KEWIRAUSAHAAN
Pengantar Kewirausahaan
Nama :
Ni Luh Junia Purnami
Nim :
1417051041
Akuntansi Program S1
Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
A. Pengertian
Kewirausahaan
KEWIRAUSAHAAN
|
POLA TANGGAPAN
|
POLA PELUANG
|
·
Karakteristik Perorangan
·
Karakteristik Kelompok Sosial
|
·
Kebutuhan Ekonomi
·
Kemajuan Teknologi
|
PERILAKU
WIRAUSAHA
|
·
Mendirikan
·
Mengelola
·
Mengembangkan
·
Membudayakan
·
Melembagakan
|
KINERJA
USAHA
|
·
Tepat Guna
·
Efisiensi Usaha
·
Mutu Unggul
·
Pembaruan
·
Konsumen Puas
|
Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis
kecil menurut Griffin dan Elbert (2007), yang disebut wirausahawan adalah
mereka yang menanggung risiko kepemilikan bisnis dengan pertumbuhan dan
ekspansi sebagai tujuan utama. Seringkali pemilik bisnis kecil mencirikan
dirinya sebagai usahawan namun banyak dari mereka tidak memiliki cita-cita
memperluas bisnisnya seperti yang dilakukan wirausahawan sejati.
Dari beberapa konsep yang ada, setidaknya
terdapat 6 hakikat penting kewirausahaan. Di antaranya :
1.
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability
to create the new and different) (Drucker, 1959).
3.
Kewirausahaan adalah suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4.
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up
phase) dan perkembangan usaha (venture
growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5.
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam
mengerjakan sesuatu yang baru (creative),
dan sesuatu yang berada (innovative)
yang bermanfaat member nilai lebih.
B.
Teori-teori Kewirausahaan
1.
Teori Kreativitas
Kunci
utama seseorang setelah memutuskan untuk menjadi entrepreneur ialah berpikir kreatif. Tanpa kreativitas mimpi
hanyalah angan-angan saja. Kita akan menemui banyak kendala ketika memulai
menjadi entrepreneur, bahkan ketika
kita belum mulai memutuskan untuk menjadi entrepreneur.
Berpikir kratif harus memiliki dasar pola piker kreatif. Hal ini dapat
membantu memecahkan permasalahan guna menemukan solusinya. Berpikir kreatif
memiliki banyak manfaat bagi kita atau dalam berwirausaha. Kegunaan pola piker
kreatif itu adalah :
1.
Menemukan
gagasan, ide, peluang, dan inspirasi baru.
2.
Mengubah
masalah atau kesulitas dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran yang cemerlang
untuk langkah selanjutnya.
3.
Menemukan
solusi yang inovatif.
4.
Menemukan
suatu kejadian yang belum pernah dialami atau yang pernah ada hingga menjadi
sebuah penemuan baru.
5.
Menemukan
teknologi baru.
6.
Mengubah
keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebuah kekuatan atau keunggulan.
Menurut
Hendro (2011), prinsipnya adalah pola pikir kreatif diawali dari teori
ketidaksempurnaan. Teori ketidaksempurnaan sebagai berikut :
“Di
dunia ini, hanya ada dua prinsip yang terjadi di dalam dunia bisnis:
kesempurnaan dan ketidaksempurnaan, kepuasan dan ketidakpuasan, ancaman dan
peluang.Tinggal di mana posisi anda berada…Di kesempurnaan? Atau ketidaksempurnaan?
Pasar dan bisnis itu isi, tetapi kosong… kosong, tetapi berisi. Semua kembali
pada cara kita melihatnya”.
Teori
ketidaksempurnaan adalah cikal bakal teori kreativitas, yaitu The Basic of Creative Thingking. Teori
kreativitas itu berlandaskan suatu filosofi : “From Nothing to Get or Create Something”. Jadi, dari sesuatu yang
tidak ada, kita bisa menciptakan sesuatu yang bernilai karena kita tahu bahwa
hal itu lebih valuable atau
diinginkan oleh pasar saat ini. Teori ketidaksempurnaan itu merupakan kebalikan
dari prinsip teori kesempurnaan dan cikal bakal bagi seorang pebisnis ulung
dalam berpikir untuk menemukan sebuah peluang, yaitu bayangan dari sebuah
kesulitan.
2.
Teori Inovasi
Menurut
Hendro (2011), teori inovasi adalah suatu teori yang berlandaskan sesuatu yang
tidak mungkin (“impossible”) untuk diwujudkan menjadi mungkin (“possible”).
Sebagian besar penemu dunia mengacu pada konsep “Innovation Theory”, yang
berpikir bahwa sesuatu yang tidak mungkin, tidak terpecahkan, dan tidak bisa
terselesaikan akan menjadi mungkin bagi mereka, tentunya dengan usaha yang
tidak kenal menyerah. Seorang smart and
good entrepreneur, yang mengetahui bahwa teori ini ialah landasan untuk
menemukan suatu ide bisnis dan peluang, mulai berpikir dari sesuatu yang tidak
mungkin untuk dibuat menjadi mungkin dan spektakuler.
