“ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN”
RESUME
AKUNTANSI
DAN LAPORAN KEUANGAN
OLEH :
KELAS
V D
NI LUH JUNIA PURNAMI NIM : 1417051041
NI
KADEK DWI ARIASTINI NIM : 1417051037
I
GUSTI AYU MURNIATI NIM : 141705 1230
PANDE
MADE MITA SARTIKA P. NIM : 1417051218
NI
KADEK NIA DAMAYANTI NIM :
1417051221
AKUNTANSI
PROGRAM S1
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA
SINGARAJA
2016
Puji syukur penulis
panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah
“Akuntansi dan Laporan Keuangan”.
Terselesaikannya makalah ini berkat dukungan dan saran
dari berbagai pihak. Untuk itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan maupun
sumber yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang
dapat membangun sangat penulis harapkan demi terciptanya hasil yang baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Singaraja, 19 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii
I. Pendahuluan................................................................................................... 1
1.
Latar Belakang......................................................................................... 1
2.
Rumusan Masalah.................................................................................... 1
II. Pembahasan.................................................................................................... 2
1. Pengertian
Akuntansi................................................................................ 1
2. Prinsip-Prinsip
Dan Konsep-Konsep Akuntansi...................................... 1
3. Pengertian
Laporan Keuangan................................................................. 2
4. Tujuan
Laporan Keuangan....................................................................... 4
5. Sifat
Laporan Keuangan.......................................................................... 4
6. Laporan
Keuangan sebagai Alat Komunikasi.......................................... 6
7. Keterbatasan
Laporan Keuangan............................................................. 7
8. Laporan
Keuangan Dapat Dipercaya....................................................... 8
9. Pemeriksaan
Laporan Keuangan Audit................................................... 9
10. Pihak-Pihak
yang Memerlukan Laporan Keuangan................................. 9
III. Penutup......................................................................................................... 6
Kesimpulan.......................................................................................................... 6
Daftar Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan dunia usaha di
Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat
mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih profesional.
Bertambahnya pesaing disetiap saat, baik pesaing yang berorientasi lokal maupun
pesaing yang berorientasi international (multinational corporation),
maka setiap perusahaan harus berusaha menampilkan yang terbaik, baik dalam segi
kinerja perusahaan, juga harus ditunjang dengan strategi yang matang dalam
segala segi termasuk dalam manajemen keuangan.
Selain manajemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga
memerlukan analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam mengatasi masalah-masalah keuangan perusahaan serta mengambil
keputusan yang cepat dan tepat. Melalui analisis laporan keuangan, manajemen
dapat mengetahui posisi keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan keuangan (financial
strength) yang dimiliki perusahaan. Selain berguna bagi perusahaan dan
manajemennya, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan lain seperti kreditor, investor dan pemerintah untuk menilai
kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.
Seorang akuntan dituntut untuk mempu menilai kondisi dan
perkembangan perusahaan melalui laporan keuangan agar dapat mempertahankan
keberadaaan perusahaan dan mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan ditengah
pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan persaingan usaha yang semakin ketat. Berdasarkan uraian tersebut di atas
maka kami tertarik untuk menulis makalah mengenai, “AKUNTANSI DAN LAPORAN
KEUANGAN”
1.2.Rumusan
Masalah
- Apakah Pengertian
Akuntansi ?
- Bagaimana
Prinsip-Prinsip Dan Konsep-Konsep Akuntansi ?
- Apakah
Pengertian Laporan Keuangan ?
- Apakah
Tujuan Laporan Keuangan ?
- Bagaimana
Sifat Laporan Keuangan ?
- Bagaimana
Laporan Keuangan sebagai Alat Komunikasi ?
- Apakah
Keterbatasan Laporan Keuangan ?
- Bagaimana
Laporan Keuangan Dapat Dipercaya ?
- Bagaimana
Pemeriksaan Laporan Keuangan Audit ?
Bagaimana Pihak-Pihak
yang Memerlukan Laporan Keuangan ?
1.3.Tujuan
Penelitian
- Untuk
Mengetahui Pengertian Akuntansi.
- Untuk
Mengetahui Prinsip-Prinsip Dan Konsep-Konsep Akuntansi.
