“PENGANGGARAN”
PENDEKATAN
DALAM PENYUSUNAN
ANGGARAN
PRODUKSI
OLEH :
KELAS
V D
NI LUH JUNIA PURNAMI NIM
: 1417051041
NI
KADEK DWI ARIASTINI NIM : 1417051037
K.
WIDYA PRABAWA NIM :
141705 1291
AKUNTANSI
PROGRAM S1
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA
SINGARAJA
2016
A. PENGERTIAN ANGGARAN PRODUKSI
Anggaran produksi
adalah anggaran untuk membuat produk jadi dan produk dalam proses dari suatu
perusahaan pada periode tertentu. Produk Jadi (finished goods) adalah produk
yang siap untuk dijual. Produk dalam proses adalah produk yang masih dalam
penyelesaian.
Anggaran produksi
disusun dengan memperhatikan semua kegiatan produksi yang yang diperlukan untuk
menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Rencana produksi meliput
penentuan produk yang harus diproduksi untuk memenuhi penjualan yang
direncanakan dan memepertahankan tingkat persediaan barang jadi yang
diinginkan.
B. TUJUAN ANGGARAN PRODUKSI
- Untuk
mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang
diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase
tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
- Untuk
menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai
market share tertentu.
- Untuk
mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien
tertentu.
- Untuk
mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang
sudah ada dapat sernakin berkembang.
C.
FAKTOR-FAKTOR
INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
a) Faktor
Internal
Faktor
internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang mempunyai
pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
- Penjualan
tahun lalu bisajadi patokan
- Kebijakan
perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
- Syarat
pembayaran barang yang dijual
- Pemilihan
saluran distribusi
- Tenaga
kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
- Modal
kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
- Fasilitas
yang dimiliki perusahaan
- Kebijaksanaan
perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain
b) Faktor Eksternal
Faktor-faktor
eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh terhadap perusahaan:
- Persaingan
- Tingkat
pertumbuhan penduduk
- Tingkat
penghasilan masyarakat
- Tingkat
pendidikan masyarakat
- Tingkat
penyebaran masyarakat
- Agama,
adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
- Kebijaksanaan
pemerintah
- Keadaaan
perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan tehnologi.
D.
PENYUSUNAN
ANGGARAN PRODUKSI
Dalam
penyusunan anggaran produksi yang mengutamakan stabilitas produksi ditentukan
terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian diperkirakan kebutuhan
setiap bulannya. Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan dengan kebutuhan, agar
produksi tetap stabil.
Penyusunan
anggaran produksi tergantung pada anggaran penjualan. Dalam kondisi pasar
persaingan sempurna, anggaran penjualan merupakan acuan utama untuk menyusun
anggaran produksi, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya administrasi dan
anggaran laba operasi. Manajer produksi sebelum melaksanakan kegiatan menyusun
anggaran produksi dalam unit dan anggaran persediaan barang jadi dalam unit.
E.
METODE
PENYUSUNAN ANGGGARAN PRODUKSI
Dalam
praktek umumnya, terdapat kebijakan tertentu mengenai tingkat produksidan
tingkat persediaan barang. Setiap kebijakan yang diambil tentu mempunyai
implementasi yang berbeda.
Apakah
manajemen akan melakukan pendekatan kebijakan terhadap produksi dengan
mengutamakan stabilitas produksi atau akan mengutamakan stabilitas persediaan
da bisa juga manajemen mengkombinasi dari dua kebijakan tersebut.
Berdasarkan
uraian diatas maka pendekatan atau kebijakan dalam menyusun anggaran dapat
dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
- Anggaran produksi dengan stabilitas produksi
2. Anggaran
produksi dengan stabilitas persediaan
3. Anggaran
produksi dengan kombinasi stabilitas / Metode Kombinasi
F. CARA
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
1.
