“OPTIMIS, BEI TINGKATKAN INVESTOR LOKAL DENGAN BUKA GALERI INVESTASI DI KAMPUS”

ARTIKEL PASAR MODAL

“OPTIMIS, BEI TINGKATKAN INVESTOR LOKAL DENGAN
BUKA GALERI INVESTASI DI KAMPUS”



OLEH :
KELAS IV H
NI MADE LINDA KRISNAWATI                  1417051053


AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016
“OPTIMIS, BEI TINGKATKAN INVESTOR LOKAL DENGAN BUKA GALERI INVESTASI DI KAMPUS”
Saat ini investor asing mendominasi kepemilikan saham emiten di Bursa Efek Indonesia  (BEI) yaitu sebesar 65 %, sisanya sekitar 35 % dimiliki investor dalam negeri atau lokal. Investor asing digadang-gadang menguasai pasar modal Indonesia, mereka pun menguasai perusahaan-perusahaan nasional termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maka keuntungan dari investasi di Bursa Efek Indonesia akan lebih banyak dinikmati oleh masyarakat asing. Investor dalam negeri masih menjadi minoritas dalam kepemilikan saham emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), padahal investor dalam negeri sangat penting untuk memperkuat dan menjaga stabilitas pasar modal Indonesia, dimana jika pasar modal terlalu bergantung pada investor asing maka rentan terpengaruh oleh krisis global. Pentingnya peranan investor lokal pada pasar modal untuk perkembangan dan stabilisasi pasar modal, dibutuhkan keseriusan dalam menarik animo masyarakat untuk berinvestasi dibidang pasar modal. Sehingga dibutuhkan peningkatan investasi lokal dalam upaya penguatan ekonomi nasional. Berbagai faktor yang menyebabkan kurangnya animo masyarakat untuk berinvestasi, seperti kurangnya informasi mengenai pasar modal, kurangnya pemahaman masyarakat mengenai transaksi pasar modal, takut akan risiko, serta susahnya akses untuk bisa berinvestasi pasar modal menjadi tantangan bagi otoritas pasar modal untuk mengajak masyarakat untuk berinvestasi di pasar modalnya sendiri.
Maka untuk menjawab tantangan tersebut, BEI melakukan upaya salah satunya adalah membuka Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GI BEI) atau pojok saham BEI perguruan tinggi di Indonesia dimana memiliki peran yang penting dalam mendukung percepatan pengembangan pasar modal di Indonesia, dengan menjangkau jumlah investor lokal dari kalangan pelajar atau mahasiswa. Pembukaan galeri sebagai latihan dan melayani mahasiswa yang ingin berinvestasi pada saham. Pihak BEI menargetkan 200 galeri investasi dapat dibuka di 200 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Pembukaan galeri sekaligus sebagai upaya BEI menggenjot jumlah investor lokal dan nilai investasinya. Pertumbuhan jumlah investor dalam negeri yang diiringi dengan peningkatan jumlah transaksi serta nilai investasinya diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi secara langsung kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, basis investor lokal yang kuat akan mengurangi potensi volatilitas pasar saham akibat arus dana keluar (outflow) dari investor asing yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Saat ini jumlah investor pasar modal masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Dari jumlah investor di bursa efek, sekitar 90 persen di antaranya investor lokal, dan sisanya adalah investor asing. Meski investor asing hanya sekitar 10 persen, investasi yang dikuasai lebih dari 2/3. Sementara 90 persen investor lokal hanya menguasai 1/3 investasi. Kini setidaknya ada 524 perusahaan yang tercatat di BEI, ada pun nilai transaksinya mencapai Rp5,7 triliun/hari, animo masyarakat yang menjadi investor di bursa efek melalui galeri investasi cukup banyak. Meski nilai investasinya kecil tetapi mereka menyimpan potensi besar.
Saat ini sudah ada 181 galeri investasi yang beroperasi di berbagai kampus. Galeri investasi merupakan kepanjangan tangan karena selain menghimpun investor dari kalangan mahasiswa juga merupakan alat sosialisasi. Sosialisasi ini penting mengingat informasi terkait pasar modal masih sangat minim. Peran Pojok BEI sebagai  One stop student activities pasar modal di dunia  akademisi merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi  sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Kedepannya melalui  laboratorium pasar modal yang menyediakan  real time data untuk belajar  menganalisa aktivitas perdagangan saham, diharapkan dapat menjadi jembatan  menuju penguasaan ilmu pengetahuan beserta prakteknya di Pasar Modal,  sehingga perguruan tinggi dapat menghasilkan, masyarakat akademisi yang  memahami teori beserta prakteknya. Maka dari itu sangat penting bagi BEI untuk meningkatkan investor lokal dengan membuka Galeri Investasi di Perguruan Tinggi.

