BAB 11
ANGGARAN KOMPREHENSIF
2.1
Pengertian
Anggaran Jangka Panjang
Anggaran
jangka panjang merupakan pedoman dari anggaran anggaran jangka pendek. Anggaran
jangka pendek merupakan rincian dari anggaran jangka panjang. Anggaran modal (capital budget) merupakan anggaran
jangka panjang (anggaran strategi) tetapi anggaran jangka panjang tidak selalu
berupa anggaran modal. Anggaran modal pada umumnya berupa anggaran untuk
investasi produk modal (aset tetap). Aset tetap merupakan produk modal berupa
yang yang dalam operasi normalnya mempunyai umur ekonomis lebih dari 1 tahun,
sehingga anggaran untuk beli aset tetap merupakan anggaran jangka panjang.
Mengapa
rencana investasi untuk produk modal ini perlu dilakukan penilaian terlebih
dahulu? Hal ini disebabkan:
a. Investasi
produk modal biasanya meliputi jumlah uang yang relative besar
b. Hasil
dari investasi baru diperoleh di masa mendatang
c. Uang
yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu panjang
d.
Direncanakan pada masa sekarang dalam kondisi
yang belum pasti di masa mendatang, sehingga ketpatan dalam menyusun anggaran
sangat diperlukan dalam menilai rencana penilaian rencana investasi.
e. Kesalahan
dalam pengambilan keputusan menumbulkan penghapusan yang tidak dapat dihindari
di masa mendatang.
Dalam penilaian
rencana (usul) investasi ada beberapa factor yang perlu diperhatikan seperti
arus kas, nilai waktu dari uang, dan biaya modal.
2.2 Arus Kas
Kebanyakan
metode penilaian usul investasi didasarkan pada arus kas (cashflow) dan bukan didasarkan pada laba yang dilaporkan dalam buku
(akunting). Hanya metode tingkat imbalan akunting (accounting rate of return) yang mengguanakan dasar laba yang
dilaporkan dalam buku, sedangkan metode lainnya seperi metode masa pulih (payback period), metode ini sekarang
bersih (net present value-NPV),indeks
kemampulabaan, dan metode tingkat imbalan internal (internal rate of return-IRR). Keempat metode tersebut menggunakan
dasar perhitungan arus kas.
Arus kas (cash flow) terdiri atas arus kas masuk bersih ( net inflow of cash) dan arus
kas keluar bersih (net outflow of
cash). Arus kas keluar bersih adalah kas yang diperlukan untuk usul
investasi tersebut (outlay). Arus kas
masuk bersih adalah kas yang berasal dari hasil usul investasi yang diusulkan
tersebut (proceed). Untuk menghitung
arus kas masuk bersih (AKMB) dar laba akunting bila seluruh investasi
dibelanjai dengan sumber modal sendiri dapat digunakan rumus sebagai berikut:
AKMB = LABA SETELAH PAJAK
+ PENYUSUTAN
|
Bila usul investasi dibelanjai
sebagian atau seluruhnya dengan modal asing (utang), maka rumus AKMB dan bunga
sebagai berikut:
AKMB& BUNGA = LABA SETELAH
PAJAK + PENYUSUTAN + (1-PAJAK) BUNGA
|
Dalam
rumus diatas, AKMB harus ditambahkan dengan bunga, maksudnya agar tidak terjadi
perhitungan bunga dua kali.
A.
Nilai Waktu Dari
Uang
Jika nilai uang
yang kita miliki sekarang sebesar Rp.10.000, apakah nilainya sapa pada satu
tahun mendatang nanti? Apabila kita memperhatikan nilai waktu dari uang (time
value of money) maka uang Rp.10.000 jika disimpan di bank akan mendapat bunga. Bunga (interest) adalah sejumlah uang yang dibayarkan sebagai balas jasa
terhadap hasil yang diperoleh atas pengguanaan uang.
