SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BISNIS ELEKTRONIK (E-BUSINESS) DAN KERJA SAMA GLOBAL
Oleh Kelompok 2 Kelas IV H :
I Made
Edi Darsana (1417051098)
Ketut
Agus Ari Wiadnyana (1417051118)
Ida Ayu
Made Adi Sundari (1417051134)
Nyoman
Indah Sutria Dewi (1417051147)
AKUNTANSI
PROGRAM S1
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA
SINGARAJA
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaiakan makalah tentang Bisnis Elektronik (E-Business) dan
Kerja Sama Global. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, namun kami berhasil menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap
semoga laporan makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Singaraja,
1 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 1
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
PROSES BISNIS
DAN SISTEM INFORMASI................................................ 3
2.1.1
Proses bisnis......................................................................................................... 3
2.1.2
Bagiamana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis............................ 3
2.2
JENIS-JENIS
INFORMASI................................................................................ 3
2.2.1
Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda............................... 4
2.2.2 Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung....................................... 5
2.2.3 E-Business, E-Commerce, dan E-Government.................................................... 7
2.3
SISTEM
UNTUK KOLABORASI DAN BISNIS JEJARING SOSIAL........ 8
2.3.1 Kolaborasi............................................................................................................ 8
2.3.2 Bisnis Jejaring Sosial............................................................................................ 8
2.3.3 Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis
Jejaring Sosial.................................. 8
2.3.4 Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif.................................. 9
2.3.5 Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan
Bisnis Jejaring Sosial............... 10
2.4 FUNGSI
SISTEM INFORMASI DI DALAM BISNIS................................... 12
2.4.1 Deprtemen Sistem Informasi............................................................................... 12
2.4.2 Pengorganisasian.................................................................................................. 13
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 14
3.1 Kesipulan................................................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan
dunia bisnis yang kian hari kian maju mendorong para pelaku bisnis untuk
menciptakan inovasi-inovasi terbaru dalam bisnis mereka, selain itu adanya
keinginan untuk memperluas bisnis, menekan biaya dan memaksimalkan kecanggihan
teknologi sehingga mampu mendukung berjalannya sebuah perusahaan yang nantinya
dapat mendatangkan keuntungan lebih besar dari sebelumnya, terlebih lagi adanya
kemajuan dalam sistem informasi membuat para pebisnis tertarik untuk terus
memajukan bisnis mereka.
Perkembangan
sistem informasi mendorong perubahan yang signifikan terutama bagi perusahaaan
guna pengambilan keputusan. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi lebih
memudahkan orang untuk melakukan komunikasi, diskusi ataupun berutkar pikiran
yang tidak hanya dilakukan oleh satu atau dua orang namun bisa lebih dari itu.
Hal tersebulah yang mendorong perusahaan ingin memanfaatkan kecanggihan
tersebut untuk memperluas usaha bisnisnya, memperlancar dan mempermudah
komunikasi, menekan biaya serta memaksimalkan kecanggihan teknologi yang
dimiliki.
Seperti
yang kita ketahui berbagai aplikasi yang mendukung proses pertukaran informasi
kini semakin menjamur, hal tersebutlah yang dilihat oleh para pelaku bisnis
sebagai kesempatan atau peluang bisnis yang dapat di manfaatkan dan
dimaksimalkan penggunaannya. Atas dasar tersebut kini muncullah sistem
kolaborasi dimana memanfaatkan aplikasi-aplikasi canggih untuk melakukan
komunikasi sehingga dapat bekerja bersama-sama, serta muncul pula bisnis
jejaring sosial yang memanfaatkan aplikasi jejaring sosial untuk memperluas
jangkauan bisnis sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui bisnis yang
sedang dijalannkan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu proses bisnis dan bagaiamana
teknologi informasi meningkatkan proses
bisnis ?
1.2.2 Apa saja jenis-jenis sistem informasi ?
1.2.3 Bagaiman sistem-sistem untuk kolaborasi dan
bisnis jejaring sosial ?
