Makalah_TINJAUAN PEMROSESAN TRANSAKSI DAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING


TINJAUAN PEMROSESAN TRANSAKSI
DAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING   





OLEH :
            PUTU CANDRA ARDIANA PUTRA                   (1417051086)
            DESAK KETUT ARISUASTINI                           (1417051035)
            NYOMAN AYU BUDIANTARI                            (1417051150)
            LUH KARTIKA UTAMI DEWI                            (1417051226)
            K WIDYA PRABAWA                                           (1417051291)




JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam era persaingan global ini, perusahaan jasa dan manufaktur dituntut untuk bersaingan dengan maksimal dengan para kompetitor untuk mendapatkan pendapatan yang lebih agar perusahaan lebih bertahan. Apalagi perusahaan juga harus melakukan respon yang cepat terhadap pasar yang ada dikarenakan tuntutan dari pasar yang bergerak secara dinamis. Selain itu rantai pasok (supply chain) harus  bergerak secara cepat untuk memenuhi kebutuhan mulai dari bahan baku dari pemasok (supplier) sampai  barang yang sudah jadi yang berada di konsumen. Oleh karena itu perlu suatu adanya monitoring untuk memantau aktivitas perusahaan untuk memudahkan proses kerja. Salah satu sistem yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut yaitu dengan menggunakan sistem informasi Enterprise Resource Planning (ERP) atau perencanaan sumber daya  perusahaan. ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.ERP dapat berperan dalam memantau proses produksi, ketersediaan bahan material, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan dan sumber daya manusia yang nantinya akan dijadikan sebagai analisis  pengambil keputusan manajemen. Syarat terpenting dari system ERP adalah Integrasi.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa saja bagian dari siklus pengolahan data dan apa aktivitas masing-masing bagian?
1.2.2        Bagaimana cara penyimpanan informasi dalam sistem informasi berbasis komputer?
1.2.3        Apa saja jenis-jenis informasi yang disediakan SIA?
1.2.4        Bagaimana cara organisasi menggunakan sistem enterprise resource planning (ERP)?


1.3  Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahui bagian dari siklus pengolahan data dan apa aktivitas masing-masing bagian.
1.3.2        Untuk mengetahui cara penyimpanan informasi dalam sistem informasi berbasis komputer.
1.3.3        Untuk mengetahui jenis-jenis informasi yang disediakan SIA.
1.3.4        Untuk mengetahui cara organisasi menggunakan sistem enterprise resource planning (ERP)
























BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Pemrosesan Transaksi: Siklus Pengolahan Data
            Salah satu fungsi penting SIA adalah untuk memproses transaksi perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam sistem berbasis komputer, data dimasukkan ke dalam komputer dan disimpan dalam file atau database. Operasi yang dilakukan pada data untuk menghasilkan informasi yang penting dan relevan yang disebut secara kolektif sebagai siklus pengolahan data. Proses ini terdiri dari 4 tahap antara lain :

Input Data
            Langkah pertama dalam pemrosesan input adalah dengan mengambil data transaksi dan memasukkannya ke dalam sistem. Data yang harus dikumpulkan dari 3 segi aktivitas bisnis :
-                      Setiap aktivitas yang menarik
-                      Sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap aktivitas
-                      Orang yang berpartisipasi dalam setiap aktivitas
Secara historis sebagian besar bisnis menggunakan dokumen sumber (source document) kertas untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas bisnis suatu perusahaan. Keudian menginput ke komputer. Sering kali pada saat menginput data, menggunakan nama yang sama dan format dasar seperti dokumen sumber kertas yang digantikan. Contohnya pesanan pembelian yang digunakan untuk meminta barang dagangan dari pemasok.
            Dokumen turnaround adalah output perusahaan untuk pihak eksternal yang sering kali menambahkan data ke dokumen dan kemudian mengembalikan ke perusahaan sebagai dokumen input. Contoh tagihan utang yang dikirim ke pelanggan.
            Alat otomatisasi data sumber (source data automation) mengambil data transaksi dalam bentuk yang dapat dibaca mesin pada waktu dan tempat asalnya. Contohnya ATM yang digunakan oleh Bank.
            Langkah kedua adalah memasukkan data yang diambil akurat dan lengkap. Untuk mencapainya dengan menggunakan otomatisasi data sumber atau dokumen turnaround yang didesain dengan baik dan layar entri data. Layar input data bisanya berisi daftar semua data yang dibutuhkan pengguna untuk dimasukkan. Pengguna dapat meningkatkan pengendalian dengan menggunakan dokumen sumber yang telah berisi nomor dengan memiliki sistem otomatis mengurutkan nomor untuk setiap transaksi baru.
            Langkah ketiga adalah meyakinkan kebijakan perusahaan diikuti, seperti menyetujui atau memverifikasi transaksi.

