BAB
9
PENYUSUNAN
ANGGARAN
1.
DEFINISI
DAN PERAN ANGGARAN
Penyusunan
anggaran adalah proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk
pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu.
Hasil dari penyususnan anggaran adalah anggaran. Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam
unit moneter untuk periode satu tahun. Proses penyusunan anggaran pada
dasarnya merupakan suatu proses negosiasi antara manajer pusat
pertanggungjawaban dan atasannya. Hasil akhir proses negosiasi adalah
persetujuan tentang perkiraan biaya yang akan terjadi selama satu tahun (untuk
pusat biaya), atau anggaran laba atau ROI yang disyaratkan (untuk pusat laba
atau pusat investasi).
Disatu
sisi anggaran berperan sebagai alat untuk perencanaan (planning) dan disatu sisi anggaran berperan sebagai alat untuk
pengendalian (controll) jangka pendek
bagi suatu organisasi. Sebagai sebuah rencana tindakan, anggaran dapat
digunakan sebagai alat untuk mengendaliakan kegiatan organisasi atau unit
organisasi dengan cara membandingkan antara hasil sesungguhnya yang dicapai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
2.
KARAKTERISTIK
ANGGARAN
Anggaran
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Anggaran
mengestimasi tingkat laba potensial dari suatu unit usaha.
b. Anggaran
dinyatakan dalam setahun keuangan, walaupun suatu keuangan tersebut dibantu
dengan data non keuangan (misal jumlah unit yang dijual atau diproduksi).
c. Anggaran
umumnya meliputi periode satu tahun.
d. Anggaran
merupakan komitmen manajemen, yang berarti bahwa manajer mau menerima tanggung
jawab untuk mencapai target yang dianggarkan.
e. Usulan
anggaran ditelaah dan disetujui oleh
pejabat yang lebih tinggi dan penyusunan anggaran.
f. Anggaran
yang telah disetujui diubah hanya jika terjadi kondisi khusus.
g. Secara
periodik, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran kemudian
selisihnya di analisis dan dijelaskan.
Hubungan
Anggaran Dengan Perencanaan Strategi
Baik perencanaan strategi maupun
penyusunan anggaran melibatkan perencanaan.,
tapi tipe kegiatan perencanaan itu sendiri berbeda satu sama lainnya. Proses
penyusunan anggaran memfokuskan pada satu tahun sementara
perencanaan strategi memfokuskan kegiatan untuk periode beberapa tahun.
Perencanaan strategi mendahului penyususnan anggaran dimana nantinya merupakan
kerangkan acuan untuk penyusunan anggaran. Perbedaan mendasar lainnya adalah
rencana strategi terstruktur menurut lini produk ataupun program lain,
sementara penyusunan anggaran terstruktur menurut pusat pertanggungjawaban.
Perbandingan
Anggaran Dengan Forecasting
Anggaran merupakan rencana manajemen
dengan asumsi implisit dan
langkah-langkah yang akan dijalankan oleh manajer yang menyiapkan manajemen,
sementara forecast merupakan prediksi
atas apa yang akan terjadi, dimana forecaster-nya
sendiri tidak akan merasakan akibatnya atas apa yang menjadi prakiraannya.
Berbeda dengan anggaran, karakteristik dari forecast
adalah:
1)
Forecast bisa tidak dinyatakan dalam bentuk uang.
2)
Bisa
berlaku untuk beberapa metode.
3)
Forecasternya sendiri tidak bertanggungjawab terhadap hasil
prakiraannya.
4)
Prakiraan
biasanya tidak perlu disetujui oleh atasan.
5)
Prakiraan
akan selalu disesuaikan jika ada informasi baru yang mengubah kondisi.
6)
Selisih
antara ramalan dan kenyataan tidak
perlus dianalisis secara formal dan secara periodik.
3.
KEGUNAAN
ANGGARAN
Penyususnan anggaran mempunyai 4 sasaran pokok,
yaitu anggaran berguna untuk:
a)
Memperjelas
rencana strategi.
b)
Membantu
koordinasi kegiatan beberapa bagian dari suatu organisasi.
c)
Melimpahkan
tanggung jawab kepada manajer, untuk memberikan otorisasi jumlah yang diizinkan
untuk dikeluarkan dan menginformasikan kinerja yang diharapkan.
d)
Memperoleh
kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar penilaian kinerja manajer.