1.2.4 Apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis
?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu proses bisnis dan bagaiamana
teknologi informasi meningkatkan
proses bisnis
1.3.2 untuk mengetahui apa saja jenis-jenis sistem
informasi
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana sistem-sistem
untuk kolaborasi dan bisnis jejaring
sosial
1.3.4 Untuk mengetahui apa fungsi sistem informasi
di dalam bisnis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI
2.1.1 Proses bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan
kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Kegiatan
ini didukung oleh aliran material, informasi dan pengetahuan dari berbagai
pihak yang terlibat dalam proses bisnis. Proses bisnis juga mengacu pada
cara yang unik dimana organisasi
mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta cara-cara yang
dipilih manajemen dalam mengoordinasikan pekerjaan. Secara garis besar kinerja
perusahaan bergantung pada seberapa baik proses bisnis dirancang dan
dikoordinasikan. Proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan yang
kompetitif jika mereka memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau beroperasi
lebih baik dari pesaingnya dan dapat juga menjadi sebuah beban jika mereka
didasarkan pada cara kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai kebutuhan yang
menghambat efisiensi danrespon organisasi. Setiap bisnis dapat dilihat sebagai
kumpulan proses bisnis, beberapa diantaranya merupakan bagian dari proses yang
memiliki cakupan yang lebih besar. Banyak proses bisnis yang terkait dengan
area fungsional tertentu. Sebagai contoh, fungsi-fungsi penjualan dan pemasaran
bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pelanggan, dan fungsi sumber daya
manusia bertanggung jawab untuk merekrut pekerja. Proses bisnis lainnya banyak
bertentangan dengan area fungsional yang lainnya dan memerlukan koordiansi
lintas departemen, contohnya mempertimbangkan proses bisnis yang tampaknya
sederhana seperti memenuhi pesanan pelanggan.
2.1.2 Bagiamana Teknologi Informasi Meningkatkan
Proses Bisnis
Sistem informasi mengotomatisasikan
banyak langkah dalam proses bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual, seperti
memeriksa kredit klien atau mencetak tagihan dan mengirim pesanan. Namun
teknologi informasi saat ini dapat melakukan hal lebih banyak lagi, yaitu
mengubah arus informasi sehingga memungkinkan bagi lebih banyak orang untuk
mengakses dan berbagai informasi, mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan
secara berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan
hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang baru
sering kali mengubah cara organisasi bisnis dalam bekerja dan mendukung model
bisnis yang baru secara menyeluruh.
2.2 JENIS-JENIS INFORMASI
Organisasi bisnis pada umumnya
memiliki sistem-sistem yang mendukung proses-proses tersebut dalam tiap area
fungsi bisnis utama yaitu penjualan pemasaran, manufaktur dan produksi,
keuangan dan akuntansi, serta sumber daya manusia. Pada umumnya perusahaan juga
memiliki sistem berbeda guna mendukung kebutuhan pengambilan keputusan dari
masing-masing kelompok manajemen utama yaitu manajemen operasional, manajemen mnengah
dan manajemen senior masing-masing menggunakan sistemnya sendiri untuk
mendukung proses pengambilan keputusan yang harus mereka buat untuk menjalankan
perusahaan
2.2.1 Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen yang
Berbeda
Sebuah perusahaan bisnis memiliki
sistem untuk mendukung kelompok-kelompok yang berbeda atau tingkatan manajemen
yang meliputi sistem pemrosesan transaksi dan sistem untuk intelejen bisnis.
a.
Sistem Pemrosesan
Transaksi
Sistem
pemrosesan transaksi adalah sistem komputerisasi yang mengoperasikan dan
mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis, seperti
entri pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian, karyawan yang mencatat
dan pengiriman. Tujuan utamanya adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
rutin dan untuk memantau arus transaksi di seluruh perusahaan. Pada tingkat
opersional, tugas, sumber daya serta tujuan telah ditentukan dan terstruktur
dengan rapi. Sebagai contoh, keputusan untuk menyetujui kredit dari pelanggan,
diambil oleh supervisor pada tingkat yang lebih rendah berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan. Sistem pemrosesan transasksi sangat penting bagi
perusahaan dimana kegagalan pada TPS selama beberapa jam saja, dapat
mengakibatkan lumpuhnya suatu perusahaan dan perusahaan perusahaan lain yang
menggunakannya.
b.
Sistem untuk Intelejen
Bisnis
Intelejen
bisnis adalah istilah terkini mengenai data perangkat lunak untuk
mengorganisasi, menganalisi dan menyediakan akses kepada data untuk membantu
manajer dan pengguna lain dalam suatu perusahaan dalam membuat keputusan yang
lebih berdasarkan informasi.
Sistem
Intelejen bisnis untuk tingkat menengah membantu dengan cara memantau,
mengontrol, mengambil keputusan dan melakukan kegiatan-kegiatan administratif.