Bila tingkat
bunga 10% setahun, maka uang Rp.10.000 saat ini aka berubah pada waktu 1 tahun
mendatang menjadi:
Rp.10.000 + (10% X Rp.10.000) +
Rp.11.000
Bertambahnya
uang Rp.10.000 menjadi Rp.11.000 karena adanya bunga Rp.1000
Berkaitan dengan
nilai waktu dari uang, ada enam jenis perhitungan yang dapat digunakan: (1)
nilai majemuk, (2) nilai majemuk dan anuitas, (3) faktor dana pelunasan, (4)
nilai sekarang, (5) nilai sekarang dari faktor anuitas dan, (6) faktor kembali
modal.
B.
Nilai
majemuk
Nilai
majemuk
(compound value) dimaksudkan untuk
menghitung nilai uang yang akan diterima pada akhir periode. Secara aljabar
dapat dirumuskan sebagai berikut:
F = P (1 + I)ί
t
|
Dimana:
F
= uang yang akan diterima di akhir periode = nilai majemuk
P
= uang yang ada pada awal periode = nilai sekarang
i
= tingkat bunga
t=
waktu
C.
Nilai
Majemuk dari Anuitas
F = A(1 + ί)t – 1
--------------------
i
|
Nilai
Majemuk dari Anuitas (compounding
factor one per annum) dapat dihitung dengan rumus:
Dimana:
F
= uang yang akan ditermia akhir periode = nilai majemuk
A = anuitas adalah deretan
(series)pembayaran dengan jumlah uang yang tetap selama sejumlah periode
tertentu
D.
Faktor
Dana Pelunasan
Faktor
Dana Pelunasan (sinking fund
factor) dapat dihitung dengan rumus:
i
A
= F ------------
(1+i) t -1
|
E.
Nilai
Sekarang
Nikai
Sekarang (present value) menghitung pada waktu sekarang
(awal periode) sejumlah uang yang akan
kita miliki beberapa waktu kemudian.
1
P
= F
-------------
(i + 1) t
F.
Nilai
Sekarang dari Faktor Anuitas
Nilai
Sekarang dari Faktor Anuitas (present
value of annuity factor) dapat dihitung dengan rumus:
(1 + i) t-1
P
= A ---------------
I (1 + i) t
|
G.
Faktor
Kembali Modal
Faktor
Kembali Modal
(capital recovery factor) dapat
dihitung dengan rumus:
i (1+i) t
A =
P -----------
(1+I) t-1
|
H.
Biaya Modal
Biaya
Modal (cost of capital) atau beban modal (expense of capital) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memiliki
modal. Biaya modal dalam pengertian ini sama dengan tingkat diskonto (discount
rate) yang dapat dijadikan nilai sekarang.ada beberapa cara perhitungan
biaya modal, namun secara sederhana dapat dihitung dengan cara rata-rata
tertimbang atau rata-rata terbobot.
2.3 Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Adapun
data-data lain untuk penyusunan anggaran jangka panjang adalah sebagai berikut:
a. Metode
penyusunan aset tetap menggunakan metode garis lurut (straight line method).
b. Kebijakan
jualan dan belian selama tahun 2015 seluruhnya tunai dan untuk tahun berikutnya
sebagai berikut:
c.
Harga jual per botol kecap dan anggaran
jualan tampak pada Tabel 14-2 dan Tabel 14-3
Penyusunan Anggaran Operasional
Anggaran operasional terdiri
atas anggaran jualan, anggaran produk, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya
tenaga kerja langsung dan anggaran laba rugi.
2.5 Perhitungan Arus Kas
Masuk Bersih
Setelah selesai menyusun anggaran
jangka panjang, kemudian yang menjadi masalah apakah rencana beli asset tetap
(usul investasi) tersebut layak (favorable) atau tidak layak (unfavorable)
untuk disetujui.
Dari aspek keuangan, sebelum menentukan layak atau tidak layaknya
usul investasi untuk disetujui atau ditolak, terlebih dahulu pelru menghitung
proceed (arus kas masuk bersih). Oleh karena untuk menetukan layak atau tidak
layaknya suatu usul investasi ada beberapa metode yang menggunakan dasar
perhitungan arus kas masuk bersih (AKMB).
