AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
MATERI
PRO-KONTRA KE III
OLEH :
KELAS
IV H
NI LUH JUNIA PURNAMI NIM
: 1417051041
NI
MADE LINDA KRISNAWATI NIM
: 1417051053
PUTU
RISMAYANI NIM
: 1417051110
KOMANG NITA HANDAYANI TRI L. NIM
: 1417051196
NI
KADEK DEWI ASTIANI NIM
: 1417051183
AKUNTANSI
PROGRAM S1
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA
SINGARAJA
2016
PRO-KONTRA
III
1. Pernyataan Pro-Kontra III
“Proses penganggaran pada organisasi
sektor publik diharapkan mampu menerapkan konsep value for money /3E (ekonomis, efisien, dan efektif). Mampukah
organisasi sektor public menerapkan konsep EKONOMIS?”
2. Argumentasi Pro
Bagi sebuah organisasi public konsep ekonomi itu sangat penting
diterapkan karena Organisasi harus memastikan bahwa dalam perolehan sumber daya
input, seperti material, barang, dan bahan baku tidak terjadi
pemborosan. Untuk memenuhi prinsip ekonomi dapat dilakukan survei harga pasar
untuk mengetahui perbandingan harga sehingga organisasi bisa menentukan harga
terendah suatu input dengan kualitas tertentu.
Menurut kami organisasi sektor publik mampu menerapkan konsep ekonomis karena ekonomis
merupakan indikator tentang penggunaan input jika inputnya bagus maka tujuan
sektor publik akan tercapai. Ekonomi adalah praktek pembelian barang dan jasa
pada kualitas yang diinginkan dan pada harga terbaik yang memungkinkan. Sesuatu
kegiatan dikatakan operasional dikatakan ekonomis bila dapat menghilangkan atau
mengurangi biaya yang dianggap tidak perlu.
Manfaat
implementasi konsep value for money :
a. Meningkatkan
efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran
b. Meningkatkan
mutu pelayanan publik
c. Menurunkan
biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan
dalam penggunaan input
d. Alokasi
belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik
e. Meningkatkan
kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan
akuntabilitas publik
Sektor
publik sudah menerapkan konsep value for money pada program pelayanan kesehatan
jaminan kesehatan masyarakat (JAMKESMAS).
Program jamkesmas ditinjau dari sudut
“value for money”
v Ekonomi
JAMKESMAS memberkikan pelayanan kesehatan gratis bagi pesertanya pada puskesmas&rumah sakit yang telah ditentukan meliputi biaya dokter,obat-obatan, &rawat inap (dgn ketentuan yg berlaku).
JAMKESMAS memberkikan pelayanan kesehatan gratis bagi pesertanya pada puskesmas&rumah sakit yang telah ditentukan meliputi biaya dokter,obat-obatan, &rawat inap (dgn ketentuan yg berlaku).
v Efisiensi
sandarnya masyarakat akan pentingnya kesehatan yang pada awalnya diabai kan karna terhalangnya dengan biaya , kenaikan jumlah pasien yg bertahan hidup dan kembali sehat,penikatan kualitas hidup.
sandarnya masyarakat akan pentingnya kesehatan yang pada awalnya diabai kan karna terhalangnya dengan biaya , kenaikan jumlah pasien yg bertahan hidup dan kembali sehat,penikatan kualitas hidup.
v Efektivitas
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Argumentasi Kontra
Seringkali organisasi sektor publik tidak mampu menerapkan
konsep ekonomis. Ekonomis sering kali digunakan sebagai indikator satu-satunya.
Misalnya kepala dinas pendidikan mengalokasikan bantuan pendidikan berdasarkan
jumlah meja di sekolah. Jumlah meja jelas bukan ukuran terbaik, karena berbagai
fasilitas tambahan dan utama diperlukan selain meja. Dampak dari kebijakan itu
adalah tidak tercapainya tujuan pendidikan sekolah , yang juga diakibatkan oleh
minimalisasi biaya yang dikeluaran oleh pemerintah ke sekolah. Akibatnya
kesalah fokus penghargaan dan kepuasan pendidikan terjadi dalam pencapaian
tujuan dengan minimalisasi biaya.
Organisasi sektor publik belum sepenuhnya mampu menerapkan
konsep ekonomis dikarenakan konsep tersebut sangat rumit untuk diterapkan,
seperti kita ambil contoh Program jamkesmas bila ditinjau dari sudut value for
money terlihat belum optimal terutama terlihat dari keterlambatan pembayaran
klaim, Padahal klaim terhadap anggaran ini menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan pelayanan rumah sakit terhadap pasien jamkesmas sering terkesan
kurang memuaskan. Jika kita lihat dari contoh tersebut saja organisasi sektor
public belum bisa menerapkan konsep ekonomis dengan baik maka dapat menyebabkan
masyarakat menjadi kurang puas dengan fasilitas yang diberikan oleh pihak
pemerintah.
Belum ada tanggapan untuk "MATERI PRO-KONTRA KE III ASP"
Post a Comment