E-Commerce
Pasar
Digital, Barang Digital
Oleh
Kelompok 3
Kelas IV H
Ni Luh Junia Purnami (1417051041)
Kadek Juni Parwati (1417051207)
Kadek Adi Wira Darma (1417051213)
I Gusti Ayu Murniati (1417051230)
AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaiakan makalah tentang
E-Commerce : Pasar Digital, Barang Digital.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam
proses pengerjaannya, namun kami berhasil menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami
berharap semoga laporan makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Singaraja,
11 Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 1
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Organisasi Dan
Sistem Informasi......................................................................... 3
2.2
Dampak Sistem
Informasi Bagi Organisasi Dan Perusahaan Bisnis..................... 3
2.3 Sistem
Informasi Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif................................ 8
2.4 Sistem
Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif Isu-Isu Manajemen................. 12
2.5. Modul
Penelusuran Pembelajaran.........................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Maraknya E-commerce pada saat sekarang merupakan akibat dari
keinginan untuk lebih efisien dan keinginan dalam bentuk kemudahan. E-commerce
memberikan kemudahan kepada para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.
E-commerce merupakan sarana mudah bagi pembeli dan penjual untuk bertransaksi
dengan tidak memerlukan ruang dan waktu, dimana pun dan kapanpun dapat
dilakukan melalui system jaringan internet. E-commerce pun dapat menjangkau
pasar yang sangat luas, hanya dengan bantuan jangkauan internet, E-commerce
dapat menaklukan pasar lebih luas. Adanya E-commerce ini tentu akan nada dampak
positif dan dampak negatifnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1.
Bagaimana
Organisasi Dan Sistem Informasi ?
1.2.2.
Bagaimana Dampak
Sistem Informasi Bagi Organisasi Dan Perusahaan Bisnis?
1.2.3.
Bagaimana Menggunakan
Sistem Informasi Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif ?
1.2.4.
Bagaimana Sistem
Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif Isu-Isu Manajemen ?
1.2.5.
Bagaimana Modul
Penelusuran Pembelajaran ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
E-COMMERCE DAN INTERNET
E-commerce dewasa ini merujuk pada
penggunaan internet dan web untuk melakukan transaksi bisnis. Lebih formal
lagi, e-commerce adalah lingkungan digital yang memungkinkan transaksi
komerssial terjadi di antara banyak organisasi dan individu. Pada umumnya,
e-commerceberarti transaksi yang terjadi dalam internet dan web. Transaksi
komersial melibatkan pertukaran nilai (misalnya uang) melintasi batas-batas
organisasi atau individu sebagai imbalan atas barang dan jasa.
E-commerce dimulai pada tahun 1995
ketika salah satu portal internet yang pertama, Netscape.com, menerima
iklan pertama dari perusahaan-perusahaan besar dan memopulerkan ide bahwa web
dapat digunakan sebagai medium baru untuk beriklan dan berjualan. Tidak ada
yang pernah memimpikan bahwa penjualan eceran e-commerce ini akan mengalami
kurva pertumbuhan eksponensial, yang menjadi tiga kali dan kemudian dua kali
lipatnya pada tahun-tahun awalnya. Hanya pada tahun 2006 pelanggan e-commerce
“melambat” dengan tingkat pertumbuhan tahunannya mencapai 25 persen.
Bercermin pada sejarah penemuan yang
komersial, seperti telepon, radio dan televisi, pertumbuhan e-commerce yang
sangat cepat pada tahun-tahun awal kemunculannya menghasilkan gelembung besar
di banyak pasar saham, untuk saham-saham perusahaan e-commerce. Seperti semua gelembung
lainnya, pecahnya gelembung “dot-com” mencapai puncaknya di bulan Maret 2001.
Sejumlah perusahaan e-commrece yang besar ternyata gagal selama proses ini.
Tetapi, untuk beberapa yang lain, seperti Amazon, eBay, Exspedia dan Google,
hasilnya mlah semakin baik: pendapatan yang meningkat, model bisnis yang stabil
dan kenaikan harga sahamnya. Pada tahun 2007, gambaran pendapatan e-commerce
secara keseluruhan sangat baik.
Pengertian
Perdagangan Elektronik (E-Commerce)
a. Pendapat Orang
Amir Hartman dalam bukunya
“Net-Ready” (Hartman, 2000) secara lebih terperinci lagi mendefinisikan
E-Commerce sebagai “suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang
memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan
internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah
institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C)”.
Beberapa kalangan akademisi pun sepakat mendefinisikan E-Commerce sebagai
“salah satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa,
informasi, dan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan
peralatan digital”.
Sementara itu Kalakota dan Whinston
mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif, yaitu: (1) dari perspektif
komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa, atau
pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya;(2) dari
perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju
otomatisasi transaksi bisnis dan work flow;
(3) dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan
(4) dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.
(3) dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan
(4) dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.
Selanjutnya Yuan Gao dalam
Encyclopedia of Information Science and Technology (2005), menyatakan
E-Commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi
bisnis dan transksaksi komersial.
b. Pendapat Perkumpulan/Organisasi
E-Commerce adalah transaksi
komersial bidang jasa dalam format elektronik.( Transatlantic Business Dialogue
Electronic Commerce White Paper, 1997 ).
E-Commerce berkaitan dengan
melakukan bisnis secara elektronik, didasarkan pada pemrosesan elektronik dan
transmisi data, termasuk teks, bunyi dan video. Mencakup segalamacam aktivitas
termasuk perdagangan elektronik baik barang ataupun jasa, pengirimansecara
online dari isi digital, transfer dana secara elektronik, electronic share
trading, electronicbil of landing, commercial auctions, kolaborasi desain dan
rekayasa, online sourcing, publicprocurement, direct consumer marketing, dan
layanan purnajual. Termasuk juga produk(consumer good, peralatan medis) atau
jasa (layanan informasi, keuangan dan hokum);aktivitas-aktivitas baru (virtual
malls). (European Commission, 1997)
Menurut Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD): e-commerce adalah
transaksi berdasarkan proses dan transmisi data secara elektronik. Asosiasi di
bidang perdagangan global (Alliance for Global Business) memberikan
pengertian e-commerce sebagai keseluruhan transaksi yang
melibatkan transfer informasi, produk, jasa atau pembayaran melalui jaringan
elektronik sebagai media (Suherman, 2002 dalam Kamelo, 2005). Sebenarnya tidak
ada definisi yang baku tentang e-commerce (electronic commerce), akan
tetapi secara sederhana ecommerce merupakan transaksi
komersial antara pihak-pihak yang dilakukan secara elektronik (Ding, 1999).
Gedung Putih pada bulan Juli tahun
1997 mendeklarasikan telah terjadinya sebuah revolusi industri baru yang akan
berdampak pada stabilitas ekonomi global, yaitu sejalan dengan fenomena
maraknya bisnis secara elektronik/digital dengan menggunakan internet sebagai
medium bertransaksi. Metode bertransaksi ini kemudian lebih dikenal sebagai
istilah “E-Commerce”.
Association for Electronic
Commerce secara sederhana mendifinisikan E-Commerce sebagai
“mekanisme bisnis secara elektronis”. CommerceNet, sebuah konsorsium industri,
memberikan definisi yang lebih lengkap, yaitu “penggunaan jejaring komputer
(komputer yang saling terhubung) sebagai sarana penciptaan relasi bisnis”.
Tidak puas dengan definisi tersebut, CommerceNet menambahkan bahwa di dalam
E-Commerce terjadi “proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua
belah pihak melalui internet atau pertukaran dan distribusi informasi antar dua
pihak di dalam satu perusahaan dengan menggunakan intranet”.
c. Pendapat Bersumber Pada Internet
Menurut Wikipedia Ensiklopedia
Bebas, Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa
Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce)
adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan
jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www,
atau jaringan komputer lainnya. E-dagang
dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan
e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business)
yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara
elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau
pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online
transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data
interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan
bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya
sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis,
pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www,
e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan
data (databases), e-surat atau surat
elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang
lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk
e-dagang ini.
