“KEWIRAUSAHAAN”
OPERATION
PLAN
OLEH :
NI LUH JUNIA PURNAMI NIM : 1417051041
AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
A.
Pegertian
perencanaan operasional
Perencanaan
operasional umumnya merupakan turunan/terjemahan dari tujuan umum perusahaan
dalam rentang waktu tertentu (selama satu tahun umpamanya) berikut rencana
stragtegis yang sudah ditetapkan oleh manajemen. Walau demikian perencanaan
operasional dapat juga digunakan oleh individu untuk keperluan pribadinya,
bahkan dianjurkan agar pekerjaannya terarah dan terorganisir dengan baik.
Perencanaan
operasional adalah perencanaan yang memusatkan perhatiannya pada operasi
sekarang (jangka pendek) dan terutama berkenaan dengan tujuan mencapai
efisiensi.
Perencanaan operasional merupakan kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi.
Perencanaan operasional merupakan kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi.
Rencana
operasional disusun oleh unit-unit atau individu staf yang ada dalam struktur
organisasi sekolah dan mengacu pada program yang relevan dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing.
Perencanaan
operasional yang khas :
·
Perencanaan produksi
(Production Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan teknologi
yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
·
Perencanaan keuangan
(Financial Plans): Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan
untuk aktivitas operasional
·
Perencanaan Fasilitas (Facilites Plans):
Perencanaan yang berhubungan dengan fasilitas&layout pekerjaan yang
dibutuhkan untuk mendukung tugas.
·
Perencanaan pemasaran
(Marketing Plans): Berhubungan dengan keperluan penjualan dan distribusi
barang/jasa
·
perencanaan sumber daya manusia (Human
Resource Plans): berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan
orang-orang dalam berbagai pekerjaan.
B. Rencana Operasional
Perencanaan operasional adalah
bagian dari rencana kerja strategis. Ini menggambarkan cara-cara jangka pendek
mencapai tonggak dan menjelaskan bagaimana, atau apa sebagian, rencana
strategis akan dimasukkan ke dalam operasi selama periode operasional yang
diberikan, dalam kasus aplikasi komersial, satu tahun fiskal atau istilah lain
anggaran yang diberikan. Rencana operasional adalah dasar untuk, dan pembenaran
dari sebuah permintaan anggaran operasi tahunan. Oleh karena itu, rencana
strategis lima tahun akan membutuhkan lima (5) rencana operasional didanai oleh
lima anggaran operasional.
Rencana operasional harus menetapkan
kegiatan dan anggaran untuk setiap bagian organisasi untuk 1 berikutnya - 3
tahun. Mereka menghubungkan rencana strategis dengan kegiatan organisasi akan
memberikan dan sumber daya yang diperlukan untuk membebaskan mereka.
Terdapat dua jenis utama dari
rencana yaitu rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis
merupakan rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan yang luas yaitu
untuk melaksanakan tugas-tugas suatu organisasi. Sedangkan rencana operasional
merupakan rencana yang memberikan rincian tentang bagaimana rencana strategis
itu akan dilaksanakan.
Adapun bentuk Rencana operasional
terdiri dari:
1) Rencana sekali pakai (single-use
plans), dikembangkan untuk mencapai tujuan khusus dan dibubarkan bila rencana
ini telah selesai dilaksanakan. Contoh : program, proyek
2) Rencana tetap (standing plans),
merupakan pendekatan yang telah dibakukan untuk menangani situasi yang berulang
kali terjadi dan yang dapat dengan mudah diantisipasi. Contoh : kebijakan,
peraturan.
Rencana kegiatan operasional adalah
cara spesifik yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran kegiatan. Rencana
kegiatan ini dapat memiliki bentuk sebagai berikut:
1)
Rangkaian sasaran yang lebih spesifik
dengan jangka waktu yang lebih pendek.
2)
Rangkaian kegiatan yang saling terkait
akibat dipilihnya suatu alternatif intervensi.
3)
Rencana kegiatan operasional memiliki
jangka waktu spesifik, kebutuhan sumber daya yang spesifik dan akontabilitas
untuk setiap tahapannya.
C.
Secara
Umum Rencana Kegiatan Operasional Mengandung Unsur –Unsur:
1) Tahapan atau rencana kegiatan
spesifik yang harus dilakukan.
2) Adanya orang yang bertanggung jawab
agar setiap tahap atau tindakan dapat diselesaikan dengan baik.