Sistem informasi manajemen menyediakan laporan kinerja perusahaan terkini bagi
manajemen tingkat menengah. Informasi ini kemudian digunakan untuk memantau dan
mengontrol organisasi bisnis serta memperkirakan kinerja pada masa yang akan
datang. SIM merangkum dan menyusun laporan mengenai kegiatan operasional dasar
perusahaan mengguakan data yang disediakan dari sistem pemrosesan transaksi.
Data dasar mengenai transaksi yang diperoleh dari TPS dirangkum dan disajikan
sebagai laporan yang dihasilkan setiap saat. Saat ini laporan-laporan dikirim
secara online. Pada umumnya SIM akan menyediakan jawaban bagi
pertanyaan-pertanyaan rutin yang telah dispesifikasikan dalam perbaikan dam
memiliki prosedur yang telah ditentukan dalam memberikan jawaban atas
pertanyaan.
Selain
itu ada Sistem Pendukung Keputusan (Decision
Support Sistem) yang berfokus pada masalah-masalah yang unik dan cepat
berubah, yang prosedur dalam mencapai atau menghasilkan suatu solusi yang belum
ditentukan sebelumnya secara keseluruhan. DSS memperoleh informasi dari SIM dan
TPS dan informasi dari sumber-sumber eksternal, seperti hargasaham terkini atau
barang pesaing. DSS yang kecil namun tangguh merupakan sistem pengestimasi
pelayaran pada perusahaan pelayaran berskala global yang melayani pengangkutan
batu bara, minyak, tambang, serta barang jadidalam skala besar.
Dan
yang terakhir yaitu Sistem Pendukung Eksekutif (executive support sistem) yang membantu manajemen senior dalam
mewujudkan keputusan-keputusan yang dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk
mendukung pengambilan keputusan tanpa routine yang membutuhkan pertimbangan
evaluasi dan wawasan karena tidak ada prosedur terprogram yang telah ditetapkan
sebelumnya untuk menciptakan solusi. ESSmenyajikan grafik dan data dari banyak
sumber melalui batasan yang mudah digunakan
oleh manajer senior. Informasi sering dikirimkan kepada eksekutif senior
melalui portal, yang menggunakan tampilan web untuk menampilkan konten personal
organisasi bisnis yang terintegrasi. ESS dirancang untuk mengganbungkan data
kejadian-kejadian dari luar perusahaan, seperti perubahan peraturan pajak
ataupun kondisi pesaing, serta merangkum informasi dari lingkungan dalam
perusahaan melalui SIM dan DSS. Sistem tersebut menyaring, meringkas, dan
memantau data-data penting, seperti menampilkan data terpenting bagi manajer
senior.
Intelejen
bisnis dan teknologi analitis terkini telah dilengkapi dengan pengelolaan
berbasis data, di mana para pengambil keputusan dapat menggantungkan
kepercayaan pada penggunaan perangkat analitis dan pengelolaan data dalam
membantu pekerjaannya, data yang diperoleh dari pabrik ataupun divisi penjualan
laqngsung tersedia sebagai informasi bagi kalangan petinggi perusahaan atau
menjadi sajian terprinci berupa
laporan-laporan pada layar penampil digital.
2.2.2 Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung
Aplikasi Perusahaan
Menjalankan
secara bersama-sama berbagai macam sistem yang berbeda-beda telah menjadi
tantangan utama bagi suatu perusahaan. Umumnya, perusahaan menggunakan dua
cara, yaitu membiarkan sistem tumbuh secara alami dalam perusahaan atau
menggunakan jasa perusahaan yang lebih kecil . Selama beberapa waktu,
perusahaan selalu berakhir dengan kumpulan sistem yang sebagian besar merupakan
sistem lama dan memiliki tantangan dalam berkomunikasi antar satu sistem dengan
sistem lainnya serta bekerja sama sebagai satu kesatuan sistem perusahaan yang
terintegrasi. Ada beberapa solusi untuk masalah ini.