4.
ISI
ANGGARAN
Kategori Anggaran Operasional
Untuk
perusahaan yang besar, disamping berisi ringkasan anggaransecara umum, juga
disebutkan anggaran secara terinci dari masing- masing unit usaha, lalu
penelitian dan pengembangan dan biayaadministrasi umum. Isi anggaran tersebut
adalah:
Anggaran
Pendapatan. Anggaran pendapatan terdiri dari proyeksi jumlah
unit penjualan dikalikan dengan harga jual yang di harapkan. Anggaran pendapatan didasarkan atas perkiraan beberapa keadaan
dimana manajer tidak bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya keadaan ekonomi.
Pendapatan tergantung dari biaya iklan, pelayanan, mutu, kemampuan individu.
Anggaran
Biaya Produksi Dan Biaya Penjualan. Biaya bahan
bakudan tenaga kerja standar dari tingkat volume yang direncanakan dari standar
campuran produk ditunjukkan dalam anggaran. Manajer produksi dalam hal ini
membuat perencanaan untuk memenuhi jumlah bahan baku dan tenaga kerja, dan
menyiapkan anggaran tsb untuk lead time yang cukup.
Biaya
Pemasaran. Biaya
pemasaran adalah biaya yang teradi untuk memperoleh penjualan. Jumlah yang
dimasukkan dalam anggaran harus disetujui sebelum tahun anggaran dimulai. Biaya tersebut terdiri dari biaya iklan, biaya logistik (perolehan order
penjualan), biaya pesanan, transport dari gudang ke pelanggan, biaya angkut
gudang, dan biaya penagihan piutang.
Biaya
Administrasi Dan Umum. Biaya ini adalah biaya staf baik
di kantor pusat maupun unit usaha. Semua biaya tersebut merupakan biaya kebijakan, walaupun beberapa
bagian (seperti biaya pembukuan pada bagian akuntansi) merupakan biaya teknik.
Biaya
Penelitian Dan Pengembangan. Ada dua pendekatan untuk biaya
ini. Pertama, fokus biayanya pada
jumlah keseluruhan saja Pendekatan ini merupakan tingkat pengeluaran saat ini,
atau bisa juga biaya tersebut meningkat jika terjadi peningkatan penjualan
dengan keyakinan bahwa perusahaan akan meningkatkan pengeluarannya, atau bisa
juga biaya tersebut jika ada kesempatan untuk mengembangkan produk baru. Kedua adalah memenuhi total biayanya
dengan mengumpulkan rencana pengeluaran untuk masing-masing
proyek yang disetujui ditambah cadangan untuk pekerjaan lain yang belum
teridentifikasi saat ini
Pajak
Penghasilan. Walaupun anggaran biasanya didasarkan pada laba
setelah pajak, beberapa perusahaan tidak memasukkan unsur pajak penghasilan
karena kebijakan pajak penghasilan merupakan kebijakan kantor pusat.
5.
ANGGARAN
LAINNYA
a)
Anggaran
modal. Anggaran modal menyebutkan proyek modal yang
disetujui, ditambah lump sum untuk
proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan atasan. Biasanya ditetapkan oleh
orang yang berbeda dan terpisah dari anggaran operasional.
b)
Anggaran
Neraca. Anggaran neraca menunjukkan pengaruh terhadap neraca
atas keputusan dimasukkan dalam anggaran operasional dan anggaran niodal. yang
unsur neraca merupakan alat kontrol Walaupun tidak semua tapi sebagian bisa
digunakan misalnya persediaan, piutang atau hutang dagang dimana biaya ini bisa
dipengaruhi oleh biaya operasional.
c)
Anggaran
Aliran Kas. Anggaran kas menunjukkan jumlah kas yang dibutuhkan
selama tahun bersangkutan. Biaya tersebut bisa diperoleh dari laba yang
ditahan, bisa dari pinjaman pihak luar, sehingga anggaran ini penting untuk
perencanaan keuangan.
d)
Management By Objectives. Secara implicit dalam jumlah anggaran yang disusun juga memuat tujuan
khusus : membuka kantor penjualan yang baru, memperkenalkan satu lini produk
yang baru, pelayihan pegawai, pemasangan jaringan computer yang baru, da
lain-lain.