- Untuk
Mengetahui Pengertian Laporan Keuangan.
- Untuk
Mengetahui Tujuan Laporan Keuangan.
- Untuk
Mengetahui Sifat Laporan Keuangan.
- Untuk
Mengetahui Laporan Keuangan sebagai Alat Komunikasi .
- Untuk
Mengetahui Keterbatasan Laporan Keuangan.
- Untuk
Mengetahui Laporan Keuangan Dapat Dipercaya.
- Untuk
Mengetahui Pemeriksaan Laporan Keuangan Audit.
- Untuk
Mengetahui Pihak-Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan.
BAB
II
AKUNTANSI
DAN LAPORAN KEUANGAN
A. Pengertian Akuntansi
Kata
akuntansi berasal dari kata account
artinya laporan, catatan, rekening. Merujuk pada arti yang disebutkan pertama
bahwa account adalah laporan, maka
tepatlah akuntansi identik dengan laporan khususnya laporan keuangan. Salah
satu tujuan dari akuntansi adalah menyediakan laporan keuangan kepada pemakai
yang berguna untuk dipakai sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil
keputusan.
Di
tinjau dari segi proses akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, dan pelaporan transaksi-transaksi yang dirangkum dalam laporan
keuangan kepada pemakai, baik kepada pemakai internal maupun eksternal. Pemakai
laporan keuangan internal terdiri dari karyawan, pemilik, dan manajemen.
Sedangkan pemakai eksternal adalah kreditor dan instansi pemerintah.
B. Prinsip-Prinsip Dan Konsep-Konsep
Akuntansi
Beberapa asumsi, baik yang merupakan
peraturan dasar maupun kesepakatan dalam praktik akuntansi yaitu :
1. Konsep
Kesatuan Usaha (business entity)
Konsep
yang menyatakan bahwa pencatatan kegiatan perusahaan harus dipisahkan dari
kegiatan pemiliknya atau rumah tangga pemiliknya.
2. Konsep
Kelangsungan Hidup (going concern)
Perusahaan
didirikan tidak untuk sementara waktu, tetapi diharapkan terus berjalan terus
sepanjang waktu.
3. Konsep
Satuan Pengukuran (unit of measurement)
Kegiatan
mencatat, menggolongkan, meringkaskan, menyajikan transaksi perusahaan dan
hasil-hasilnya, dalam akuntansi digunakan satuan pengukuran uang (rupiah).
4. Konsep
Harga Pokok (cost)
Data
akuntansi dicatat menurut harga perolehannya pada waktu peristiwa itu terjadi
dan tetap tinggal dalam catatan atau laporan akuntansi karena merupakan
pendekatan yang paling objektif.
5. Konsep
Realisasi (realization)
Ketika
terjadi penjualan atau pertukaran yang telah disepakati antara perusahaan
dengan pihak-pihak di luar perusahaan maka terealisasilah penghasilan (revenue).
6. Konsep
Niali Uang Stabil (stable rupiah)
Nilai
uang dianggap stabil. Untuk kepentingan pemberian informasi, perubahan tingkat
harga cukup ditempatkan di catatan tambahan di bawah laporan keuangan.
7. Konsep
Periode Waktu (time period)
Untuk
keperluan tertentu dapat juga digunakan periode kurang dari satu tahun (interim period) seperti periode
semester, tiga bulan, atau satu bulan.
8. Konsep
Objektivitas (objective avidence)
Untuk
keperluan pencatatan akuntansi perlu dukungan bukti-bukti transaksi yang
bersifat objektif atau dapat diuji kebenarannya.
9. Konsep
Keterbukaan (disclosure)
Pengungkapan
fakta-fakta dilakukan guna menghindari adanya laporan keuangan yang
menyesatkan.
10. Konsep
Konsistensi (consistency)
Di
dalam akuntansi terdapat beberapametode yang dapat dipergunakan, misalnya dalam
hal menilai persediaan, menemukan besarnya penyusutan, dan menaksir kerugian
piutang yang tidak dapat ditagih. Sekali satu metode telah dipilih secara
konsisten harus dipertahankan terus dari period eke periode.
