INVESTASI
DAN PASAR MODAL
“Tugas
3”
OLEH
NAMA : I
MADE EDI DARSANA
NIM : 1417051098
KELAS : IV H
JURUSAN
AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN
2016
YUK NABUNG SAHAM – INVESTASI SEKALIGUS
MEMBANTU PEREKONOMIAN
Berbicara mengenai investasi kita pasti
sudah tidak asing lagi mendengar kata saham. Saham merupakan salah satu
instrument investasi yang paling sering diperbincangkan. Produk investasi di
pasar modal saat ini sudah banyak macamnya, baik dari yang paling murah hingga
mahal pun ada. Bahkan dari yang beresiko kecil hingga besar juga ada. Sayangnya, meski dari sisi produk sudah cukup
banyak, namun jumlah investor di pasar modal saat ini masih minim atau belum
beranjak signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Terakhir jumlah investor
pasar modal masih dikisaran angka 400 ribuan.
Berinvestasi
saham merupakan salah satu jenis usaha cukup menjanjikan. Mengapa
demikian? Karena walaupun memerlukan modal tidak sedikit, tetapi imbal hasil
yang ditawarkan cukup menggiurkan.
Kendati
begitu, nyatanya masih banyak masyarakat yang belum melirik investasi saham.
Tingkat kerumitan tinggi serta membutuhkan modal besar, menjadi salah satu
alasan mengapa masyarakat belum tertarik untuk terjun ke dunia investasi saham.
Hal tersebut dikarenakan
masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai kelebihan dan manfaat berinvestasi
dalam bentuk saham, untuk memperkenalkan saham kepada masyarakat luas dengan
menganalogikannya seperti tabungan
pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK )
mengeluarkan kampanye “Yuk Nabung Saham”.
Pendekatan
ini diambil lantaran masyarakat Indonesia umumnya sudah sangat familiar atau
mengenal tata cara menabung di bank. Sehingga masyarakat diharapkan lebih mudah
menerima budaya berinvestasi dengan cara yang mereka kenal. Tujuan kampanye tersebut untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Kampanye yuk nabung saham secara resmi dibuka oleh wakil presiden Indinesia
Bapak Jusuf Kala pada tanggal 12 November 2015. Yuk Nabung Saham mengajak
masyarakat, investor maupun calon investor untuk berinvestasi secara rutin dan
berkala di pasar modal Indonesia. Dengan menabung saham diharapkan dapat menjadi
salah satu kekuatan investasi di Indonesia dan membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Menabung saham memiliki beberapa
keunggulan antara lain seperti berikut: (kreditgogo.com)
1.
Mengajarkan untuk berdisiplin secara
rutin melakukan investasi.
2.
Karena uang menabung saham tersebut
diinvestasikan, maka dana dapat berkembang dalam jangka panjang, dibandingkan
bila hanya menempatkan di produk perbankan.
3.
Dengan berinvestasi saham, maka bisa
membantu meningkatkan perekonomian negara. Hal tersebut juga bisa dilihat dari
beberapa negara dengan tingkat korupsi rendah, maka tingkat investasi negara
tersebut tinggi. Itu disebabkan dengan berinvestasi, maka transparasi
pendapatan juga akan menghindarkan suatu intansi atau individual melewatkan
wajib pajak.
4.
Masyarakat memang tidak secara cepat
mendapat keuntungan dari menabung saham. Hal ini membutuhkan kesabaran dan
keberanian dalam bermain saham. Namun, program ini dirasa efisien untuk
membantu perekonomian dalam jangka panjang.
Selamat
menabung saham sesuai dengan ajakan Bursa Efek Indonesia Yuk Nabung Saham.
LAMPIRAN SUMBER ACUAN INFORMASI
1. http://finance.detik.com/read/2015/11/13/091431/3069904/479/yuk-menabung-saham
Jakarta -Otoritas Bursa Efek Indondesia (BEI)
bersama dengan Otoritas Jasa keuangan (OJK) terus beruapaya untuk mendorong
masyarakat untuk masuk ke pasar modal. Salah satu inovasi terbarunya adalah
'menabung saham' yang kampanyenya diresmikian Wakil Presiden Jususf Kalla (JK)
Kemarin.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, secara sederhana menabung saham adalah satu
kegiatan investasi saham namun dengan pola yang rutin layaknya setoran rutin
menabung bulanan. "Program ini mengajak investor untuk berinvestasi
saham secara rutin dan berkala melalui perusahaan efek dan manajer investasi di
pasar modal," kata Muliaman ditemui di Gedung Bursa Efek Indoesia, Kamis
(12/11/2015).