2.2   Cara Penyimpanan Informasi dalam Sistem Informasi Berbasis Komputer
Penyimpanan Data
            Data perusahaan adalah satu sumber daya yang paling penting. Namun, relevansi data tidak menjamin data tersebut berguna. Oleh karena itu, akuntan perlu memahami bagaimana mengolah data dalam SIA untuk penggunaan perusahaan secara maksimum.
Buku Besar
            Informasi akuntansi kumulatif disimpan di dalam buku besar umum dan buku besar pemantu. Buku Besar Umum (general ledger) berisi ringkasan level data untuk setiap akun aktiva, pasiva, pendapatan, dan beban organisasi. Sedangkan buku besar pembantu (subsidiary ledger) berisi data mendetail untuk beberapa akun buku besar dengan banyak sub akun terpisah. Akun buku besar umum berhubungan dengan buku besar pmbantu yang disebut akun kontrol. Hubungannya membantu menjaga keakuratan data SIA. Khususnya jumal dari semua saldo akun buku besar pembantu yang harus sama dengan jumlah akun kontrol buku besar umum yang terkait.
§  Pengolahan Data
§  Output Informasi
Teknik Pengodean
            Data dalam buku besar disusun secara logis menggunakan teknik pengodean. Pengodean (coding) adalah penetapan sistematis dari angka atau huruf pada tem untuk mengklasifikasi dan mengatur item-item tersebut.
·         Dengan kode urutan (sequence code), item yang diberi nomor secara berurutan untuk akun semua item. Setiap item yang hilang menyebabkan perbedaan dalam urutan numerik. Contohnya, cek yang dinomori sebelumnya, faktur, dan pesanan pembelian.
·         Dengan kode blok (block code), blok angka dicadangkan untuk kategori data tertentu. Contohnya, S&S menyimpan angka berikut ini untuk kategori produk utama.
KODE PRODUK
JENIS PRODUK
1000000-1999999
Kompor elektrik
2000000-2999999
Kulkas
3000000-3999999
Mesin cuci 
4000000-4999999
Pengering

Pengguna dapat mengidentifikasi jenis dan model item yang menggunakan nomor kode. Contoh lain meliputi nomor akun buku besar (diblok berdasarkan jenis akun), nomor karyawan (diblok berdasarkan departemen), dan nomor pelanggan (diblok berdasarkan wilayah).
·         Kode grup (group code), merupakan dua atau lebih subgrup dari digit yang digunakan untuk kode item, sering kali digunakan dalam kaitannya dengan kode blok. Jika S&S menggunakan angka kode produk tujuh digit, teknik pengodean grup mungkin diaplikasikan sebagai berikut.
POSISI DIGIT
ARTI
1-2
Lini produk, ukuran, dan corak
3
Warna
4-5
Tahun pembuatan
6-7
Fitur opsional

Ada empat subkode dalam kode produk, masing-masing dengan maksud yang berbeda. Pengguna dapat menyortir, meringkas, dan mengambil informasi menggunakan satu atau lebih subkode. Teknik ini sering kali diaplikasikan untuk nomor akun buku besar umum.
·         Dengan kode mnemonik (mnemonic code), huruf dan angka yang diselingi untuk mengidentifikasi item. Kode mnemonik berasal dari deskripsi item dan biasanya mudah untuk dihafal. Contohnya, Dry300W05 dapat merepresentasikan low end (300), putih (W), pengering (Dry) yang dibuat oleh Sears (05).

