PROPOSAL ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA REKSADANA SAHAM DI INDONESIA


PROPOSAL
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA REKSADANA SAHAM DI INDONESIA
TAHUN 2014-2015












OLEH :

NI LUH JUNIA PURNAMI
NIM : 1417051041
KELAS IV H

                                               


AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
      Investor yang baru pertama kali ambil bagian dalam pasar modal pada umumnya tidak mengetahui apakah sekuritas yang dibeli atau dijual dapat memberikan tingkat keuntungan yang diharapkan serta besarnya risiko yang akan ditanggung investor. Guna memantau pasar secara terus menerus dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal di pasar modal, investor harus selalu berada di pasar dan memantau pasar. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan perubahan harga saham yang begitu cepat dan berfluktuasi. Untuk mempermudah investor dalam melakukan investasi dan memperoleh keuntungan yang lebih baik, investor dapat menggunakan suatu wadah investasi yang bernama reksadana. Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi di  samping deposito, obligasi atau saham. Reksadana dibentuk oleh Manajer Investasi dan Bank Kostodian melalui akta kontrak kolektif (KIK) yang dibuat notaris.
      Reksadana di Indonesia mulai muncul sekitar tahun 1970-an, yaitu sejak PT. Danareksa didirikan pada tahun 1977 bersamaan dibuka kembali di bidang instrument Bursa Efek Indonesia. Saat itu, produk/instrument investasi yang diterbitkan adalah “Sertifikat Danareksa”, yang merupakan instrument sama dengan mutual fund (Reksadana), dimana sebagian besar portofolionya ditanamkan pada instrument surat hutang (obligasi) dan pasar uang (Hadi,Nor. 2013: 127).
      Masyarakat juga dapat berinvestasi di pasar modal secara tidak langsung tanpa harus terjun langsung ke pasar modal. Salah satunya dengan membeli unit penyertaan reksadana. Reksadana bukan merupakan pengganti peran tabungan atau deposito melainkan merupakan suatu instrument investasi pelengkap yang dibutuhkan masyarakat dalam berinvestasi. Setiap tahun reksadana baik dari sisi jumlah, kepemilikan, unit beredar hingga Nilai Aktiva Bersih (NAB). Investor dalam melakukan investasi reksadana saham, akan memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi atau dapat pula menderita kerugian yang besar (High Risk High Return). Reksadana ini menempatkan minimum 80% dari dananya dalam instrument saham (Djoko,Tjahjadi.2011:86). Oleh karena itu, investor reksadana saham adalah investor yang berani menghadapi risiko (Risk Seeker).
      Gambar 1. Kinerja Reksadana di BEI









      Sumber : Otoritas Jasa Keuangan 2015

      Berdasarkan pada grafik di atas diketahui bahwa kinerja reksadana dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi naik dan turun dan cenderung mengalami kenaikan dari tahun 2010 sampai 2015 pada triwulan pertama. Harga saham sempat mengalami penurunan pada tahun 2015 dari triwulan II sampai triwulan III namun sempat lagi mengalami peningkatan di triwulan IV. Penurunan harga saham pada triwulan I-III dipicu oleh pelemahan nilai rupiah dimana nilai rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 14.350.
      Penelitian yang dilakukan oleh Elviandari (2007) terdapat berbagai factor yang mempengaruhi kinerja reksadana di Indonesia seperti total asset, perputaran portofolio dan kapitalisasi, serta rasio biaya. Maka berdasarkan latar pada fenomena gap dan research gap di atas, maka penulis terdorong untuk memilih judul tentang “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Reksadana Saham di Indonesia Periode Tahun 2014-2015”.


1.2.Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, pokok masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Bagaimana pengaruh total aset terhadap kinerja reksadana saham?
2.      Bagaimana pengaruh perputaran portofolio terhadap kinerja reksadana saham?
3.      Bagaimana pengaruh kapitalisasi terhadap kinerja reksadana saham?
4.      Bagaimana pengaruh rasio biaya terhadap kinerja reksadana saham?

1.3.Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada pokok permasalahan tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1.      Untuk Menganalisis pengaruh total aset terhadap kinerja reksadana saham.
2.      Untuk Menganalisis pengaruh perputaran portofolio terhadap kinerja reksadana saham.
3.      Untuk Menganalisis pengaruh kapitalisasi terhadap kinerja reksadana saham.
4.      Untuk Menganalisis pengaruh rasio biaya terhadap kinerja reksadana saham.