11. Konsep
Konservatisme (conservatism)
Konservatisme
umumnya diartikan mencatat aktiva milik perusahaan dengan harga yang lebih
rendah daripada harga perolehannya (cost)
atau mencatat utang perusahaan lebih tinggi (overstated). Selain itu tidak diakui laba sebagai pendapatan
periode tertentu.
12. Konsep
Perbandingan Hasil-Ongkos (matching of
revenue and cost)
Dalam
akuntansi perbandingan antara revenue dengan
cost tidak selalu dapat dilaksanakan
dengan tepat karena digunakannya accrual
basis dalam perhitungan laba-rugi.
C. Pengertian Laporan Keuangan
Dalam
praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara sembarangan.
Tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau standar yang berlaku.
Hal ini perlu dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti.
Laporan keuangan yang disajikan perusahaan sangat penting bagi manajemen dan
pemilik perusahaan. Di samping itu, banyak pihak yang memerlukan dan
berkepentingan terhadap laporan keuangan yang dibuat perusahaan, seperti
pemerintah, kreditor, investor, maupun para supplier.
Dalam
hal laporan keuangan, sudah merupakan kewajiban setiap perusahaan untuk membuat
dan melaporkan keuangan perusahaannya pada suatu periode tertentu. Hal yang
dilaporkan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi
perusahaan terkini. Kemudian laporan keuangan juga akan menentukan langkah apa
yang dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan, dengan melihat berbagai
persoalan yang ada baik kelemahan maupun kekuatan yang dimilikinya.
Dengan
pengertian sederhana, laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Maksud
laporan keungan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan
kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan
pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laba rugi).
Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam
bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih
luas dilakukan satu tahun sekali.
Ada
beberapa macam laporan keuangan yang dipakai dalam praktiknya seperti:
1. Neraca
2. Laporan
laba rugi
3. Laporan
perubahan modal
4. Laporan
catatan atas laporan keuangan
5. Laporan
arus kas
Masing-masing laporan memiliki komponen
keuangan tersendiri, tujuan, dan maksud
tersendiri.
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan
jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas)
perusahaan pada saat tertentu.
Laporan laba rugi menunjukkan kondisi
usaha dalam suatu periode tertentu. Artinya laporan laba rugi harus dibuat
dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu guna mengetahui jumlah
perolehan pendapatan dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui
apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.
Laporan perubahan modal menggambarkan
jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Kemudian, laporan ini juga
menunjukkan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal.
Laporan catatan atas laporan keuangan
merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan.
Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas
laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya.
Laporan arus kas merupakan laporan yang
menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar di perusagaab. Arus kas masuk
berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar
merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Baik arus kas masuk
maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.
D. Tujuan Laporan Keuangan
Secara
umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu
perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Berikut ini
beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu:
1.
Memberikan informasi tentang jenis dan
jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
2.
Memberikan informasi tentang jenis dan
jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
3.
Memberikan informasi tentang jenis dan
jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
4.
Memberikan informasi tentang jumlah
biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5.
Memberikan informasi tentang
perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahan.
6.
Memberikan informasi tentang kinerja
manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7.
Memberikan informasi tentang
catatan-catatan atas laporan keuangan
8.
Informasi keuangan lainnya.
Jadi dengan memperoleh laporan keuangan
suatu perusahaan, akan dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan secara
menyeluruh
E. Sifat Laporan Keuangan
Dalam
praktiknya sifat laporan keuangan dibuat:
1.
Bersifat historis, dan
2.
Menyeluruh
Bersifat histori artinya bahwa laporan
keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari
masa sekarang. Kemudian bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat
selengkap mungkin. Artinya laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
Sementara itu, data masa lalu perusahaan
yang ditampilkan dalam laporan keuangan merupakan kombinasi (Munawir) dari:
1.
Fakta yang telah dicatat;
2.
Prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam
akuntansi;
3.
Pendapat pribadi.
