PEMAHAMAN DASAR AKUNTANSI_Akuntansi Pemerintahan

PEMAHAMAN DASAR AKUNTANSI


OLEH :
KELOMPOK : 4
NI LUH JUNIA PURNAMI                                    NIM : 1417051041
DESAK MADE ANGGI SURYA PERTIWI       NIM : 1417051193
IDA AYU MADE ADI SUNDARI                         NIM : 1417051134    
                        MERITA ENDIANTO                                            NIM : 1417051055
                        I KETUT ADITYA KUNTARA WIJAYA                      NIM : 1417051095



AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
           Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Untuk melakukan proses tersebut diperlukannya pemahaman mengenai dasar akuntansi itu sendiri. Meski sudah banyak software (Aplikasi) akuntansi yang bisa menghandle pekerjaan manajer keuangan, akan tetapi masih sangat diperlukan peran penting para pelaku akuntan dalam  mengececek, mereview ulang dan menganalisa data,  apakah sudah benar-benar akurat dan informative. Oleh karena itu sangat diperlukannya pemahaman mengenai dasar akuntansi mulai dari menganalisa transaksi, persamaan Akuntansi, akun-akun yang digunakan pada Akuntansi, Penjurnalan, Posting ke Buku Besar, Ilustrasi Pencatatan Akuntansi, dan penyusunan Neraca Saldo. Sebagai seorang manajer keuangan diharapkan dapat menyusun Laporan Keuangan yang baik dan akurat, oleh karena itu pengetahuan akan dasar akuntansi adalah kunci utama untuk dapat menyusun Laporan Keuangan.
1.2.Rumusan Masalah
1.      Apa saja Transaksi Akuntansi?
2.      Bagaimana Persamaan Akuntansi?
3.      Apa saja Akun-Akun pada Akuntansi?
4.      Bagaimana proses Menjurnal?
5.      Bagaimana Posting ke Buku Besar?
6.      Bagaimana Ilustrasi Proses Pencatatan Akuntansi?
7.      Bagaimana menyusun Neraca Saldo?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.TRANSAKSI
Transaksi (transaksi bisnis) adalah peristiwa ekonomi yang terjadi pada sebuah entitas atau perusahaan yang dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan. Tidak semua peristiwa yang terjadi dalam perusahaan dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan, untuk dapat dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan, sebuah peristiwa harus mempengaruhi atau mengubah posisi keuangan perusahaan yaitu aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban (Weygandt et al, 2011). Berikut ini ilustrasi bagi pembaca untuk dapat membedakan peristiwa yang merupakan transaksi dan peristiwa yang tidak merupakan transaksi dalam sebuah perusahaan.
Gambar 4.1
Proses Identifikasi Transaksi
 




                                                 Ya                                                            Tidak         






2.2.PERSAMAAN AKUNTANSI
 Persamaan akuntansi (the accounting equation) merupakan upaya awal yang dapat digunakan untuk menganalisa transaksi. Persamaan akuntansi ini tidaklah susah untuk dipelajari, akan tetapi dapat menganalisa transaksi dengan menggunakan persamaan akuntansi ini merupakan tahapan yang penting untuk dapat berhasil dalam belajar akuntansi.
Bentuk dasar persamaan akuntansi menggambarkan ketiga unsur pokok yang ada pada laporan posisi keuangan (neraca) sebuah perusahaan, yaitu:
Gambar 4.2
Persamaan Akuntansi
                                     =                                                     +
Selanjutnya, bahwa laporan keuangan sebuah perusahaan tidak hanya terdiri dari neraca saja, akan tetapi juga ada laporan Laba Rugi, sehingga persamaan akuntansi di atas tidak akan mampu menampung transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pendapatan dan beban. Maka diperlukan adanya perluasan terhadap persamaan akuntansi di atas. Berikut ini gambar yang menjelaskan perluasan persamaan akuntansi (Weygandt at al (2011:15) sebagai berikut:
Gambar 4.3
Perluasan Persamaan Akuntansi
 