Mengapa
E-commerce berbeda???
1. Ada dimana-mana
Dalam konsep perdagangan
internasional, pasar adalah sebuah tempat fisik, seperti toko eceran, yang anda
kunjungi untuk melakukan transaksi bisnis. E-commerce ada dimana-mana, seperti
e-commerce memang terdapat dimana saja dan kapan saja. E-commerce memungkinkan
kita belanja dari komputer pribadi, di rumah, di tempat kerja, atau bahkan dari
kendaraan, dengan menggunakan mobile commerce. Hasilnya disebut ruang pasar
9marketspace)-pasar yang diperluas melintasi batas-batas tradisional dan bukan
lagi dari sebuah alokasi geografis yang sifatnya seentara.
Dari sudut pandang pelanggan,
kondisi ini mengurangi transaksi-biaya untuk berpartisipasi di pasar. Untuk
melakukan transaksi bisnis, Anda tidak lagi harus menghabiskan waktu atau biaya
perjalanan ke pasar, dan lebih sedikit usaha mental yang Anda butuhkan untuk
melakukan pembelian.
2. Jangkauan Global
Teknologi e-commerce memungkinkan
transaksi komersial melintasi batas-batas budaya dan negara dengan kenyamanan
yang lebih tinggi dan biaya yang lebih efektif daripada dalam suatu sistem
perdagangan yang tradisional. Akibatnya, ukuranpada potensial untuk pedagang
e-commerce secara kasar sama dengan ukuran populasi online dunia.
Sebaiknya, kebanyakan perdagangan tradisional sifatnya lokal atau
regional-perdagangan ini melibatkan penjual lokal atau penjual nasional dengan
gerai lokal. Statsiun televisi, radio, dan koran, misalnya, adalah institusi
lokal dan regional dengan jaringan nasional yang terbatas, tetapi sangat kuat,
untuk menarik perhatian penonton nasional, tetapi tidak mudah melintasi batas
nasional untuk menjangkau khalayak global.
3. Standar Universal
Satu kelebihan yang mencolok dari
teknologi e-commerce adalah standar teknik dari internet dan, oleh karenanya,
standar teknik untuk melakukan e-commerce merupakan standar universal. Standar
ini digunakan oleh semua negara di seluruh dunia dan memungkinkan setiap
komputer terhubung dengan komputer lainnya terlepas dari jenis platfrom
teknologi masing-masingnya. Sebaliknya, sebagian besar teknologi perdagangan
yang tradisional berbeda dari satu negara dengan negara lainnya. Sebagai
contoh, standar televisi dan radio berbeda di seluruh dunia, begitu juga dengan
teknologi komputer.
Standar teknik universal dari
internet dan e-commerce berpengaruh besar terhadap rendahnya biaya
masuk pasar (market entry cost)-biaya yang harus dikeluarkan
oleh penjual untuk membawa barangnya ke pasar. Pada saat yang bersamaan, untuk
konsumen, standar universal menurangi biaya pencarian (search
cost)-usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan barang sesuai keinginan
mereka.
4. Kaya Manfaat
Dalam hal informasi, istilah kaya
manfaat (richness) merujuk pada kompleksitas dan isi dari suatu pesan.
Pasar internasional, tenaga penjualan nasional, dan toko eceran kecil memiliki
sifat kaya manfaat yang cukup baik: Mereka dapat memberikan pelayanan pribadi,
bertatap muka dengan menggunakan indera pendengaran dan penglihatan ketika
melakukan penjualan. Sifat kaya manfaat dari pasar tradisional membuatnya
sangat kuat dalam lingkungan komersial. Sebelum Web berkembang, terdapat
pertukaran (trade-off) antara sifat kaya manfaat dan jangkauan: semakin
besar audiens yang dapat dijangkau, pesan yang dihasilkan semakin tidak kaya
manfaat. Web membuat kita dapat menghasilkan pesan yang kaya manfaat dengan
teks, audio, dan audio secara serempak ke sejumlah orang besar.
5. Interaktif
Tidak
seperti teknologi komersial lainnya di abad ke-20, kecuali telepon, teknologi
e-commerce sangat interaktif, yang berarti sangat memungkinkan terjadinya
komunikasi dua arah antara penjual dan konsumen. Televisi, misalnya, tidak
dapat melontarkan pertanyaan apa pun kepada penonton atau bercakap-cakap dengan
mereka, dan penjual juga tidak dapat meminta informasi konsumen diidikan ke
dalam suatu formulir. Sebaliknya, semua aktivitas ini dimungkinkan oleh situs
Web e-commerce. Interaktivitas memungkinkan seorang penjual online terlibat
dengan pelanggan dengan cara yang sama seperti aktivitas tatap muka, tetapi
dengan skala yang lebih besar dan global.
6. Kepadatan Informasi
Internet dan Web sangat
meningkatkan kepadatan informasi(information density)-jumlah
keseluruhan dan kualitas informasi yang tersedia untuk semua peserta,
pelanggan, dan penjual di padar. Teknologi e-commerce mengurangi biaya
pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, dan penyampaian informasi, sementara juga
sangat meningkatkan kekinian, keakuratan, dan ketepatan waktu dari informasi.
Kepadatan informasi dalampasar
e-commerce membuat harga dan biaya menjadi lebih transparan. Transparasi
haraga (price transparency) merujuk pada mudahnya pelanggan
menjumpai berbagai variasi harga pasar:transparasi biaya (cost
transparency) merujuk pada kemampuan pelanggan menemukan biaya yang
sebenarnya dibayarkan oleh penjual untuk barang yang dijualnya.
7. Personalisasi/Penyesuaian
Teknologi e-commerce memungkinkan
dilakukannya personalisasi (personalization): Pedagang
dapat mengarahkan pesan pemasarannya pada orang-orang tertentu dengan
menyesuaikan pesannya sesuai dengan nama, minat, dan pembelian seseorang dimasa
lalu. Teknologi ini juga memungkinkan dilakukannya penyesuain (customization)- mengubah
brang atau jasa yang dijual sesuai dengan preferensi pengguna atau perilaku
yang ia tunjukan sebelumnya. Berdasarkan sifat interaktif dari teknologi
e-commerce, lebih banyak informasi tentang konsumen yang dapat diperoleh
di pasar pada saat terjadi pembelian. Dengan meningkatkan kepadatan informasi,
kecocokan yang baik tentang pembelian di masa lalu dan perilaku konsumen dapat
disimpan dan dimanfaatkan oleh para penjual online.
Pendapatan E-commerce (miliar dolar)
Pendapatan dari bisnis eceran lewat
e-commerce telah meningkat secara eksponensial sejak 1995 dan hanya
sekarang baru “melambat” hingga tingkat pertumbuhan yang masih sangat cepat. 25
persen dalam setahun, yang diperkirakan akan tetap sama sampai 2008.
Aplikasi
Bisnis E-Commerce
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce
adalah:
1.
E-mail dan Messaging
2.
Content Management Systems
3.
Dokumen, spreadsheet, database
4.
Akunting dan sistem keuangan
5.
Informasi pengiriman dan pemesanan
6.
Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
7.
Sistem pembayaran domestik dan internasional
8.
Newsgroup
9.
On-line Shopping
10.
Conferencing
11.
Online Banking/internet Banking
12.
Produk Digital/Non Digital
Model
Bisnis
Suatu model
bisinis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi
menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai, baik itu ekonomi, sosial,
ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya. Istilah model bisnis, karena itu, dipakai
untuk ruang lingkup luas dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan
aspek inti suatu bisnis, termasuk mencakup maksud dan tujuan,
apa-yang-ditawarkan, strategi, infrastruktur, struktur organisasi,
praktik-praktik niaga, serta kebijakan-kebijaan dan proses-proses operasional.
