“KEWIRAUSAHAAN”
FINANCIAL
PLAN
OLEH :
NI LUH JUNIA PURNAMI NIM : 1417051041
AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
A.
Perencanaan
Keuangan Dalam Business Plan
Aspek
keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan
secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada
beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk
dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal- hal yang berkaitan dengan
keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting
untuk diteliti kelayakannya. Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), secara
keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal – hal seperti :
1.
Sumber – sumber dana yang
akan diperoleh
2.
Kebutuhan biaya
investasi
3.
Estimasi pendapatan dan
biaya investasi selama beberapa priode termasuk jenis- jenis dan jumlah biaya
yang dikeluarkan selama unsure investasi.
4.
Proyeksi neraca dan
laporan laba rugi untuk beberapa periode ke depan.
5.
Kriteria penilaian
investasi.
6.
Rasio keuangan yang
digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.
Salah
satu bagian penting dalam penyusunan business
plan adalah penyusunan perencanaan keuangan (financial plan). Karena sering kegagalan suatu usaha disebabkan
ketidakmampuan dalam mengelola dan khususnya merencanakan keuangan. Menurut
Fahmi (2013), perencanaan keuangan adalah suatu ilmu yang menempatkan kajian
tentang keuangan dengan menempatkan berbagai atribut keuangan secara terkonsep
dan sistematis baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Perencanaan
keuangan memberikan panduan bagi perubahan dan pertumbuhan yang terjadi di
dalam perusahaan. Memang salah satu tujuan perencanaan keuangan untuk
memberikan arah perubahan dan perkembangan perusahaan secara berkelanjutan.
Jika suatu perusahaan berkeinginan untuk menciptakan perubahan yang bersifat
berkelanjutan maka artinya perencanaan keuangan perusahaan bersifat jangka
panjang. Namun kija ingin mengejar profit
jangka pendek maka perencanaan perusahaan bersifat jangka pendek. Akan tetapi,
harus diingat perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bersifat jangka
panjang. Di dalam perencanaan keuangan, tentunya akan ada suatu perencanaan
keuangan. Suriani (2013), menyatakan bahwa perencanaan keuangan meliputi :
1)
Jumlah uang yang
diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa serta untuk operasional usaha.
2)
Ciptakan pembelanjaan
kas untuk ditujukan kepada bank atau investor lain yang akan membantu pendanaan
usaha.
3)
Proyeksi biaya
operasional secara realitas untuk membiayai material, tenaga kerja, peralatan
pemasaran, dan biaya lainnya.
4) Analisis
peluang pokok.
B. Pengelolaan Keuangan Yang Baik dalam Merancang Bisnis
Menurut
Fahmi (2013), untuk membangun suatu bisnis yang baik dan bersifat sistematis,
maka dibutuhkan pembuatan rencana yang bersifat sistematis. Time schedule memiliki peran besar untuk
terbentuknya pelaksanaan pekerjaan terkoordinir secara terencana. Ada tiga
tujuan umum pembuatan time schedule
yang dilakukan oleh seorang manajer keuangan, sehingga dapat mengelola keuangan
bisnisnya dengan baik :
a
Memberi arah pekerjaan
secara lebih terfokus dan mengedepankan penyelesaian pekerjaan berdasarkan
skala prioritas.
b
Diharapkan setiap
pekerjaan dapat terselesaikan secara terjadwal
c
Dengan kualitas time
schedule yang sempurna dan disusun dengan konsep manajemen keuangan modern
serta dengan mengedepankan prinsip kehati- hatian dalam setiap pembuatan
rencananya.
Salah satu syarat supaya usaha Anda tetap terus
berkembang dan maju adalah dengan mengatur Sistem Keuangan.
Mengatur keuangan bisnis sangatlah penting untuk mengetahui keuntungan dan
kerugian yang didapat dalam sebuah usaha. Manajemen keuangan bukan hanya
sekedar bagaimana memanajemen uang kas tersebut, tetapi adalah bagaimana cara
Anda dalam mengelola kekayaan untuk menghasilkan keuntungan dan memanfaatkan
sumber modal untuk membiayai usaha. Walaupun sederhana, pengusaha kecil dan
juga menengah perlu menerapkan beberapa prinsip dalam manajemen keuangan.