Mengutamakan Stabilitas Produk
Perusahaan
yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan anggaran produk maka
tingkat sediaan dibiarkan berfluktuasi dengan syarat sediaan awal dan akhir
sesuai rencana semula dan disisi lain pola produk harus konsisten.
Namun.
apabila dalam satu periode jumlah keseluruhan produk dibagi sama dalam
masing-masing periode yang lebih pendek tidak menghasilkan bilangan bulat. maka
hanya beberapa periode produknya yang konstan. Berikut ini ilustrasi dari
proses penyusunan anggaran mengutamakan stabilitas produksi.
Langkah-langkah penyusunan anggaran
produksi dengan stabilitas produksi. antara lain :
·
Membagi volume produksi yang
direncanakan dengan banyaknya periode produksi. Apabila menghasilkan angka
desimal maka dilakukan pembulatan dan kekurangannya ditambahkan pada periode
yang dianggap tinggi penjualannya.
·
Menentukan volume persediaan akhir
dengan rumus:
Persediaan akhir = (Volume Produksi + Persediaan Awal) – Volume
Penjualan.
|
Persediaan akhir =
persediaan awal bulan berikutnya
|
Contoh 1 Kasus :
Diketahui rencana penjualan PT. APPLE selama 1
tahun (2017) adalah :
BULAN
|
RENCANA
PENJUALAN (UNIT)
|
Januari
|
1.500
|
Februari
|
1.400
|
Maret
|
1.600
|
April
|
1.700
|
Mei
|
1.600
|
Juni
|
1.500
|
Juli
|
1.800
|
Agustus
|
1.700
|
September
|
1.800
|
Oktober
|
1.600
|
Nopember
|
1.800
|
Desember
|
1.500
|
TOTAL
|
19.500
|
Sedangkan diketahui kebijakan tingkat persediaan adalah :
- Persediaan
awal tahun = 3.000 Unit
- Persediaan
akhir tahun = 1.500 Unit
Berikut langkah-langkah membuat
Anggaran Produksi yang mengutamakan Stabilitas Produksi adalah sebagai berikut:
Langkah 1. : Menghitung Tingkat Produksi satu tahun untuk
tahun 2017
Penjualan 1 tahun =
19.500 unit
Persediaan akhir tahun =
1.500 unit +
Kebutuhan 1 tahun =
21.000 unit
Persediaan awal tahun = 3.000 unit
–
Jumlah yang harus diproduksi =
18.000 unit
Langkah 2 : Melakukan Alokasi produksi ke satuan waktu yang
diinginkan
(Dalam kasus ini satuan waktunya adalah bulanan)
Pengalokasian
tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan dengan salah satu cara dari dua
cara berikut:
1.
Membagi
tingkat produksi per tahun dengan jumlah satuan waktu (bulanan =12, mingguan
54, triwulan=4, catur wulan =3), dimana hasil bagi tersebut langsung dipakai
sebagai tingkat produksi per satuan waktu :
Produksi selama 1 tahun = 18.000 unit
Produksi rata-rata selama 1 bulan = 18.000/12 = 1.500 unit
Kelemahan cara pertama ini adalah sering diperoleh angka
produksi rata-rata yang tidak bulat sehingga sukar diiplementasikan. Oleh
karena itu, langkah 2 berikut ini menjadi alternatif untuk mengatasi kesulitan
yang timbul sehubungan dengan penggunaan cara pertama
2.
Membagi
tingkat produksi per tahun sedemikian rupa sehingga dihasilkan
bilangan-bilangan bulat dan mudah untuk dilaksanakan secara tepat. Kelebihan
hasil pembagian dialokasikan ke bulan-bulan dimana tingkat penjualannya tinggi.