6.
PROSES
PENYUSUNAN ANGGARAN
Organisasi
Departemen Anggaran.
Informasi sistem pengendalian terhadap anggaran biasanya dijalankan oleh
bagian anggaran yang melaporkannya ke controller kantor pusat. Fungsinya
adalah:
1) Menerbitkan
prosedur dan formulir penyusunan anggaran.
2) Mengkoordinasi
dan menerbitkan setiap tahun asumsi perusahaan secara umum yang menjadi dasar
penyusunan anggaran (misalnya keadaan ekonomi).
3) Menjamin
informasi tersebut lengkap dan dikomunikasikan antar bagian organisasi.
4) Menyediakan
pembantu untuk menyusun anggaran
5) Menganalisis
anggaran yang diusulkan dan memberi rekomendasi, selain kepada yang membuat
anggaran juga ke pimpinan puncak.
6) Menganalisis
laporan prestasi dibandingkan dengan anggaran, menginterpretasi hasil dan
menyiapkan laporan kesimpulan untuk manajer puncak.
7) Membuat
administrasi proses revisi anggaran yang diusulkan.
8) Mengkoordinasi
pekerjaan departemen anggaran dengan bagian yang lebih rendah.
Komite Anggaran. Komite
ini terdiri dari anggota manajer muncak seperti CEO, kepala operasional, dan
kepala keuangan. Komite ini me-review
dan menyetujui ataupun menyesesuaikan anggaran tersebut.
Menerbitkan Pedoman
Pedoman
ini secara implisit menyebutkan rencana strateginya, dimodifikasikan sesuai
perkembangan yang terjadi sejak disetujui, khususnya prestasi perusahaan hingga
saat itu. Pedoman ini dibuat oleh staf anggaran dan disetujui oleh manager
puncak. Pedoman ini dibuat oleh staf anggaran dan disetujui
oleh manajer puncak.
Proposal Anggaran Pemulaan
Karena
tahun anggaran dimulai dengan fasilitas, personil, dan sumber daya yang sama
pada saat tersebut, anggaran dibuat berdasarkan kondisi yang ada dengan
perubahan dimana perlu. Perubahan bisa berbentuk:
Perubahan Karena Kekuatan Eksternal.
Termasuk didalamnya:
1) Perubahan
tingkat perkembangan ekonomi yang berpengaruh terhadap penjualan.
2) Perubahan
yang diharapkan tentang harga bahan baku dan jasa yang dibeli.
3) Perubahan
upah tenaga kerja.
4) Perubahan
pada biaya kegiatan kebijakan (pemasaran, litbang, dan administrasi).
5) Perubahan
harga jual.
Perubahan
Karena Kebijakan Dan Praktik Internal.
Termasuk didalamnya adalah:
1)
Perubahan biaya
produksi
2)
Perubahan biaya
kebijakan
3) Perubahan
dalam hal pangsa pasar dan bauran produk
Negosiasi
Inilah inti dari
proses penyusunan anggaran. Atasan berupaya mempertimbangkan validasi
masing-masing penyesuaian.
Slack. Banyak bagian
yang menyusun anggaran cenderung menurunkan tingkat penjualan dan menaikkan
biaya dari perkiraan penjualan dan biaya yang seharusnya dicapai, sehingga
anggaran yang dihasilkan lebih mudah dicapai. Usaha untuk mengawasi kegiatan
seperti ini biasanya cukup sulit tapi usaha yang dapat dilakukan dengan
penentuan bonus secara proporsional untuk manajer yang bisa berprestasi
melebihi anggarannya.
Review Dan Persetujuan.
Persetujuan
akhir direkomendaskan oleh panitia anggaran untuk CEO. CEO kemudian menyerahkan
anggaran yang disetujui ke dewan direktur untuk disyahkan.
