AKUNTANSI
PEMERINTAHAN DAERAH
BERBASIS AKRUAL
HASIL DISKUSI
PERTEMUAN I -VII
OLEH : KELAS D
NI LUH JUNIA PURNAMI
NIM : 1417051041
AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN AJARAN 2015/2016
MATERI I
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN DAERAH
Pertanyaan :
1.
Apa Perbedaan
akuntansi berbasis kas dengan akuntansi berbasis akrual?
2.
Mengapa standar
akuntansi pemerintah lebih diunggulkan daripada kerangka konseptual?
3.
Apa kaitan
undang-undang no 1 tahun 2004 dengan tahapan penyiapan SAP yang dilakukan oleh
KSAP?
Jawaban
:
1.
Perbedaan antara
Akuntansi Berbasis Kas dengan Akuntansi Berbasis Akrual yaitu :
No
|
Akuntansi Berbasis Kas
|
Akuntansi Berbasis Akrual
|
1
|
Sistem pencatatan Single entry
|
Sistem pencatatan double entry
|
2
|
Pendapatan diakui pada saat diterima
pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan
|
Pendapatan diakui/dicatat pada saat
terjadinya transaksi walaupun kas belum diterima atau dikeluarkan
|
3
|
Hanya mengakui arus kas masuk dan
keluar
|
Laporan keuangan sekurang-sekurangnya terdiri
dari Neraca, Laporan Kinerja Keuangan, Laporan Perubahan dalam Ekuitas,
Laporan Arus Kas, dan CaLK.
|
4
|
Penerimaan atau Pengeluaran pembiayaan
diakui pada saat diterima atau dikeluarkan pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah
|
Menyediakan informasi yang
komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat, termasuk transaksi
internal, dan arus ekonomi lainnya.
|
5
|
Dana Cadangan diakui pada saat
pembentukanyaitu pada saat dilakukan penyisihan uang untuk tujuan
pencadangan. Dana Cadangan berkurang pada saat terjadi pencairan Dana
Cadangan.
|
Menunjukkan bagaimana pemerintah
membiayai kegiatan dan memenuhi kebutuhan kasnya. Selain itu posisi
keuangan/kekayaan pemerintah dan perubahan atas posisi keuangan.
|
2.
Standar
Akuntansi Pemerintahan memang diunggulkan secara relative terhadap keranga
konseptual karena kerangka konseptual merumuskan konsep yang mendasari
penyusunan dan pengembangan Satandar Akuntansi Pemerintahan. Keunggulan
relative ini membahas hal-hal dalam tujuan kerangka konseptual yang memberikan
acuan bagi:
a.
Penyusunan
standar akuntansi pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya;
b.
Penyusunan
laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam
standar maka kerangka lah yang harus diunggulkan;
c.
Pemeriksa dalam
memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan
standar akuntansi pemerintahan; dan
d.
Para pengguna
laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
3.
Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Penbendaharaan Negara. Pada Undang-Undang tersebut
disebutkan bahwa akuntansi keuangan diselenggaran sesuai dengan standar
akuntansi pemerintahan. Munculnya peraturan tersebut karena pada awalnya
pemerintah menerapkan sistem pencatatan single entry, pemerintah tidak memiliki
catatan tentang piutang dan utang. Sehingga pemerintah tidak pernah menampilkan
neraca. Setelah pemerintah melakukan reformasi pengelolaan keuangan membaik.
Laporan keuangan setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi APBN/APBD, Neraca,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan tersebut
disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Oleh karena
itu pemerintah menetapkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 khususnya pasal 57
yang berbunyi bahwa untuk menyusun standar akuntansi pemerintahan yang berlaku
baik pada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, pemerintah membentuk
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP). KSAP inilah yang akan bertugas
untuk menyusun standar akuntansi pemerintah (SAP) sesuai Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2004 yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
MATERI II
POKOK POKOK
PERBEDAAN SAP BERBASIS KAS MENUJU AKRUAL DENGAN SAP BERBASIS AKRUAL
Pertanyaan :
1.
Apa yang dimaksud
dengan pos luar biasa dan berikan contohnya!
2.
Apa yang
dimaksud dengan Restrukturasi Utang dan apa tujuannya?
3.
Apa yang
dimaksud dengan kurs tengah Bank Sentral?
4.