Pendekatan ini diambil lantaran masyarakat
Indonesia umumnya sudah sangat familiar atau mengenal tata cara menabung di
bank sehingga masyarakat diharapkan lebih mudah menerima budaya berinvestasi
dengan cara yang mereka kenal. Direktur Utama BEI, Tito Sulistio
mengatakan, dalam praktiknya calon investor bisa datang ke bank untuk membuka
rekening tabungan seperti biasa. Nantinya sejumlah dana ditempatkan pada
rekening bank tersebut secara rutin.
Langkah selanjutnya adalah membuka rekening
investasi dengan membuat akun identifikasi investor (single investor
identification/SID) pada broker atau perantara perdagangan saham. Saat
ini sudah banyak broker saham yang bekerjasama dengan pihak Bank serta
menempatkan karyawan di kantor-kantor bank sehingga calon investor cukup
melakukan kunjungan ke satu lokasi saja untuk melakukan pembukaan rekening dan
SID tersebut. Nantinya, lanjut Tito, uang
yang disimpan dalam rekening bank akan dipotong secara otomatis (autodebet)
untuk dibelikan saham ataupun produk reksa dana yang disetujui oleh investor.
"Jadi seperti menabung di Bank saja. Setor rutin Rp 100-250 ribu saja
sebulan. Nanti autodebet uangnya untuk dibelikan saham,"
jelas dia.
Layanknya tabungan, dana dalam bentuk saham yang
sudah dibeli tadi akan dibiarkan mengendap dalam jangka waktu tertentu baru
saham yang bersangkutan bisa dijual kembali. Dalam jangka waktu tersebut
masyarakat dapat terus menambah nilai investasinya secara rutin dengan nilai
yang terjangkau. Sehingga masyarakat akan mendapat keuntungan ganda karena dana
yang mengendap semakin besar sekaligus mendapat imbal hasil yang juga semakin
besar. "Dalam 10 tahun terakhir,
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kita itu tumbuh 24%. Kalau dibandingkan
dengan deposito berjangka hanya di kisaran 7,2%-an. Artinya kalau bisa
berinvestasi rutin seperti orang menabung itu untungnya bisa
berlipat-lipat," tutur dia.
Kepala Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida
mengatakan, untuk memuluskan sosialisasi tersebut pihaknya akan bekerjasama
dengan Perusahaan Tercatat, Perusahaan Sekuritas, Manajer Investasi, Kantor
Perwakilan BEI di berbagai kota, dan Galeri Investasi BEI di beberapa
universitas di Indonesia, untuk menjadi partner dalam berbagai kegiatan edukasi
dan pemasaran yang berkaitan dengan kampanye ini. "Lewat galeri-galeri
ini kita akan mulai memperkenalkan yang namanya auto debet untuk membeli saham
atau produk pasar modal lainnya," tutur dia. Cara yang mudah ini, sambung dia, diharapkan bisa
menggaet minat lebih banyak masyarakat Indonesia terutama masyarakat berusia
muda yang mulai produktif untuk berkontribusi di pasar modal.
Selain memberikan keuntungan pribadi bagi
investor yang berinvestasi, masuk ke pasar modal juga bisa sekaligus memberikan
kontribusi bagi pembangunan nasional. Demikian disampaikan Wakil Presiden Jusuf
Kalla (JK) dalam peluncuran kampanye 'Yuk Nabung Saham'. Menurutnya,
berbagai ukuran untuk melihat suatu negara maju atau tidak bisa hanya dilihat
dari pertumbuhan ekonomi dan perndapatan perkapita, tetapi juga dilihat dari
investasinya. "Dari semua ukuran itu
yang dapat mengangkat pertumbuhan lapangan kerja, pendapatan, cuma satu cara
yaitu investasi yang dilakukan oleh pemerintah, pengusaha, masyaraakt baik
dalam maupun luar negeri," kata dia.
