atas dasar daftar gaji dan upah tersebut. Bagian keuangan membuat bukti kas keluar dan cek untuk pengambilan uang dari bank.
Jurnal :
Gaji dan Upah                                                           Rp-,
Utang PPh Karyawan                                              Rp-,
Utang Gaji dan Upah                                               Rp-,

3.      Tahap ketiga adalah membayarkan gaji dan upah ke setiap karyawan setelah cek diuangkan.
Jurnal :
Utang Gaji dan Upah                                               Rp.,
            Kas                                                                             Rp-,

4.      Tahap keempat adalah menyetorkan pajak penghasilan (PPh) karyawan ke Kas Negara.
Jurnal :
Utang PPh Karyawan                                              Rp-,
Kas                                                                             Rp-,

Contoh Soal :
Misalkan perusahaan X hanya mempekerjakan 2 orang, Risa Rimendi dan Eliona Sari. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan April , bagian personalia, membuat daftar gaji dan upah perioade yang bersangkutan. Menurut kartu hadir, karyawan Risa Rimendi bekerja selama seminggu sebanyak 40 jam, dengan upah per jam Rp 1000, sedangkan karyawan Eliona Sari selama periode yang sama bekerja 40 jam dengan tarif upah Rp 750 per jam. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut.
Penggunaan Waktu Kerja
Risa Remendi
Eliona Sari

Untuk pesanan #103
Untuk pesanan #188
Untuk menunggu persiapan pekerjaan
15 jam
20 jam
5 jam
20 jam
10 jam
10 jam
Perhitungan :
                                                                                    Risa Rimendi              Eliona Sari
Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung      
            Pesanan#103                                                   15.000                        15.000
            Pesanan#188                                                     20.000                        7.500
Dibebankan sebagai BOP                                               5.000                         5.000
Jumlah Upah                                                                 40.000                       30.000
PPh yang dipotong oleh perusahaan 15%
dari upah minggu pertama bulan April
PPh yang dipotong 15% dari upah minggu pertama     6.000                                    4.500 
                                                                                     34.000                      34.000

Pencacatan :
·         Jurnal Distribusi Gaji Dan Upah
BDP- Biaya Tenaga Kerja                                       Rp 57.500
BOP                                                                            Rp 12.500
                        Gaji dan Upah                                                           Rp 70.000
·         Mencatat Gaji dan Upah atas dasar bukti kas keluar
Gaji dan Upah                                                           Rp 70.000
                        Utang PPh Karyawan                                              Rp 10.500
                        Utang Gaji dan Upah                                               Rp 59.500
·         Saat membayar gaji dan upah kepada karyawan
Utang Gaji dan Upah                                               Rp 59.500
                        Kas                                                                             Rp 59.500
·         Mencatat PPh karyawan ke Kas Negara
Utang PPh Karyawan                                              Rp 10.500
            Kas                                                                             Rp 10.500

D.    PERHITUNGAN DAN PENCATATAN PREMI LEMBUR
Dalam perusahaan, jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam satu minggu, maka mereka berhak menerima uang lembur dan premi lembur. Misalnya dalam satu minggu seorang karyawan bekerja selama 44 jam dengan tarif upah (dalam jam kerja biasa maupun lembur) Rp 600 per jam. Premi lembur dihitung sebesar 50% dari tarif upah. Upah karyawan tersebut dihitung sebgai berikut :

            Jam biasa                                                         40 x Rp 600    =          Rp24.000
            Lembur                                                            4   x Rp 600    =          Rp  2.400
            Premi lembur                                                   4  x  Rp 300    =          Rp  1.200
            Jumlah upah karyawan tersebut satu minggu                         =          Rp 27.000
Perlakuan terhadap premi lembur tergantung atas alasan-alasan terjadinya lembur tersebut. Premi lembur dapat ditambahkan pada upah tenaga kerjs langsung dan dibebankan pada pekerjaan atau departemen tempat terjadinya lembur tersebut.

E.     Menghitung Dan Mencatat Biaya Lain Yang Berhubungan Dengan Tenaga Kerja (Labor Related Costs).

1.      Setup Time
Seringkali terjadi sebuah pabrik memerlukan waktu dan sejumlah biaya untuk memulai produksi. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut biaya pemula produksi (set up costs). Biaya pemula produksi diperlukan pada waktu pabrik atau proses mulai dijanlankan atau dibuka kembali atau pada waktu produk baru diperkenalkan. Biaya pemula produksi meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk pembuatan rancang bangun, penyusunan mesin dan peralatan, latihan bagi karyawan dan kerugian-kerugian yang timbul akibat belum adanya pengalaman.
Ada tiga cara perlakuan terhadap biaya pemula produksi :
a)      Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung.
Bila biaya pemula produksi dapat diidentifikasikan pada pesanan tertentu, maka biaya ini seringkali dimasukkan dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung dan dibebankan langsung ke rekening Barang Dalam Proses.
b)      Dimasukkan sebagai unsure biaya overhead pabrik
Biaya pemula produksi  dapat diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik. Jurnal untuk mencatat biaya pemula produksi adalah sebagai berikut :
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya             Rp-,
      Kas                                                                                         Rp-,
      Utang Dagang                                                                       Rp-,
      Persediaan                                                                             Rp-,

c)      Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan. Biaya pemula produksi dapat dibebankan kepada pesanan tertentu, dalam kelompok biaya tersendiri, yang terpisah dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2.      Waktu Menganggur (Idle Time)
Dalam mengolah produk, seringkali terjadi hambatan-hambatan, kerusakan mesin atau kekurangan pekerjaan. Hal ini menimbulkan waktu mengganggur bagi karyawan. Biaya-biaya yang dikeluarkan selama waktu mengganggur ini diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.
Contoh soal :
Misalkan seorang karyawan harus bekerja 40 jam per minggu. Upahnya Rp 600 per jam. Dari 40 jam kerja tersebut misalnya 10 jam merupakan waktu menganggur, dan sisanya digunakan untuk mengerjakan pesanan tertentu.
Perhitungan :
BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung         30 x Rp 600    = Rp 18.000
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya    10 x Rp 600    = Rp   6.000
Gaji Dan Upah                                                                     Rp 24.000
Pencatatan :
BDP- Biaya Tenaga Kerja Langsung               Rp 18.000
BOP Sesungguhnya                                            Rp   6.000
Gaji Dan Upah                                                                      Rp 24.000


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA"

Postingan Populer