Salah satu solusinya adalah dengan
mengimplementasikan aplikasi perusahaan (
enterprise application ), yang merupakan sisitem yang menjangkau seluruh
area fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di
seluruh perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi
perusahaan membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif, dengan cara
mengoordinasikan proses-proses bisnis menjadi lebih singkat, serta
mengintegrasikan kelompok –kelompok
proses guna menciptakan pengelolaan sumber daya sertap layanan pelanggan
yang efesien. Terdapat
empat kategori utama aplikasi perusahaanp : sistem perusahaan, sistem pengelolaan
rantai pasokan, sistem pengelolaan hubungan pelanggan, serta sistem manajemen
pengetahuan. Setiap kategori aplikasi perusahaan ini, mengintegrasikan
serangkaian fungsi dan proses bisnis untuk meningkatkan kinerja organisasi
secara keseluruhan.
a. Sistem
Perusahaan
Sistem
perusahaan ( enterprise system ) yang
digunakam oleh perusahaan sering disebut sebagai perencanaan sumber daya
perusahaan ( enterprise resouce planning
– ERP ), untuk mengintegrasikan proses bisnis pada area manufaktur dan
produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan pemasaran, serta sumber daya
manusia ke dalam sebuah sistem perangkat lunak tunggal. Informasi yang
sebelumnya terpecah-pecah berdasarkan beberapa sistem, disimpan ke dalam bentuk
data tunggal komprehensif ( dapat dipahami oleh semua sistem ) pada sebuah
lokasi penampungan data, yang dapat digunakan oleh banyak bisnis yang
berbeda-beda.
b. Sistem
Manajemen Rantai Pasokan
Perusahaan
menggunakan sistem manajemen rantai pasokan (
supply chain management-SCM ) untuk mengelola hubungannya dengan pemasok.
Sistem manajemen rantai pasokan adalah salah satu jenis sistem antar-organisasi
( interorganizational system) karena
sistem ini mengotomatisasi alur informasi antar-organisasi yang berbeda. Anda
akan menemukan contoh-contohdari sistem informasi antar-organisasi di dalam
buku ini, karena sistem semacam ini memungkinkan setiap perusahaan saling
terhubung secara elektronis kepada pelanggan maupun perusahaan rekanan mereka.
c. Sistem
Manajemen Hubungan Pelanggan
Perusahaan
menggunakan sistem manajemen hubungan pelanggan ( custpomer relationship management system-CRM ) untuk mengelola
hubungan mereka dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi guna
mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan. CRM
menyediakan informasi guna mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang
berhubungan dengan pelanggan di bidang penjualan, pemasaran, serta pelayanan
untuk mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan pelanggan, serta mempertahankan
pelanggan.
d. Sistem
Manajemen Pengetahuan
Beberapa
perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan lainnya, hal
tersebut disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam
menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa. Pengetahuan yang
dimiliki perusahaan ini bersifat unik/khas, sulit ditiru, serta dapat
berpengaruh sebagai keunggulan strategis jangka panjang. Sistem manajemen
pengetahuan ( knowledge management system
– KMS ) memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan
dan keahlian secara lebih baik. Sisitem ini mengumpulkan seluruh pengetahuan
dan pengalaman yang berhubungan dengan perusahaan, serta membuat pengetahuan
dan pengalaman tersebut tersedia di manapun dan kapanpun pada saat dibutuhkan
untuk meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen.
Intranet dan Ekstranet
Aplikasi
perusahaan menciptakan perubahan yang mendasar bagi organisasi dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya, dengan menawarkan banyak peluang dalam
mengintegrasikan data bisnis yang penting ke dalam satu sistem tunggal. Namun,
sering kali aplikasi perusahaan sulit diterapkan dan harganya pun mahal. Oleh
karena itu, intranet dan ekstranet pantas disebut sebagai perangkat alternatif
untuk meningkatkan integrasi dan kelancaran arus informasi antar perusahaan,
dengan pelanggannya beserta pemasoknya. Secara
sederhana, intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat
diakses oleh karyawannya saja. Istilah “Intranet” mengacu pada jaringan
internal, yang berbeda dengan internet yang merupakan jaringan umum yang
menghubungkan tiap organisasi beserta jaringan eksternal lainnya. Intranet
menggunakan teknologi dan teknik yang sama dengan internet, dan intranet sering
kali merupakan wilayah akses pribadi / khusus kalangan karyawan saja pada situs
web perusahaan yang lebih besar. Demikian juga dengan ekstranet. Ekstranet
adalah situs web perusahaan yang dapat diakses oleh vendor dan pemasok yang
memiliki wewenang dan biasanya digunakan untuk mengoordinasikan pengiriman persediaan
ke fasilitas produksi perusahaan tersebut.