Berikut beberapa langkah penting manajemen keuangan untuk bisnis, antara lain :
a.
Memisahkan
Uang Pribadi dan Usaha
Kesalahan yang sering dilakukan oleh pengusaha dalam
mengelola Sistem Keuangan adalah mencampur uang hasil usaha dengan uang
pribadi. Mungkin Anda berpikir tidak masalah bila mencampur uang hasil usaha
dengan uang pribadi, karena usaha masih kecil. Tetapi kebanyakan yang terjadi,
Anda sulit untuk membedakan pengeluaran pribadi dan usaha. Hal itu menyebabkan
keperluan pribadi sedikit demi sedikit menggerogoti saldo dari uang usaha.
b.
Merencanakan
Penggunaan Uang
Ketika memiliki modal yang lebih banyak, Anda harus
tetap merencanakan sistem keuangan dengan sebaik mungkin. Jangan
dihambur-hamburkan uang walaupun saldo kas Anda berlebihan. Tanpa perencanaan
keuangan yang matang, maka Anda akan mengalami keadaan kekurangan dana. Oleh
karena itu untuk Sistem Keuangan harus disesuaikan rencana pengeluaran dengan
beberapa target penjualan dengan penerimaan kas.
c.
Membuat
Buku Catatan Keuangan
Suatu bisnis tidak cukup hanya dikelola berdasarkan
ingatan, melainkan harus dengan catatan yang lengkap. Minimal Anda wajib
mempunyai buku kas yang mencatat tentang keluar masuknya uang. Kemudian
cocokkan saldo uang dengan catatan yang Anda buat. Hal ini bertujuan untuk
mengontrol dan memastikan tidak ada uang yang terselip. Selain itu Anda juga
harus mencatat saldo-saldo tentang hutang piutang, persediaan dan semua aset
yang dimiliki.
d.
Menghitung
Keuntungan dengan Benar
Tugas sebagai seorang pengusaha adalah menghasilkan
keuntungan. Dalam menghitung keuntungan dengan tepat adalah sama pentingnya
dengan menghasilkan keuntungan itu sendiri. Bagian yang paling penting dalam
menghitung keuntungan adalah dalam menghitung biaya-biaya. Sebagian besar biaya
dapat diketahui karena menggunakan pembayaran uang tunai. Sebagian yang lain
tidak berupa penyusutan dan amortisasi. Serta sebagian lagi belum terjadi, tapi
perlu dicadangkan untuk dapat dikeluarkan di masa mendatang, seperti pajak dan
bunga pinjaman pada lembaga keuangan.
e.
Memutar
Arus Kas Lebih Cepat
Para pengusaha tidak hanya berpusat untuk
menghasilkan keuntungan. Tetapi manajemen sistem keuangan juga meliputi cara
Anda mengelola hutang, piutang dan ketersediaan barang dagangan. Putaran kas
Anda akan melambat apabila termin penjualan kredit lebih lama daripada
kulakannya. Anda harus berusaha mengusahakan termin penjualan kredit sama
dengan pembelian kredit, selain itu juga harus mampu menekan tingkat persediaan
dengan sedemikian rupa supaya tetap dapat memenuhi order dan tanpa membebani
keuangan.
f.
Mengawasi
Harta, Hutang dan Modal
Anda perlu memeriksa persediaan yang ada di dalam
gudang dan memastikan semuanya dalam keadaan lengkap dan baik secara berkala.
Tetapi sebelum Anda melakukan itu, perlu mempunyai administrasi yang memadai
untuk mengontrol semuanya. Hal yang sama juga perlu dilakukan terhadap piutang
kepada pembeli dan tagihan dari suplier. Apabila Anda tidak mampu melakukan
semuanya sendiri, maka dapat mempekerjakan bagian keuangan dan menetapkan
prosedur keuangan untuk memastikan harta kekayaan pada usaha Anda terjaga dengan
baik.
g.