                                                           =                                                                      +

                                                                                          +

                                                               
                                                                -                                                               -
2.3.AKUN-AKUN
Akun merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat bertambah atau berkurangnya secara spesifik aset, kewajiban (liability), modal (equity), pendapatan (revenues), serta beban (expenses). Jumlah akun yang dibutuhkan dalam suatu entitas tergantung kepada kebutuhan entitas tersebut. Kumpulan akun yang digunakan dalam pembukuan suatu entitas disebut buku besar atau ladger. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipahami tentang akun, yaitu:
a.         Nama Akun
Setiap akun harus diberi nama, untuk memudahkan mengetahui hal apa yang dicatat ke dalam akun tersebut, contoh nama-nama akun adalah kas, utang, piutang, dan lain sebagainya.
b.      Bentuk dan Isi Akun
Bentuk akun yang paling sederhana terdiri dari tiga bagian, yaitu: Nama akun (menjelsakan tentang jenis aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau beban yang dicatat dalam akun tersebut), tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi pada akun tersebut, dan tempat untuk mencatat pengurangan yang terjadi pada akun tersebut.
Nama Akun
Sisi kiri           Sisi Kanan
                 Debet              Kredit


Bentuk akun yang seperti di atas disebut dengan akun bentuk T, karena kemiripannya dengan huruf T. Apabila mencatat di sebelah kiri disebut mendebet akun, sedangkan apabila mencatat di sisi kanan disebut mengkredit akun.
Selain akun bentuk T, terdapat bentuk akun yang menyediakan kolom saldo, dimana akun bentuk ini disebut akun empat kolom, yang digambarkan sebagai berikut:
Nama Akun: Kas
Nomor Akun:  1.1


Mutasi
Saldo
tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Debet
Kredit














Keuntungan utama dari bentuk akun ampat kolom adalah setiap saat dapat mengetahui saldo akhir akun tersebut.
c.       Prosedur Debet dan Kredit
Dalam mencatat transaksi perusahaan harus ada yang dicatat di sisi kanan atau mendebet akun dan ada yang dicatat di sisi kanan atau mengkredit akun, cara pencatatan ini dikenal dengan istilah pembukuan berpasangan (double entry) pencatatan transaksi. Prosedur untuk mendebet atau mengkredit masing-masing akun adalah sebagai berikut:
·         Aset
Aset merupakan bagian dari persamaan akuntansi yang terletak pada sisi kiri dari persamaan akuntansi tersebut. Pada sisi kiri tersbut adalah sisi debet jadi bisa dikatakan bahwa saldo normal akun aset adalah debet, artinya apabila kita menambah saldo akun aset maka kita mencatatnya pada sisi kiri atau mendebet akun aset, sedangkan mengurangi saldo maka akan dicatat di sebelah kanan atau menkredit akun aset.
                                                          Aset
                                  Debet                          Kredit
                                  Untuk                         untuk
                                  menambah                 mengurangi               
                                  Saldo Normal

·         Kewajiban
Kewajiban merupakan bagian dari persamaan akuntansi yang terletak pada sisi kanan dari persamaan akuntansi tersebut. Dalam akun bentuk T, sisi kanan adalah sisi kredit, jadi saldo normal akun kewajiban adalah kredit, artinya jika kita akan menambah saldo maka kita mencatat di sebelah kanan atau mengkredit akun, sedangkan jika mengurangi saldo dicatat pada sisi kiri atau mendebet akun kewajiban.

                                                  Kewajiban
                                  Debet                          Kredit
                                  Untuk                         untuk
                                  mengurangi                menambah                
                                                                      Saldo Normal

·         Modal/Equity
Modal dalam persamaan akuntansi berada pada sisi kanan, sehingga saldo normal dari akun modal adalah kredit, artinya apabila menambah saldo akun modal maka akan dicatat di sisi kanan akun atau mengkredit akun, sedangkan apabila mengurangi saldo akun modal maka dicatat di sebelah kiri atau mendebet akun modal tersebut. Dalam perluasan persamaan akuntansi modal terdiri dari saham biasa dan laba ditahan, sehingga penjelasan di atas berlaku untuk saham biasa dan laba ditahan.
                                                 Saham Biasa
                                  Debet                          Kredit
                                  Untuk                         untuk
                                  mengurangi                menambah                
                                                                      Saldo Normal