Teori
Ketidaksempurnaan adalah sebuah awal munculnya inovasi. Menurut Presiden John
F.Kennedy tentang dua kata dalam bahasa Cina : ‘Bahaya + Peluang = Krisis’.
Maka dari itu dalam sebuah krisis ada dua sisi yang terkandung di dalamnya
untuk ditemukan yaitu bahaya dan peluang.
Menurut
Kompasiana (2012), seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka
lahirlah berbagai macam teori tentang kewirausahaan, berbagai teori
kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Teori Klasik.
Teori
klasik menjelaskan tentang adanya perdagangan bebas, spesialisasi dan
persaingan. Dimana persaingan antar industri yang menghambat aktivitas dinamika
perekonomian sehingga para pengusaha sulit menemukan celah dan peluang. Dalam
teori ini Cantilon (1755) yakni mendefinisikan
ketidaksesuaian antara persediaan dan permintaan, melegalkan untuk membeli
barang dengan harga murah dan menjual dengan harga yang tidak pasti serta
mengalokasikan barang pada sistem pasar. Pergerakan ekonomi klasik mengikuti
pemikiran Cantilon yakni adanya penawaran, permintaan, dan ekuilibrium.
Aktivitas perekonomian masa klasik didominasi oleh tiga golongan yaitu para
pemilik tanah, kapitalis, dan para pekerja.
2.
Teori Neo Klasik
Teori ini memandang
perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen
(individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan
sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari
variabel keputusan. Pada masa ini, para pengusaha lebih
cenderung pada alokasi sumber daya dari pada mengakumulasi modal. Dari kecenderungan
ini, maka aktivitas kewirausahaan akan memperkenalkan produk baru, model
produksi, penciptaan pasar serta bentuk organisasi baru. Jadi pendekatan neo
klasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam
teori ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang pada
masa lampau dimana belum begitu urgen
masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan
teori-teori berikutnya.
3.
Kirzerian Entrepreneur.
Dalam teori Kirzer
menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya, keseriusanya, kesungguhanya,
untuk mandiri, dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung
pada upaya dan keuletan sang pengusaha. Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah
teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut pandang mereka masing-masing.
a.
Teori ekonomi, memandang bahwa lahirnya
wirausaha disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah
yang akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan
keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan
berbagai macam inovasi.
b.
Teori Sosiologi, lebih mempelajari tentang,
asal-usul budaya dan nilai-nilai sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak
pada kemampuanya menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh
orang etnis china dan padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka
fakta dilapangan menunjukkan, bahwa banyak sekali orang china dan padang yang
meraih kesuksesan dalam berwirausaha.
c.
Teori psikologi, teori ini lebih menekankan pada
motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak
kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang
individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.
d.
Teori perilaku, bagaimana seorang wirausahawan
harus memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha, mengatur keuangan
dan hal-hal terkait, membangun jaringan, dan memasarkan produk, dibutuhkan
pribadi yang supel dan pandai bergaul untuk memajukan suatu usaha.
C.
Ciri-ciri Kewirausahaan
Berikut ini merupakan ciri-ciri kewirausahaan menurut Kasmir (2014, 30) :
1.
Memiliki
Visi dan tujuan yang jelas.
2.
Inisiatif
dan selalu proaktif.
3.
Berorientasi
pada prestasi.
4.
Berani
mengambil risiko.
5.
Kerja
keras.
6.
Bertanggung
jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankan, baik sekarang maupun yang akan
datang.
7.
Komitmen
pada berbagai pihak merupakan cirri yang harus dipegang teguh dan harus
ditepati.
8.
Mengembangkan
dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan
langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Ciri-ciri karakter yang harus dimiliki
seorang wirausaha secara garis besar meliputi hal sebagai berikut :
a.
Memiliki
motivasi untuk berprestasi
b.
Berorientasi
ke masa depan
c.
Tanggap
dan kreatif dalam menghadapi perubahan
d.
Memiliki
jaringan usaha
e.
Memiliki
jiwa kepemimpinan
Referensi :
Adi Yuniarta,
Erni Sulindawati, dan Ayu Purnamawati. 2015. Kewirausahaan Dan Aspek- Aspek
Studi Kelayakan Usaha. Yogyakarta : Graha Ilmu
Dharmawati,
Made. 2016. KEWIRAUSAHAAN-Edisi 1.
Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan Panduan Bagi
Mahasiswa Untuk Mengenal, Memahami,
Dan Memasuki Dunia Bisnis. Jakarta : Erlangga
Kasmir. 2014. Kewirausahaan-Edisi Revisi. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada
Kompasiana.
2012. Pengertian,
Tujuan, dan Teori Kewirausahaan (Materi Kuliah) http://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/pengertian-tujuan-dan- teori-kewirausahaan-materi-kuliah_550e5459813311862cbc625d.
Tanggal unduh : 26 Februari 2017.
Suryana,Yusus
dan Kartib Bayu. 2013. KEWIRAUSAHAAN
Pendekatan Karakteristik Wirausahawan
Sukses- Edisi Kedua. Jakarta : KENCANA
Belum ada tanggapan untuk "RMK Pengantar Kewirausahaan"
Post a Comment