Mengapa pada
perusahaan daerah tidak menggunakan standar akuntansi pemerintahan? Dan standar
apa yang digunakan oleh perusahaan tersebut?
Jawaban :
1.
Pos luar biasa
merupakan pendapatan luar biasa/beban luar biasa yang terjadi karena kejadian
atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau
rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
Contohnya keuntungan atau kerugian dari transaksi kurs. Selain dari transaksi
kurs pos luar biasa bisa terjadi karena terjadi bencana alam, kebakaran, dan
lain-lainnya.
2.
Restrukturisasi
Utang adalah perjanjian antara debitur dan kreditur baik membahas tanggal jatuh
tempo atau suku bunga dengan berbagai macam modifikasi atau penjadwalan ulang
misalnya dalam perpanjangan jangka waktu pelunasan utang maupun penurunan suku
bunga. Tujuan dilakukannya Restrukturisasi Utang adalah untuk membantu
kredibilitas debitur atau memulihkan kembali nama baik debitur agar terlihat
baik di mata bank-bank lainnya. Selain itu agar tidak terjadi kredit macet di
pihak perusahaan. Restrukturisasi Utang dapat berupa pembiayaan kembali yaitu
mengganti utang lama termasuk tunggakan dengan utang baru.
3.
Kurs tengah Bank
Sentral adalah kurs rata-rata yang hasil dari perhitungan kurs jual ditambah
kurs beli dibagi dua (2) sesuai tanggal transaksi. Seperti pada rumus berikut
ini:
Dalam profesi sebagai akuntan harus mengetahui kurs pada saat
tanggal transaksi, kurs tanggal neraca, dan kurs rata-rata. Tujuannya saat
membuat laporan keuangan mengetahui transaksi yang dilakukan apakah mendapatkan
keuntungan atau rugi.
4.
Dalam melakukan
pemeriksaan diperlukan suatu standar pemeriksaan sebagai acuan bagi auditor
dalam melaksanakan tugas pemeriksaan. Untuk pemeriksaan laporan keuangan bagi
sector swasta (perusahaan) standar dimaksud adalah Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Sedangkan bagi
pemeriksa laporan keuangan pemerintahan, saat ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sedang
mengembangkan sebuah standar penting yang akan menjadi acuan bagi auditor
pemerintah dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemeriksa, standar tersebut
adalah Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). Standar Akuntansi
Pemerintahan berbasis kas menuju akrual menggunakan SPAP sedangkan SAP berbasis
akrual menggunakan SPKN.
MATERI III
KOMPONEN LAPORAN
KEUANGAN BERBASIS AKRUAL
Pertanyaan :
1.
Bilamana laporan
realisasi anggaran dikatakan Surplus dan Defisit?
2.
Apa itu dana
perimbangan? Dan untuk tujuan apa dana perimbangan tersebut bagi pemda?
3.
Apa yang
dimaksud Revaluasi Aset Tetap dan aset tetap apa saja yang bisa direvaluasi?
4.
Metode manakah
yang paling efektif digunakan untuk menyusun laporan Arus Kas? Dan Mengapa?
5.
Apakah ada
keuntungan dan kekurangan dalam pembuatan laporan keuangan menggunakan metode
Bais Akrual dalam sektor publik?
6. Apa saja yang termasuk dalam penyajian lain-lain
dalam laporan Saldo Anggaran Lebih?
Jawaban :
1.
Dikatakan Surplus ketika terjadi selisih lebih
antara realisasi pendapatan-LRA dan belanja, serta penerimaan dari pembiayaan
dalam APBN/APBD selama satu periode pelaporan. Sedangkan, dikatakan Defisit terjadi selisih kurang antara
realisasi pendapatan-LRA dan belanja, serta pengeluaran dari pembiayaan dalam
APBN/APBD selama satu periode pelaporan.
2.
Dana Perimbangan
adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan ke Pemerintah Daerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. Sumber
dana dari APBN meliputi :
a.
Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
b.
Dana Alokasi
Umum (DAU), sebesar 25%
c.
Dana Alokasi
Khusus (DAK), misalnya Dana BOS.
Tujuan Dana Perimbangan bagi Pemda yaitu :
·
Memberikan
sumber dana bagi daerah otonom untuk melaksanakan urusan yang diserahkan yang
menjadi tanggungjawabnya.