Pedoman berikut ini menghasilkan sistem pengodean yang lebih baik. Kode harus:
§  Konsisten dengan tujuan penggunaannya, yang mengharuskan pembuat kode menentukan sistem yang diinginkan output sebelum memilih kode.
§  Memungkinkan untuk penambahan. Contohnya, jangan menggunakan tiga digit untuk kode karyawan dalam perusahaan yang berkembang cepat dengan 950 karyawan.
§  Sesederhana mungkin untuk meminimalkan biaya, memudahkan penghafalan dan interpretasi, juga mernastikan dapat diterima oleh karyawan.
§  Konsisten dengan struktur organisasi perusahaan dan antardivisi perusahaan.
Bagan Akun
            Contoh yang sangat baik terkait pengodean ini adalah bagan akun yang merupakan daftar angka yang ditetapkan untuk setiap akun buku besar umum. Angka-angka akun ini memungkinkan data transaksi dikodekan, diklasifikasikan, dan dimasukkan ke dalam akun yang sesuai. Bagan akun juga mempermudah laporan persiapan dan laporan keuangan, karena data yang disimpan dalam tiap-tiap akun dapat dengan mudah diringkas untuk presentasi.             Namun, data yang tersinipan dalam akun ringkasan tidak bisa dengan mudah dianalisis dan dilaporkan dengan lebih detail. Akibatnya, penting bahwa bagan akun berisi data yang detail untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi. Untuk mengilustrasikannya, pertimbangkan akibatnya jika S&S hanya menggunakan satu akun buku besar umum untuk sermua transaksi penjualan. ltu akan mudah untuk menghasilkan laporan yang menunjukkan total jumlah penjualan untuk periode waktu tertentu, tetapi akan sangat sulit untuk mempersiapkan laporan terpisah antara penjualan tunai dan kredit. Memang, satu-satunya cara untuk menghasilkan laporan terakhir adalah kembali pada catatan penjualan asli untuk mengidentifikasi sifat dari setiap transaksi penjualan. Jika S&S menggunakan akun buku besar umum yang terpisah untuk penjualan tunai dan kredit, maka laporan yang menunjukkan kedua jenis penjualan tersebut akan dapat lebih mudah disusun. Total penjualan juga dapat dengan mudah dilaporkan berdasarkan setiap jenis penjualan.
Tabel Sampel Bagan Akun untuk S&S
KODE AKUN
NAMA AKUN
KODE AKUN
NAMA AKUN
100-199
Aktiva Lancar
400-499
Akun Ekuitas
101
Giro
400
Saham biasa
102
Tabungan
410
Laba ditahan
103
Kas kecil
500-599
Pendapatan
120
Piutang
501
Penjualan tunai
125
Cadangan piutang tidak tertagih
502
Penjualan kredit
130
Wesel tagih
510
Retur penjualan dan potongan
150
Persediaan
511
Potongan penjualan
160
Perlengkapan
520
Pendapatan bunga
170
Sewa dibayar di muka
530
Pendaptan lain-lain
180
Asuransi dibayar dimuka
600-799
Beban
200-299
Aktiva Tidak Lancar
600
Harga pokok penjualan
200
Tanah
611
Beban upah
210
Gedung
612
Beban komisi
215
Akumulasi depresiasi-gedung
613
Beban pajak gaji
230
Peralatan
620
Beban sewa
235
Akumulasi depresiasi-peralatan
630
Beban asuransi
240
Perabot dan perlengkpaan gedung
640
Beban perlengkapan
245
Akumulasi depresiasi-furniture dn perlengkapan (fixture)
650
Beban piutang tidak tertagih
250
Aktiva lain-lain
701
Beban depresiasi-gedung
300-399
Kewajiban
702
Beban depresiasi-peralatan
300
Utang usaha
703
Beban depresiasi-furniture dan perlengkapan
310
Utang gaji
710
Beban pajak penghasilan
321
Utng pajak penghasilan karyawan
900-999
Akun Ringkasan
322
Utang pajak FICA
910
Ikthisar laba rugi
323
Utang pajak pengangguran federal