2.6 Arus Kas Masuk Bersih
Tanpa Bunga
Seperti yang telah dikemukakan terdahulu, bila usul investasi
tersebut dibiayai seluruhnya dengan modal sendiri maka untuk menghitung (AKMB)
digunakan rumus sebagai berikut:
AKMB = LABA SETELAH PAJAK
+ PENYUSUTAN
|
Penyusutan mencakup depresiasi, amortisasi, deplesi, penghapusan
piutang dan turun harga.
2.7 Arus Kas Masuk Bersih
dan Bunga
Apabila
usul investasi dibiayai dengan utang (modal asing) yang mengakibatkan
pembayaran bunga, maka perhitungan arus kas masuk bersih (AKMB) harus
ditambahkan lagi dengan bunga setelah dikurangi pajak bunga. Bunga setelah
pajak dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
BUNGA (1-PAJAK)
|
Perhitungan Arus Kas Bersih
(AKMB) dan Bunga Setelah Pajak
Perhitungan arus kas masuk bersih (AKMB) dan bunga setelah pajak
hanya diperlukan untuk menilai usul investasi dgn metode nilai sekarang bersih,
tingkat imbalan internal, dan indeks kemampulabaan (IK) atau indeks
profitabilitas (IP). Sehingga memperhatikan nilai waktu dari uang. Rumusnya
yaitu :
AKMD
DAN BUNGA = LABA SETELAH PAJAK BUNGA +PENYUSUTAN+(1-PAJAK)
|
2.8 Metode Penilaian Usul
Investasi
Metode penilaian usul investasi yang dapat digunakan antara lain:
masa pulih, nilai sekarang bersih, indeks kemampulabaan, tingkat imbalan
internal, tingkat imbalan akunting.
A.
Masa
Pulih
Masa
pulih (payback period) adalah jangka
waktu yang diperlukan untuk memulihkan atau mendapatkan kembali modal yang
diinvestasikan. Metode masa pulih memperhitungkan arus kas bersih, tetapi tidak
memperhitungkan nilai waktu dari uang, dan tidak mengukur kemampulabaan.
B.
Nilai Sekarang Bersih
Metode nilai sekarang bersih – NSB (net
present value – NPV) merupakan perbedaan antara nilai sekarang dari arus
kas masuk sebagai hasil dari investasi dengan arus kas keluar untuk membiayai
investasi. Bila nilai sekarang bersih positif (+) artinya usul investasi dapat
diterima, sebaliknya bila nilai sekarang bersih negatif (-) maka usul investasi
ditolak. Dari perhitungan arus kas masuk bersih (AKMB) dan bunga pada tabel
14-26 dan atas dasar biaya modal (discount
factor = faktor diskonto) 12% dapatdihitung nilai sekarang dari usul
investasi seperti Tabel 14-27.
C.
Indeks Kemampulabaan
Indeks
Kemampulabaan – IK (profitability
indeks)
merupakan perlengkapan dari metode nilai sekarang bersih, yaitu apabila
terdapat beberapa usul investasi yang besarnya berbeda, tetapi masing-masing
usul investasi menghasilkan net present value
yang sama, sementara kita harus memilih salah satu dari usul investasi
tersebut.
D.
Tingkat Imbalan Internal
Metode tingkat imbalan internal – TII (internal rate of return – IRR) merupakan
metode coba-coba sehingga nilai sekarang bersih sama dengan nol. Menurut metode
tingkat imbalan internal (TII) suatu usul investasi dapat diterima bila TII
lebih besar dari laba yang dikehendaki oleh manajemen. Laba yang dikehendaki
manajemen tentunya lebih besar dari biaya modal. Sebaliknya bila TII lebih
kecil dari laba yang dikehendaki manajemen, maka usul investasi ditolak.
E.
Menghitung Rata-rata Arus Kas Masuk Bersih
Dari kasus usul investasi Perusahaan
Kecap Sehat dapat kita hitung TII dengan beberapa langkah sebagai berikut: (1)
menghitung rata-rata arus kas masuk bersih, (2) memperkirakan faktor diskonto,
(3) mencari perkiraan tingkat imbalan internal (TII), (4) menghitung nilai
sekarang bersih, dan (5) internpolasi(menentukan tingkat imbalan internal (TII)
dengan cara menghitung selisih)
F.