·
Mengurangi
kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan antar
pemerintah daerah.
·
Meningkatkan
kesejahteraan dan pelayanan publik dan mengurangi kesenjangan kesejahteraan dan
pelayanan publik antar daerah.
·
Meningkatkan
efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas pengelolaan sumber daya daerah,
khususnya sumber daya keuangan.
Contoh Dana Perimbangan dari sektor pajak yang
diterima Pemerintah Daerah adalah Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan,
Pajak Parker, Pajak Reklama, dan lain-lain.
3.
Revaluasi Aset
Tetap adalah penilaian kembali suatu aset. Penilaian kembali suatu aset dengan
membandingkan kembali suatu aset dari nilai buku dengan nilai wajar (nilai
pasar). Revaluasi hanya diperkenankan untuk penurunan nilai aset tidak untuk
peningkatan nilai aset. Selisih nilai buku dari nilai jual dimasukkan ke dalam
laporan ekuitas. Contoh aset tetap yang dapat direvaluasi yaitu : Tanah,
Bangunan, jalan, irigasi, mesin, jaringan yang termasuk dalam revaluasi aset
tetap. Selain itu aset lancer seperti persediaan bisa direvaluasi.
4.
Metode langsung
merupakan metode yang paling efektif digunakan untuk menyusun Arus Kas. Karena,
metode langsung dilakukan dengan mengungkapkan pengelompokkan utama penerimaan
dan pengeluaran kas bruto. Pada metode langsung tidak dilakukan penangguhan (deferral) atau pengakuan(accrual). Metode langsung hanya mencatat
transaksi yang sudah diakui menggunakan Basis Kas.
5.
Berikut ini
kelebihan dan kekurangan Metode Basis Akrual.
Kelebihan
|
Kelemahan
|
a. Semua
transaksi yang sudah diakui sudah dicatat walaupun kas belum dikeluarkan.
b. Hasil
pencatatan yang lebih rinci dan pleksibel sehingga memudahkan untuk
pengambilan keputusan.
c. Hasil
laporan keuangan bagi pihak pembaca dapat dipercaya karena ditulis dengan
rinci.
d.
Adanya
pembentukan pencandangan untuk kas yang tidak tertagih, sehingga dapat
mengurangi risiko kerugian
e.
Laporan
keuangan dapat dijadikan sebagai pedoman manajemen dalam menentukan kebijakan
perusahaan kedepanya.
f.
Adanya
peningkatan pendapatan perusahaan karena kas yang belum diterima dapat diakui
sebagai pendapatan.
g. Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga
informasi yang diberikan lebih handal dan terpecaya walaupun kas belum
diterima
|
a. Adanya
estimasi-estimasi akibat pencatatan yang dilakukan karena kas belum
dikeluarkan.
b. Peluang
manipulasi keuangan lebih sulit dikendalikan bagi pihak perusahaan.
c.
Adanya
resiko pendapatan yang tak tertagih sehingga dapat membuat mengurangi
pendapatan perusahaan.
d.
Tidak
ada perkiraan yang tepat kapan kas yang belum dibayarkan oleh pihak lain
dapat diterima.
e.
Dengan
adanya pembentukan cadangan akan dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
f. Biaya yang belum dibayarkan secara kas, akan
dicatat efektif sebagai biaya sehingga dapat mengurangi pendapatan
perusahaan.
|
6.
Saldo Anggaran
Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA/SiKPA
tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang
diperkenankan. Penyesuaian lain yang diperkenankan sesuai dengan PSAP paragraph
8.
MATERI IV
PEMAHAMAN DASAR
AKUNTANSI
Pertanyaan :
1.
Apakah ada akun
lain selain akun-akun yang ada di buku? Dan bagaimana prosedur pencatatannya?
2.
Mengapa dalam
akuntansi menggunakan mekanisme debet dan kredit? Dan apa manfaatnya?
3.
Apakah ada
keuntungan lain dalam menggunakan bentuk akun 4 kolom? Dan apakah ada
kelemahannya?
4.
Dalam jurnal
umum ada kolom keterangan, apakah boleh tidak diisi? Dan apakah ada
pengaruhnya?
Jawaban
:
1.