324
Utang pajak pengangguran negara bagian


330
Utang bunga akrual



            Tabel diatas menunjukkan bagan akun Ashton yang dikembangkan untuk S&S. Setiap nomor akun panjangnya tiga digit. Digit pertama merepresentasikan kategori akun utama dan mengindikasikan letak akun pada laporan keuangan S&S. Oleh karena itu, semua aktiva lancar diberi nomor 100-an, dan semua aktiva tidak lancar diberi nomor 200-an, dan seterusnya.
            Digit kedua merepresentasikan subakun keuangan utama dalam setiap kategori. Sekali lagi akun diberikan angka untuk dicocokkan dengan urutan tampilannya pada laporan keuangan untuk mengurangi likuiditas). Oleh karena itu, akun 120 merepresentasikan piutang, dan akun 50 merepresentasikan persediaan.
            Digit ketiga menunjukkan akun khusus tempat data transaksi akan dirnasukkan. Contohnya, akun 501 merepresentasikan penjualan tunai, dan akun 502 merepresentasikan penjualan kredit. Sama halnya, akun 101 hingga 103 merepresentasikan berbagai akun kas yang digunakan oleh S&S.
            Bagan akun dibuat sesuai dengan sifat dan tujuan organisasi. Contohnya, bagan akun untuk S&S mengindikasikan bahwa perusahaan adalah korporasi. Sebaliknya, kemitraan akan memasukkan akun penarikan dan modal yang terpisah untuk setiap rekanan, beserta saham biasa dan laba ditahan. Demikian juga, karena S&S adalah perusahaan ritel, ia hanya memiliki satu jenis akun persediaan buku besar umum..Perusahaan manufaktur, sebaliknya, akan memiliki akun buku besar umum yang terpisah untuk bahan baku, barang dalam proses (work in process—WIP), dan persediaan barang jadi.
            Ashton membuat jarak pada bagan akun S&S yang memungkinkan penambahan akun. Contohnya, ketika S&S memiliki kelebihan kas untuk diinvestasikan dalam pasar saham yang diperdagangkan, akun buku besar umum yang Baru dapat dibuat dan diberi nomor 110. Ketika S&S membuka toko di masa yang akan datang, ia akan menambahkan tiga digit ke tabel akun intuk merepresentasikan setiap toko di dalam rantai, sehingga S&S dapat melacak item-item pada setiap toko.
            Akun buku besar pembantu sering kali memiliki kode akun yang lebih panjang dibandingkan akun buku besar umum. Pada S&S, setiap piutang akan memiliki kode tujuh digit. Tiga digit pertama adalah 120, kode untuk piutang. Empat digit selanjutnya mengidentifikasi hingga 10.000 pelanggan.
Jurnal
            Data transaksi sering kali dicatat dalam jurnal sebelum dientri ke dalam besar. Entri jurnal menunjukkan akun dan jumlah untuk didebit dan dikredit. jurnal umum (general journal) digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak sering atau tidak rutin seperti pembayaran pinjaman dan penyesuaian akhir periode dan jurnal penutup. Jurnal khusus (specialized journal) mencatat sejumlah besar transaksiyang berulang seperti penjualan, penerima kas, dan pengeluaran kas.


