BAB 8
PERENCANAAN
STRATEGI
2.1
Sifat Perencanaan Strategi
Perencanaan
strategi (pemrograman) adalah proses memutuskan program-program utama yang akan
dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir
jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka
panjang beberapa tahun yang akan datang.
Secara
umum ada lima tugas manajemen strategic yang harus dilakukan oleh manajer,
yakni :
1.
Mengembangkan suatu konsep usaha dan
membentuk visi kemana organisasi akan dijalankan. Mendorong manajer untuk
mempertimbangkan bisnis apa yang akan dijalankan dan mengembangkan visi yang
lebih jelas kemana organisasi akan diarahkan dalam jangka 5-10 tahun ke depan.
2.
Menjadikan misi menjadi tujuan yang
lebih spesifik, sesuatu yang menjadi ukuran kemajuan organisasi. Biasanya ada
dua bentuk prestasi yang menjadi ukuran yakni, tujuan keuangan dan tujuan
strategis. Tujuan keuangan dibutuhkan karena prestasi keuangan yang dapat
diterima merupakan hal yang penting untuk kelangsungan perusahaan. Tujuan
strategis dibutuhkan untuk menyediakan pentunjuk yang untuk mempertahankan
posisi perusahaan secara keseluruhan. Tujuan keuangan biasanya difokuskan pada
pertumbuhan laba, return on investment,
dan aliran kas. Tujuan strategi lebih banyak langsung berhubungan pada situasi
persaingan secara umum.
3.
Membuat suatu strategi untuk mencapai
kinerja yang ditargetkan. Sehingga strategi merupakan alat manajemen untuk
mencapai target.
4.
Implementasi dan pelaksanaan strategi
yang dipilih secara efisien dan efektif. Tugas implementasi strategi terutama
diarahkan pada kegiatan administrasi yang berkaitan dengan persoalan internal.
Hal-hal mendasar yang dilakukan dalam kegiatan administrasi ini adalah :
a)
Menciptakan suatu organisasi yang mampu
bekerja mencapai strategi dengan baik.
b)
Mengembangkan anggaran yang mengarahkan
sumberdaya untuk kegiatan internal.
c)
Memotivasi anggota organisasi dengan
cara mendorong mereka untuk mencapai target dengan baik, dan jika perlu
mengubah tugas dan tanggung jawabnya yang sesuai dengan kemampuannya.
d)
Menciptakan sistem penghargaan atas
pencapaian hasil yang ditargetkan.
e)
Menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif untuk implementasi strategi.
f)
Membuat prosedur dan kebijakan pendukung
strategi.
g)
Mengembangkan sistem informasi dan
pelaporan untuk melacak kemajuan dan monitoring prestasi.
h)
Menggunakan kemampuan kepemimpinan yang
diperlukan untuk implementasi strategi dan menjaga bagaimana strategi tersebut
dilakukan.
5.
Evaluasi prestasi, mengkaji situasi dan
melakukan penyesuaian dalam hal misi, tujuan, strategi atau implementasi sesuai
dengan keadaan riil, perubahan kondisi, ide-ide baru dan kesempatan yang baru.
HUBUNGAN DENGAN PERUMUSAN STRATEGI
Berikut
ini perbedaan antara perencanaan strategi dan perumusan strategi :
a)
Perumusan strategi merupakan proses
memutuskan atas suatu strategi baru, sementara perencanaan strategi adalah
proses memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi.
b)
Dalam proses perumusan strategi,
manajemen memutuskan tujuan organisasi dan strategi utama untuk mencapai tujuan
tersebut.
c) Perencanaan
strategi merupakan kegiatan yang sistematis, dimana adanya proses perencanaan
strategi tahunan dengan prosedur dan jadwal yang tersusun rapi.