Langkah
3. : Menyajikan Anggaran Produksi dalam format Tabel
Bulan
|
Rencana
Penjualan
|
Persediaan
Akhir
|
Jumlah
Barang Yg
Tersedia
|
Persediaan
Awal
|
Tingkat
Produksi
|
1
|
1.500
|
3.000
|
4.500
|
3.000
|
1.500
|
2
|
1.400
|
3.100
|
4.500
|
3.000
|
1.500
|
3
|
1.600
|
3.000
|
4.600
|
3.100
|
1.500
|
4
|
1.700
|
2.800
|
4.500
|
3.000
|
1.500
|
5
|
1.600
|
2.700
|
4.300
|
2.800
|
1.500
|
6
|
1.500
|
2.700
|
4.200
|
2.700
|
1.500
|
7
|
1.800
|
2.400
|
4.200
|
2.700
|
1.500
|
8
|
1.700
|
2.200
|
3.900
|
2.400
|
1.500
|
9
|
1.800
|
1.900
|
3.700
|
2.200
|
1.500
|
10
|
1.600
|
1.800
|
3.400
|
1.900
|
1.500
|
11
|
1.800
|
1.500
|
3.300
|
1.800
|
1.500
|
12
|
1.500
|
1.500
|
3.000
|
1.500
|
1.500
|
TOTAL
|
19.500
|
1.500
|
21.000
|
3.000
|
18.000
|
2.
Mengutamakan Stabilitas Persediaan
Dengan cara mengutamakan sediaan
seharusnya rencana sediaan konstan, astinya sediaan awal sama dengan sediaan
akhir dan tingkat produk dibiarkan berfluktuasi. Apabila sediaan awal dengan
rencana sediaan akhir tidak sama, maka hanya beberapa periode sediaan yang
sama.
Jika
selisihnhya negatif, maka untuk memperoleh persediaan akhirnya ditambahkan
sebesar selisihnya dan jika selisihnya positif maka untuk memperoleh persediaan
akhirnya dikurangi sebesar selisihnya.
Adapun
langkah-langkah dalam menyusun anggaran dengan metode stabilitas persediaan
adalah sebagai berikut:
Langkah 1 : Menentukan tingkat
produksi setahun untuk tahun 2017
Penjualan 1 tahun =
19.500 unit
Persediaan akhir tahun =
1.500 unit +
Kebutuhan 1 tahun =
21.000 unit
Persediaan awal tahun = 3.000 unit
–
Jumlah yang harus diproduksi = 18.000 unit
Langkah 2 : Menentukan perkiraan
besarnya persediaan awal dan akhir tahu
Menghitung
selisih Lebih/Kurang Persediaan Awal dan Persediaan Akhir dan membaginya dengan
jumlah satuan waktu yang digunakan.
Selisih
= 3.000 – 1.500 = 1.500 unit
Langkah
3 : Mengalokasikan tingkat persediaan dari waktu ke waktu. Ada dua cara yang
sama seperti pada Stabilitas Produksi yakni:
1. Membagi selisih persediaan awal dan
akhir dengan jumlah satuan waktu yang dipakai
2. Membagi selisih persediaan awal dan
akhir dengan suatu bilangan tertentu sehingga diperoleh bilangan yang bulat.
Dengan menggunakan cara pertama
diperoleh : Selisih 1.500/12 = 125
Selisih tersebut dialokasikan ke
bulan Januari s/d Desember
Langkah
4. : Menyajikan Anggaran Produksi dalam Format Tabel
Tingkat
Produksi = (Rencana Penjualan + Persediaan Akhir) – Persediaan Awal
|
Persediaan awal = Tingkat Persediaan akhir bulan sebelumnya
|
Bulan
|
Rencana
Penjualan
|
Persediaan
Akhir
|
Jumlah
Barang Yang
Tersedia
|
Persediaan
Awal
|
Tingkat
Produksi
|
1
|
1.500
|
2.875
|
4.375
|
3.000
|
1.375
|
2
|
1.400
|
2.750
|
4.150
|
2.875
|
1.275
|
3
|
1.600
|
2.625
|
4.225
|
2.750
|
1.475
|
4
|
1.700
|
2.500
|
4.200
|
2.625
|
1.575
|
5
|
1.600
|
2.375
|
3.975
|
2.500
|
1.475
|
6
|
1.500
|
2.250
|
3.750
|
2.375
|
1.375
|
7
|
1.800
|
2.125
|
3.925
|
2.250
|
1.675
|
8
|
1.700
|
2.000
|
3.700
|
2.125
|
1.575
|
9
|
1.800
|
1.875
|
3.675
|
2.000
|
1.675
|
10
|
1.600
|
1.750
|
3.350
|
1.875
|
1.475
|
11
|
1.800
|
1.625
|
3.425
|
1.750
|
1.675
|
12
|
1.500
|
1.500
|
3.000
|
1.625
|
1.375
|
TOTAL
|
19.500
|
1.500
|
21.000
|
3.000
|
18.000
|
3.