Fakta yang telah dicatat artinya laporan
keuangan disusun atau dibuat berdasarkan kenyataan yang sebenarnya atau fakta
dari catatan akuntansi. Fakta ini diambil dari peristiwa atau kejadian
akuntansi pada waktu atau masa lalu, yaitu dari tahun-tahun sebelumnya. Contoh
fakta-fakta yang tercatat pada masa lalu tersebut misalnya:
1.
Jumlah uang kas;
2.
Jumlah uang di bank;
3.
Jumlah persediaan;
4.
Jumlah piutang;
5.
Jumlah tanah;
6.
Jumlah utang; dan
7.
Jumlah komponen laporan keuangan
lainnya.
Maksud prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam
akuntansi (accounting convention and
postulate) adalah pencatatan yang terjadi dalam laporan keuangan jelas
didasarkan kepada prosedur atau tanggapan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi.
Hal-hal lain yang juga digunakan dalam
menyusun laporan keuangan adalah kebiasaan seperti berikut ini:
1.
Menganggap perusahaan akan berjalan
terus-menerus. Dengan demikian, nilai yang tercatat dalam laporan keuangan
merupakan nilai untuk perusahaan yang masih berjalan dan harga didasarkan pada
saat terjadi peristiwa.
2.
Menganggap daya beli uang akan tetap
stabil. Artinya semua transaksi atau peristiwa dicatat dalam jumlah uang dan
tidak mengadakan perbedaan antara nilai dari berbagai tahun-tahun sebelumnya.
Pendapat pribadi (personal judgment) artinya walaupun pencatatan akuntansi dalam
laporan keuangan didasarkan kepada dalil-dalil tertentu, penggunaan dari dasar
dalil tersebut tergantung dari pendapat manajemen perusahaan.
Jelasnya, baik prosedur, kebiasaan,
anggapan, atau pendapat pribadi ini harus dilakukan secara konsisten dan terus
menerus. Namun segala sesuatu tidak kaku dan dapat diubah dengan penjelasan
dalam laporan keuangan sehingga pembaca dapat mengerti dan memahami dan tidak
terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan laporan keuangan tersebut.
F. Laporan Keuangan sebagai Alat
Komunikasi
Analisis
laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Akuntansi dapat
memberikan informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan
seperti tercermin pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Oleh
karena itu, akuntansi (laporan keuangan) dapat dipakai sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan
perusahaan. Karena fungsi-fungsi inilah akuntansi sering disebut language of business.
Informasi
tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahan sangat berguna bagi
berbagai pihak, baik pihak yang ada dalam perusahaan maupun pihak yang berada
diluar perusahaan. Informasi yang berguna misalnya tentang kemampuan perusahaan
untuk melunasi utang-utang jangka pendek, kemampuan perusahaan dalam membayar
bunga dan pokok pinjaman, dan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan besarnya
modal sendiri.
Pihak-pihak
yang berkepentingan dengan kondisi laporan keuangan dan hasil operasi
perusahaan adalah manajemen, pemilik, kreditur, investor, penyalur, karyawan,
lembaga pemerintah, dan masyarakat umum.
Pimpinan
perusahaan, dengan mengadakan analisis laporan keuangan perusahaannya akan
dapat mengetahui keadaan perkembangan keuangan perusahaan dan hasil-hasil
keuangan yang telah dicapai baik pada waktu-waktu yang lalu maupun waktu yang
sekarang. Keterangan yang diperoleh akan membantu manajemen dalam memilih dan
menentukan cara pengawasan yang lebih efektif, memilih dan menentukan
kebijaksanaan dalam pembelian, penjualan, dan pembelanjaan yang akan dilakukan
diwaktu yang akan datang.
Para
kreditur juga berkepentingan dengan laporan keuangan dari perusahaan dimana
mereka memberikan pinjaman-pinjaman. Mereka perlu mengetahui kondisi kerja atau
kondisi keuangan jangka pendek (likuiditas), stabilitas, dan profitabilitas
dari perusahaan, sebelum mereka memutuskan untuk memberi atau memperluas kreditnya.
Investor,
memerlukan analisis laporan keuangan dalam rangka penentuan kebijaksanaan
penanaman modalnya. Bagi investor yang penting adalah tingkat imbalan hasil (rate of return) dari modal yang telah
atau akan ditanam dalam suatu perusahaan.