Menurut
Ma’mun Johari (2009) secara umum terdapat 16 model bisnis e-commerce,
yaitu:
1. Penjualan online (langsung tanpa
melalui perantara).
2.
Sistem tender (reverse auction) elektronik: suatu model
dimana seorang pembeli meminta kandidat penjual untuk mengajukan penawaran harga;
pemenangnya yang mengajukan harga terendah.
3.
Lelang dengan harga beli “name your own price”: suatu model
dimana pembeli menentukan harga yang mampu dibayar dan mengundang para penjual
yang dapat menjual dengan harga tersebut.
4.
Affiliate marketing: suatu perjanjian dimana rekanan
pemasaran (perusahaan, organisasi, atau bahkan perorangan) mengacu konsumen ke
situs Web penjual.
5.
Viral marketing: yaitu pemasaran dari “mulut ke mulut”
dimana konsumen menganjurkan suatu produk atau jasa perusahaan kepada
teman-temannya atau orang lain.
6.
Group purchasing: pembelian dalam skala besar yang
memungkinkan sekelompok pembeli mendapatkan potongan harga.
7.
Lelang online.
8.
Personalisasi (kustomisasi) produk atau jasa; menciptakan
produk atau jasa sesuai dengan spesifikasi yang diminta pembeli.
9.
Pasar elektronik (e-market) dan exchange.
10.
Integrator rantai pertambahan nilai (value chain integrator).
11.
Penyedia layanan Value Chain Integrator.
12.
Broker informasi (brokerage).
13.
Pertukaran barang (barter).
14.
Keanggotaan (membership).
15.
Fasilitator rantai pasokan (supply chain).
16.
Model bisnis dapat berdiri sendiri atau kombinasi dari
beberapa model atau kombinasi dengan model bisnis tradisional
2. JENIS E-COMMERCE
Ada banyak cara untuk
mengklasifikasikan transaksi e-commerce. Salah satunya dengan melihat sifat
peserta yang terlibat dalam transaksi e-commerce. Tiga kategori utama dari
e-commerce adalah bisnis ke konsumen (B2C), bisnis ke bisnis (B2B), dan
konsumen ke konsumen (C2C).
- E-commerce bisnis ke konsumen (B2C)
Melibatkan produk dan layanan secara eceran
kepada pembeli perorangan yang menjual buku, peranti lunak,
dan musik kepada konsumen perorangan, adalah contoh e-commerce (B2C).
- E-commerce bisnis ke bisnis (B2B)
Melibatkan penjual produk dan
layanan antar perusahaan. Situs Web ChemConnect merupakan situs untuk membeli
dan menjual gas alam cair, bahan bakar, bahan kimia, dan plastik. Situs ini
merupakan contoh dari e-commerce (B2B).
- E-commerce konsumen ke konsumen (C2C)
Melibatkan konsumen yang menjual
secara langsung ke konsumen. Sebagai contoh, eBay, situs lelang Web rakasa,
memungkinkan orang-orang menjual barang mereka ke konsumen lain dengan
melelangnya pada penawaran tertinggi.
·
Mencapai Kedekatan dengan Pelanggan : Pemasaran Interaktif,
Personalisasi, dan Swalayan
Dimensi unik dari e-commerce yang
telah dijelaskan menawarkan banyak kemungkinan untuk melakukan pemasaran dan
penjualan. Internet memberikan saluran-saluran komunikasi dan interaksi yang
baru kepada perusahaan untuk lebih dekat dengan pelanggannya di penjualan,
pemasaran, dan dukungan pelanggan, dengan biaya yang lebih efektif.
1) Pemasaran Interaktif dan
Personalisasi
Internet dan e-commerce telah
membantu beberapa penjual mendapatkan apa yang diidamkan dalam dunia pemasaran:
membuat produk untuk jutaan pelanggan yang sifatnya pribadi, suatu tugas yang
tidak mungkin dilakukan pada pasar tradisional. Situs seperti ‘LandsEnd (yang
menjual kaus dan celana panjang) dan VistaPrint (kartu bisnis, kartu catatan,
dan label), memiliki kelebihan online yang memungkinkan para
pelanggan untuk membeli produk yang disesuaikan dengan spesifikasi pribadi
mereka.
2)
Blog
Blog yang dikenalkan pada bab 7,
telah muncul sebagai alat pemasaran berbasis Web lainnya yang menjanjikan. Blog
istilah populer untuk Weblog, adalah halaman pribadi yang biasanya berisi
catatan yang urut secara kronologis (dari yang paling baru sampai yang paling
lama) oleh penulisnya, dan dihubungkan ke halaman-halaman Web yang berkaitan.
3) Layanan Pribadi Pelanggan
Banyak perusahaan menggunakan situs
Web dan e-mail untuk menjawab pertanyaan daripelanggan atau untuk memberikan
informasi barang kepada pelnggan, mengurangi kebutuhan tenaga yang ahli
menangani pelayanan bagi pelanggan. Sebagai contoh, maskapai penerbangan
American, Northwest, dan yang lainnya telah menciptakan situs Web di mana
pelanggan dapat memeriksa jadwal penerbangan dan kedatangan, diagram tempat
duduk, dan logistik penerbangannya; memeriksa jumlah mil penerbanagn yang
mereka jalani; dan membeli tiket secara online.
·
E-commerce Bisnis ke Bisnis: Efisiensi dan Hubungan Baru
Sekiatar 80 persen dari e-commerce
B2B masih didasarkan pada sistem berbayar untuk pertukaran barang
elektronik (electronic data interchange-EDI), yang memungkinkan
pertukaran informasi komputer antara dua organisasi dari transaksi standar,
seperti penangihan, surat jalan, jadwal pengiriman atau pesanan pembelian.
Transaksi otomatis ditransmisikan dari sistem informasi yang satu ke sistem
yang lain melalui jaringan, menghilangkan pencetakan dan penanganan kertas di
satu sisi dan dalam proses memasukkan data di sisis lainnya. Setiap industri
besar di Amerika Serikat dan banyak perusahaan lainnya di dunia telah memiliki
standar EDI yang mendefinisikan struktur dan bidang informasi dari dokumen
elektronik untuk industri tersebut.
1) Pertukaran Data Elektronik (EDI)
Pertukaran Data Elektronik (EDI)
Perusahaan menggunakan EDI untuk
mengotomatisasi transaksi untuk e-commerce B2B dan pengisian persediaan secara
kontinu. Pemasok dapat otomatis mengirimkan data tentang pengiriman kepada
perusahaan pembeli. Perusahaan pembeli dapat menggunakan EDI untuk menyediakan
kebutuhan produksi dan persediaan serta pembayaran kepada pemasok.
Pertukaran data elektronik (bahasa inggris: EDI
atau Electronic Data Interchange, juga Electronic Document
Interchange) adalah proses transferdata yang
terstruktur, dalam format standar yang
disetujui, dari satu sistem
komputer ke sistem komputer lainnya,
dalam bentuk elektronik.
Istilah ini umumnya dipakai dalam
konteks perdagangan dan bisnis, khususnya perdagangan
elektronik atau e-dagang. Biasanya digunakkan oleh
perusahaan-perusahaan dalam memudahkan proses pertukaran data transaksi yang
berulang-ulang antar perusahaan.
EDI sangat bergantung kepada pengembangan format standar untuk dokumen–dokumen bisnis
seperti faktur,
pesanan pembelian, dan surat tanda terima. Harus ada persetujuan dari
pelaku-pelaku bisnis yang
terkait dan pengakuan di tingkat nasional maupuninternasional untuk
dapat menggunakan format-format standar ini dan
mentransmisikan data secara elektronik.