Gabungan antara Stabilitas Produk
dan Stabilitas Persediaan
Diprediksi
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2018 mengalami penurunan hal ini
mengakibatkan penurunan penjualan beberapa perusahaan sehingga PT. APPLE merencanakan
penjualan untuk tahun 2018 sebagai berikut :
URAIAN
|
RENCANA PENJUALAN
|
Triwulan
I
|
4.000
|
Triwulan
II
|
4.300
|
Triwulan
III
|
2.000
|
Triwulan
IV
|
3.500
|
Jumlah
|
13.800
|
Perkiraan tingkat persediaan awal 3.000
unit dan akhir 2.000 unit. Tingkat produksi tidak mengalami fluktuasi. Tingkat
persediaan triwulan I dan II ber-fluktuasi 500 unit sedangkan triwulan III dan
IV berfluktuasi 300 unit. Berdasarkan data diatas, susunan anggaran produksi
produksi berdasarkan asumsi yang digunakan.
Jawab:
Asumsi
yang digunakan adalah:
- Triwulan I fluktuasi persediaan 500.
Diketehui
persediaan awal 3.000 unit, maka persedian akhir triwulan I adalah 2.500 unit
(3.000 – 500)
- Triwulan II fluktuasi persediaan 500
Persediaan
awal 2.500 maka persediaan akhir triwulan II 2.000
- Triwulan III fluktuasi persediaan 300 unit.
Diketahui
persediaan awal triwulan III 2.000 maka
persediaan akhir triwulan III adalah 1.700 unit (2.000-300 unit)
- Triwulan IV fluktuasi persediaan 300 unit.
Diketahui
persediaan awal triwulan IV 1.700 unit (sama dengan persediaan akhir triwulan III),
maka persediaan akhir triwulan IV adalah 1.400 unit (1.700-300 unit)
Dari hasil perhitungan diatas maka anggaran
produksi dengan metode kombinasi adalah sebagai berikut:
Uraian
|
Tri I
|
Tri II
|
Tri III
|
Tri IV
|
Jumlah
|
Rencana Penjualan
Persediaan Akhir
|
4.000
2.500
|
4.300
2.000
|
2.000
1.700
|
3.500
1.400
|
13.800
2.000
|
Jml brg yg tersedia
Persediaan Awal
|
6.500
3.000
|
6.300
2.500
|
3.700
2.000
|
4.900
1.700
|
21.400
3.000
|
Rencana Produksi
|
3.500
|
3.800
|
1.700
|
3.200
|
18.400
|
DAFTAR PUSTAKA
Anantawikrama Tungga
Atmadja,dkk. 2016. PENGANGGARAN.
Poerwanto,
Hendra. 2015. Pendekatan Dalam Menyusun
Anggaran Produksi. https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-produksi/pendekatan- dalam- penyusunan-anggaran-produksi Tanggal
: 9 Oktober 2016
2 Tanggapan untuk "PENDEKATAN DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI"
Bagaimana menentukan jumlah persediaan akhir dan seterusnya. Kurang terperinci pada langkah 3
Bagaimana menentukan Persediaan akhir = (Volume Produksi + Persediaan Awal) – Volume Penjualan sehingga keluar hasil persediaan akhir atau persediaan awal.
Post a Comment