2.2.3 E-Business,
E-Commerce, dan E-Goverment
Sistem
dan teknologi yang baru kita jelaskan telah mengubah hubungan perusahaan dengan
pelanggan, karyawan, pemasok, dan rekanan logistik menjadi hubungan secara
digital menggunakan teknologi jaringan dan internet. Banyak organisasi bisnis
dewasa ini menggunakan atau berdasarkan jaringan digital, yang kita istilahkan
“bisnis elektronik” dan “perdagangan elektronik” yang akan sering digunakan
dalam buku ini. Bisnis
elektronik ( electronic business atau
e-business ), mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk
menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-business
meliputi aktivitas pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta kegiatan
koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis lainnya. E-business juga meliputi
perdagangan elektronik ( electronic
commerce atau e-commerce ). E- commerce
adalah bagian dari e-business yang berhubungandengan kegaitan jual beli
barang/jasa melalui internet. E-government mengacu pada penggunaan teknologi
aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan dengan
masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan intansi pemerintah yang
terkait lainnya secara digital
2.3 SISTEM
UNTUK KOLABORASI DAN BISNIS JEJARING SOSIAL
Sistem
informasi tidak dapat membuat keputusan, merekrut atau memecat karyawan,
menandatangani kontrak, menyetujui kesepakatan, serta menyesuaikan harga barang
di pasaran. Sebagai tambahan terhadap sistem-sistem yang telah kita jelaskan ,
organisasi bisnis memerlukan sistem khusus untuk mendukung kerja sama dan kerja
tim.
2.3.1 Kolaborasi
Kolaborasi
( collaboration) adalah bekerja
bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang jelas. Kolaborasi
berfokus pada penyelesaian tugas ataupun misi, dan biasanya digunakan pada
organisasi bisnis, atau organisasi lainnya, atau antara satu bisnis dengan
bisnis yang lainnya. Kolaborasi
dapat berlangsung singkat, selama beberapa menit, atau dalam jangka waktu yang
lebih lama, bergantung dari pekerjaan dan hubungan diantara partisispan.
Kolaborasi dapat bersifat satu orang dengan satu orang atau banyak orang atau
banayk orang dengan banyak orang. Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim
menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya karena berbagai alasan.
· Mengubah
sifat pekerjaan.
·
Pertumbuhan bidang
pekerjaan professional.
·
Mengubah struktur
organisasi perusahaan.
·
Mengubah ruang lingkup
perusahaan.
· Kerja yang bekerja secara global.
· Menitikberatkan
pada inovasi
· Mengubah
budaya kerja dan bisnis.
2.3.2 Bisnis Jejaring Sosial
Kini
banyak perusahaan yang
meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis jejaring sosial yang
menggunakan platform jejaring sosial meliputi Facebook, Twitter, dan perangkat
sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan,
pelanggan serta pemasok. Tujuan dari bisnis jejaring sosial ini adalah untuk
memperdalam interaksi dengan kelompok-kelompok dari dalam dan luar perusahaan
guna memperlancar dan memperbaiki pendistribusian informasi, inovasi dan
pengambilan keputusan. Kunci
utama dalam bisnis jejaring sosial adalah percakapan. Pelanggan, pemasok,
karyawan, manajer bahkan organisasi yang jauh sekali memiliki percakapan yang
terus berlangsung seputar organisasi sering kali tanpa sepengetahuanperusahaan
ataupun pejabat penting perusahaan tersebut (karyawan dan manajer).
2.3.3 Keuntungan dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring
Sosial
Bersumber
dari berbagai artikel para pelaku bisnis dan komunitas akademik meyakini bahwa
semakin kolaboratif suatu organisasi bisnis, semakin sukses bisnis tersebut dan
kolaborasi antar perusahaan menjadi semakin penting dibandingkan dulu. Manfaat
dari kolaborasi begitu signifikan, berikut manfaat yang sudah diidentifikasi.
MANFAAT
|
DASAR PEMIKIRAN
|
Produktivitas
|
Apabila orang berinteraksi dan bekerja sama, maka
mereka mampu mendapat pengetahuan dan dapat menyelesaikan masalah lebih
cepat, dibandingkan orang yang jumlahnya sama namun bekerja sendiri-sendiri.
|
Kualitas
|
Orang-orang yang bekerja secara kolaboratif dapat
saling mengoreksi kesalahan lebih cepat dibandingkan orang yang bekerja
sendiri-sendiri.
|
Inovasi
|
Orang-orang yang bekerja secara bersama-sama dapat
mendatangkan ide yang lebih inovatif tetang produk, layanan serta
administrasi.