Keuntungan Dan
Kelemahan Perencanaan Strategi
Keuntungan
perencanaan strategis adalah:
a)
Proses perencanaan strategis merupakan
kerangka kerja dalam mengembangkan anggaran tahunan
b)
Sebagai alat pengembangan manajemen
organisasi. Perencanaan strategis merupakan alat pelatihan dan pendidikan
manajemen karena memungkinkan manajer dengan proses tersebut berpikir tentang
strategi dan penerapannya.
c)
Membantu mengarahkan manajer sesuai
dengan tujuan jangka panjang perusahaan.
d)
Membantu berpikir secara eksplisit
tentang tindakan jangka pendek yang diperlukan dalam menjalankan strategi
jangka panjang.
Kelemahan dari
perencanaan strategi adalah
a)
Kegiatan perencanaan strategi bisa
menjadi kegiatan yang bersifat rutin, birokratis, yang mengurangi cara berpikir
strategis. Untuk menghindari hal ini pada periode tertentu organisasi perlu
mengajukan pertanyaan, “apakah kita memperoleh ide-ide segar sebagai hasil dari
proses perencanaan strategi?”.
b)
Organisasi membuat departemen
perencanaan strategi yang luas dan mendelegasikan penyusunan rencana strategi
kepada staf departemen.
c)
Perencanaan strategi menghabiskan waktu
dan mahal
Suatu
rencana strategi formal yang dibutuhkan oleh organisasi mempunyai beberapa
karakteristik:
a)
Manajemen puncak dari organisasi
tersebut harus yakin bahwa perencanaan strategi tersebut penting.
b)
Rencana strategi mempunyai ukuran yang
relatif luas dan kompleks
c)
Kesadaran bahwa masa depan mengandung
ketidakpastian, tetapi organisasi mempunyai fleksibilitas untuk menyesuaikan
diri terhadap kondisi yang berubah tersebut.
Struktur
Dan Isi Program
Pada
kebanyakan organisasi industri, program merupakan produk atau kumpulan produk
plus penelitian dan pengembangan, aktivitas administrasi dan umum, akuisisi
terencana, atau kegiatan penting lainnya yang tidak cocok dimasukkan ke lini
produk yang ada.
Rencana
strategi meliputi suatu periode dari lima tahun ke depan.
Hubungan
Organisasi
Staf
kantor pusat yang terlibat dalam proses perencanaan strategi hanya sekedar
membantu, sehingga tidak perlu terlibat secara mendalam. Peranannya adalah
sebagai katalisator agar prosesnya berjalan dengan baik. Tetapi tidak membuat
keputusan atas program yang akan dilakukan.
Gaya manajemen
puncak. Perencanaan strategi merupakan suatu proses
manajemen di mana untuk menjalankannya sangat tergantung kepada gaya
kepemimpinan dari seorang manajer puncak. Dalam mendesain sistem, gaya dari
manajer puncak dianalisis dengan tepat dan sistem yang dibuat harus cocok
dengan gaya manajer tersebut.
2.2 ANALISIS ATAS USULAN PROGRAM BARU
Analisis Investasi
Modal
Banyak
usulan program memerlukan jumlah tertentu dari modal baru. Teknik analisa
investasi dimaksudkan untuk:
a)
Mendapatkan Net Present value dari suatu proyek, yakni selisih present value estimasi aliran kas masuk
terhadap jumlah investasi yang diinginkan.
b)
Internal
rate of return yang menunjukkan hubungan antara aliran
masuk dan aliran keluar.
Penggunaan
teknik ini tergantung kepada situasi dimana secara konseptual bisa diterapkan.
Sedikitnya ada 4 alasan mengapa teknik present
value tidak digunakan dalam analisa proposal investasi, yaitu:
1. Proposal
tersebut menarik sehingga perhitungan net present value tidak diperlukan.
2. Estimasi
menjadikan proposal tersebut menjadi tidak menentu yang diyakini bukan
merupakan usaha yang bermanfaat, sehingga tidak memperoleh kesimpulan yang
layak dari data yang tidak layak.
3. Hal
rasional untuk suatu proposal adalah tidak untuk meningkatkan laba.
4. Tidak
ada alternative yang layak untuk melaksanakan program baru tersebut.