Jumlah akun yang
dibutuhkan dalam suatu entitas tergantung kepada kebutuhan entitas tersebut,
disesuaikan dengan luasnya kegiatan, atau besar kecilnya entitas. Seperti Saldo
Normal Akun Dana Cadangan adalah akun yang bisa berdiri sendiri. Saldo Normal
Akun Dana Cadangan adalah debet, artinya transaksi yang mengakibatkan dana
cadangan bertambah, maka akun dana cadangann dicatat sebelah debet saat
menjurnal transaksi tersebut, sedangkan transaksi yang mengakibatkan dana
cadangan berkurang, maka akun dana cadangan dicatat sebelah kredit saat
menjurnal transaksi tersebut.
Dalam entitas yang lebih besar maka digunakan akun
komprehensif seperti Akun Pendapatan Komprehensif. Tergantung dari jumlah
kebutuhan entitasnya yang akan membentuk akun komprehensif. Oleh sebab itu Akun
Pendapatan Komprehensif merupakan akun yang dapat berdiri sendiri. Selain itu
lima akun seperti Aset, Kewajiban, Modal, Penghasilan, dan Beban merupakan akun
utama(akun pokok) dimana akun-akun lainnya yang banyak memiliki ragam nama
merupakan bagian dari akun utama tersebut.
2.
Akuntansi
menggunakan mekanisme debet kredit karena akuntansi menggunakan basis akrual
yaitu pencatatannya dengan sistem double
entry. Tujuannya adalah agar memiliki gambaran-gambaran mengenai
saldo-saldo aktiva maupun passiva dari kegiatan operasional perusahaan.
3.
Keuntungan yang
diperoleh dari penggunaan akun 4 kolom yaitu :
·
Memudahkan dalam
proses pencatatan,
·
Memudahkan dalam
proses pemeriksaan laporan,
·
Dapat mengetahui
Saldo akhir tiap tahun yang lebih terperinci daripada bentuk T,
·
Dapat
memperkecil kesalahan dalam mencantumkan saldo akun di neraca saldo.
Sampai saat ini, penggunaan akun 4 kolom
tidak memiliki kelemahan. Saat ini banyak perusahaan yang telah beralih
pencatatan akunnya dari pencatatan akun 2 kolom menjadi akun 4 kolom.
4.
Kolom keterangan
pada Jurnal Umum sangat penting dituliskan karena keterangan tersebut dapat
menjelaskan kenapa akun-akun yang tercantum di jurnal berkurang atau bertambah.
Selain itu, pengisian keterangan pada jurnal memudahkan kita untuk mengetahui
darimana sumber dari akun-akun tersebut. Contohnya transaksi pembelian
perlengkapan secara tunai hal ini akan menyebabkan kas berkurang dan menambah
perlengkapan.
MATERI V
AKUNTANSI
REALISASI ANGGARAN
Pertanyaan :
1.
Pada teknik
menjurnal LRA, kenapa tidak ada yang dipasangkan dengan akun kas?
2.
Apa manfaat
dengan adanya informasi dari realisasi anggaran?
3.
Mengapa
akun-akun realisasi anggaran dalam akuntansi basis akrual tidak bisa dibuat
jurnal penutup?
4.
Apakah rasional
pemerintah menggunakan metode modifikasi basis kas menuju akrual? Apakah ada
kendala dalam merealisasikan hal tersebut?
5.
Apakah hanya
pada akun belanja barang yang tidak dapat digolongkan menjadi aset tetap? Dan
mengapa akun belanja barang digolongkan menjadi aset tetap?
6.
Kenapa bisa
sarang wallet bisa dikenakan pajak daerah?
Jawaban
:
1.
Hal ini
disebabkan karena laporan realisasi anggaran merupakan salah satu dari laporan
pelaksanaan anggaran yang berhubungan dengan laporan perubahan SAL, untuk dapat
saling berhubungan antara laporan realisasi anggaran dengan laporan perubahan
SAL, kedua laporan tersebut dijembatani dengan akun SiLPA.
Sementara itu, laporan realisasi anggaran tidak
berhubungan dengan neraca yang merupakan laporan financial, dimana dalam neraca
terdapat akun kas. Oleh karena itu, jurnal-jurnal realisasi anggaran tersebut
tidak ada yang dipasangkan baik pada sisi debet maupun di sisi kreit dengan
akun kas.