|
Customer
service (layanan pelanggan)
|
Orang yang bekerja bersama-sama menggunakan
perangkat kolaborasi dan jejaring sosial dapat menyelesaikan masalah dan
keluhan pelanggan lebih cepat dan efektif daripada mereka yang bekerja secara
terisolasi.
|
Kinerja keuangan (keuntungan, penjualan, dan
pertumbuhan penjualan)
|
Sebagai hasi dari semua hal yang disebutkan
sebelumnya, perusahaan yang kolaboratif memiliki penjualan, pertumbuhan dan
kinerja keuangan yang lebih unggul.
|
2.3.4 Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif
Di dalam perusahaan bisnis,
kolaborasi tidak dapat terjadi secara spontan, terutama jika tidak ada budaya
dan proses yang mendukung . Perusahaan bisnis terutama yang berskala besar
memiliki reputasi pada masa lalu sebagai organisasi yang bersifat “memerintah
dan mengendalikan”, dimana semua masalah dan pemikiran penting dibebankan pada
petinggi perusahaan, dan kemudia memerintahkan bawahannya untuk menjalankan
rencana dari manajemen senior. Pekerjaan manajemen tingkat tengah dianggap
hanya sebagai penerus pesan dari hierarki tingkat atas ke tingkat bawah.
2.3.5 Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan
Bisnis Jejaring Sosial
Budaya
kerja yang kolaboratif dan berorientasi tim tidak akan memberikan hasil apa pun
tanpa adanya sistem informasi yang memungkinkan terwujudnya semua itu. Ratusan
perangkat dirancang untuk
berhubungan dengan hal itu , meliputi :
1.
Surel dan Pesan Instan
(Instant Messaging-IM)
Surat
elektronik (surel) dan pesan instan telah menjadi perangkat utama dalam
berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan pekerjaan. Perangkat lunak
yang dirancang beroberasi pada komputer, telepon seluler dan perangkat genggam
nirkabel lainnya dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file.
2.
Wiki
Wiki
adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak memiliki pengetahuan
dalam bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk berkontribusi dan mengubah
isi tulisan dan gambar. Wiki yang paling terkenal adalah wikipedia, proyek
referensi terbesar di dunia yang diedit secara kolaboratif.
3.
Virtual Worlds
Virtual
Worlds seperti Second Life adalah lingkungan 3D yang dihuni oleh penduduk/warga
yang telah menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri mereka, yang
dikenal sebagai avatar. Organisasi seperti IBM dan Insead, sekolah bisnis
berskala internasional dengan kampus di Prancis dan Singapura, menggunakan virtual worlds untuk mengadakan
pertemuan secara online.
4.
Platform Kolaborasi dan
Bisnis Jejaring Sosial
Banyak
produk perangkat lunak yang menyediakan platform multifungsi untuk kolaborasi
dan bisnis jejaring sosial diantara kelompok-kelompok karyawan yang bekerja
diberbagai lokasi berbeda.
5.
Virtual Meeting Systems
Guna
menekan biaya perjalanan, banyak perusahaan besar maupun kecil, mengadopsi
teknologi videoconferencing dan web
conferencing. Perangkat-perangkat tersebut digunakan untuk sistem pertemuan
virtual dan untuk kegiatan-kegiatan pembahasan produk, pelatihan, sesi
strategis, bahkan penyampaian aspirasi.
6.
Google Apps/Google
Sites dan Cloud Collaboration Services
Google
sites memungkinkan pengguna menciptakan situs web untuk kelompok secara online
yang dapat diedit secara cepat. Google sites adalah salah satu bagian dari
rangkaian perangkat Google Apps yang lebih besar. Pengguna Google Sites dapat
merancang dan mengunjungi situs web dalam hitungan menit, tanpa
dibutuhkankemampuan teknis yang mendalam.
7.
Microsoft Share Point
Microsoft
Share Point merupakan platform kolaborasi dan pengelolaan data berisi browser
yang digabungkan dengan fitur mesin pencari yang di-instal pada server perusahaan. SharePoint memiliki tampilan
berbasis web dan terintegrasi erat dengan perangkat yang digunakan sehari-hari
seperti produk Microsoft Office.
8.
Lotus Notes
Lotus
Notes merupakan contoh awal dari groupware
(perangkat untuk membentuk dan berkomunikasi didalam sebuah grup). Sistem
aplikasi kolaborasi dengan kemampuan mensharing
kalender, penulisan dan pengeditan dokumen secara bersama, berbagi akses
database serta pertemuansecara elektronis, dimana setiap partisipandapat saling
melihat dan menampilkan informasi dan kegiatan yang dilakukan satu sama lain.
