BAB I
TEORI AKUNTANSI
PEREKAYASAAN PELAPORAN
KEUANGAN
A. Pengertian
Teori Akuntansi
Pada dasarnya akuntansi yang
dipraktikkan di dalam suatu wilayah Negara sebenarnya tidak terjadi begitu saja
secara alamiah tetapi dirancang dan dikembangakan secara sengaja untuk mencapai
tujuan sosial tertentu. Praktik akuntansi yang nyatanya berjalan disuatu Negara
belum tentu merefleksi pilihan terbaik ditinjau secara konseptual dan ideal
serta dari tujuan yang ingin dicapai . Teori akuntansi membahas perlakuan – perlakuan
dan model – model alternative yang dapat menjadi jawaban atas masalah – masalah
yang dihadapi dalam praktik .
B. Arti
Penting Teori Akuntansi
Praktik akuntansi bersifat dinamik dan
selalu menghadapi masalah – masalah praktis dan profesional . Beberapa
pertanyaan berikut merupakan contoh masalah yang dihadapi praktik akuntansi :
1.
Apakah
selisih kurs valuta asing dibiayakan atau dikapitalisasi ?
2.
Manakah
istilah yang tepat untuk padan kata cost of goods sold : harga pkok penjualan ,
beban pokok penjualan , atau kos barang terjual ?
3.
Apa
kriteria kapitalisasi sewaguna yang seharusnya di Indonesia ?
Jawaban atas
pertanyaan – pertanyaan diatas dan berbagai masalah praktik lainya dapat
diberikan atas dasar taktik cerdik belaka atau atas dasar penalaran yang sehat
. Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik , Pemahamanya oleh
praktis dan penyusun standar akan sangat mendorong pengembangan serta perbaikan
menuju praktik yang sehat . Pemecahan masalah akuntansi dengan taktik cerdik
atas dasar pengalaman saja dapat disamakan dengan pemecahan masalah dengan coba
– coba atau coba dan ralat .
C. Pengembangan
akuntansi
Seperangkat pengetahuan akuntansi
dapat dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi yang
dipraktikkan di dunia nyata dan sekaligus sebagai suatu displin pengetahuan
yang diajarkan diperguruan tinggi . Dilain pihak , sebagai objek pengetahuan
diperguruan tinggi , akademis memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian
yaitu bidang praktik dan teori .
D. Peran
Riset Akuntansi
Dalam dua dasawarsa terakhir , ada
kecendrungan bahwa akademisi berusahaa lebih jauh untuk membawa akuntansi
menjadi suatu ilmu pengetahuan ilmiah atau sains yang makin menjauhkan antara
dunia praktik dan dunia akademik . Dimana riset merupakan bagian penting dalam
pengajaran akuntansi . , walaupun demikian riset tersebut hendaknya diartikan
secara luas tidak hanya mencakup penelitian empiris tetapi juga meliputi
penelitian analitis dalam bentuk artikel atau makalah akademik .
E. Pengertian
Akuntansi
Teori akuntansi sangat erat hubunganya
dengan akuntansi keuangan bahkan teori akuntansi dijumpai khususnya dalam
konteks akuntansi keuangan . Tidak ada definisi autoritatif yang cukup umum
untuk dapat menjelaskan apa sebenarnya akuntansi itu .
Akuntansi didefinisi sebagai
seperangkat sepengetahuan karena wilayah materi dan kegiatan cukup luas dan
dalam serta telah membentuk kesatuan pengetahuan yang terdokumentasi secara
sistematis dalam bentuk literature akuntansi .
F. Seni
, Sains , atau Teknologi
Pada awal perkembangnya akuntansi
dapat dikatakan sebagai kerajinan karena orang yang akan memproleh pengetahuan
dan keterampilan akuntansi harus terjun langsung dalam dunia praktik dan
mengerjakan magang pada praktisi . Akuntansi dikatakan sebagai seni maka yang
dimaksud adalah cara menerapkannya bukan sifatnya sebagai seperangkat
pengetahuan . Sebagai seperangkat pengetahuan , akuntansi lebih dari sekadar
seni . Sedangkan bila akuntansi dipandang sebagai sains , akuntansi akan banyak
membahas gejala akuntansi seperti mengapa perusahaan memilih metode akuntansi
tertentu , faktor – faktor yang mendorong manajemen memanipulasi laba , dan
apakah partisipasi dalam penyusuna anggaran mempengaruhi kinerja manajer
divisi.