Beberapa
pertimbangan yang bermanfaat untuk implementasi sistem evaluasi pengeluaran
modal adalah:
1.
Siapkan
peraturan. Perusahaan biasanya mengeluarkan aturan dan
prosedur untuk proposal pengeluaran modal.
2.
Teliti
kemungkinan terjadinya manipulasi. untuk memenuhi
kriteria yang ditetapkan biasanya proposal yang diajukan diadakan penyesuaian
sehingga kelihatan menarik.
3.
Gunakan
model atau teknik-teknik khusus. seperti analisis
risiko, analisis sensitivitas, teori permainan, model penetapan harga khusus,
analisis ketidakpastian, dan analisa pohon keputusan.
ORGANISASI UNTUK
ANALISIS
Dengan kemajuan
teknologi sekarang ini telah ditemukan cara analisis usulan program dengan
dengan menggunakan program software
tertentu dari computer.
2.3 ANALISIS PROGRAM YANG SEDANG
BERJALAN
Untuk
pengembangan program baru, banyak perusahaan mempunyai cara sistematis untuk
analisi program yang sedang berjalan. Beberapa teknik diuraikan sebagai
berikut:
Analisis
Rantai Nilai (Value Chain Analysis)
Value
chain untuk berbagai perusahaan pada berbagai usaha
merupakan bentuk yang berkaitan dari nilai penciptaan kegiatan untuk
menghasilkan suatu produk.
Kerangka value chain merupakan suatu metode untuk merinci atau rangkaiaan
dari bahan baku hingga produk akhir yang digunakan oleh langganan menjadi
kegiatan strategi yang relevan untuk memhami prilaku biaya dan perbedaan sumber
daya.
Dari persepektif strategi, konsep value chain dalam tiga bidang
peningkatan laba, yaitu:
-
Kaitannya dengan pemasok
Kaitannya
dengan supplier (pemasok) hendaknya diatur sedemikian rupa sehinnga bisa
menguntungkan perusahaan maupun pemasok itu sendiri.
-
Kaitannya dengan pelanggan
Kaitan
pelanggan sama pentingnya dengan pemasok. Banyak contoh dimana kaitan antara
perusahaan dan langgananya dibentuk agar saling menguntungkan.
-
Keterkaitan proses dalam value chain dari suatu perusahaan
Analisis
value chain secara eksplisit
mengikuti kenyataan bahwa kegitan individu dalam suatu perusahaan tidaklah
berdiri sendiri tetapi saling bergantung.
Activity Based
Costing
Pada dasarnya, masing-masing komponen overhead disebabkan oleh beberapa
bagian. Dalam ABC masing-masing produk dibebankan dengan bbagin dari overhead berdasarkan proposi kegitan
tersebut. Biaya penyusuna jadawal produksi, misalnya dihasilkan dari sejumlah
produksi yang berjalan sesuai dengan jadwalnya. Produk yang mengahasilkan
sejumlah besar produksi dalam jangka waktu yang pendek akan membawa sedikit
dibawah skema alokasi volume pruduksinya dari biaya penyusunan jadwal produk.
Kegunaan Informasi
ABC
ABC merupakan alat perencanaan strategi,
bukan suatu sistem akuntansi. Jika digunakan sebagai bagian dari proses
perencanaan strategi, ABC akan menyediakan informasi yang bermanfaat. Misalnya, ABC akan menunjukkan produk
yang komplek dengan bagin terpisah mempunyai biaya desain dan produksi yang
lebih tinggi dari pada produk yang lebih sederhana; produk tersebut dengan
volume yang rendah mempunyai biaya per unit yang lebih tinggi dari pada volume
produksi yang lebih besar; produk yang membutuhkan lebih banyak rekayasa akan
mempunyai biaya per unit yang lebih tinggi dari biaya produkk lain; dan produk
dengan daur hidup yang lebih tinggi akan mempunyai biaya per unityang lebih
tinggi dari yang lain.