Dengan
begitu banyaknya perangkat dan layanan yang tersedia bagi kolaborasi dan bisnis
jejaring sosial, salah
satu kerangka kerja yang sangat membantu kita dalam mengulas tentang perangkat
kolaborasi adalah matriks kolaborasi ruang/waktu (time/ space collaboration matrix) yang
dikembangkan oleh sekelompok mahasiswa pada awal tahun 1990. Matriks kolaborasi
ruang/waktu berfokus pada dua dimensi permasalahan dalam kolaborasi: ruang dan
waktu. Sebagai contoh, Anda ingin berkolaborasi dengan seseorang pada zona
waktu yang berbeda dan Anda tidak dapat bertemu dalam waktu yang sama. Waktu
jelas merupakan sebuah hambatan dalam melakukan kolaborasi secara global. Tempat (lokasi) juga
menghalangi kolaborasi secara global, bahkan bagi perusahaan berskala nasional
maupun regional. Mengumpulkan orang untuk melakukan pertemuan secara fisik
menjadi sulit karena lokasi fisik perusahaan yang tersebar (lokasi perusahaan
lebih dari satu), biaya perjalanan, dan keterbatasan waktu yang dimiliki
manajer. Berikut
hal-hal yang perlu segera dilakukan.
1.
Tempatkan perusahaan
Anda pada matriks ruang/waktu. Perusahaan Anda dapat saja menempati lebih dari satu sel
pada matriks tersebut. Perangkat kolaborasi yang berbeda mungkin diperlukan
untuk setiap kondisi yang berbeda.
2.
Buatlah daftar prodük
yang disediakan oleh vendor.
3.
Analisis setiap prodük
dari segi biaya dan manfaat yang diterima perusahaan Anda. Pastikan Anda
menyertakan biaya pelatihan dalam perkiraan biaya yang Anda buat dan biaya yang melibatkan divisi
sistem informasi, jika diperlukan.
4.
Identifikasi risiko
keamanan dan kelemahan dari tiap prodük
5.
Mintalah bantuan pada
pengguna yang memahami untuk mengidentifikasi masalah implementasi dan
pelatihan. Beberapa perangkat kolaborasi dan jejaring sosial tersebut lebih
mudah digunakan ketimbang perangkat yang lain.
6.
Tentukan pilihan
anda dari perangkat kolaborasi dan jejaring social yang terdaftar dan undanglah
vendor/penyedia aplikasi tersebut untuk melakukan presentasi.
2.4 FUNGSI SISTEM INFORMASI DI DALAM BISNIS
Hampir
di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen sistem
informasi (information systems department) adalah kelompok resmi dalam struktur
organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/pelayanan di sektor
teknologi informasi. Departemen sistem
informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat lunak,
penyimpanan data, dan jaringan yang
mencakup keseluruhan infrastruktur Tİ yang dimiliki perusahaan.
2.4.1 Departemen Sistem Informasi
Departemen
sistem informasi terdiri atas para spesialis seperti, pemrogram, analis sistem, pemimpin proyek, dan
manajer sistem informasi. Pemrogram (programmers) adalah spesialis yang dilatih
mengenai hal-hal teknis secara mendalam, yang menulis rangkaian perintah dalam
suatu program untuk kompüter. Analis sistem (systems analysts) melambangkan
hubungân utama antara kelompok sistem informasi dengan seluruh kelompok lainnya
dalam perusahaan. Pekerjaan analisis sistem adalah menerjemahkan masalah yang
dihadapi oleh perusahaan dan persyaratanpersyaratan yang diperlukan menjadi
persyaratan informasi dan sistem. Manajer sistem informasi (information systems
managers) adalah pemimpin dari tim pemrogram dan analis, manajer proyek,
manajer fasilitas, manajer telekomunikasi ataupun spesialis database. Mereka
juga adalah manajer untuk kegiatan-kegiatan operasional yang berkaitan dengan
kompüter berikut staf data entry (bagian input data). Juga manajer bagi
spesialis eksternal seperti vendor dan produsen perangkat keras, perusahaan
perangkat lunak, dan konsultan yang kerap terlibat dalam kegiatan operasional
sehari-hari dan perencanaan jangka panjang sistem informasi.