Lewat pasar modal ini, masyarakat dapat
menginvestasikan dananya langsung kepada perusahaan yang melakukan pembangunan. "Kalau
masyarakat menabung di Bank, uang masuk ke Bank. Dari bank baru disalurkan
dalam bentuk kredit. Dari kredit baru dikembalikan memperoleh pendapatan baru
disetorkan ke negara untuk melakukan pembangunan. Kalau di pasar modal,
investasinya bisa langsung ke perusahaan yang bersangkutan," pungkas dia.
(dna/ang)
2. http://infobanknews.com/peluang-menabung-saham/
Menabung
dinilai bukan hanya menyimpan uang di bank, namun menabung juga bisa berupa
saham. Dwitya Putra
Jakarta
– Produk investasi di pasar modal saat ini sudah banyak macamnya, baik dari
yang paling murah hingga mahal pun ada. Bahkan dari yang beresiko kecil hingga
besar juga ada. Sayangnya, meski dari sisi produk sudah cukup banyak, namun
jumlah investor di pasar modal saat ini masih minim atau belum beranjak
signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Terakhir jumlah investor pasar modal
masih dikisaran angka 400 ribuan.
Lalu,
apa yang membuat masyarakat masih enggan masuk pasar modal? Padahal, investasi
itu dinilai sangat penting untuk menjaga nilai asset seseorang agar tidak
termakan inflasi.
Banyak
pengamat dan penasehat keuangan berangapan pola pikir masyarakat akan pasar
modal masih sanggat sempit. Terlebih munculnya kasus-kasus investasi bodong
beberapa tahun silam. Sehingga edukasi yang rutin secara terus menerus perlu
dilakukan regulator maupun stakeholderpasar modal, untuk
meyakini masyarakat pentinggnya berinvestasi.
Direktur
Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio sendiri mengakui,
tersedianya ragam produk investasi di pasar modal Indonesia belum dapat
menjamin ketertarikan investor menjadikan pasar modal sebagai tujuan utama
dalam berinvestasi. “Ini disebabkan, karena kurangnya pengetahuan masyarakat
Indonesia tentang investasi di pasar modal yang dapat menghasilkan keuntungan
yang lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya,” kata Tito beberapa
waktu lalu.
Usaha
BEI sendiri tidak putus-putus dalam melakukan edukasi ke masyarakat akan dunia
pasar modal. Terakhir BEI mengampanyekan budaya menabung saham melalui
program ‘Yuk Nabung Saham’ guna mendorong pengembangan pasar modal nasional.
Lewat program tersebut diharapkan dapat meningkatkan investor dan membangun
kesadaran masyarakat untuk berinvestasi.
Direktur
Pengembangan BEI, Nicky Hogan menyampaikan, pertengahan Desember 2015 pihak BEI
akan melakukan expo bertema ‘yuk nabung saham’ di gedung Bursa Efek Indonesia.
Sementara di daerah, BEI berupaya menggandeng masyarakat dari nelayan sampai
perguruan tinggi. “Semacam expo, teman-teman perwakilan juga bergerak
mengikuti, beberapa berita kita sudah masuk programnya nelayan. awal Desember
kita sudah masuk “yuk nabung saham” dengan mahasiswa. salah satu perguruan
tinggi di jateng akan memulai “yuk nabung saham” untuk mahasiswa. 1500
mahasiswa,” jelasnya akhir pekan kemarin.
Nicky
kembali mengimbau agar masyarakat berfikir bahwa menabung bukan hanya menyimpan
uang di bank, namun menabung juga bisa berupa saham. Hal tersebut sama dengan
menyisihkan uang untuk berinvestasi emas di pegadaian dimana manfaat hasilnya
dapat dirasakan di kemudian hari.
Program
“Yuk Nabung Saham” yang diluncurkan pada 12 November 2015 dengan diresmikan
oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ini, merupakan inisiatif BEI yang salah
satunya mengubah paradigma masyarakat, bahwa menabung tidak hanya di bank.
“Karena kebiasaan atau pemikiran kita, nabung kesannya ke bank padahal kalo
bank nabungnya uang. tapi kan nabung bukan monopoli bank,” tuturnya.