Jejak Audit
            Jejak audit (audit trail) adalah jalur transaksi yang dapat ditelusuri melalui sistem pengolahan data dari titik asal ke output final, atau mundur dari output final ke titik asal. Jejak audit ini digunakan untuk mengecek keakuratan dan validitas posting  buku besar.
Pengolahan Data
            Setelah data aktivitas bisnis dimasukkan ke dalam sisitem, mereka harus di proses untuk menjaga arus database. Empat jenis aktivitas pengolahaan data yang berbeda yang disebut sebagai CRUD adalah sebagai berikut:
1.    Membuat (creating) record data baru, seperti menambahkan data karyawan yang baru dipekerjakan ke database penggajian.
2.    Membaca (reading), mengambil atau melihat data yang sudah ada.
3.    Memperbaharui (updating) data yang tersimpan sebelumnya.
4.    Menghapus (deleting) data, seperti membersihkan file induk vendor untuk semua vendor dalam perusahaan yang tidak lagi melakukan bisnis dengan perusahaan.
            Pembaharuan yang dilakukan secara periodik, misalnya harian disebut sebagai pemrosesan batch (batch prosecing). Walaupun pemrosesan batch lebih murah dan lebih efisien, data menjadi terbaru dan akurat hanya beberapa waktu setelah pemrosesan. Untuk alasan tersebut pemrosesan batch hanya digunakan untuk aplikasi, seperti penggajian, yang tidak perlu pembaruan terlalu sering dan terjadi secara alami atau diproses pada waktu yang tepat.
            Sebagian besar perusahaan memperbaharui data pada saat terjadinya transaksi, ini disebut sebagai pemrosesan online, real-time (online, real-time prosecing), karena pemrosesan ini menjadikan informasi yang disimpan selalu baru, yang kemudian akan meningkatkan pengambilan keputusan yang berguna. Sistem ini juga lebih akurat karena kesalahan input data dapat diperbaiki pada saat itu juga. Ini juga memberikan keuggulan kompetitif yang signifikan.


2.3  Jenis-jenis Informasi yang Disediakan SIA
Output Informasi
Langkah akhir dalam siklus pengolahan data adalah output informasi. Ketika ditampilkan pada monitor, output mengacu pada “soft copy”. Ketika dicetak dalam kertas, langkah akhir mengacu pada “hard copy”. Informasi biasanya disajikan pada salah satu dari tiga bentuk yaitu dokumen, laporan atau respons pertanyaan.
Dokumen (document) adalah catatan transaksi atas data perusahaan lainnya. Beberapa seperti cek dan faktur, dikirimkan kepada pihak eksternal. Lainnya, seperti laporan penerimaan dan daftar permintaan pembelian, digunakan secara internal.
Laporan (report) digunakan oleh karyawan untuk mengendalikan aktivitas operasioanl dan oleh manajer digunakan untuk membuat keputusan dan untuk merumuskan strategi bisnis. Pengguna eksternal perlu laporan untuk mengevaluasi profitabilitas perusahaan, menilai kelayakan kredit, atau mematuhi peraturan yang disyaratkan.
Database query (pertanyaan) digunakan untuk memberikan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan tindakan atau jawaban cepat. Pengguna memasukkan permintaan untuk bagian informasi tertentu, bagian tersebut diambil, ditampilkan atau dianalisis seperti yang diminta.
2.4  Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)
            Ketika penjualan terjadi, SIA akan mencatat entri jurnal yang hanya menunjukkan tanggal penjualan, debit untuk kas maupun untuk piutang, dan kredit untuk penjualan, seperti saat itu terjadi, yang secara tradisional dikumpulkan dan diproses diluar SIA. Konsekuensinya, banyak orang mengembangkan sistem informasi tambahan untuk mengumpulkn, memproses, menyimpan, dan melaporkan informasi yang tidak ada dalam SIA. Sayangnya, keberadaan beberapa sistem membuat berbagai permasalahan dan ketidakefisienan. Seringkali data yang sama harus diambil dan disimpan pada lebih dari satu sistem, yang tidak hanya menghasilkan kelebihan diseluruh sistem, tetapi juga menyebabkan ketidaksesuaian jika data hanya diubah pada satu sistem tetapi tidak di sistem lainnya. Selai itu, sulit untuk mengintegrasikan data dari berbagai sistem.
            Sistem enterprise resource planning (ERP system) mengatasi permasalahan ini pada saat sistem mengintegrasikan semua aspek dalam operasi perusahaan dengan SIA tradisional. Sebagian besar organiasi besar dan menegah menggunakn sistem ERP untuk mengkoordinasikan dan mengolah data, proses bisnis, dan sumber daya mereka. Sistem ERP mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data dan memberikan informasi yang diperlukan manajer dan pihak eksternal untuk mengukur perusahaan.
Sistem ERP Terintegrasi
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar diatas, sistem ERP yang terkoordinasi dengan baik menggunakan database terpusat untuk untuk berbagai informasi diseluruh proses bisnis maupun mengkoordinasikan aktivitas. Ini penting karena aktivitas yang merupakan bagian dari suatu proses bisnis seringkali memicu serangkaian aktivitas yang kompleks melalui berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi.
            Sistem ERP bersifat modular, dengan setiap modul menggunakan praktik bisnis terbaik untuk mengotomatisasi proses bisnis standar. Modul ERP biasanya mencakup :
·         Keuangan (sistem buku besar dan pelaopran)-buku besar, piutang, utang, aktiva tetap, penganggaran, manajemen kas, dan persiapan laporan manajerial dan laporan keuangan.
·         Sumber daya manusia dan pengujian-sumber daya manusia, penggajian, imbalan kerja karyawan, pelatihan, waktu dan kehadiram, manfaat, dan laporan pemerintah.
·         Memesan ke kas (siklus pendapatan)-entri pesanan penjualan, pengiriman, persediaan, peneriman kas, perhitungan komisi.
·         Membeli untuk membayar (siklus pengeluaran)-pembelian, penerimaan dan inspeksi persediaan, persediaan dan manajemen gudang, dan pengeluaran kas.
·         Manufaktur (siklus produksi)-perekayasaan, penjadwalan produksi daftar bahan baku, barang dalam proses, manajemen alur kerja, pengendalian kualitas, manajemen biaya, dan proses manufaktur dan proyek.
·         Manajemen proyek-penetapan biaya, penagihan, waktu dan biaya, unit kerja, manajemen aktivitas.
·         Manajemen hubungan pelanggan-penjualan dan pemasaran, komisi, pelayanan, kontak pelanggan, dan dukungan pusat panggilan.
·         Alat sistem-alat untuk membuat data file induk, membuat perincian arus informasi, pengendalian akses, dan sebagainya.