Para
pedagang besar juga menaruh perhatian terhadap laporan keuangan dari perusahaan
dimana mereka bertindak sebagai perantara dalam menyalurkan hasil produksi
perusahaan itu kepada para konsumen. Mereka perlu mengetahui harga penjualan
barang per satuan, syarat pembayaran piutang, discount pembelian tunai, dan sebagainya.
Pemerintah,
dimana perusahaan tersebut berada, sangat berkepentingan terhadap laporan
keuangan perusahaan, disamping untuk menentukan besarnya pajak yang harus
ditanggung perusahaan tersebut, juga sangat diperlukan oleh lembaga pemerintah
lainnya untuk dasar dalam membuat perencanaan pemerintah atau untuk dasar
pengambilan kebijaksanaan pemerintah.
Karyawan
dan serikat kerja berkepentingan dengan laporan keuangan dari perusahaan dimana
mereka bekerja, karena sumber penghasilan atau mati hidupnya tergantung pada
perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Masyarakat umum yang berdomisili
disekitar perusahaan yang bersangkutan, secara tidak langsung juga
berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Kepentingan
mereka berhubungan dengan kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, dan
fasilitas lain yang bermanfaat bagi masyarakat.
G. Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan
keuangan belum dapat dikatakan mencerminkan keadaan keuangan perusahaan secara
keseluruhan. Hal ini disebabkan adanya hal-hal yang belum atau tidak tercatat
dalam laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, setiap laporan keuangan yang
disusun pasti memiliki keterbatasan tertentu. Berikut ini beberapa keterbatasan
laporan keuangan yang dimiliki perusahaan.
1. Pembuatan
laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis), dimana data-data yang
diambil dari data masa lalu.
2. Laporan
keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya untuk pihak
tertentu saja.
3. Proses
penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-pertimbangan
tertentu.
4. Laporan
keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian.
5. Laporan
keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang
peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya.
Keterbatasan
laporan keuangan tidak akan mengurangi arti nilai keuangan secara langsung
karena hal ini memang harus dilakukan agar dapat menunjukkan kejadian yang
mendekati sebenarnya meskipun perubahan berbagai kondisi dari berbagai sektor
terus terjadi.
H. Laporan Keuangan Dapat Dipercaya
Ada beberapa petunjuk untuk mengetahui
apakah laporan keuangan itu benar-benar dapat dipercaya yaitu :
1.
Apakah judul laporan keuangan itu telah
disebutkan dengan jelas? Judul laporan keuangan biasanya memuat nama
perusahaan, nama laporan, dan tanggal atau periode penyusunan laporan keuangan
itu.
2.
Apakah terdapat petunjuk tentang dasar
penilaian terhadap aktiva atau harta kekayaan perusahaan? Apakah terdapat catatan
kaki yang memeuat keterangan-keterangan tambahan yang perlu dimengerti?
Keterangan ini sangat bermanfaat bagi penganalisis ekstern.
3.
Apakah laporan keuangan itu telah
disusun dengan jelas, artinya apakah berbagai kelompok aktiva dan utang telah
ditunjukkan jumlahnya dengan jelas, dan apakah pengelompokkan ini telah
dilakukan dengan tepat dan logis?
4.
Apakah laporan keuangan itu telah
ditandatangani oleh direktur atau pimpinan perusahaan? Direktur adalah orang
yang bertanggung jawab atas kebenaran penyusunan laporan keuangan itu.
5.
Apakah laporan keuangan itu sudah
diperiksa oleh akuntan umum? Laporan keuangan yang sudah diperiksa oleh akuntan
umum lebih dapat dipercaya karena laporan keuangan itu telah dicocokkan dengan
catatan-catatan akuntansinya. Akuntan umum akan
memberikan pendapatnya setelah mengadakan penelitian melalui prosedur
pemeriksaan yang lazim.
6.
Bagaimana reputasi direktur atau
pimpinan perusahaan dan akuntan umum yang mengaudit pembukuan perusahaan itu?
Nama baik dan kejujuran mereka akan menambah kepercayaan bagi penganalisis
keuangan.