Sejarah
perkembangan
Pada tahun 1964, seorang manajer penjualan
yang bekerja di American
Hospital Supply Company (AHSC) menciptakan sebuah sistem untuk
menangani masalah inventoris dalam sebuah rumah sakit lokal
di Amerika
Serikat. Manajer penjualan
itu memberikan sejumlah kumpulan kartu berlubang (punched card)
kepada rumah sakit lokal
tersebut. Setiap buahpunched card merepresentasikan tiap pembelian
barang dari AHSC, kemudianpunched card ini dimasukkan ke dalam
sebuah kotak persediaan untuk mengindikasikan kapan barang tertentu harus
dipesan lagi. Di waktu yang bersamaan, punched card–punched card itu
dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam card reader yang disediakan
untuk para pelanggan. Data dikirim melalui
saluran telepon standar
ke sebuah kunci mesin punch (keypunch) di AHSC, dimana set punched
card–punched card yang identik diduplikasi. Pemenuhan pesanan
kemudian dikerjakan secara biasa.
Pertukaran data elektronik ini
ternyata meningkatkan keakuratan dan efisiensi dalam pemesanan
persediaan-persediaan pada banyak rumah sakit diAmerika Serikat.
Ketidakakuratan pemesanan berkurang, waktu pengiriman menjadi lebih cepat, dan
permasalahan kekurangan inventori pun dapat diatasi dalam rumah sakit–rumah sakit tersebut.
Dalam beberapa tahun ke depan, EDI yang sebelumnya hanya berbasis sistem one-to-one seperti
yang pertama kali digunakkan oleh AHSC, kemudian berkembang menjadi pasar-pasar
elektronik baru yang berisi komunitas-komunitas industripelanggan, pemasok, penghasil, dan
fasilitator jaringan. EDI kemudian menjadi suatu nilai penting dalam
kemitraan perdagangan.
Standar
EDI
Kunci dari aplikasi EDI terletak
pada kodifikasi dan strukturisasi datamenjadi sebuah format yang
umum dan disetujui. Proses kodifikasi dan strukturisasi dokumen–dokumen untuk
transaksi bisnis tidaklah
sederhana.Standar EDI
dikembangkan di berbagai sektor industri, dalam berbagainegara, dan prosesnya
dipengaruhi oleh struktur-struktur komite dan prosedur yang rumit. Berikut
adalah beberapa contoh standar EDI: EDIFACT (dirancang oleh PBB), BACS (digunakkan
dalam Britania Raya),
ODETTE (digunakkan dalam industri otomotif Eropa), ANSI X12 (digunakkan
dalam berbagai sektorbisnis di Amerika Utara).
Keuntungan
dalam penggunaan EDI
·
Penghematan waktu. Pada dasarnya EDI menggantikan transaksi
yang menggunakan kertas menjadi transaksi berbasis elektronik. Hal ini telah
menghemat waktu yang tadinya dialokasikan untuk menulis, mencetak, dan
pengiriman melalui jasa pos.
·
Penghematan biaya. Biaya untuk membayar peralatan, prangko, jasa pos, pegawai dan petugas
dapat dikurangi karena sistem EDI telah menyederhanakan semua ini ke dalam
sebuah urutan yang sistematis dan
otomatis.
·
Minimalisasi kesalahan. Kesalahan yang sering terjadi dalam
pekerjaan manual biasa terjadi karena bekerja menggunakan kertas dilakukan oleh
manusia, sedangkan sistem EDI
adalah sistem yang
berbasis komputersehingga
kesalahan dalam proses pertukaran informasi dapat dikurangi oleh
kalkulasi komputer.
·
Respon yang cepat. Cara pemesanan tradisional yang
menggunakan kertas membutuhkan waktu berhari-hari untuk dokumen–dokumen transaksi
mencapai tujuan pengirimannya. Waktu dalam penungguan ini sebenarnya mempunyai
nilai yang cukup berarti bagi para pelaku bisnis. Sistem EDI yang
menggunakan bentuk elektronik dalam
proses pengiriman dapat dalam sekejap mengirimkan dokumen–dokumen transaksi
kepada para pelaku bisnis sehingga
mereka mempunyai waktu yang lebih banyak untuk menentukan manuver-manuver bisnis.
·
Aliran kas. Siklus dalam perdagangan menjadi
lebih cepat seiring mempercepatnya proses pesanan dan pengiriman yang juga
memengaruhi kecepatan pembayaran. Bertambah cepatnya pembayaran akan berdampak
pada meningkatnya arus kas.
·
Peluang dalam bisnis. Jumlah pelanggan meningkat
dan mereka biasanya hanya akan berbisnis dengan pemasok yang
menggunakan EDI. Persaingan pun meningkat dalam memulai bisnis baru karena
adanya penggunaan EDI.Industrisupermarket dan
perakit kendaraan merupakan
contoh bisnis yang
banyak menggunakan EDI dalam kemitraannya.
Penggunaan
EDI di Indonesia
Salah
satu contoh pengaplikasian EDI di Indonesia dapat
dilihat pada PT EDI Indonesia yang merupakan perusahaan penyelenggara
pelayanan jasa EDI
diIndonesia yang
memberikan layanan teknis dan konsultasi.
1.
Jaringan Industri Swasta
Jaringan industri swasta, juga dikenal sebagai pertukaran
swasta, menghubungkan perusahaan ke pemasok, distributor, dan mitra bisnis
penting lainnya untuk manajemen rantai pasokan dan aktivitas perdagangan
kolaboratif lainnya secara lebih efisien.
2. Ruang Pasar Internet
Ruang pasar Internet adalah ruang pasar online di mana
banyak pembeli dapat bertransaksi dengan banyak penjual.Persahaan-perusahaan
ini dengan pemasok mereka dan memfasilitasi kolaborasi untuk proyek-proyek
besar.
- Konsep Utama dalam E-commerce: Pasar Digital, Barang Digital
Model bisnis untuk menentukan
lokasi, waktu, dan pendapatan didasarkan sebagian pada biaya dan distribusi
informasi. Ketika komunikasi dibatasi pada orang-orang yang berpindah sepanjang
jalur yang menghubungkan desa-desa, biaya untuk mengumpulkan informasi akan sangat
tinggi, dan pasar desa menyediakan tempat bisnis dan model bisnisnya. Internet
sangat mengurangi biaya untuk mendapatkan dan mendistribusikan informasi, dan
menciptakan sebuah pasar digital dimana jutaan orang dapat bertukar sejumlah
besar informasi secara langsung, cepat, dan gratis. Sebagai hasilnya, Internet
telah mengubah cara perusahaan menjalankan kegiatan bisnisnya.
Internet mengurangi asimetri
(ketimpangan) informasi. Ketimpangan Informasi (infornation asymmetry)
terjadi ketika salah satu pihak dalam sebuah transaksi memiliki lebih banyak
informasi yang penting tentang transaksi tersebut daripada pihak lainnya.
Informasi tersebut membantu menentukan daya tawar relatifnya. Di pasar digital,
konsumen dan emasok dapat “melihat” harga yang ditentukan untuk sebuah barang,
dan dalam kondisi itu, bentuk pasar digital dikatakan lebih “transparan”
daripada pasar tradisional.
Pasar digital sangat fleksibel dan
efisien karena beroperasi dengan biaya pencarian dan transaksi yang sangat
kecil, biaya menu (menu cost, biaya penjual akibat
perubahan harga) yang lebih rendah, diskriminasi harga, dan kemampuan untuk
mengubah harga dengan dinamis yang disesuaikan dengan kondisi pasar.
Dalam penentuan harga dinamis (dynamicpricing), harga
dari sebuah barang bergantung pada karakteristik permintaan dari konsumen atau
situasi pasokan dari penjual.
Pasar digital dapat mengurangi atau
menambah biaya penggantian, bergantung pada sifat produk atau layanan yang
dijual, dan dapat menyebabkan penundaan kepuasan. Tidak seperti pasar fisik,
Anda tidak dapat dengan segera mengonsumsi barang, seperti membeli baju melalui
Web.