SUMBER ACUAN INFORMASI :

1.            OJK Minta Investor Lokal Lebih Berperan

Senin, 14 Maret 2016 / 13:42 WIB

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya untuk menambah jumlah dari investor lokal, baik institusional maupun ritel. Hal ini bertujuan agar pasar modal Indonesia lebih stabil dan tidak bergantung terhadap investasi asing.
Nurhaida, Kepala Pengawas Pasar Modal OJK berharap, porsi investor lokal dan asing akan seimbang untuk menjaga stabilitas pasar modal. Pasalnya, saat ini perekonomian kita sangat terpengaruh dari peran investor asing. Maka bila nanti investor asing melakukan penyesuaian portofolio dan keluar dari Indonesia maka stabilitas market akan terganggu.
"Saat ini, sekitar 65% investor yang ada di pasar modal, atau yang memiliki saham emiten-emiten yang tercatat di pasar modal itu adalah asing. Berarti hanya sekitar 35% yang lokal," ujarnya di Jakarta, Senin (14/3).
Oleh karena itu, peningkatan jumlah investor domestik perlu dilakukan sesegera mungkin. Sebelumnya, Bursa mengatakan, hingga Februari 2016 lalu, sudah ada penambahan jumlah investor hingga 8% ke level 468 ribu investor. Hal ini disampaikan Nicky Hogan, Direktur Pengembangan BEI dalam upaya untuk menjaring investor yang ditargetkan hingga 200 ribu investor pada tahun ini.
Untuk menjaring investor, BEI saat ini terus melakukan berbagai program. Salah satunya membangun galeri investasi, melakukan seminar, sosialiasi, sekolah pasar modal dan berbagai kegiatan lain. "Yang lebih penting, kami berharap investor lokal bisa terus mengimbangi kepemillikan asing. Jadi, kalau asing tiba-tiba keluar dari pasar modal, kita punya daya tahan," ujarnya.
2.            Lagi, BEI Buka Galeri Dua Investasi
Ditulis oleh Frans Kamis, 12 Mei 2016 12:37
Topsaham - Ingin menjangkau lebih banyak investor, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah membuka dua galeri investasi di dua kampus di Kota Solo. Adapun pembukaan dua galeri di Universitas Slamet Riyadi (Unisri) dan Universitas Kristen Surakarta (UKS) melengkapi 181 galeri investasi yang beroperasi di berbagai kampus. Direktur Pengembangan PT BEI Nicky Hogan mengatakan, pembukaan galeri sebagai latihan sekaligus bisa untuk berinvestasi para mahasiswa membeli saham. Pihaknya menargetkan 200 galeri investasi dapat dibuka di 200 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Pembukaan galeri sekaligus sebagai upaya BEI menggenjot jumlah investor lokal dan nilai investasinya. “Saat ini di bursa saham hanya terdapat 484.000 investor. Masih sangat jauh jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia,” ungkap Nicky Hogan seusai pembukaan galeri investasi di Kampus Unisri Solo kemarin. Dari jumlah investor di bursa efek, sekitar 90 persen di antaranya investor lokal, dan sisanya adalah investor asing. Meski investor asing hanya sekitar 10 persen, investasi yang dikuasai lebih dari 2/3. Sementara 90 persen investor lokal hanya menguasai 1/3 investasi.
Kini setidaknya ada 524 perusahaan yang tercatat di BEI, ada pun nilai transaksinya mencapai Rp5,7 triliun/hari,” katanya. Jeffrie Hendrik, Direktur Utama PT Phintraco Securities, salah satu mitra BEI dalam pengoperasian galeri investasi di perguruan tinggi mengatakan, animo masyarakat yang menjadi investor di bursa efek melalui galeri investasi cukup banyak. Meski nilai investasinya kecil, mereka menyimpan potensi besar.