Jadi, Akun-akun yang berpengaruh pada LRA akan di
bawa pada SiLPA/SiKPA. Sedangkan akun-akun yang berpengaruh pada Kas akan
dibawa pada Neraca, LO, dan Perubahan Entitas.
2.
Manfaat yang
diperoleh dari informasi realisasi anggran yaitu:
a.
Mencapai sejauh
mana program-program kerja tingkat eksekutif atau legislatif dalam menjalankan
program-program pemerintah sesuai dengan Undang-Undang.
b.
Dapat memberikan
informasi realisasi dan anggaran entitas pelaporan perbandingan antara anggaran
dan realisasinya.
c.
Penyedia
informasi mengenai sumber alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi dan
penyediaan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh.
d.
Membantu para
pengguna laporan keuangan dalam menentukan proses pengambilan keputusan melalui
informasi yang dihasilkan.
3.
Jurnal penutup
merupakan akun-akun yang mempengaruhi
laporan keuangandan menyesuaikan saldo laba agar menjadi nol. Yang dibuat
jurnal penutup yaitu akun SiLPA/SiKPA dimana untuk memindahkan saldo SiLPA
tahun bersangkutan menjadi SiKPA tahun berikutnya. SiLPA dibuatkan jurnal
penutup karena akan menjadi saldo awal pada tahun berikutnya.
4.
Metode kas
menuju akrual memang rasional, sebab dengan menggunakan basis yang dimodifikasi
dari kedua tersebut secara langsung dapat mencerminkan pemerintah yang baik
dimana secara langsung dari penerapan basis ini akan meningkatkan informasi
pada laporan keuangan yang lebuh akurat dan informatif. Sehingga berpengaruh
terhadap peningkatan dan pengelolaan keuangan pemerintah dalam angka
akuntabilitas publik.
Kendalanya yaitu karena dimodifikasi mengakibatkan
proses yang panjang dengan penyesuaian untuk mendapat hasil yang optimal.
Misalnya dalam penyusutan aset tetap pada basis kas tidak digunakan namun dalam
kas menuju akrual digunakan karena semua aktiva memiliki masa manfaat sehingga
dapat memberikan nilai aktiva yang sesungguhnya.
5.
Aset tetap
merupakan aset yang digunakan untuk kegiatan operasional dan tidak untuk
diperjual-belikan. Belanja barang tidak termasuk aset tetap karena belanja
barang tidak digunakan dalam kegiatan operasioanal dan tidak juga
diperjualbelikan. Belanja barang hanya digunakan untuk oleh pemerintah untuk
keperluan habis pakai atau sebagai ATK.
6.
Sarang wallet
merupakan objek pajak pada Pajak Pemerintah Daerah. Sarang wallet berpotensi
menjadi objek pajak,misalnya di daerah Pasuruan. Masyarakat di Pasuruan dominan
pekerjaan mereka adalah mengumpulkan sarang wallet dan menjualnya. Hasil
penjualan sarang wallet ini cukup besar maka Pemerintah Pusat memberikan
kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk menjadikan sarang wallet sebagai
objek pajak di daerah Pasuruan. Besarnya tarif pajak atas sarang wallet sebesar
10%. Ketetapan pajak tersebut harus sesuai dengan kemampuan dari subjek pajak
dan tidak merugikan subjek pajak.
MATERI VI
AKUNTANSI
LAPORAN OPERASIONAL
Pertanyaan :
1.
Berikan contoh
terjadinya pendapatan hibah antar pemerintah bilamana hibah itu terjadi? Dan
masuk pada akun mana?
2.
Jelaskan kapan
hak atas pendapatan itu muncul?
3.
Apa bedanya
laporan operasional dengan laporan realisasi anggaran?
4.
Pertimbangan apa
saja yang diperlukan pada saat penyusutan pendapatan laporan operasional?
5.
Mengapa tidak
dicatat sebesar realisasi penerimanya pada halaman 144?
6.
Apa perbedaan dana
bagi hasil pajak laporan operasional dengan pendapatan dana bagi hasil pajak
laporan operasional?
Jawaban
:
1.
Pendapatan hibah
adalah pendapatan pemerintah dalam bentuk uang, jasa, barang dari pemerintah
lainnya baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Jika diterima hibah
dalam bentuk barang maka dicatat dengan nilai moneter pada laporan keuangan
sebesar nilai wajar jika barang tersebut dikategorikan barang bekas. Jika hibah
tersebut tergolong barang baru maka dicatat sebesar nilai faktur atau nilai
perolehannya. Jika hibah berupa jasa harus ada berita acaranya.