Tingkat Imbalan Akunting
Tingkat
imbalan akunting-TIA (accounting rate of
return) atau return on invesment (ROI) adalah metode yang mendasarkan laba yang
dilaporkan dalam buku yang menunjukkan persentase laba bersih setelah pajak
dihitung dari rata-rata investasi. Bila TIA lebih besar dari minimum TIA yang
ditetapkan Manajemen berarti unsul investasi ditolak. TIA mempunyai kelemahan,
antara lain: (1) tidak memperhitungkan waktu dari uang, (2) tidak
memperhitungkan arus kas, dan (3) tidak memperhitungkan perbedaan umum proyek.
2.9 Penggunaan Metode Nilai Bersih
Metode nilai
sekarang bersih (NSB) dapat digunakan untuk menentukan layak (favorable) atau tidak layak (unfavorable) suatu usul investasi seperti yang baru
diuraikan, metode nilai sekarang bersih dapat juga digunakan untuk memilih
bentuk sumber dana, memilih menyewa atau membeli, memilih diantara meneruskan
sarana yang ada atau menggantinya, memilih salah satu dari bermacam proyek.
Memilih Bentuk
Sumber Dana
Metode nilai sekarang bersih dapat
digunakan untuk memilih bentuk sumber dana berupa : mengganti nama saham
istimewa dengan utang, dan memilih apakah pinjaman dibayar sekaligus atau
diangsur.
Mengganti Dana
Saham Istimewa dengan Utang
Untuk menjelaskan bagaimana cara
mengganti dana saham istimewa dengan utang digunakan ilustrasi PT Lawahan
sedang mempertimbangkan akan mengganti dana saham istimewa dengan obligasi
(utang) 8%.
2.10 Analisis Risiko Dalam Keputusan
Investasi
Dalam dunia
bisnis kadang-kadang tanpa diduga para pesaing meningkatkan persaingan harga
maupun non harga, paranpelanggan tidak dapat mengembalikan pinjaman, mesin
mendadak macet, terjadi kebakaran, dan lain sebagainya. Keadaan semacam itu
merupakan kemungkinan timbulnya risiko dan
ketidakpastian.
Pengertian
Risiko Keputusan Investasi
Risiko merupakan suatu keadaan
kemungkinan timbulnya penghapusan/bahaya itu dapat diperkirakan sebelumnya
dengan menggunakan data yang cukup terpercaya dan relevan. Adapun
ketidakpastian (uncertainty)
merupakan suatu keadaan dimana kemungkinan penghapusan atau bahaya itu tidak
dapat diperhitungkan sebelumnya atau
tidak terdapat data untuk memperkirakan penghapusan tersebut, karena itu
ketidakpastian tidak dapat diperhitungkan dalam rencana kegiatan perusahaan
secara langsung.
Untuk mengukur risiko dari usul
investasi digunakan rumus standar deviasi dan koefisien variasi.
Mean
Value (nilai bobot) disebut juga dengan expected
value atau nilai rata-rata tertimbang dari hasil tiap-tiap harta yang
tercakup di dalamnya dengan bobot (weight)
yang merupakan bagian dari dana yang diinvestasikan. Bobot atau probabilitas
ini selalu jumlahnya sama dengan satu. Semakin besar dari nilai bobot semakin baik tingkat
investasi yang diusulkan. Semakin besar standar deviasi dibandingkan dengan
nilai bobot berat semakin besar tingkat penyebaran dari distribusi probabilitas
hasil. Hal ini berarti semakin besar risiko yang terkandung dalam investasi.
Suatu pengukuran relatif dan
penyebaran (deviasi) adalah koefisien variasi.
Semakin tinggi koefisien variasi semakin tinggi tingkat risko suuatu investasi.
Belum ada tanggapan untuk "Ringkasan _ANGGARAN KOMPREHENSIF"
Post a Comment