Pasar digitalmemberikan banyak
kesempatan untuk menjual barang langsung kepada pembeli, dengan melewati banyak
perantara, seperti distributor atau gerai eceran. Menghilangkan perantara dalam
saluran distribusi dapat sangat menurunkan biaya transaksi pembeliaan. Untuk
membayar semua tahap dalam saluran distribusi yang tradisional, suatu barang
mungkin akan dikenakan harga lebih tinggi sebesar 135 persen dari biaya
produksi yang sebenarnya.
- Barang Digital
Pasar digital Internet sangat
memperluas barang-barang digital. Barang digital (digital goods) adalah barang
yang dapat dikirimkan melalui jaringan digital. Musik, video, peranti lunak,
koran, majalah, dan buku semuanya dapat dinyatakan, disimpan, dikirim, dan
dijual sebagai barang yang benar-benar digital. Saat ini, sebagian besar barang
ini dijual dalam bentuk fisik, misalnya dalam bentuk CD, DVD, atau buku. Tetapi
Intgernet menawarkan kemungkinan pengiriman semua barang ini sesuai dengan
pesanan sebagai barang digital.
Pada umumnya, uintuk barang digital,
biaya marginal untuk menghasilkan satu unit tambahan nyaris tidak ada. Tetapi
biaya untuk menghasilkan unit asli yang pertama ternyata cukup tinggi pada kenyataannya
ini hampir mencangkup seluruh biaya dari barang karena biaya lain untuk
persediaan dan distribusi sangat sedikit. Biaya pengiriman melalui Internet
sangat rendah: biaya pemasaran tetap sanma: dan penentuan harganya sangat
bervariasi.
- Model Bisnis Internet
Hasil yang mendasar dari
perubahan-perubahan dalamekonomi informasi hampir merupakan revolusi dalam
dunia perdagangan, dengan banyaknya model bisnis baru yang bermunculan dan
banyaknya model bisnis lama tidak lagi dapat dipertahankan.
1.
Komunikasi dan Komunitas
Beberapa
model bisnis baru ini memanfaatkan kemampuan komunikasi yang kaya dari
Internet. eBay adalah sebuah forum lelang online yang
menngunakan e-maildan kelebihan interaktif lainnya dari Web.
Sistemini menerima tawaran yang dimasukkan ke Internet, mengevaluasi tawaran
tersebut, dan memberitahukan kepada penawar tertinggi. eBay mendapat komisi
kecil untuk setiap barang dan penjualan yang terjadi. eBay terkenal karena
situs ini menawarkan platfrom perdagangan yang besar untuk perusahaan lainnya,
menjadi rumah bagi ratusan ribu dari “toko virtual”. Studi kasus dalam bab ini
membahas eBay dan model bisnisnya dengan lebih terperinci.
Lelang bisnis ke bisnisjuga banyak bermunculan. Go Industry,
misalnya, menawarkan layanan lelang berbasis Web untuk penjualan peralatan dan
mesin industri secara bisnis ke bisnis.
2.
Konten Digital, Hiburan, dan Layanan
Kemampuan
untuk mengirimkan barang digital dan konten (muatan) digital melalui Web telah
menghasilkan alternatif dari media televisi dan media cetak tradisional.
Terdapat situs Web di mana kita dapat membaca versi digital dari publikasi
cetak, seperti New York Times atau Well Strec Journal,
dan jurnalonline yang barus seperti Salon.com .
Beberapa
situs Web yang paling populer menyediakan hiburan dalam bentuk digital. Game
online menarik banyak pemain. Sebagai contoh, role-playing
game online World of Warcraft buatan Blizzard Entertaiment memperoleh
1 miliar pada tahun 2006, dari 7 juta pemain di seluruh dunia 9 (Wireless Week,
2006).
Personalisasi
Situs Web
Perusahaan dapat membuat halaman Web
personal yang unik yang menunjukan isi atau iklan produk atau layanan yang
mungkin diminati oleh pengguna tertentu, meningkatkan pengalaman pelanggan dan
memberikan nilai tambah.
M-Commerce adalah sistem perdagangan
elektronik (e-Commerce) dengan menggunakan peralatan portabel/mobile seperti
telepon genggam, Smart Phone, PDA, Notebook, dan lain lain. Pada saat pengguna
komputer berpindah dari satu tempat ke tempat lain (misalnya : sewaktu berada
dalam mobil), pengguna komputer tersebut dapat melakukan transaksi jual beli
produk di Internet dengan menggunakan sistem m-Commerce ini. Selain m-Commerce,
istilah lain yang sering dipakai adalah m-bisnis (Mobile Business atau m-business).
Pada dasarnya, m-Commerce adalah
gabungan dari perdagangan elektronik (e-Commerce) dengan mobile computing. Bisa
dikatakan bahwa m-Commerce ini adalah e-Commerce yang berada dalam lingkungan
nirkabel. Seperti halnya e-Commerce pada umumnya, penggunaan m-Commerce bisa
ditransaksikan melalui Internet, jaringan komunikasi pribadi, Smart Card, dan
infrastruktur lainnya. M-Commerce membuka peluang untuk memberikan layanan baru
bagi customer yang telah ada, dan untuk menarik customer baru. ( Source : http://www.wikipedia.org )
Contoh bisnis yang dapat diimplementasikan dalam m-Commerce
:
Tidak asing lagi ketika kita
berbicara Computer Webstore yang ada di dunia maya sekarang ini,
seperti bhinneka.com, enterkomputer.com, dll. Tetapi bagaimana dengan
menggunakan mobile? apakah sudah ada yang menerapkan Computer Store di telepon
genggam?
Di sini saya akan memberikan ide dan
gambaran mengenai Computer Store yang bisa di implementasikan di mobile. Kisah
sukses amazone.com dalam memasarkan produk lewat internet bisa
menjadi contoh nyata keberhasilan bisnis e-Commerce telah berevolusi menjadi
m-Commerce, banyak disukai karena sangat praktis, sangat mendukung mobilitas,
flexibilitas, efisien, tanpa batas ruang/waktu, sebagian besar dilakukan lewat
Hand Phone, PDA, BB, Smart Phone Anda.
Berbelanja laptop, komputer build
up, komponen-komponen komputer seperti VGA Card, RAM, HDD, dll langsung melalui
mobile dan bisa bisa di lakukan di manapun ( lagi dalam mobil, rumah makan
misalnya ) dan pembayaran langsung melalui mBanking ( mBCA ) bagi yang
mempunyai, dan bisa juga dilakukan dengan transfer tunai ataupun eBanking.
Pembelian barang akan di proses jika sudah melakukan pembayaran dan kemudian
dikomfirmasi kepihak penjual.
Di sini juga tersedia fitur untuk
simulasi spec komputer beserta total harga yang akan di bayar untuk para
customer yang ingin merakit komputer tersendiri. Misalnya pada contoh gambar di
bawah ini :
Dari fitur di atas kita dapat secara
otomatis mengetahui total harga tanpa harus menghitung secara manual dan juga
dapat memilih jumlah unit yang di inginkan pada box ke2. Dan pada bagian bawah
tidak hanya total harga yang ditampilkan, tetapi juga total berat barang dan
pilihan ekspedisi pengiriman ( seperti JNE, TIKI, dll ) dan total harga semua
setelah ditembahkan dengan total ongkir.
Dengan adanya mCommerce ini, mungkin
akan mempermudah para customer untuk membeli barang-barang IT seperti komputer
dll, bagi para bisnisman yang mungkin tidak punya banyak waktu untuk ke toko
membeli dan memilih barang yang diinginkan dan bahkan untuk berada di depan
komputer yang memilik koneksi internet saja tidak sempat, maka inilah guna nya
mCommerce. Para pengguna Blackberry, iPhone, dan sejenisnya dapat melakukan nya
di kantor, di dalam mobil, bahkan pada saat di mall, mempermudah dan
mempercepat di lakukannya transaksi. Pada bagian tampilan depan home akan di
tampilkan informasi mengenai produk terbaru ataupun dengan adanya promosi
event-event tertentu, seperti pada gambar di bawah :
Source
: enterkomputer.com
|
Sehingga untuk orang yang
mengunjungi website melalui mobile akan mengetahui produk-produk terbaru dan
menjadikan salah satu strategi marketing bagi yang tertarik dengan produk yang
ditampilkan di Home tersebut.