3) Jadwal untuk menjalankan setiap
tahapan atau tindakan.
4) Sumber daya yang perlu dialokasikan
agar tahapan atau tindakan tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
5) Adanya mekanisme umpan balik untuk
memantau setiap tahapan atau tindakan.
D.
Langkah-Langkah
Perencanaan Operasional
Menurut Morphet dalam Made pidarta (2005:101)
prosedur yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan operasional:
1) Mengumpulkan
informasi dan analisa data
2) Menyelesaikan
perubahan dalam bentuk kebutuhan
3) Mengidentifikasi
tujuan dan prioritas
4) Membentuk
alternatif-alternatif penyelesaian
5) Mengimplementasi,
menilai dan memodifikasi
Dalam melakukan perencanaan operasional maka
diperlukan langkah-langkah tertentu. Langkah-langkah tersebut merupakan
prosedur yang harus diikuti dalam setiap melakukan perencanaan, sebab tanpa
prosedur tersebut maka kurang sempurna perencanaan tersebut. Langkah-langkah
itu adalah sebagai berikut :
a)
Langkah 1: Menetapkan tujuan. Sering
sebuah organisasi mempunyai banyak tujuan, maka harus memilih diantara banyak
tujuan tersebut, tujuan dapat dirumuskan sesuai dengan maksud misi dan sasaran
yang dikehendaki. Tentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki,
tujuan yang besar akan sukar dapat dicapai dengan sumber daya yang sangat
terbatas, maka harus menetapkan tujuan yang terbaik bagi organisasi.
b)
Langkah 2: Memahami atau merumuskan
keadaan saat ini. Rencana adalah menyangkut kegiatan dimasa yang akan datang,
apa yang dapat dilakukan dimasa yang akan datang sangat ditentukan pula keadaan
atau posisi organisasi pada saat ini. Oleh karena itu organisasi harus
mengetahui, memahami dan kemudian merumuskan posisinya saat ini. Untuk keperluan
itu diperlukan data dan informasi yang relevan dengan tujuan organisasi.
c)
Langkah 3: Mengidentifikasikan Kemudahan
dan Hambatan. Organisasi harus melakukan identifikasi dan inventarisasi
faktor-faktor kemudahan dan hambatan dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan
mengetahui kemudahan-kemudahan, organisasi akan dapat memanfaat-kannya peluang
tersebut sebaik-baiknya. Sebaliknya dengan mengetahui kemungkinan hambatan,
maka organisasi sedini mungkin sudah mempersiapkan untuk menanggulanginya atau
mengantisipasinya yang akan dirumuskan dan kemudian dirumuskan pada berbagai kegiatan
untuk mencapai tujuan.
Menurut Louis A. Allen perencanaan terdiri dari
kegiatan-kegiatan :
a)
Meramalkan, memperkirakan waktu yang
akan datang.
b)
Menetapkan maksud tujuan (objects) sebagai:
hasil akhir yang diharapkan: menentukan tujuan atau sasaran (goals/target).
c)
Mengarahkan (programming), menetapkan
urutan dari kegiatan-kegiatan yang diperlukan: langkah-langkah yang akan
diambil menurut prioritas pelaksananya
d)
Menyusun tata waktu (schedulling),
menetapkan urutan waktu yang tepat agar tindakan yang dilakukan dapat berhasil
baik.
e)
Menyusun anggaran belanja (budgeting),
yaitu mengalokasikan sumber-sumber yang tersedia, dinyatakan dalam
istilah-istilah keuangan.
f)
Memperkembangkan prosedur-prosedur,
membuat standar
E. Komponen-Komponen Rencana
Operasional
Komponen-komponen Renop meliputi:
1)
Latar Belakang dan Rasional adalah
alasan atau argumentasi yang mendasari kegiatan yang diusulkan. Beberapa hal
yang perlu diuraikan dalam bagian ini meliputi:
a) Penjelasan mengenai akar permasalahan yang telah berhasil diidentifikasi pada telaah diri saat menyusun Renstra, yang akan diselesaikan dengan melaksanakan Renop ini.
a) Penjelasan mengenai akar permasalahan yang telah berhasil diidentifikasi pada telaah diri saat menyusun Renstra, yang akan diselesaikan dengan melaksanakan Renop ini.
b)
Kebijakan dan tujuan yang dirumuskan
dalam Rencana Tindak dalam dokumen Renstra.
c)
Apabila Renop yang disusun untuk tahun
kedua dan seterusnya dari siklus implementasi Renstra.
d)
Argumentasi (alasan) tentang mengapa
uraian Renop yang akan dilaksanakan adalah pilihan yang paling tepat untuk
menyelesaikan akar permasalahan tersebut diatas.