                                              Laba Ditahan
                                  Debet                          Kredit
                                  Untuk                         untuk
                                  mengurangi                menambah    
                                                                      Saldo Normal

·         Pendapatan
Pendapatan saldo normalnya adalah kredit. Dimana pendapatan pengaruhnya terhadap laba ditahan adalah positif, artinya bahwa pendapatan menambah laba ditahan. Agar pendapatan dapat menambah saldo laba ditahan, maka saldo normal pendapatan sama dengan saldo normal laba ditahan, yaitu pada sisi kanan atau kredit.
                                                   Pendapatan
                                  Debet                          Kredit
                                  Untuk                         untuk
                                  mengurangi                menambah    
                                                                      Saldo Normal



·         Beban
Beban pengaruhnya terhadap laba ditahan adalah negatif, artinya beban sifatnya mengurangi laba ditahan, sehingga agar beban dapat mengurangi saldo laba ditahan maka beban harus bersaldo normal berlawanan dengan saldo normal laba ditahan. Jadi saldo normal beban adalah debet.
                                                          Beban
                                  Debet                          Kredit
                                  Untuk                         untuk
                                  menambah                 mengurangi               
                                  Saldo Normal

·         Deviden
Pengaruh akun deviden terhadap laba ditahan adalah negatif, artinya deviden sifatnya mengurangi laba ditahan. Sehingga untuk mngurangi laba ditahan, maka saldo normal deviden  harus berlawanan arah dengan laba ditahan. Maka saldo normal deviden adalah debet.
                                                          Deviden
                                  Debet                          Kredit
                                  Untuk                         untuk
                                  menambah                 mengurangi               
                                  Saldo Normal
2.4.JURNAL
         Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan akun yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiah-nya. Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan sebelum dibukukan ke buku besar harus dicatat terlebih dahulu dalam jurnal.
            Bentuk standar jurnal dua kolom yang sering disebut jurnal umum (general journal) adalah seperti gambar berikut ini:
Tanggal (1)
No. Buku (2)
Nama Akun dan Keterangan (3)
Nomor Akun (4)
Jumlah

Debet (5)
Kredit (6)



















Pemakaian kolom-kolom dalam lembar jurnal umum adalah sebagai berikut :
Kolom (1) untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi, kolom ini terbagi atas dua bagian. Bagian kiri untuk mencatat tahun dan bulan, sedangkan bagian kanan untuk mencatat tunggal.
Kolom (2) Untuk mencatat nomor bukti transaksi yang akan dijurnal.
Kolom (3) untuk mencatat nama akun yang didebet dan akun yang dikredit. Dalam kolom ini juga dicatat tentang uraian singkat transaksi yang dicatat.
Kolom (4) Untuk mencatat nomor akun yang didebet maupun nomor akun yang dikredit.
Kolom (5) Kolom ini terbagi atas dua bagian, sebelah kiri untuk pemberian tanda bahwa jurnal yang mempengaruhi akun yang nomornya tercatat pada kolom (4) telah dipindah bukukan ke buku besarnya. Sedangkan sebelah kanan untuk mencatat sejumlah rupiah yang harus didebetkan ke akun yang nomornya telah tercatat pada kolom (4).
Kolom (6) Kolom ini terbagi atas dua bagian, sebelah kiri untuk pemberian tanda bahwa jurnal yang mempengaruhi akun yang nomornya tercatat pada kolom (4) telah dipindah bukukan ke buku besarnya. Sedangkan sebelah kanan untuk mencatat sejumlah rupiah yang harus dikreditkan ke akun yang nomornya telah tercatat pada kolom (4).
Proses mencatat suatu transaksi ke dalam jurnal disebut menjurnal (journalizing), sedangkan jurnal yang dibuat untuk suatu transaksi disebut ayat jurnal. Untuk mencatat suatu transaksi ke dalam jurnal umum contohnya sebagai berikut : misalkan transaksi pada tanggal 2 Juni 2011 penyetoran kas oleh pemegang saham sebesar Rp. 15.000.000. sebagai modal dengan bukti penerimaan kas 001 dicatat dalam jurnal umum seperti di bawah ini :
Tanggal (1)
No. Buku (2)
Nama Akun dan Keterangan (3)
Nomor Akun (4)
Jumlah