G. Akuntansi
Sebagai Teknologi
Sebagai teknologi , akuntansi dapat
memanfaatkan teori – teori dan pengetahuan yang dikembangkan dalam displin ilmu
yang lain untuk mencapai tujuan tertentu tanpa harus mengembangkan teori
tersendiri . Penerapan teknologi tidak dapat lepas dari nilai budaya tempat
akuntansi akan diterapkan . Perera menyatakan bahwa sains bersifat universal
dan bebas nilai tetapi akuntansi tetap dapat menggunakan teknik – teknik ilmiah
untuk kepentingan pembengannya . Oleh karena itu , akuntansi harus responsif
terhadap kebutuhan masyarakat dan juga harus merefleksi kondisi sosial ,
politis , hukum , budaya , dan ekonomik tempat akuntansi beroperasi atau
diterapkan .
H. Perekayasaan
Pelaporan Keuangan
Perekayasaan akuntansi mengikuti
proses yang sama baik pada tingkat makro (nasional) maupun pada tingkat mikro
(perusahaan). Yang dimaksud akuntansi dalam perekayasaan ini adalah akuntansi
dalam arti luas yaitu sebagai suatu sistem
pelaporan keuangan umum yang melibatkan kebijakan umum akuntansi ( tentang
struktur , mekanisme , pihak yang terlibat , dan standar pelaporan) . Dalam
perekayasaan pelaporan keuangan , akuntansi memanfaatkan penegtahuan dan sains
dari berbagai displin ilmu .
I. Teori
Akuntansi Sebagai Sains
Teori akuntansi sering dimaksudkan sebagai
sains yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk pengetahuan dan
praktik akuntansi . Teori akuntansi akan merupakan seperangkat hipotesis –
hipotesis yang bersifat deskriptif sebagai hasil penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah tertentu . Oleh karena itu , teori akuntansi berisi keseluruhan
analisis dan komponen – komponennya yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan
memprediksi gejala – gejala atau peristiwa dalam akuntansi . Karena teori
akuntansi disetarakan dengan sains , apa yang dibahas dan dihasilkan oleh teori
ini harus memenuhi kriteria sains yaitu bebas nilai ( tidak untuk mencapai
tujuan sosial atau ekonomik tertentu) , koheren , universal , dan dapat diuji /
diverifikasi secara empiris .
J. Teori
Akuntansi Sebagai Penalaran Logis
Bila diterapkan untuk akuntansi ,
teori akuntansi sering dimaksudkan sebagai suatu penalaran logis yang
memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu ( baik
menurut standar akuntansi atau menurut tradisi ) dan tentang struktur akuntansi
yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu .Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
teori akuntansi merupakan penalaran logis . Proses penalaran logis untuk
akuntansi dalam bentuk perekayasan pelaporan keuangan . Perekayasaan akuntansi
(pelaporan keuangan ) menghasilkan suatu rerangka konseptual .
K. Perspektif
Teori Akuntansi
Bila akuntansi diperlakukan sebagai
sains , teori akuntansi akan merupakan penjelasan ilmiah . Bila akuntansi
diperlakukan sebagai teknologi , teori akuntansi diartikan sebagai penalaran
logis . Selain perspektif (aspek) taksonomi yang membagi teori akuntansi
menajdi penjelasan ilmiah dan justifikasi . teori akuntansi juga sering
dikelompokkan atas dasar persfektif lain menurut tujuan atau penekanan
pembahasan .