Menyisihkan
Keuntungan Untuk Pengembangan Usaha
Anda sangat berhak untuk menikmati keuntungan dari
bisnis yang dimiliki, tetapi hal itu bukan berarti boleh menghabiskan dengan
seenaknya. Anda harus tetap menyisihkan sebagian keuntungan untuk pengembangan
usaha. Salah satu tugas penting manajemen sistem keuangan adalah untuk menjaga
kelangsungan hidup bisnis dengan mendorong dan mengarahkan nilai investasi ke
bidang yang lebih menguntungkan.
C.
Rasio-rasio
Keuangan Usaha
Dalam
praktiknya setiap perusahaan pada suatu waktu (periode) akan melaporkan semua
kegiatan keuangannya. Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi
keuangan suatu perusahaan baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar
yang berkepentingan terhadap laporan tersebut. Dalam laporan keuangan termuat
informasi mengenai jumlah kekayaan dan jenis- jenis kekayaan yang dimiliki,
kewajiban – kewajiban (utang) yang dimiliki baik jangka panjang maupun jangka
pendek serta ekuitas (modal) yang dimilikinya. Agar laporan keuangan yang
disajikan dapat diartikan dari angka – angka yang ada di laporan keuangan, maka
perlu dianalisis. Alat analisis yang digunakan adalah rasio – rasio keuangan.
Menurut
Kasmir dan Jakfar (2012), rasio keuangan merupakan suatu cara yang membuat
perbandingan data keuangan perusahaan sehingga menjadi berarti. Rasio keuangan
menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai keadaan
keuangan suatu perusahaan. Dengan menganalisis laporan keuangan yang
menggunakan alat- alat ukur melalui rasio keuangan, maka seorang manajer bisa
mengambil keputusan mengenai keuangan perusahaan untuk masa yang akan datang.
Untuk mengukur keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio – rasio keuangan
terdiri dari beberapa rasio. Setiap rasio mempunyai tujuan, kegunaan dan
mengandung arti tertentu. Kemudian setiap rasio diukur dan diinterpretasikan,
sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Adapun jenis- jenis rasio
keuangan, diantaranya :
1)
Rasio
Likuiditas
Rasio
likuiditas atau liquidity ratio
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu perusahaan. Caranya adalah dengan
membandingkan seluruh komponen yang ada di aktiva lancar dengan komponen di
passive lancar (utang jangka pendek). Untuk mengukur rasio likuiditas dapat
digunakan beberapa rasio, antara lain :
a. Current ratio
b. Quick Ratio
c. Inventory to Net
Working Capital
d. Cash Ratio
2)
Leverage Ratio
Leverage
ratio
(rasio solvabilitas) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Adapun rasio- rasio dalam leverage ratio, antara lain :
a. Debt to Asset Ratio
b. Debt to Equity Ratio
c. Long Term Debt to Equity Ratio
d. Current Liabilities to Net Worth
3)
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan.
a.
Perputaran Piutang
b.
Perputaran Persediaan
c.
Perputaran Aset Tetap
d.
Perputaran Aset
4)
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingka efektivitas manajemen suatu perusahaan.
a. Profit Margin
b. Return on Investment (ROI)
c. Return on Equity
(ROE)
DAFTAR
PUSTAKA
Anonym. 2017. Rasio Finansial:
https://id.wikipedia.org/wiki/Rasio_finansial.
Diakses
Tanggal 05 Mei 2017
Caroline.
2015. Cara Mengatur Sistem Keuangan
Bisnis:
www.tommcifle.com/cara-mengatur-sistem-keuangan-bisnis/.
Diakses Tanggal 05 Mei 2017
Fahmi,
Irham. 2013. Kewirausahaan (Teori, Kasus
dan Solusi). Bandung : Alfabeta Bandung
Kasmir
dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis
(Edisi Revisi). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Suriani,
Ni Made. 2013. Entrepreneurs.
Singaraja : Graha Ilmu
Belum ada tanggapan untuk "RMK FINANCIAL PLAN"
Post a Comment