MAKALAH
MATERI
PRO-KONTRA KE I
OLEH :
KELAS
IV H
NI LUH JUNIA PURNAMI NIM :
1417051041
NI
MADE LINDA KRISNAWATI NIM
: 14170510
NITA
HANDAYANI NIM
: 14170510
AKUNTANSI
PROGRAM S1
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA
SINGARAJA
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Dalam waktu yang
relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Saat ini terdapat perhatian yang lebih besar terhadap peraktik
akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan milik
negara/daerah, dan berbagai organisasi publik lainnya dibandingkan dengan pada
masa-masa sebelumnya. Terdapat tuntutan yang lebih besar dari masyarakat untuk
dilakukan transparansi dan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor publik.
Organisasi sektor
publik sering kali merujuk pada organisasi pemerintahan,mulai dari pemerintah
pusat,provinsi, kabupaten, atau kota. Alasan lainnya adalah organisasi
pemerintahan merupakan organisasi yang memiliki ruang lingkup yang paling luas
di antara organisasi publik lainnya (Mardiasmo,2009), seperti perguruan tinggi,
rumah sakit, organisasi politik dan organisasi massa, dan lain sebagainya.
Organisasi sektor publik memiliki tujuan, karakteristik,
struktur dan proses, serta lingkungan operasional yang berbeda dengan sektor
privat. Tujuan organisasi sektor publik adalah motif nonlaba. Karakteristik
organisasi sektor publik yaitu sangat kompleks, domain luas, multifungsional,
ketidakpastian yang tinggi. Struktur organisasi sektor publik adalah birokratis,
kaku, dan hierarkis. Sumber dana dari organisasi sektor publik adalah dari
publik/Negara misalnya dari sektor pajak, devisa, pendapatan asli daerah,
pembagian laba dari BUMN atau BUMD.
Berdasarkan
latar belakang di atas bahwa tujuan organisasi sektor publik tidak untuk
mencari keuntungan tetapi untuk pelayan kepada masyarakat. Namun dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa penyimpanagan yang dilakukan oleh organisasi
tertentu. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai pendapat pro
dan kontra terhadap tujuan organisasi sektor publik yang bermotif nonlaba.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.Pernyataan Pro-Kontra
Organisasi
Sektor Publik merupakan organisasi yang bertujuan utama memberikan pelayanan
kepada publik (masyarakat), maka Organisasi Sektor Publik tidak diperkenankan
mencari laba dalam pelaksanaan operasionalisasinya.
2.2.Argumentasi Pro
Kami
setuju bahwa Organisasi
Sektor Publik yang bertujuan utama untuk memberikan pelayanan kepada publik
(masyarakat) tidak untuk mencari keuntungan (laba).
Pada organisasi sektor publik lebih pada
pemberian pelayanan publik, seperti : kesehatan masyarakat, pendidikan,
penegakan hukum, keamanan, transportasi publik, dan penyediaan barang kebutuhan
kebutuhan publik seperti kebutuhan bahan pokok masyarakat.
a.
Kesehatan
Posyandu di masyarakat mengadakan
perkembangan berat balita, kelengkapan imunisasi, peningkatan gizi yang
biasanya dilakukan setiap sebulan sekali oleh instansi pemerintah daerah/pusat
tanpa dilakukan pemungutan biaya.
b.
Pendidikan jasmani dan rohani
Program organisasi sektor publik
yang dilakukan oleh DISDIKPORA setiap setahun sekali yaitu Pekan Olahraga dan
Seni Pelajar (PORSENIJAR) kegiatan ini dilakukan oleh pemerintah dibiayai dari
penerimaan pajak, pendapatan asli daerah, dll.
Mengadakan kegiatan lomba yang
dilakukan oleh PHDI yaitu lomba berwawasan budaya berdasarkan agama hindu
misalnya lomba pesantian tingkat kabupaten,
c.
Lingkungan
Mengadakan lomba kebersihan antar
desa dan kelurahan yang diselenggaran oleh Pemerintah Kabupaten masing-masing.
d.
Keamanan
Misalnya anggota Polisi membantu
dalam pelaksanaan upacara keagamaan di jalan-jalan besar. Pihak kepolisian
membantu mengamankan situasi di jalan raya.
2.3.Argumentasi Kontra
- Organisasi sektor publik saat ini menghadapi tekanan untuk lebih efisien, memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial serta dampak atau konsekuensi yang ditimbulkan dari setiap aktivitas yang dilakukan. Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, pemerintah sulit untuk mencairkan dananya dalam membiayai kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain itu biaya yang dicairkan pun hanya terbatas sulit untuk mengadakan acara yang tergolong besar.
- Masalah yang dihadapi sektor publik dalam hal ini adalah tujuan yang tidak jelas dan samar-samar, karena outputnya tidak seluruhnya dapat diukur secara andal, karena pada organisasi sektor publik tidak berorientasi pada memaksimalkan laba sebagaimana menjadi tujuan organisasi bisnis. Selain itu ada beberapa kasus yang dalam pelaksanaan operasionalnya adanya pemungutan biaya seperti :
1.
dilakukan
pemungutan biaya seperti program vaksinasi rabies yang dilakukan pemungutan
biaya yang dilakukan Dinas Pertanian dan Peternakan.
2.
Adanya
pungutan biaya dalam proses pembuatan KTP/SIM.
- Tujuan organisasi yang tidak jelas mengandung ketidakpastian yang tinggi. Hal ini disebabkan adanya benturan kepentingan dan interaksi sosial di lingkungan organisasi. Misalnya dalam sebuah rumah sakit yang melakukan perbedaan harga seperti penggunaan kamar VIP dengan kamar kelas biasa sehingga pihak rumah sakit mendapat laba dari pelayanan kemasyarakat.
- Pada kasus LSM (Lembaga Swadaya
MAsyarakat. September 2011, kasus Panti Sosial Tresna Wedha di Pare-pare
Sulawesi dan menjadi headline di berbagai media selama lebih dari
tiga hari. Betapa mirisnya para penghuni disuguhi makanan basi oleh
pengelola panti. Tak cukup sampai disitu dikabarkan pula bahwa tempat huni
yang tidak layak tinggal bahkan redaksi yang mengabarkan mengatakan lebih
nyaman di penjara daripada di panti sosial tersebut yang notabane nya
adalah organisasi nirlaba
Belum ada tanggapan untuk "MATERI PRO-KONTRA KE I akuntansi sektor publik"
Post a Comment