Sistem ERP, dengan database terpusat, memberikan keuntungan yang signifikan  :
·         ERP memberikan tampilan tunggal atas data organisasi dan situasi keuangan yang terintegrasi diseluruh perusahaan. Menyimpan semua informasi perusahaan dalam database tunggal memecah hambatan antara departemen dan arus informasi.
·         Input data diambil atau dikunci sekali, dan tidak berkali-kali saat dimasukkan kedalam sistem yang berbeda. Mengunduh data dari satu sistem keying lain tidak lagi diperlukan.
·         Manajemen mendapat visibilitas yang lebih besar kedalam setiap area perusahaan dan kemampuan dalam memonitor yang lebih besar.
·         Organisasi memperoleh pengendalian akses yang lebih baik.
·         Prosedur dan laporan yang telah distandarisasi anatr unit bisnis. Standarisasi ini khususnya dapat bernilai dengan merger dan akuisisi karena sistem ERP dapat menggantika sistem yang berbeda dengan sistem tunggal dan bersatu.
·         Pelayanan pelanggan meningkat karena karyawan dapat dengan cepat mengakses pesanan, persediaan yang tersedia, mengirimkan informasi, dan detail transaksi pelanggan sebelumnya.
·         Pabrik manufaktur menerima pesanan baru secara real time, dan otomatisasi proses maufaktur membuat produktivitas meningkat.