2.
Hak atas
pendapatan muncul ketika sudah dibuatkan ketetapan oleh pemerintah. Pemerintah
dapat menetapkan pajak baru yaitu pada pemerintah daerah pada khususnya. Dengan
dibuatkannya ketetapan pajak walaupun belum diterima uangnya tapi sudah bisa
diakui sebagai pendapatan pajak karena system akuntansi yang digunakan babsis
akrual. Hak atas pendapatan pajak atau pendapatan bagi hasil diterima ketika
ditetapkannya objek-objek pajak per tanggal berlaku, pemerintah wajib memungut
pajak-pajak tersebut karena pemerintah sudah memiliki surat ketetapan untuk
memungut pajak tersebut.
3.
Perbedaan
Laporan Operasional(LO) dengan Laporan Realisasi Anggaran(LRA)
Berdasarkan
|
Laporan
Operasional(LO)
|
Laporan
Realisasi Anggaran(LRA)
|
Basis
Akuntansi
|
Menggunakan
basis akrual.
|
Menggunakan
basis kas.
|
Saldo
Akhir
|
Laporan
Perubahan Ekuitas(LPE) hasil akhirnya dibawa ke Neraca dan dibuatkan Jurnal
Penutup.
|
SiLPA/SiKPA
yaitu selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan belanja.
|
Jenis
Laporan
|
Tergolong
laporan finansial, karena hasil akhirnya akan dibawa ke LPE.
|
Tergolong
laporan pelaksanaan anggaran, karena hasil akhinya akan dibawa ke
SiLPA/SiKPA.
|
Komponen-Komponen
|
Pendapatan
-LRA, Belanja, Transfer, Penerimaan Pembiayaan, Pengeluaran Pembiayaan.
|
Pendapatan
–LO, Beban, Surplus Penjualan Aset Non Lancar, Surplus Penyelesaian Kewajiban
Jangka Panjang, Defisit Penjualan Aset Non Lancar, Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang.
|
4.
Pertimbangan
saat penyusunan pendapatan LO yaitu sebagai berikut :
a.
Pertimbangan
dalam potongan harga/ potongan kuantitas;
b.
Menggunakan Asas
Bruto dalam penyusunan pendapatan;
c.
Pertimbangan
dalam mendebet akun kas yang mana akun LO berdampak pada keuangan Neraca
seperti Kas pada Penjualan;
Jadi, semua pendapatan yang diterima untuk mendukung
kegiatan operasional dimasukkan ke pendapatan-LO, misalnya pendapatan hibah
yaitu mobil kebakaran. Mobil kebakaran ini mendukung kegiatan operasional
pemerintah maka dari itu diperhitungkan untuk penyusunan pendapatan-LO.
5.
Karena terdapat
informasi tambahan yaitu :
a.
Dalam penerimaan
pajak daerah Triwulan I dicatat Rp5.000.000.000 terdapat penerimaan piutang
pajak dari periode sebelumnya sebesar Rp200.000.000. maka pada jurnal
pendapatan-LO dicatat penerimaan pajak daerah Triwulan I adalah
Rp4.800.000.000.
b.
Dalam penerimaan
Retribusi Daerah Triwulan I sebesar Rp2.000.000.000 terdapat penerimaan piutang
retribusi dari periode sebelumnya sebesar Rp100.000.000. maka pada jurnal
pendapatan-LO dicatat penerimaan retribusi daerah triwulan I sebesar
Rp1.900.000.000.
c.
Dalam penerimaan
lain-lain PAD yang sah triwulan I Rp500.000.000 terdapat penerimaan bagian
lancer tagihan penjualan angsuran sebesar Rp100.000.000. Maka pada jurnal
pendapatan-LO dicatat PAD Lainnya sebesar Rp400.000.000.
6.
Perbedaan antara
Dana Bagi Hasil Pajak denga Pendapatan Bagi Hasil Pajak yaitu:
a.