Direktur
keamanan sistem informasi (chief security offıcer—CSO) bertanggung jawab
terhadap keamanan sistem informasi perusahaan dan bertanggung jawab memperkuat
kebijakan keamanan informasi perusahaan. (Kadang jabatan ini disebut
chiefinformationsecurityoffcer—CISO, di mgna keamanan sistem informasi bukanlah
kcamanan secara fisik alias petugas keamanan). CSO bertanggung jawab dalam memberikan
pendidikan dan pelatihan kepada pengguna dan spesialis sistem informasi tentang
keamanan, menjaga kewaspadaan manajemen tentang ancaman keamanan dan gangguan,
serta merawat perangkat dan kebijakan yang dipilih untuk mengimplementasikan
keamanan.
Keamanan
sistem informasi dan kebutuhan pengamanan data pribadi menjadi sangat penting,
oleh şebab itu, perusahaan yang mengumpulkan data pribadi dalam jumlah beşar
menyediakan IowonganbağchiefprivacyOfficer (CPO). CPO bertanggung jawab dalam
memastikan perusahaan memenuhi prosedur hükum mengenai data pribadi yang telah
ditetapkan.
Chief
knowledge
Officer
(CKO), bertanggung jawab dalam program pengelolaan pengetahuan. CKO membantu
merancang program dan sistem untuk menemukan sumber pengetahuan baru atau memperbaiki
penggunaan ilmu pengetahuan yang telah ada bagi proses manajemen dan
organisasi.
Pengguna
akhir (endüşer) adalah perwakilan dari departemen di luar kelompok sistem
informasi di mana aplikasi yang dikembangkan diperuntukkan bagi mereka. Para
pengguna ini memainkan peran yang terus bertambah beşar dalam perancangan dan
pengembangan sistem informasi.
2.4.2 Pengorganisasian Sistem Informasi
Terdapat
banyak jenis organisasi bisnis, dan terdapat banyak cara bagaimana fungsi
teknologi informasi disusun dalam perusahaan tersebut. Perusahaan yang kecil,
tidak akan memiliki kelompok sistem informasi yang formal. Mungkin perusahaan
tersebut hanya memiliki satu orang karyawan yang bertanggung jawab memelihara
jaringan dan menjalankan aplikasinya, atau menggunakan jasa konsultan dalam
melakukan pekerjaan ini. Perusahaan yang lebih beşar memiliki departemen sistem
informasi yang tersendiri, yang diatur melalui cara-cara yang berbeda,
bergantung sifat dan kepentingan perusahaan. Tata kelola TI (IT governance) melibatkan strategi dan kebijakan dalam
penggunaan teknologi informasi pada sebuah perusahaan. Tata kelola TI menspesifikasikan
perincian hak dan kerangka kerja untuk tujuan akuntabilitas guna menjamin teknologi informasi yang digunakan untuk
mendukung strategi dan tujuan organisasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kinerja
perusahaan bisnis tergantung pada seberapa baik proses bisnis yang dirancang
dan dikoordinasikan, dimana proses bisnis sebuah perusahaan dapat menjadi
sumber kekuatan kompetitif dalam berinovasi atau beroperasi. Dengan kecanggihan
teknologi, kini sistem informasi semakin berkembang sehingga lebih memudahkan
perusahaan melakukan komunikasi baik antar manajemen maupun diluar manajemen.
Adanya kecanggihan tersebut mendukung timbulnya sistem kolaborasi dan bisnis
jejaring sosial. Kolaborasi (
collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan
bersama yang jelas. Sedangkan bisnis jejaring sosial mengarah pada pelaksanaan
bisnis melalui media sosial seperti Facebook, dan Twitter, dimana tujuan bisnis
jejaring sosial ini untuk memperluas jangkauan bisnis perusahaan. Dengan adanya
sistem kolaborasi dan bisnis jejaring sosial ini berbagai manfaat dirasakan
oleh perusahaan baik dari segi produktivitas, kualitas, inovasi layanan
pelanggan dan kinerja keuangan. Dengan kemajuan dan kecanggihan sistem
informasi dalam perusahaan perlu adanya direktur keamanan sistem informasi yang
bertugas dan bertanggung jawab terhadap keamanan sistem informasi perusahaan
dan bertanggung jawab memperkuat kebijakan keamanan informasi perusahaan.
Belum ada tanggapan untuk "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BISNIS ELEKTRONIK (E-BUSINESS) DAN KERJA SAMA GLOBAL"
Post a Comment