L. Aspek
Sasaran Teori
Aspek sasaran ini mendasari pembedaan
teori akuntansi menjadi teori akuntansi positif dan normative . Penjelasan
positif berisi pernyataan tentang sesuatu ( kejadian , tindakan atau perbuatan)
seperti apa adanya sesuai dengan fakta atau apa yang terjadi atau dasar
pengamatan empiris . Penjelasan normative diarahkan untuk mendukung atau
menghasilkan kebijakan politik sehingga bersifat pembuatan kebijakan .
M. Aspek
Tataran Semiotika
Semiotika merupakan bidang kajian yang
membahas teori umum tentang tanda – tanda dan symbol – symbol dalam bidang
linguistika . Sebagai teori umum dalam penyimbolan informasi , Semiotika membahas tiga pertanyaan pokok
yang berkaitan dengan symbol informasi . ketiga pertanyaan tersebut adalah :
1.
Apakah
symbol tersebut logis ?
2.
Apa
makna yang dikandung oleh symbol ?
3.
Apakah
ungkapan tersebut mempunyai efek (pengaruh) terhadap penerimaan ?
Pokok masalah
di atas membentuk tiga tataran (level) semiotika yaitu sintaktika,semantika ,
dan pragmatika . Sintaktika menelaah logika dan kaidah bahasa yaitu hubungan
logis di antara tanda – tanda atau simbol – simbol bahasa.
N. Teori
Akuntansi Semantik
Teori akuntansi semantic menekankan
pembahsan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas ( kegiatan
perusahaan) ke dalam tanda – tanda bahasa akuntansi , sehingga orang dapat
membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara langsung menyaksikan
kegiatan tersebut .
O. Teori
Akuntansi Sintaktik
Teori akuntansi sintatik adalah teori
yang berorientasi untuk membahas masalah – masalah tentang bagaimana kegiatan –
kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara semantic dalam elemen –
elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan.
P. Teori
Akuntansi Pragmatik
Teori ini memusatkan perhatianya pada
pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai laporan .Dengan kata
lain , teori ini membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi .
Q. Aspek
Pendekatan Penalaran
Penalaran mempunyai peran penting dalam
rangka menerima atau menolak kebenaran suatu teori . Proses penyimpulan yang
menghasilkan pernyataan atau penjelasan sebagai teori dapat bersifat deduktif
maupun induktif .
R. Penalaran
Deduktif
Merupakan proses penyimpulan yang
berawal dari suatu pernyataan umum yang disepakati ke pernyataan khusus sebagai
simpulan . Penalaran deduktif dalam akuntansi digunakan untuk member penjelasan
dan dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan akuntansi menganut konsep
kontinuitas usaha .
S. Penalaran
Induktif
Merupakan kebalikan dari penalaran
deduktif .Penalaran ini berawal dari suatu pernyataan atau keadaan yang khusus
dan berakhir dengan pernyataan umum yang merupakan generalisasi dari keadaan
khusus tersebut . Dalam akuntansi pada umunya digunakan untuk mengahsilkan
pernyataan umum yang menjadi penjelasan terhadap gejala akuntansi tertentu .
Pernyatan – pernyataan umum tersebut biasanya berasal dari hipotesis yang
diajukan dan diuji dalam suatu penelitian empiris .
T. Verifikasi
Teori Akuntansi
Agar menyakinkan , suatu teori harus
benar ( valid) . Verifikasi teori merupakan prosedur untuk menentukan apakah
suatu teori valid atau tidak . Pendekatan untuk mengevaluasi validitas teori
bergantung pada sasaran dan tataran teori yang diverifikasi. Daya prediksi
sering digunakan sebagai kriteria validitas teori , asumsi , atau premis
akuntansi . Suatu teori dikatakan mempunyai daya prediksi yang tinggi bila
sesuatu yang diharapkan dari kebijakan yang didasarkan atas teori tersebut
besar kemungkinanya akan terjadi . Jadi sedapat – dapatnya teori harus
diverifikasi validitasnya atas dasar penalaran logis , bukti empiris , daya
prediksi dan pertimbangan nilai ( value judgments) yang telah disepakati .
By. Ni Luh Junia Purnami
Belum ada tanggapan untuk "TEORI AKUNTANSI PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN"
Post a Comment