Revisi
Anggaran
Satu
pertimbangan penting dalam administrasi anggaran adalah prosedur revisi
anggaran yang telah disetujui. Ada dua macam prosedur revisi, yakni:
1) Prosedur
yang memungkinkan mengubah anggaran secara sistematis (misalnya secara
kuartalan).
2) Prosedur
untuk kedaan khusus.
7.
ASPEK
PERILAKU DALAM ANGGARAN
Partisipasi Dalam
Proses Penyusunan Anggaran
Dengan cara dari atas ke bawah,
memang lebih sedikit pekerjaan, tapi komitmen dari bawahan akan berkurang. Dari
bawah ke atas akan menghasilkan komitmen untuk mencapai target yang
ditetapkan kepada bawahan. Sebenarnya proses penyusunan anggaran yang efektif
tergantung dari dua pendekatan tersebut di atas. Bagian anggaran menyiapkan draft anggaran, disebut dari bawah ke
atas. Namun anggaran yang dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh
atasan.
Penelitian
menunjukkan partispasi bawahan dalam penyusunan anggaran lebih menghasilakan
efek positif, yaitu:
a. Ada
semacam kemauan menerima yang lebih besar terhadap target yang ditetapkan jika
melibatkan bawahan.
b. Efektivitas
dalam perubahan informasi. Anggaran yang disetujui diperoleh dari orang yang
benar-benar menguasai permasalahan dan mempunyai pemahaman yang lebih terhadap
pekerjaannya melalui interaksi dengan atasan selama proses penyusunan anggaran.
Tingkat Kesulitan Mencapai Target
Dalam Anggaran
Idealnya
suatu anggaran adalah menantang tapi bisa dicapai. Beberapa alasan kenapa
anggaran harus bisa dicapai adalah:
a. Jika
target yang ditetapkan terlalu tinggi, manajer hanya termotivasi untuk
mengambil tindakan jangka pendek saja.
b. Target
yang bisa dicapai mengurangi motivasi manajer memanipulasi data.
c. Dengan
target yang bisa dicapai akan menjamin keakuratan informasi target pada pihak
luar.
d. Anggaran
yang sulit dicapai akan berimplikasi pada target penjualan yang terlalu
optimistik. Hal ini akan berakibat terlalu menekan pada kegiatan penjualan.
Keterlibatan
Manajer Puncak
Keterlibatan
manajer puncak diperlukan untuk memotivasi bawahan. Tanpa partisipasi review dan persetujuan anggaran, akan
menyebabkan bawahan bermain-main dengan target yang telah ditetapkan. Jika
tidak ada umpan balik dari manajer puncak maka sistem anggaran yang ditetapkan
tidak akan memotivasi bawahan secara efektif.
Departemen Anggaran
Departemen
anggaran harus menganalisis anggaran secara detail, dan memastikan anggaran
tersebut disusun secara sempurna dan informasinya haruslah akurat. Untuk
menjalankan fungsinya secara efektif, anggota dari departemen anggaran haruslah
memiliki reputasi jujur dan tidak memihak.
8.
TEKNIK
KUANTITATIF
Ada
beberapa teknik kuantitatif dalam penyusunan anggaran, yakni:
Simulasi
Simulasi merupakan
metode yang membuat suatu model sesuai kondisi sebenarnya, dan mengubah model
tersebut untuk mengembangkan beberapa kesimpulan dari kondisi sebenarnya
tersebut. Persiapan dan review
anggaran merupakan proses simulasi.
Estimasi
Probabilitas
Setiap jumlah dari
anggaran merupakan suatu estimasi titik. Misalnya estimasi penjualan dinyatakan
dengan jumlah tertentu dari masing-masing jenis produk yang dijual. Estimasi
titik ini perlu untuk pengawasan.
Anggaran
Tak Terduga (Contingency Bugdets)
Beberapa perusahaan secara rutin
menyusun anggaran tak terduga jiga terjadi penurunan tingkat penjualan secara
signifikan dari yang diharapkan sebelumnya.
Belum ada tanggapan untuk "Ringkasan SPM BAB 9 PENYUSUNAN ANGGARAN"
Post a Comment