Apakah laporan keuangan itu telah
memenuhi ketentuan yang digariskan oleh pemerintah? Misalnya dapat dicocokkan
dengan pedoman tentang bentuk dan isi
laporan keuangan menurut Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 108/KMK-07/1979.
I. Pemeriksaan Laporan Keuangan Audit
Dalam
praktiknya laporan keuangan yang telah disusun perlu dilakukan pemeriksaan
(audit) lebih lanjut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan tersebut
benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak, baik kepada
pemilik maupun pihak luar perusahaan. Artinya segala sesuatu yang berhubungan
dengan aktivitas perusahaan dilaporkan secara benar sehingga berbagai pihak
yang membutuhkan informasi tentang keuangan perusahaan dapat membaca dan
menganalisis dari laporan keuangan yang telah diperiksa kebenarannya. Di
samping itu, pihak yang mengaudit laporan keuangan perusahaan juga harus
merupakan lembaga resmi yang telah ditetapkan, terutama untuk kepentingan
pihak-pihak di luar perusahaan.
Dalam
praktiknya pemeriksaan laporan keuangan dapat dilakukan oleh dua pihak, yaitu:
1.
Pihak dalam (intern) perusahaan.
2.
Pihak luar (ektern) perusahaan.
Pemeriksaan laporan
keuangan yang pertama oleh intern perusahaan, artinya oleh pemeriksaan yang memang
sudah disiapkan pihak perusahaan. Dalam hal ini mereka dapat memperoleh data
secara bebas sesuai dengan data aslinya. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan
fakta yang sesungguhnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan laporan
keuangan pasti terdapat kekurangan, baik yang disengaja maupun yang tidak. Oleh
karena itu, pemeriksaan oleh intern perusahaan sangat penting dilakukan sebelum
dilakukan oleh pihak luar perusahaan.
Pemeriksaan
oleh pihak luar perusahaan dilakukan oleh akuntan publik yang sudah memperoleh
izin. Akuntan akan memberi penilaian setelah meneliti dengan standar dan
prosedur pemeriksaan lazim. Pendapat wajar atau tidak wajar akan diberikan
apabila laporan keuangan disusun telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang lazim dan telah diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Dengan
demikian, laporan ini dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
untuk mengambil keputusan.
J. Pihak-Pihak yang Memerlukan Laporan
Keuangan
Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, laporan keuangan disusun berdasarkan berbagai
tujuan. Tujuan utamanya adalah untuk kepentingan pemilik dan manajemen
perusahaan dan memberikan informasi kepada berbagai pihak yang sangat
berkepentingan terhadap perusahaan. Artinya pembuatan dan penyusunan laporan
keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, baik pihak intern
maupun ektern perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan tentunya pemilik
usaha dan manajemen itu sendiri. Sementara itu, pihak luar adalah mereka yang
memiliki hubungan, baik langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan.
Masing-masing pihak memiliki kepentingan tersendiri tergantung dari sudut mana
kita memandangnya.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan pembuatan atau
penyusunan laporan keuangan yaitu Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah
aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini. Prinsip-Prinsip Dan
Konsep-Konsep Akuntansi terdiri dari Konsep
Kesatuan Usaha, Konsep Kelangsungan Hidup, Konsep Satuan Pengukuran, Konsep
Harga Pokok, Konsep Realisasi, Konsep Niali Uang Stabil, Konsep Periode Waktu,
Konsep Objektivitas, Konsep Keterbukaan, Konsep Konsistensi, Konsep
Konservatisme, Konsep Perbandingan Hasil-Ongkos. Dalam praktiknya sifat laporan
keuangan dibuat Bersifat historis, dan Menyeluruh. Beberapa keterbatasan
laporan keuangan yang dimiliki perusahaan yaitu Pembuatan laporan keuangan
disusun berdasarkan sejarah (historis), dimana data-data yang diambil dari data
masa lalu serta Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan
hanya untuk pihak tertentu saja.
DAFTAR PUSTAKA
Jumingan, 2014. Analisis
Laporan Keuangan. Jakarta : PT Bumi Aksara
Kasmir, 2011. Analisis
Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali
Belum ada tanggapan untuk "RESUME AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN"
Post a Comment