Sistem Pembayaran Digital dengan Menggunakan M – Commerce
Saat ini sebuah aplikasi m-commerce
telah digunakan untuk layanan yang lebih mengutamakan ketepatan waktu sebagai
tuntutan orang-orang yang selalu
berpindah atau untuk menyelesaikan tugas dengan lebih efisien daripada menggunakan metode yang lain.
berpindah atau untuk menyelesaikan tugas dengan lebih efisien daripada menggunakan metode yang lain.
Oleh karena itu pembayaran
m-commerce dengan menggunakan digital atau elektronik sangat penting karena
dapat membantu orang agar lebih efisien dan efektif dalam pembayaran,contohnya
menggunakan alattelekomunikasi.Cara ini bahkan diperkirakan akan menjadi mode
atau gaya hidup modern, di mana telepon yang sudah menjadi kelengkapan pribadi
yang umum mempunyai fungsi yang lebih hebat,bukan sekadar sebagai alat
komunikasi jarak jauh saja.
M-commerce mewakili sebagian kecil
dari semua pembelian online karena perangkat mobile nirkabel tidak dapat
menampilkan gambar barang dagangan dengan baik. M-commerce dapat memanfaatkan
sistem pembayaran yang memiliki interoperabilitas untuk perangkat-perangkat
nirkabel dan mempercepat jaringan nirkabel untuk mendukung komunikasi data yang
lebih lengkap.
Sistem-sistem pembayaran elektronik
yang mendasar untuk m-commece adalah sistem pembayaran kartu kredit digital,
dompet digital, sistem pembayaran digital dengan saldo terakumulasi, sistem
pembayaran nilai tersimpan, uang tunai digital,dan sistem pembayaran dan
penyampaian tagihan elektronik.
- Aplikasi dan Layanan M-commerce
Aplokasi m-commerce telah digunakan
untuk layanan yang lebih mengutamakan ketepatan waktu, sebagai tuntutan
orang-orang yang selalu berpindah, atau untuk menyelesaikan tugas dengan lebih
efisien daripada menggunakan metode yang lain. Aplikasi m-commerce ini terkenal
di Eropa, Jepang, Korea Selatan, dan negara lainnya di mana biaya penggunaan
Internet konvensional sangat mahal. Berikut beberapa contohnya.
- Layanan Berbasis Muatan dan Lokasi
Para pelanggan layanan nirkabel NTT
DoCoMo di Jepang dapat mengakses situs-situs Web nirkabel untuk mendapatkan
informasi mengenai jadwal kereta, jadwal film, panduan restoran, membeli tiket
Japan Airlines, berdagang saham, melihat film kartun baru, dan membaca surat
kabar terbesar di Jepang. Pengguna Go2 Mobile Directory dapat mencari informasi
tentang perusahaan lokal, film yang sedang ditayangkan, dan restoran.
- Layanan Perbankan dan Keuangan
Citibank menawarkan pemberitahuan
nirkabel jika terjadi perubahan dalam informasi rekening melalui telepon
seluler digital yang mendukung pesan teks atau akses Web pelanggan Bank Asia di
Bangladesh dapat menggunakan telepon genggam mereka untuk memeriksa saldo
rekening, mengirimkan transfer dana ke rekening lain, dan membayar tagihan
melalui rekening mereka.
- Periklanan Nirkabel
Para penyedia nirkabel di Amerika
Serikat telah melalui memasang iklan di situs mereka. Yahoo! Dan Go2 Directory
systems bersepakat untuk memasukkan daftar perusahaan sponsor di Yahoo pada
situs pencarian Go2 Mobile Directory yang dialami oleh Verizon Wireless,
Sprint, dan Cingular Wireless. Ketika pelanggan menggunakan G02 Mobile
Directory untuk mencari restoran atau bioskop lokal, iklan sponsor Yahoo akan
muncul pada daftar hasil pencarian.
- Permainan dan Hiburan
Telepon seluler dengan cepat berubah
menjadi platfromhiburan portabel. Layanan telepon genggam menawarkan berbagai
permainan digital yang dapat diunduh dan nada dering (ringtone),
yaitu cuplikan lagu digital yang berbunyi di telepon genggam ketika
seorang pengguna menerima panggilan. Beberapa model perangkat telepon ini
mengombinasikan kelebihan telepon seluler dan pemutar musik portabel. Pengguna
layanan broadbanddari vendor nirkabel besar dapat mengunduh klip
film, klip berita, dan laporan cuaca sesuai keinginannya. Mobile TV secara
langsung, termasuk MSNBC dan fox Sports. Perusahaan-perusahaan film mulai
memproduksi film pendek yang dirancang untuk diputar pada telepon genggam.
Tantangan yang Dihadapi M – Commerce
Keamanan mobile payment seharusnya
menjadi pertimbangan penting, terutama dalam hal penanganan atau pentransmisian
informasi pembayaran yang sensitif. Dibandingkan dengan e-commerce, mobile
payment memiliki tantangan tersendiri dalam hal security dan privasi disebabkan
oleh perbedaan-perbedaan teknologi yang digunakan. Perbedaan utamanya terletak
pada kenyataan bahwa mobile payment memerlukan wireless service provider untuk
melakukan pembayaran. Kemampuan untuk menangani masalah tersebut adalah factor
yang sangat penting yang akan mempengaruhi kepercayaan konsumen, penetrasi
pasar, dan kesukesan jangka panjang dari aplikasi m-commerce. Oleh karena itu,
jaminan keamanan terhadap M-Commerce akan menjadi kunci penambahan tingkat
fungsionalitas telepon selular. Setidaknya ada empat hal yang harus selalu
diperhatikan untuk menjamin transaksi yang aman, yakni autentication,
confidentiality, integrity, dan non-repudiation. Authentication berkaitan
dengan masalah verifikasi identitas dari pihak-pihak yang terlibat dalam
komunikasi untuk memastikan bahwa mereka adalah orang yang sesuai dengan apa
yang diklaim. Confidentiality adalah bagaimana menjamin bahwa hanya pengirim
dan penerima pesan yang seharusnya yang bisa membaca isi pesan. Integrity berkaitan
dengan penjaminan isi pesan dan transaksi tidak berubah, baik secara tidak
sengaja maupun sebaliknya. Non-repudiation adalah bagaimana menyediakan
mekanisme yang dapat digunakan untuk menjamin salah satu pihak yang terlibat
dalam transaksi tidak bias menyanggah bahwa mereka tidak pernah terlibat dalam
transaksi tersebut. Saat ini, terdapat dua buah solusi nirkabel bagi keamanan
M-Commerce, yang pertama adalah i-mode dan yang lainnya adalah WAP.
Salah satu
isu terbesar dalam implementasi sistem E-Commerce adalah mengenai mekanisme
transaksi pembayaran via internet. Dalam bisnis konvensional sehari-hari,
seseorang biasa melakukan pembayaran terhadap produk atau jasa yang dibelinya
melalui berbagai cara. Cara yang paling umum adalah dengan membayar langsung
dengan alat pembayaran yang sah (uang) secara tunai (cash). Cara lain adalah
dengan menggunakan kartu kredit (credit card), kartu debit (debet card), cek
pribadi (personal check), atau transfer antar rekening (Kosiur, 1997). Proses
pembayaran biasanya dilakukan di tempat dimana produk atau jasa tersebut
diperjualbelikan. Sumber: David Kosiur, 1997
Lokasi tersebut biasa disebut
sebagai POS (Point-Of-Sale). Prinsip pembayaran di dalam sistem E-Commerce
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dunia nyata, hanya saja internet (dunia
maya) berfungsi sebagai POS yang dapat dengan mudah diakses melalui sebuah
komputer pesonal (PC).