Analisis
Pusat Biaya Kebijakan
Unit jasa dan pendukung
dalam suatu pabrik, bagian pemasaran, litbang, administrasi merupakan
faktor-faktor yang harus dianalisis
karena bagian ini merupakan pusat biaya kebijakan. Sesuai definisi tidak ada cara yang tepat
untuk mengetahui tingkat optimum dari suatu pusat biaya kebijakan.
Analisis seperti ini
sering disebut analisis zero-base review.
Pendekatan ini diperlukan untuk membandingkan biaya dan jika mungkin output
untuk mengukur operasi yang sama. Perbandingan ini akan mengidentifikasi
kegitan yang keluar dari jalur sehingga diperlukan pengujian yang lebih
seksama. Zero-base review
membutuhkan waktu dan menjadi pengalaman traumatik bagi manajer yang di-review kegitan operasinya. Itulah alasan
kenapa review seperti ini diperlukan
empat atau lima tahun sekali, tidak secara tahunan.
1.4 PROSES PERENCANAAN STRATEGI
Proses
perencanaan strategi biasanya dimulai pada awal tahun pembukuan. Proses
tersebut meliputi pembukuan berikut:
1. Menelaah dan memperbaharui
rencana strategi tahun lalu.
Kegiatan ini dilakukan dengan melihat
keputusan apa saja yang telah dilakukan dan kemungkinan keputusan tersebut
merubah rencana strategis misalnya manajemen membuat keputusan dimana perlu,
tidak berkaitan dengan jadwal waktu. Langkah pertama dari peroses perencanaan
strategi tahunan, karenanya, adalah me-review
dan memperbaharui rencana strategi yang disetujui tahun lalu.
Pembaruaan ini biasanya dilakukan oleh staf perencanaan. Manajer puncak bisa
saja terlibat jika ada keputusan tentang program yang harus diputuskan olehnya.
2. Memutusakan
berdasarkaa asumsi-asumsi dan pedoman.
Rencana strategi yang diperbarui
melibatkan banyak asumsi. Ini termasuk asumsi dari luar berupa pertumbuhan
produk domestik bruto, perubahan iklim, tingkat inflasi, upah buruh, harga
beberapa komoditi terpenting dari bahan baku, tingkat bunga, harga jual,
kondisi pasar, termasuk tindakan pesaing dan pengaruh peraturan pemerintah pada
masing-masing negara dimana perusahaan tersebut beroperasi.
3. Langkah pertama dari
perencanaan strategi
Rencana strategi yang lengkap bisanya
terdiri dari laporan pendapatan, piutang, dan unsur-unsur neraca lainnya,
informasi jumlah penjualan dan produksi, pengeluaran biaya akusisi pabrik dan
modal lainnya, unsur cashflow yang
luar biasa, keterangan. Rencana-rencana ini sama detailnya (bisa saja kurang)
untuk tahun berikutnya.
4. Analisis
Analsis ini dilakukan baik oleh staf
perencanaan maupun bagian pemasaran, produksi, dan fungsi lainnya pada kantor
pusat.
5. Langkah kedua dari
rencana strategi
Keputusan
ini membawa revisi rencana. Secara teknis, revisi lebih mudah dilakukan
daripada perubahan total karena yang hanya diubah hanyalah jumlah tertentu
saja. Bebrapa perusahaan tidak menginginkan revisi dilakukan secara formal,
tetapi melalaui negosiasi informal dan hasilnya diajukan ke kantor pusat.
6. Review akhir dan
persetujuan
Rencana yang telah direvisi didiskusikan
pada rapat manajer puncak. Persetujuan akhir dilakukan oleh pimpinan puncak (chief executife officer). Persetujuan
hendaknya lebih awal dari dimulainya proses penyusunan anggaran karena rencana
strategi merupakan input yang penting
untuk tahap proses penyusunan anggaran.
Belum ada tanggapan untuk "Ringkasan SPM Bab 8_PERENCANAAN STRATEGI"
Post a Comment