BAB II
METODE PENELITIAN

2.1.Populasi dan Sampel
      Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Hermawan Waslto, 1995:9). Populasi dalam penelitian ini adalah reksadana saham.
      Dalam penelitian ini, untuk menentukan sampel penelitian menggunakan teknik Purposive Sampling atau teknik penentuan sampel secara sengaja. Penentuan sampel dengan teknik purposive sampling, anggota sampel ditentukan berdasarkan cirri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan ciri populasi (Hermawan Waslto, 1995:9).
      Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Reksadana Saham yang resmi terdaftar di Bapepam maupun Bursa Efek sampai dengan Desember 2013. Penelitian ini menggunakan data tahunan dari tahun 2011-2013 yang akan memberikan gambaran tentang kinerja reksa dana saham di Indonesia. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel, yaitu :
a.       Reksadana saham yang masih aktif sampai dengan Desember 2015.
Reksadana saham yang beroperasi pada tahun 2014-2015 dan tercatat di Bapepam maupun Bursa Efek.
b.      Berdasarkan kriteria untuk memilih sampel yang telah ditentukan sebelumnya, sampai dengan Desember 2015. Berdasarkan NAB yang diperoleh dari tahun 2014–2015 maka yang masuk kriteria sample ada 15 reksa saham dana yang akan dijadikan sampel, yaitu Manulife Saham Andalan, Trimegah Asset Manager, Batavia Dana Saham, Danareksa Mawar, Trim Kapital, Schroefer Dana Prestasi Plus, Fortis kuitas, Panin Dana Maksima, Fortis Solaris, Sinarmas Asset Management, Si Dana Saham, SAM Indonesian Equity Fund, Mandiri Investa UGM, Fortis Infrastruktur Plus, MNC Dana Lancar.
2.2.Variabel Penelitian
      Pada penelitian ini ada dua variabel yaitu :
a.       Variabel Dependen
Variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen/variabel bebas, yang diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian adalah kinerja reksadana.
b.      Variabel Independen
Variabel bebas yang mempengaruhi variabel dependen/variabel terkait, yaitu faktor-faktor yang diukur atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diamati. Variabel independen dalam penelitian meliputi total asset, perputaran portofolio, kapitalisasi, rasio biaya.
2.3.Alat Analisis
            Pengukuran secara operasional dari masing-masing variabel dalam
penelitian ini adalah :
a.       Kinerja reksadana pada penelitian ini diukur dengan metode Jensen Indeks Jensen (Pratomo dan Nugraha, 2009:206) yaitu :



            Menghitung tingkat perolehan pasar dengan indikator IHSG secara harian selama periode 1 tahun. IHSG digunakan sebagai indicator tingkat   perolehan pasar sebab IHSG merupakan cermin perilaku pasar modal yang             mencakup seluruh emiten serta cermin dari pergerakan
harga-harga sekuritas yang diperdagangkan.

            Keterangan :
            IHSGt                  = IHSG pada periode tertentu
            IHSGt-1               = IHSG pada periode t-1
           
            Perhitungan tingkat SBI (Rf)
                        Tingkat suku bunga bebas risiko merupakan tingkat nilai yang          dapat   menjamin suatu investasi yang aman. SBI dijadikan sebagai      indikator tingkat suku bunga bebas risiko sebab SBI dijamin oleh    pemerintah dari kemungkinan kegagalan membayar serta merupakan      investasi yang tidak memerlukan kemampuan manajerial  yang tinggi.     Hal ini disebabkan karena SBI merupakan investasi sejenis deposito.
     


1.      Total Assets
Total aset adalah total aktiva yang merupakan kekayaan fisik atau tak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar total aset (aktiva) suatu perusahaan (reksadana) maka semakin besar kekayaan yang dimiliki, berarti semakin besar dana yang bisa dihimpun. Rumusnya: (Elviandari, 2007).
2.      Portofolio
Tingkat perputaran menunjukkan efisiensi penggunaan rata-rata aktiva Reksadana di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan rata-rata aktiva didalam menghasilkan penjualan. Tingkat perputaran ini diperoleh dengan rumus :
3.      Kapitalisasi
Kapitalisasi adalah jumlah semua sumber modal jangka panjang perusahaan, yang dapat dihitung dengan cara mengurangkan kewajiban lancar dari total aktiva. Dengan pengertian tersebut bisa diartikan bahwa total aset diperoleh dari penjumlahan kewajiban lancar (hutang lancar) dengan kapitalisasi. Rumusnya: (Elviandari, 2007).
4.      Rasio Biaya
 Biaya manajemen adalah biaya administrasi yang dipungut oleh perusahaan pengelola reksadana. Rasio biaya siperoleh dari total biaya dibagidengan rata-rata.

            Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah suatu analisa yang dilakukan untuk mengolah data-data dalam bentuk numeric atau angka-angka yang telah terkumpul dengan metodologi keungan dan statistik. Adapun alat analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja reksadana adalah regresi berganda. Sebelumnya dilakukan asumsi klasik terlebih dahulu supaya hasil regresi tidak bias.
            Alat pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Untuk itu diformulasikan model regresi berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Di mana :
Y         = Kinerja reksadana
A         = Nilai intersep (konstan)
b1-b4   = Koefisien arah regresi
X1        = Total Aset
X2       = Perputaran portofolio
X3       = Kapitalisasi
X4       = Rasio biaya
e          = error
Untuk menganalisis pengaruh variabel X terhadap Y digunakan metoda statistik dengan tingkat taraf signifikansi α = 0,05 artinya derajad kesalahan sebesar 5%.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "PROPOSAL ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA REKSADANA SAHAM DI INDONESIA "

Postingan Populer