Ia
menambahkan, ukuran kesejahteraan masyarakat dapat dinilai dari banyak sisi
seperti penghasilan masyarakat, pertumbuhan ekonomi dan lainnya. Namun, salah
satu acuan yang tepat adalah investasi. Saat ini produk pasar modal tidak hanya
saham, tetapi ada juga ada surat utang atau obligasi, reksa dana dan lain-lain.
Reksadana
misalnya, dapat dijadikan alternatif masyarakat menabung. Nilai modal minimum
investasi reksadana mulai dari Rp100 ribu. Selain murah, keuntungan lain dengan
berinvestasi di produk ini adalah nasabah bisa mendapat return atau imbal hasil lebih tinggi
dibandingkan menabung di Deposito, tergantung jenis reksa dananya.
Sementara
untuk surat utang atau obligasi keuntungannya adalah memiliki yield lebih dari dari deposito. Kupon atau
bunga untuk Surat Utang Negara (SUN) saat ini mencapai sekitar 8,6% untuk
10 Tahun. Untuk surat utang korporasi bisa menapai 9%-12%nan, tergantung rating
si penerbit. Semakin rendah rating perusahaan, maka semakin besar kuponnya.
Sedangkan
saham, merupakan produk yang memiliki return atau imbal hasil paling tinggi di
pasar modal. Hal ini sebanding dengan resikonya, yang juga paling besar. Saat
ini nilai harga saham terendah di pasar modal sebesarr Rp50. (*)
3. https://kreditgogo.com/artikel/Investasi/Mengenal-Lebih-Dekat-Tentang-Menabung-Saham.html
Keunggulan Menabung Saham
Berikut adalah beberapa keunggulan
dari menabung saham.
- Mengajarkan
untuk berdisiplin secara rutin melakukan investasi.
- Karena
uang menabung saham tersebut diinvestasikan, maka dana dapat berkembang
dalam jangka panjang, dibandingkan bila hanya menempatkan di produk
perbankan.
- Dengan
berinvestasi saham, maka bisa membantu meningkatkan perekonomian negara.
Hal tersebut juga bisa dilihat dari beberapa negara dengan tingkat korupsi
rendah, maka tingkat investasi negara tersebut tinggi. Itu disebabkan
dengan berinvestasi, maka transparasi pendapatan juga akan menghindarkan
suatu intansi atau individual melewatkan wajib pajak.
- Masyarakat
memang tidak secara cepat mendapat keuntungan dari menabung saham. Hal ini
membutuhkan kesabaran dan keberanian dalam bermain saham. Namun, program
ini dirasa efisien untuk membantu perekonomian dalam jangka panjang.
Kelemahan Menabung
Saham
Akan tetapi, menabung saham pun
memiliki beberapa kelemahan. Apa sajakah?
- Nominal
investasi. Ketika mencicil beli saham, maka jumlah nominal dana yang harus
disiapkan tidak mungkin dalam nominal kecil. Hal ini mengingat untuk
membeli saham tidak dijual dengan jumlah lembaran, tapi dijual per 1 lot.
- Sementara
itu, 1 lot sendiri adalah berjumlah 100 saham. Sehingga apabila dikalikan
dengan harga lembar saham diatas Rp 1.000, maka dibutuhkan lebih dari Rp
100 ribu untuk membeli 1 lot saham.
- Bisa
dibilang, sangat jarang saham-saham bagus (Blue Chip) dengan harga dibawah
Rp 1.000 per lembar saham. Artinya untuk mendapatkan saham bagus, berarti
Anda harus berinvestasi dengan nominal lumayan. Sementara apabila
kemampuan cicilan terbatas, maka pilihan saham bagusnya menjadi semakin
sedikit.
- Diversifikasi.
Ketika menggunakan metode menabung saham, maka Anda hanya fokus membeli 1
jenis saham saja, sehingga tidak terjadi diversifikasi. Artinya, risiko
investasi juga meningkat.
Sebelum
memutuskan untuk menabung saham, yang terpenting adalah Anda mempelajari dan
mengetahui risiko-risikonya terlebih dahulu. Karena setiap investasi, pasti
mengandung risiko.
Belum ada tanggapan untuk "YUK NABUNG SAHAM – INVESTASI SEKALIGUS MEMBANTU PEREKONOMIAN"
Post a Comment