Debet (5)
Kredit (6)
2011
02
001
Kas
1.1
15.000.000


Juni


     Saham Biasa
3.1


15.000.000



(setoran modal)






2.5.POSTING
         Setelah semua transaksi dicatat dalam jurnal, tahap berikutnya dalam kegiatan akuntansi adalah memindahkan data yang terdapat di dalam jurnal ke dalam akun-akun yang bersangkutan di buku besar. Tahap ini disebut pemindah bukuan (posting) ke akun buku besar. Pemindah bukuan ayat jurnal debet dan kredit masing-masing akun yang dipengaruhinya di dalam akun buku besar dapat digambarkan seperti di bawah ini :
Penjelasan terhadap kegiatan posting yang dilakukan seperti contoh di atas adalah sebagai berikut :


(a)    Pindahkan tanggal yang terdapat dalam jurnal umum ( 2 Juni 200A ) ke dalam kolom “tanggal” di akun yang bersangkutan (dalam hal ini akun yang di debet, yaitu kas).
(b)   Pindahkan jumlah yang didebet dalam jurnal umum (Rp. 15.000.000.) ke dalam kolom “debet” ke akun yang sesuai dengan nomor akun pada kolom “nomor akun” (dalam contoh ini 1.1). Setelah memindahkan hitung saldo akun yang bersangkutan dan tuliskan hasilnya dalam sisi debet pada kolom saldo.
(c)    Catat kode dan nomor halaman jurnal ke dalam kolom “Ref” di akun kas. Kode untuk jurnal umum adalah JU (hanya contoh) sedang halamannya adalah 1.
(d)   Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnl umum dapat dipindahkan ke kolom yang sama di akun.
Perhatikan kembali jurnal umum dan buku besar di halaman 86 tadi, dari sisi jurnal umum, kolom nomor akun menunjukkan ke dalam akun buku besar apa data yang ada di jurnal dipindahkan (posting). Sedangkan dari sisi buku besar, kolom “Ref” menunjukkan dari mana data dimasukkan. Penggunaan kolom “nomor akun” dalam jurnal umum dan klom “Ref” dalam buku besar merupakan petunjuk untuk memudahkan melakukan pemeriksaan.
Setalah dilakukan pemindah bukuan (posting), pada kolom debet sisi kiri pada jurnal diberi tanda √, tanda ini menunjukkan bahwa jurnal umum tersebut telah dipindah bukukan (posting) ke buku besar jika dilakukan secara manual.

2.6.ILUSTRASI PROSES PENCATATAN
            Untuk menggambarkan penggunaan terhadap analisis dasar transaksi, Persamaan akuntansi, analisis debet-kredit, menjurnal dan posting ke Akun buku besar, berikut ini Label akan dibuatkan beberapa contoh transaksi yang dapat pembaca gunakan untuk memahami hal-hal tersebut
             Namun yang menjadi catatan dari penulis bagi para pembaca, babwa tahapan-tahapan yang harus digunakan contoh soal ini,tidak semua tahapan tersebut berlaku umum dalam akuntansi. Tahapan yang umum dalam akuntansi adalah mencatat transaksi yang terjadi dalam sebuah Perusahaan ke dalam jurnal (menjurnal Lalu memindahkan data- data yang ada dalam jurnal ke dalam Akun buku besar (posting), sedangkan tahapan-tahapan sebelumnya, kita gunakan hanya untuk menganalisa transaksi agar kita mampu atau bisa membuat jurnal secara benar.


 DAFTAR PUSTAKA
Hafiz Tanjung,Abdul. 2012. Akuntansi Pemerintahan Daerah Berbasis Akrual. Bandung: Alfabeta


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "PEMAHAMAN DASAR AKUNTANSI_Akuntansi Pemerintahan"

Postingan Populer