Sistem ERP juga memiliki kerugian yang signifikan yaitu :
·         Biaya. perangkat kerja keras ERP, perangkat lunak, dan biaya konsultasi berkisar dari $50 jutahingga $500 juta untuk perusahaan Fortune 500 dan pembaruan dapat menghabiskan biaya $50 juta hingga $100 juta. Perusaahn berukuran sedang dapat menghabiskan$10 sampai $20 juta.
·         Jumlah waktu yang diminta. Hal ini dapat mnhabiskan beberapa tahun untuk memilih dan mengimplementasikan sistem ERP secara penuh, tergsntung pada ukuran bisnis, jumah modul yang harus diimplementasikan, tingkat penyesuaian, lingkup perubahan dan seberapa baik pelanggan mengambil kepemilikan proyek.
·         Perubahan proses bisnis. Kecuali perusahaan ingin menghabiskan beberapa waktu dan uang untuk menyesuaikan modul, karena harus beradaptasi untuk menstandarisasi proses bisnis sebagai lawan dalam mengadopsi paket ERP untuk proses perusahaan yang ada. Kegagalan untuk memetakan proses bisnis saat ini terdapat pada perangkat lunak ERP yang sudah ada adalah penyebab terbesar kegagalan proyek ERP.
·         Kompleksitas. Hal ini berasal dari integrasi berbagai aktivitas dan sistem bisnis yang berbeda, masing-masing memiliki proses, aturan bisnis, semantic data, hierarki otoriasasi, dan keputusan yang berbeda.
·         Resistansi. Organisasi yang memiliki banyak departemen dengan sumber daya terpisah, misi, laba dan rugi, dan rantai komando mungkin percaya bahwa sistem tunggal memberikan beberapa keuntungan. Inin juga memerlukan pelatihan dan pengalaman yang dapat dipertimbangkan untuk menggunakan sisistem ERP dengan efektif, dan penolakan karyawan adalah alasan utama mengapa banyak implementasi ERP tidak sukses. Tidak mudah untuk meyakinkan karyawan agar mengubah cara mereka melakukan pekerjaan mereka, melatihnya dalam prosedur baru, menguasai sistem baru, dan meyakinkan mereka membagikan informasi sensitif. Penolakan, kaburnya batasan perusaahaan, dapat meneyebabkan masalah dengan moral karyawan, akuntabilitas dan garis pertanggungjawaban.
            Menuai keuntungan potensial sistem ERP dan mengurangi kerugiannya membutuhkan usaha sadar dan keterlibatan oleh manajemen puncak. Komitmen manajemen puncak kepada sistem ERP dan dukungan perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kesempatan untuk sukses.









BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Akuntan dan pengguna sistem yang lain memainkan peranan penting dalam siklus pengolahan data. Salah satu fungsi penting SIA adalah untuk memproses transaksi perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam sistem berbasis komputer, data dimasukkan ke dalam komputer dan disimpan dalam file atau database. Operasi yang dilakukan pada data untuk menghasilkan informasi yang penting dan relevan yang disebut secara kolektif sebagai siklus pengolahan data.Secara historis sebagian besar bisnis menggunakan dokumen sumber (source document) kertas untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas bisnis suatu perusahaan.Sistem enterprice resource planning (ERP system) mengatasi permasalahan-permasalan ini pada saat sistem ini mengintegrasikan semua aspek dalam operasi perusahaan dengan SIA tradisional.Sistem ERP yang didesain dengan baik memberikan manajemen akses yang baik untuk memperbarui informasi mengenai semua aktivitas ini untuk merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi proses bisnis organisasi secara lebih efektif.

3.2 Saran
                Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu sistem informasi yang sangat penting yang harus dimiliki dan diaplikasikan oleh perusahaan. Tanpa menggunakan salah satu informasi maka tentunya produktivitasnya perusahaan akan menurun. Disamping itu juga untuk dapat bersaing di era global seperti sekarang ini. Jika dikalahkan oleh pesaing tentunya perusahaan tidak akan dapat tetap eksis di dunia bisnis. 








Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Makalah_TINJAUAN PEMROSESAN TRANSAKSI DAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING"

Unknown said...

Mau bertanya referensi makalah dari buku mana ya?

Elsa Hash said...

Sistem ERP memang sangat membantu urusan-urusan penting perusahaan

Postingan Populer