Langkah pertama yang biasa dilakukan
konsumen adalah mencari produk atau jasa yang diinginkan di internet dengan
cara melakukan browsing terhadap situs-situs perusahaan yang ada. Melalui
online catalog-nya, konsumen kemudian menentukan barang-barang yang ingin
dibelinya. Setelah selesai “memasukkan” semua barang (pesanan dalam bentuk
informasi) ke dalam digital cart (kereta dorong digital), maka tibalah saatnya
untuk melakukan pembayaran (seperti halnya membawa kereta dorong ke kasir di
sebuah supermarket).
Langkah selanjutnya adalah konsumen
berhadapan dengan sebuah halaman situs yang menanyakan berbagai informasi
sehubungan dengan proses pembayaran yang ingin dilakukan. Informasi yang biasa
ditanyakan sehubungan dengan aktivitas ini adalah sebagai berikut:
- Cara pembayaran yang ingin dilakukan, seperti: transfer, kartu kredit, kartu debit, cek personal, dan lain sebagainya. Jika menggunakan kartu kredit misalnya, informasi lain kerap ditanyakan, seperti nama yang tercantum dalam kartu, nomor kartu, expire date, dan lain sebagainya. Contoh lain adalah jika menggunakan cek personal, biasanya selain nomor cek, ditanyakan pula nama dan alamat bank yang mengeluarkan cek tersebut.
- Data atau informasi pribadi dari yang melakukan transaksi, seperti: nama, alamat, nomor telepon, alamat penagihan, dan lain sebagainya. Jika konsumen ingin melakukan pembayaran dengan metoda lain, seperti digital cash atau electronic check misalnya, konsumen diminta untuk mengisi user name dan password terkait sebagai bukti otentik transaksi melalui internet.
- Bagi perusahaan yang memperbolehkan konsumennya untuk melakukan pembayaran beberapa kali (cicilan), biasanya akan ditanyakan pula termin pembayaran yang dikehendaki.
Setelah konsumen mengisi formulir
elektronik tersebut, maka perusahaan yang memiliki situs akan melakukan
pengecekan berdasarkan informasi pembayaran yang telah dimasukkan ke dalam
sistem. Melalui sebuah sistem gateway (fasilitas yang menghubungkan dua atau
lebih sistem jaringan komputer yang berbeda), perusahaan akan melakukan
pengecekan (otorisasi) terhadap bank atau lembaga keuangan yang berasosiasi
terhadap medium pembayaran yang dipilih oleh konsumen (misalnya menghubungi
Visa atau Mastercard untuk jenis pembayaran kartu kredit). Lembaga keuangan
yang terkait kemudian akan melakukan proses otorisasi dan verifikasi terhadap
berbagai hal, seperti: ketersediaan dana, validitas medium pembayaran,
kebenaran informasi, dan lain sebagainya. Jika metode pembayaran yang dipilih
melibatkan lebih dari satu bank atau lembaga keuangan, proses otorisasi dan
verifikasi akan dilakukan secara elektronik melalui jaringan komputer antar
bank atau lembaga keuangan yang ada.
Hasil dari proses otorisasi dan
verifikasi di atas secara otomatis akan “diinformasikan” kepada pelanggan
melalui situs perusahaan. Jika otorisasi dan verifikasi berhasil, maka konsumen
dapat melakukan proses berikutnya (menunggu barang dikirimkan secara fisik ke
lokasi konsumen atau konsumen dapat melakukan download terhadap produk-produk
digital). Jika otorisasi dan verifikasi gagal, maka pesan kegagalan tersebut
akan diberitahukan melalui situs yang sama. Berbagai cara biasa dilakukan oleh
perusahaan maupun bank untuk membuktikan kepada konsumen bahwa proses
pembayaran telah dilakukan dengan baik, seperti:
1. Pemberitahuan melalui email mengenai
status transaksi jual beli produk atau jasa yang telah dilakukan;
2. Pengiriman dokumen elektronik
melalui email atau situs terkait yang berisi “berita acara” jual-beli dan
kwitansi pembelian yang merinci jenis produk atau jasa yang dibeli berikut
detail mengenai metode pembayaran yang telah dilakukan;
3. Pengiriman kwitansi pembayaran
melalui kurir ke alamat atau lokasi konsumen;
4. Pencatatan transaksi pembayaran oleh
bank atau lembaga keuangan yang laporannya akan diberikan secara periodik pada
akhir bulan; dan lain sebagainya.
Menyangkut transaksi pembayaran
melalui internet, terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dengan
sungguh-sungguh oleh mereka yang mengembangkan sistem E-Commerce, yaitu:
1. Security – data atau informasi yang
berhubungan dengan hal-hal sensitif semacam nomor kartu kredit dan
password tidak boleh sampai “dicuri” oleh yang tidak berhak, karena dapat
disalahgunakan di kemudian hari;
2. Confidentiality – perusahaan harus
dapat menjamin bahwa tidak ada pihak lain yang mengetahui terjadinya transaksi
jual beli dan pembayaran, kecuali pihak-pihak yang memang secara hukum harus
mengetahuinya (misalnya bank);
3. Integrity – sistem harus dapat
menjamin adanya keabsahan dalam proses jual beli, yaitu harga yang tercantum
dan dibayarkan hanya berlaku untuk jenis produk atau jasa yang telah dibeli dan
disetujuai bersama;
4. Authentication – proses pengecekan
kebenaran dimana pembeli maupun penjual merupakan mereka yang benar-benar
berhak melakukan transaksi seperti yang dinyatakan oleh masing-masing pihak;
5. Authorization – mekanisme untuk
melakukan pengecekan terhadap keabsahan dan kemampuan seorang konsumen untuk
melakukan pembelian (adanya dana yang diperlukan untuk melakukan transaksi jual
beli); dan
6. Assurance – kondisi dimana konsumen
yakin bahwa perusahaan E-Commerce yang ada benar-benar berkompeten untuk
melakukan transaksi jual beli melalui internet (tidak melanggar hukum, memiliki
sistem yang aman, dsb.).
Dalam perkembangannya, sistem
pembayaran melalui internet dapat dilakukan dengan berbagai cara. Mengingat
bahwa seluruh mekanisme tersebut dilakukan di sebuah dunia maya yang penuh
dengan potensi kejahatan, maka adalah merupakan suatu keharusan bagi
perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan audit terhadap kinerja sistem
pembayaran perusahaan E-Commerce-nya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan bersama. Di pihak konsumen, adalah baik untuk tidak langsung percaya
begitu saja terhadap perusahaan maupun “dunia maya” yang ada. Belajar
berbelanja melalui internet dapat dilakukan dengan melibatkan uang dalam jumlah
yang kecil dahulu. Jika benar-benar tidak diketemukan masalah, barulah secara
perlahan dapat dilakukan frekuensi dan volume jual beli dengan nilai yang lebih
besar. Menggunakan kartu kredit atau kartu debit dengan limit terbatas
merupakan salah satu cara terbaik untuk mulai belajar berbelanja di internet
Tipe
system pembayaran elektronik
“E-payment”
SISTEM
Pembayaran secara umum dapat
diartikan sebagai pemindahan sejumlah uang dari si pembayar ke penerima. Net
savvy, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis kecil dan konsumen
berpindah profesi menjadi penyedia program pembayaran jasa online yang
bertujuan untuk memudahkan kehidupan mereka yang sibuk. Pembayaran
elektronik/e-payment yang sebelumnya merupakan proses yang beresiko, tindakan
yang tidak aman, sekarang sudah menjadi bagian penting dari gaya hidup online
web. Pembayaran elektronik adalah pembayaran yang dilaksanakan secara
elektronik.