3.            BEI Targetkan Tambah 10 Galeri Investasi Tahun Ini

Ditulis oleh Erfanto Linangkung Jum'at,  18 Mei 2016  −  14:40 WIB
YOGYAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta menargetkan penambahan 10 galeri investasi tahun ini. Penambahan ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah investor lokal yang bermain bursa efek, karena selama ini masih banyak ketimpangan antara investor lokal dengan asing di BEI.
Kepala Perwakilan BEI Yogyakarta Irfan Noor Riza mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan jumlah investor dibanding dengan jumlah transaksi. Karena semakin banyak investor lokal yang bermain di bursa efek maka BEI semakin merdeka.
Potensi perekonomian Indonesia bisa dinikmati orang Indonesia sendiri. "Kalau selama ini dinikmati investor asing, padahal keuntungan yang dinikmati investor asing tersebut berasal dari perusahaan lokal dengan sumber daya lokal," paparnya.
Di daerah, pihaknya gencar menyosialisasikan dan membuka galeri investasi terutama di kampus-kampus. Sebab, BEI membidik kalangan mahasiswa untuk menjadi investor baru meskipun jumlah transaksi yang mereka bukukan belum besar. Namun, Irfan menandaskan, yang mereka bidik adalah transaksi beberapa tahun mendatang dari mahasiswa-mahasiswa ini.
Tahun ini, total galeri investasi di universitas yang berada di Yogyakarta sudah 23 universitas. Tahun ini pihaknya menargetkan ada penambahan galeri investasi sebanyak 10 buah, sehingga total akan menjadi 33 buah. Namun, hingga akhir bulan ini, setidaknya akan ada penambahan enam buah galeri investasi baru.
Irfan menambahkan, saat ini galeri investasi memang menjadi salah satu alternatif bagi BEI untuk merangkul investor baru. Galeri investasi yang berada di kampus-kampus tersebut sebenarnya kepanjangan tangan dari BEI untuk melakukan sosialisasi. Seperti diketahui saat ini tingkat literasi masyarakat Indonesia terkait dengan saham masih sangat rendah. "Secara nasional baru sekitar 0,2% dari total penduduk Indonesia," ujarnya.
Galeri investasi merupakan kepanjangan tangan, karena selain menghimpun investor dari kalangan mahasiswa juga merupakan alat sosialisasi. Sebab, bukan tidak mungkin mahasiswa-mahasiswa tersebut juga akan mensosialisasikan produk BEI di lingkungannya, komunitasnya ataupun ketika mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di pelosok daerah.
Irfan mengungkapkan, pihaknya membuka lebar kepada seluruh universitas yang ada di Yogyakarta untuk membuka galeri investasi. Pihaknya tidak akan membatasi galeri investasi tersebut identik dengan fakultas ekonomi.
Galeri investasi terbuka untuk umum dan siapa saja, tidak terbatas pada mahasiswa jurusan ekonomi. Dengan gencarnya pembukaan galerin investasi dalam beberapa tahun terakhir, cukup efektif meningkatkan jumlah investor di wilayah ini.
Hingga akhir Maret, BEI mencatat sebanyak 15.651 investor lokal berasal dari DIY. Jumlah tersebut meningkat dibanding pada periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar 10.946 investor. "Sekitar 30%-nya merupakan investor baru dari kalangan mahasiswa," ungkapnya.
Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) Denny R Thaher mengungkapkan, saat ini pemahaman masyarakat tentang pasar saham masih rendah. Apalagi produk-produk reksa dana yang juga dijual masih sangat minim. Belum banyak masyarakat yang mengetahui perihal reksa dana dan produk-produk yang diperdagangkan di lantai bursa.
"Sebenarnya jika dilihat dari nilai transaksi, dibanding perbankan jauh lebih besar transaksi di bursa efek. Tetapi sampai saat ini tingkat pemahaman atau literasi tentang reksa dana secara khusus dan bursa secara umum memang masih sangat minim. Maka, kami berusaha keras meningkatkan pemahaman masyarakat agar tidak ada lagi yang terjebak dalam investasi bodong," tandasnya.
4.            Galeri Investasi BEI
Penyebarluasan informasi dan sosialisasi tentang Pasar Modal di Indonesia dinilai sangat berperan penting dalam memasyarakatkan fungsi dan peran Pasar Modal bagi perekonomian Indonesia.  Program-program yang dilakukan secara terpadu dan terarah akan mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya melakukan investasi sejak dini. Pengetahuan itu tak terkecuali didapat di area Perguruan Tinggi. Sebagai pusat informasi di bidang pasar modal diharapkan dapat memberikan informasinya pada pengguna baik di lingkungan civitas akademika maupun bagi masyarakat umum.
Pendirian POJOK Bursa Efek Indonesia (BEI) (saat ini menjadi Galeri Investasi BEI: pent) dimaksudkan untuk mengenalkan  Pasar Modal sejak dini pada dunia akademis.  Pendirian POJOK BEI berkonsep 3  in 1 (kerjasama antara BEI, Perguruan Tinggi dan Perusahaan Sekuritas)  sehingga diharapkan civitas akademika tidak hanya mengenal Pasar Modal dari  sisi teori saja akan tetapi dapat langsung melakukan prakteknya. Sasaran POJOK  BEI sebagai langkah untuk menjangkau  kelompok yang berpendidikan agar  dapat lebih memahami dan mengenal pasar modal.
Peran POJOK BEI sebagai  One stop student activities pasar modal di dunia  akademisi merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi  sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Kedepannya melalui  laboratorium pasar modal yang menyediakan  real time data untuk belajar  menganalisa aktivitas perdagangan saham, diharapkan dapat menjadi jembatan  menuju penguasaan ilmu pengetahuan beserta prakteknya di Pasar Modal,  sehingga perguruan tinggi dapat menghasilkan, masyarakat akademisi yang  memahami teori beserta prakteknya.
Sumber : http://accounting.feb.ub.ac.id/lab/gi-bei/. Yang diakses pada tanggal 20 Mei 2016

 

 

 






Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "“OPTIMIS, BEI TINGKATKAN INVESTOR LOKAL DENGAN BUKA GALERI INVESTASI DI KAMPUS”"

Unknown said...

Informasi yang sangat membantu tentang investasi , kunjungi juga website Galeri investasi kampus
http://gi.gunadarma.ac.id/

Junia Purnami said...

sama-sama.. kunjungi juga galeri investasi di Universitas Pendidikan Ganesha di Fakultas Ekonomi

Postingan Populer