ARTIKEL
“Suku
Bunga Turun Untungkan Reksadana Global”
OLEH:
Putu
Rismayani
Nim : 1417051110
Kelas : IV-H
AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA-BALI
2016
Suku Bunga Turun Untungkan Reksadana
Global
(Penulis: Putu Rismayani)
Penurunan suku bunga di Asia Pasifik tentu akan
menguntungkan investasi reksadana dan saham global. Dengan suku bunga yang
relatif rendah akan terjadi pergeseran dari sebelumnya investasi di bank. Untuk
saat ini beberapa negara di Asia Pasifik sedang menurunkan suku bunga hal itu
tentu untuk meningkatkan nilai perekonomian salah satunya di Indonesia. Suku
bunga merupakan alat yang digunakan oleh Bank Indonesia (BI) untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang stabil. Ketika BI melakukan perubahan suku bunga, hal
ini akan mempengaruhi kinerja perekonomian, termasuk kinerja pasar saham.
Dengan adanya penurunan suku bunga akan menjadi keuntungan tersendiri di pasar
modal.
PT
Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) baru saja meluncurkan reksadana Manulife Saham
Syariah Asia Pasifik Dolar AS (Mansyaf). Reksadana tersebut nanti akan
dialokasikan sebesar 80-100 persen saham syariah di 11 negara Asia Pasifik.
Produk tersebut berdenominasi dolar AS. Bank Sentral AS menaikan Suku bunga Acuan,
kenaikan tersebut terhitung tipis sehingga bisa membuat reksadana global yang
mendominasi dollar akan semakin menggiurkan. Walau begitu kini sudah banyak
investor yang memulai kembali produk reksadana mereka. Tak bisa dipungkiri
dengan AS pulih dengan interest rate baru naik sekali 0,5 persen tidak kerasa.
Bagi investor Indonesia yang suka dolar tidak tahu investasi di mana Manshaf
merupakan satu alternatif investasi menarik. (liputan6.com17Februari2016)
Menurut
Wikipedia Reksadana merupakan
wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk
berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi
yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Selain
itu Menurut Undang-undang Pasar Modal
nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana merupakan wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”
Penurunan
suku bunga BI Rate akan berdampak positif terhadap hasil investasi pasar modal.
Turunnya suku bunga pinjaman bank akan membuat beban hutang perusahaan menurun
dan laba meningkat, selain itu turunnya bunga deposito juga akan membuat
masyarakat mengalihkan dananya ke pasar modal sehingga permintaan meningkat dan
produk investasi terutama obligasi berpeluang naik. Secara umum, reksadana obligasi cenderung melakukannnya
dengan baik ketika suku bunga turun sebab portfolio efek reksadana kemungkinan
mencakup tingkat kupon yang tinggi dibanding surat utang baru dan dengan begitu
meningkatkan nilai. Jika the Fed menaikkan suku bunga, bagaimanapun reksadana
obligasi mungkin tertekan sebab obligasi baru menawarkan bunga lebih tinggi
akan menurunkan nilai obligasi sebelumnya.
Setidaknya aturan ini berlaku dalam jangka waktu pendek.
Nilai investasi reksadana ditentukan oleh nilai aktiva bersih (NAB) yang
merupakan nilai pasar total seluruh portfolio dibagi, termasuk bunga atau
dividen yang diperoleh dengan jumlah saham yang beredar. Sebab NAB didasarkan
kepada nilai pasar aset reksadana, kenaikan suku bunga dapat berdampak serius
pada NAB reksadana obligasi yang memiliki aset baru yang tidak diinginkan. Jika
bunga turun dan obligasi lebih tua mulai diperdagangkan secara premium, NAB
akan naik signifikan. Bagi mereka yang ingin keluar dari reksadana saham dalam
jangka pendek, perubahan suku bunga dapat berupa bencana atau menyenangkan.
Penurunan
suku bunga akan sangat berpengaruh bagi masyarakat, ketika suku bunga diturunkan
menyebabkan orang yang akan menabung akan mengalami penurunan bunga yang di
dapatkan turunnya bunga akan membuat minatnya untuk menabung menjadi berkurang.
Disinilah keuntungan dari reksadana itu sendiri, turunnya suku bunga perbankan
secara teori juga dapat membuat harga obligasi meningkat. Bagi manajer
investasi yang menggunakan kombinasi deposito dan obligasi dalam pengelolaan reksa
dana pasar uangnya, penurunan suku bunga BI Rate belum tentu membuat
kinerjanya menurun. Jadi dapat disimpulkan bahwa penurunan suka bunga tidak
begitu berpengaruh bagi reksadana global.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Achmad
Dwi Afriyadi, (on 17 Feb 2016 at 16:48 WIB)
lustrasi Investasi Penanaman
Uang atau Modal (iStockphoto)
Liputan6.com,
Jakarta - Kecenderungan penurunan suku bunga di
negara Asia Pasifik bakal menguntungkan portofolio investasi reksa dana saham
global. Lantaran dengan suku bunga rendah, maka akan terjadi pergeseran dari
sebelumnya investasi di bank.
Director of Business Development PT Manulife Aset Manajemen
Indonesia (MAMI) Putut E. Andanawarif mengatakan, saat ini negara di Asia
Pasifik cenderung menurunkan suku bunga untuk menggenjot perekonomian. Hal ini
justru menjadi nilai plus di pasar modal.
"Dengan kondisi
sekarang Asia Pasifik masih akan cenderung menurunkan suku bunga, Jepang malah
negatif. Saya lihat beberapa wacana negara lain kemungkinan negatif interest
rate. Bayangkan naruh uang bukan dapat malah bayar biaya," kata
dia, Jakarta, Rabu (17/6/2016).
MAMI sendiri baru saja
meluncurkan reksa dana Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dolar AS (Mansyaf).
Reksa dana tersebut dialokasikan sebesar 80-100 persen saham syariah di 11
negara Asia Pasifik. Produk tersebut berdenominasi dolar AS.
Unit yang ditawarkan oleh
Mansyaf sebesar 400 juta unit dengan minimal pembelian US$ 10 ribu. Minimal
pembelian selanjutnya sebesar US$ 100.
Sementara itu, Bank
Sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan pada Desember 2015. Ia
menuturkan kenaikan tersebut terhitung tipis, sehingga reksa dana saham global
berdenominasi dolar lebih menggiurkan.
"Tak bisa dipungkiri
dengan AS pulih dengan interest rate baru naik sekali 0,5 persen tidak
kerasa. Bagi investor Indonesia yang suka dolar tidak tahu investasi di mana
Manshaf merupakan satu alternatif investasi menarik," kata Putut.
Meski begitu, Putut enggan
menjabarkan target dana kelolaan serta imbal hasil yang ditawarkan MAMI. Ia
mengatakan hal tersebut tergantung dari minat masyarakat.
"Saya tidak akan
bisa jelaskan berapa target AUM Mansyaf secara detil. Saya bilang produk bagus
tapi tidak bisa beli susah juga, tergantung minat daripada investor,
mudah-mudahan melihat Mansyaf solusi investor harapan kita AUM Mansyaf akan
membantu pertumbuhan aset MAMI secara keseluruhan ini yang kita lihat ke
depan," tutur dia. (Amd/Ahm)
Belum ada tanggapan untuk "Suku Bunga Turun Untungkan Reksadana Global"
Post a Comment