2)
Sasaran adalah hasil yang akan peroleh
pada akhir kegiatan operasional. Sasaran adalah penggambaran hal yang ingin
diwujudkan melalui tindakan-tindakan yang diambil sekolah guna mencapai tujuan
(target terukur). Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
sekolah atau unit yang ada di sekolah dalam rumusan yang lebih spesifik,
terukur, dalam kurun waktu satu tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator
sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan
pada tahun bersangkutan. Setiap sasaran disertai target masing-masing.
3)
Dapat dicapai dalam waktu tahun
tertentu.
4)
Indikator kinerja adalah ukuran
kuantitatif atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran
atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu
yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau
melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, tahap
setelah kegiatan selesai dan berfungsi, serta untuk meyakinkan bahwa kinerja
hari demi hari organisasi/unit kerja yang bersangkutan menunjukkan kemajuan
dalam rangka dan atau menuju tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Tanpa
indikator kinerja sulit bagi kita untuk menilai kinerja (keberhasilan atau
ketidakberhasilan) sekolah atau unit kerja yang ada di bawahnya. Secara umum
indikator kinerja memiliki fungsi:
5)
Rancangan Kegiatan dengan menentukan
jenis dan tahap-tahap pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
operasional selama satu tahun. Pada setiap langkah (sub-kegiatan) harus
dijelaskan, maksud dan tujuannya yang ingin dicapai secara ringkas dan jelas.
Rancangan kegiatan yang efektif harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai
berikut. Kegiatan tersebut bukan merupakan investasi atau pengadaan sumberdaya.
Namun harus berupa dampak dari investasi atau upaya pemanfaatan investasi.
Kegiatan dapat berlangsung terus-menerus sementara investasi merupakan
implikasi dan hanya merupakan tahap paling awal dari sebuah kegiatan.
6)
Sumber daya yang dicantumkan dalam Renop
merupakan uraian rinci mengenai jenis, kualifikasi, dan kuantitas sumber daya
yang dibutuhkan agar kegiatan/sub-kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan
dan dijaga keberlangsungannya (sustainability). Sumber daya ini dapat meliputi
SDM, pra-sarana dan sarana pendidikan, buku-buku perpustakaan, keahlian,
informasi, teknologi, sistem manajemen, networking, bahan habis pakai untuk
kegiatan manajemen. Sumber daya dan dana yang dibutuhkan antara lain:
a)
Jenis dan kualifikasi sumber daya
manusia, sarana-prasarana, dan informasi yang dibutuhkan dalam implementasi
kegiatan.
b)
jumlah dan sumber dana yang dibutuhkan
untuk pengadaan, peningkatan kualitas, pemeliharaan, dan pengoperasian sumber
daya yang dibutuhkan.
7)
Jadwal Kegiatan mencakup kapan pekerjaan
sesungguhnya dilaksanakan dan batas waktu tugas harus diselesaikan. Sub
kegiatan atau tahapan kegiatan yang dicantumkan pada bagian ini, harus sama
dengan sub kegiatan atau tahapan kegiatan yang diuraikan pada bagian Rancangan
Kegiatan.
8)
Penanggung Jawab Kegiatan adalah pejabat
atau staf yang bertanggung jawab keterlaksanaan Renop.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah. 2017. Operational Planning(Perencanaan Operasional):
https://www.academia.edu/9291871/OPERATIONAL_PLANNING_PERENCANAAN_OPERASIONAL_.
Diakses Tanggal 05 Mei 2017
Arisma. 2012. Perencanaan Operasional:
Diakses Tanggal 05
Mei 2017
Fahmi. 2013. Rencana Operasional dan Rencana Strategik:
http://rijaluljalul.blogspot.co.id/2013/11/rencana-operasional-rencana-strategik.html.
Diakses Tanggal 05 Mei 2017
Senja. 2015. Perencanaan Operasional:
Diakses Tanggal 05
Mei 2017
Belum ada tanggapan untuk "RMK OPERATION PLAN"
Post a Comment