Dana Hasil Bagi
Pajak
Akun ini digunakan
untuk mencatat pendapatan dana bagi hasil pajak dari pemerintah pusat berupa
bagi hasil Pajak Bumi Bangunan (PBB) sebagaimana ditetapkan dalam PP No 55
Tahun 2005 pasal 5 dan 6, bagi hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) sebagaimana diatur dalam PP No 55 Tahun 2005 pasal 7, dan bagi hasil
dari Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh WPOPDN)
sebagaimana diatur dalam PP No 55 Tahun 2005 pasal 8.
b.
Pendapatan Bagi
Hasil Pajak
Akun ini digunakan
untuk mencatat pendapatan bagi hasil pajak pemerintah provinsi yang diterima
pemerintah kabupaten/kota dengan prosentase berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku, yaitu :
·
Pajak Kendaraan
Bermotor dan Kendaraan di atas Air.
·
Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.
·
Pajak Bahan
Bakar Kendaraan Bermotor.
·
Pajak
Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.
MATERI VII
AKUNTANSI NERACA
Pertanyaan :
1.
Mengapa bagian lancar
utang jangka panjang masuk ke dalam akun-akun kewajiban jangka pendek?
2.
Dari ketiga
metode penyusutan aktiva, yang mana paling efektif digunakan?
3.
Mengapa aset
tetap dinilai dengan biaya perolehan tidak memungkinkan menggunakan nilai
wajar?
4.
Pengertian
jurnal korolari dan fungsinya?
Jawaban :
1.
Bagian lancer
utang jangka panjang merupakan sebagain dari kewajiban jangka panjang yang akan
segera jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun. Misalnya utang Obligasi yang
jatuh tempo dan harus dilunasi kurang dari satu tahun. Karena pelunasan kurang
dari satu tahun tergolong pada Kewajiban Lancar yaitu utang harus dilunasi
dalam jangka waktu satu tahun.
2.
Semua metode
penyusutan efektif digunakan, tergantung dari Political Costs atau biaya politik yag akan digunakan oleh
perusahaan untuk mendapatkan tujuan yang diingankan perusahaan.
a.
Tujuan Pajak
Perusahaan
tiap tahun menyusun laporan fiscal untuk menentukan pajak atas penghasilan yang
didapat tahun bersangkutan. Dalam perhitungan ini, perusahaan dapat menggunakan
metode penyusutan yang memiliki biaya penyusutannya besar misalnya metode Angka
Tahun. Biaya penyusutan yang tinggi akan mengurangi laba dan menyebabkan biaya
pajak berkurang.
b.
Tujuan Investor
Investor
akan sangat tertarik pada Laporan Laba Rugi yang memiliki laba yang tinggi.
Dalam hal ini dapat digunakan metode penyusutan yang biaya penyusutan
dihasilkan kecil misalnya metode Garis Lurus. Biaya penyusutan yang rendah akan
mampu meningkatkan laba perusahaan.
c.
Tujuan Mendaftar
di Bursa Efek
Salah satu
syarat mendaftar di Bursa Efek adalah laba operasional harus tinggi. Dalam hal
ini dapat digunakan metode penyusutan yang biaya penyusutan dihasilkan kecil
misalnya metode Garis Lurus. Biaya penyusutan yang rendah akan mampu
meningkatkan laba perusahaan.
Dalam pemilihan ketiga
metode penyusutan, harus dijelaskan bahwa dalam menentukan biaya penyusutan
menggunakan metode yang berbeda yang nantinya akan mempengaruhi laba rugi maka
perlu di catat dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
3.
Aset tetap
dicatat sebesar nilai perolehannya jika aset tetap tersebut tergolong barang
baru. Jika tidak memungkinkan seperti Mobil Bekas maka aset tersebut dicatat
sebesar nilai pasar/ nilai wajarnya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
informasi yang relevan dengan nilai aktiva tersebut dan dapat dipahami dan
andal.
4.
Jurnal Korolari
adalah jurnal yang buat untuk mengakui rekening-rekening neraca yang timbul
akibat transaksi rekening-rekening APBD. Transaksi yang berhubungan dengan
Neraca selain Kas dan LRA maka dibuatkan jurnal korolari atau jurnal pembantu. Semua
akun-akun yang berpengaruh terhadap neraca seperti aktiva dibuatkan jurnal
korolari. Belanja Modal tidak dibuatkan jurnal korolari karena sudah berpengaruh
pada LRA.
Belum ada tanggapan untuk "Kumpulan Diskusi :AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH BERBASIS AKRUAL"
Post a Comment