Di dalam pembayaran elektronik uang
di simpan, di proses, dan di terima dalam bentuk informasi digital dan proses
pemindahannya di inisialisasi melalui alat pembayaran elektronik. Pembayaran
secara tradisional dilakukan melalui uang tunai, cek, atau kartu kredit
sedangkan pembayaran elektronik dilakukan menggunakan software tertentu, kartu
pembayaran, dan uang elektronnik. Komponen – komponen utama dari sistem
pembayaran elektronik antara lain: aplikasi pemindahan uang, infrastruktur
jaringan, peraturan dan prosedur yang memerintah kegunaan dari sistem tersebut.
Pelanggan dan penjual merupakan pemain utama dari sistem pembayaran elektronik.
Pembayaran elektronik bukanlah
sesuatu yang baru saat ini. Penggunaan jaringan elekronik untuk berdagang sudah
dimluai sejak awal 1970an dalam sektor finansial. Beberapa aplikasi pertamanya
terlibat dalam sistem EFT (Electronics Fund Transfer). EFT merupakan
perpindahan uang antara institusi finansial melalui jaringantelekomunikasi.
Bahkan mesin ATM, pada mulanya tahun 1980an, juga merupakan bentuk dari
pembayaran elektronik; setiap kali para pelanggan menggunakan mesin ATM,
melibatkan transaksi yang diproses melalui jaringan komputer [Barnes, Sand
Hunt, B. E-commerce & E-Business, Butter Worth, Heinemann,
Great Britain.2001].
Pembayaran elektronik meningkatkan
efisiensi pembayaran secara drastis dengan mengurangi biaya transaksi dan
memperbolehkan perdagangan barang dan jasa dengan nilai yang sangat rendah.
Mereka juga dapat meningkatkan kenyamanan dari pembayaran dengan memperbolehkan
transaksi-transaksi tersebut dilakukan secara cepat dan lebih efisien / praktis
dari berbagai macam alat yang terhubung kepada jaringan global. Terdapat
beberapa macam tipe pembayaran elektronik, seperti : e-wallet, e-cash, smart
card, dan pembayaran credit card yang selama ini kita kenal dengan (MOTO).
Masing – masing tipe pembayaran mempunyai proses transaksi yang berbeda – beda.
Proses pembayaran online adalah pembelian barang atau jasa melalui internet
yang biasanya menggunakan kartu kredit. Transaksi finansial diproses secara
elektronik dan waktu real time. Proses standar untuk mengimplementasikan proses
pembayaranonline secara real time adalah :
1. Mendapatkan rekening si penjual
secara online untuk sebuah kartu kredit tertentu dari sebuah bank.
2. Memilih jalur pembayaran yang akan
memproses informasi kartu kredit.
3. Mengintegrasikan website kita dengan
jalur pembayaran.
Melalui dokumen ini, istilah
“payment processor”, dan “payment gateway” akan digunakan bergantian, meskipun
payment processors sering mengakibatkan hubungan secara langsung dengan sebuah
bank atau institusi finansial. Sistem pembayaran elektronik tradisional yang
menggunakan kartu kredit sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan para
penggunanya karena faktor keamanannya yang rendah dan transaksi pembelian
secara online menggunakan kartu kredit banyak menimbulkan tindak kejahatan
cyber seperti : “online fraud”, “phising”, dll. Hal ini menyebabkan perusahaan
kartu kredit (visa, master card) mengeluarkan dua macam transaksi pembayaran
yaitu : uang elektronik (ecash) dan e-wallet. Perkembangan alat transaksi
pembayaran elektronik terus berkembang hingga sekarang.
Smart Card merupakan alat transaksi
pembayaran elektronik yang paling sering digunakan oleh masyarakat Eropa.
membandingkan tiap transaksi e-payment dari berbagai sumber dan penelitian yang
telah ada sebelumnya. Kemudian kami mengambil kesimpulan sehingga mendapatkan
hasil mengenai sistem pembayaran yang paling baik digunakan dalam proses
transaksi pembayaran secara elektronik atau e-payment.
BAB III
PENUTUP
Pada zaman sekarang ini E-commerce
sedang menjadi tren dalam melakukan kegiatan bisnis. E-commerce adalah proses
yang berhubungan denagn penjualan barang dan jasa melalui media internet. Hal
ini juga meliputi aktivitas yang menunjang trasaksi di pasar,seperti periklanan,
pemasaran, costumer service, keamanan, pembayaran dan pengiriman.
Hampir semua perusahaan di dunia
sudah menggunaklan sistem e-commerce, hal ini dilakukan perusahaan karena ingin
selalu dapat memanjakan konsumennya. Pada e-commerce ini konsumen menjadi lebih
mudah dalam hal berbelanja barang yang dinginkan. E commerce terbukti menjadi
pilihan tren pemasaran di zaman ini. Hal ini terbukti dari peningktan penjualan
dengan menggunakan sistem e-commerce naik drastis setiap tahunnya.
Dengan sistem penjualan e-commerce,
konsumen merasa lebih dekat kepada pihak produsen (penjual) hal ini
dikarenakan, pihak penjual bisa membujuk setiap konsumennya dengan cara
melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan pejual lain yang tidak menggunakan
sistem e commerce. Hal ini dilakukan dengan cara menanyakan kepuasan dari
pelayanan dan perhatian kepada pelanggan seperti mengucapkan selamat ualng
tahun kepada pelanggannya. Ini membuat pelanngan merasa lebih nyaman kepada
penjual tersebut.
Perdagangan e-commerce dapat dilakukan
secara 24 jam selama 7 hari dan dapat dilakukan dimana saja. Seperti perusahaan
garuda indonesia yang menyediakan layanan pemesanan tiket secara on-line selama
24 jam. hal ini merupakan daya tarik tersendiri bagi konsumen karena, dengan
adanya sistem e commerce konsumen tidak perlu repot-repot datang ke kantor
penjulan tiket, hanya cukup melakukan beberapa kali click saja, maka tiket yang
dipesan sudah ada. e-comemrce dinilai sangatlah praktis,hemat biaya dan waktu.
Dengan menggunakan sistem e-commerce
tentunya persuahaan merasa bahwa profit yang diterimanya selama ini meningkat
karena konsumen menyukai sistem e-commerce ini.
Dengan menggunakan sistem e
commerce, konsumen mendapatkan pelayanan khusus. Seperti halnya berbelanja
dengan mendesain sendiri sebuah produk yang ditawarkan. Seperti penambahan
aksesoris, pergantian warna dan lain-lain. Selain mendapatkan pelayanan khusus.
E-commerce bersfitat universal yang
hanya tidak terpaku pada daerah-daerah tertentu. Tetapi hanya melakukan
segmentasi pasar untuk mengetahui produk yang dijual oleh suatu perusahaan
mengarah ke segmen pasar apa. E commerce merupakan sistem dagang yang paling
sempurna pada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan yang
menerapkan sistem perdagangan e commerce.
E-comemrce tidak hanya dilakukan
untuk menjual produk dengan cara menggunakan media internet, tetapi juga untuk
melakukan pengkolaborasian mitra bisni, lowongan pekerjaan dll.
Perusahaan dapat melakukan hal – hal
berikut ini untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di dalam sistem perdagangan
e commerce:
- Menyediakan harga yang kompertitif
- Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat dan ramah
- Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas
- Menyediakan banyak bonus, seperti pemberian poin yang bisa ditukar dengan hadiah
- Memberikan perhatian khusus, seperti usulan pembelian
- Menyediakan media komunitas untuk berdiskusi dengan pelanggan lain, seperti blog resmi dari perusahaan tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Laudon, Kenneth C; Jane P. Laudon.2015. Sistem Informasi Manajemen.Jakarta : Salemba Empat
Belum ada tanggapan untuk "E-Commerce Pasar Digital, Barang Digital"
Post a Comment