“SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI”
SIKLUS PENGELUARAN
PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS
OLEH :
KELAS
V D
NI LUH JUNIA PURNAMI NIM : 1417051041
I
GUSTI AYU MURNIATI NIM : 1417051230
NI
MADE GITA CHINTYANA NIM : 1417051029
NYOMAN
INDAH SUTRIA DEWI NIM : 1417051147
I GUSTI KOMPYANG SUSILA NIM : 1417051091
AHMAD SADIRIN NIM
: 1417051085
AKUNTANSI
PROGRAM S1
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA
2016
DAFTAR ISI
Halaman
Judul........................................................................................................... i
Kata
Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar
Isi.................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................................ 1
1.3
Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Sistem Informasi Siklus Pengeluaran...................................................................
2.2
Memesan Bahan Baku, Perlengkapan, dan Jasa..................................................
2.3
Penerimaan...........................................................................................................
2.4
Menyetujui Faktur Pemasok................................................................................
2.5
Pengeluaran Kas..................................................................................................
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
SIKLUS PENGELUARAN
PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS
1.1.Latar Belakang
Siklus
pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan
informasi terkait yang terus-menerus berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk
meminimalkan total biaya perolehan dan pemeliharaan persediaan, perlengkapan,
dan berbagai layanan yang diperlukan perusahaan. Aktivitas-aktivitas dalam
siklus pengeluaran adalah cerminan dari aktivitas-aktivitas dasar yang
dijalankan dalam siklus pendapatan.
Sistem informasi sumber
daya manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengumpulkan dan memelihara data
yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi,
dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Adanya sistem akuntansi yang
memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan
bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan
para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar
pengambilan keputusan ekonomi. Untuk mengatasi adanya kesalahan dan
penyimpangan dalam perhitungan dan pembayaran gaji dan upah maka perlu dibuat
suatu sistem penggajian dan pengupahan.
1.2.Rumusan Masalah
1.
Bagaimana siklus
pengeluaran terhadap pembelian dan proses pembayaran ?
2.
Apa saja
ancaman-ancaman dan pengendalian yang terjadi pada pembelian dan proses
pembayaran dalam siklus pengeluaran ?
3.
Bagaimana siklus
pengeluaran terhadap proses penggajian ?
4.
Apa saja
ancaman-ancaman dan pengendalian yang terjadi pada proses penggajian dalam
siklus pengeluaran ?
BAB II
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) adalah serangkaian
aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus
berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Di dalam
perusahaan, informasi mengenai kebutuhan untuk membeli barang dan bahan baku
mengalir ke siklus pengeluaran dari siklus pendapatan dan produksi,
pengendalian persediaan, dan berbagai departemen. Setelah barang dan bahan baku
tiba, pemberitahuan penerimaannya mengalir kembali ke sumber-sumber dari siklus
pengeluaran. Data biaya juga mengalir dari siklus pengeluaran ke buku besar
umum dan fungsi pelaporan untuk dimasukkan dalam laporan keuangan dan berbagai
laporan manajemen.
Tujuan utama
dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan total biaya perolehan dan
pemeliharaan persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang diperlukan
perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen harus membuat keputusan
penting sebagai berikut:
·
Berapa tingkat optimal
persediaan dan perlengkapan yang harus dimiliki?
·
Pemasok manakah yang
menyediakan kualitas dan layanan terbaik dengan harga terbaik?
·
Bagaimana perusahaan dapat
mengonsolidasikan pembelian antarunit untuk mendapatkan harga optimal?
·
Bagaimana teknologi
informasi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan keakuratan fungsi
logistik inbound?
·
Bagaimana perusahaan dapat
memelihara kas yang cukup untuk memanfaatkan setiap diskon yang ditawarkan
pemasok?
·
Bagaimana pembayaran ke
vendor dapat dikelola untuk memaksimalkan arus kas?
2.1.SISTEM INFORMASI SIKLUS PENGELUARAN
Aktivitas-aktivitas
dalam siklus pengeluaran adalah cerminan dari aktivitas-aktivitas dasar yang
dijalankan dalam siklus pendapatan. Hubungan erat antara aktivitas siklus
pengeluaran pembeli dan aktivitas siklus pendapatan penjual memiliki implikasi
penting untuk mendesain sistem informasi akuntansi kedua pihak. Secara
spesifik, dengan menerapkan perkembangan TI baru untuk merekayasa ulang aktivitas
siklus pengeluaran, perusahaan menciptakan peluang bagi para pemasok untuk
merekayasa ulang aktivitas pendapatannya. Sebaliknya, menggunakan TI untuk
mendesain ulang siklus pendapatan sebuah perusahaan dapat menciptakan peluang
bagi pelanggan untuk memodifikasi siklus pengeluarannya sendiri. Faktanya,
perubahan dalam operasi satu perusahaan mungkin mengharuskan perubahan yang
sesuai dalam operasi perusahaan lain dengan siapa ia berbisnis.
TABEL 13-1 Perbandingan Aktivitas Siklus
Pendapatan dan Siklus Pengeluaran
|
|
Aktivitas Siklus Pendapatan
|
Aktivitas Siklus Pengeluaran
|
·
Entri pesanan
penjualan – memproses pesanan dari pelanggan.
·
Pengiriman –
mengantar barang dagangan atau jasa ke pelanggan (logistik
outbound)
·
Penagihan –
mengirimkan faktur ke pelanggan
·
Penerimaan kas –
memproses pembayaran dari pelanggan
|
·
Pemesanan bahan baku,
perlengkapan, dan jasa – mengirimkan pesanan ke pemasok.
·
Penerimaan – menerima
barang atau jasa dari pemasok (logistik inbound)
·
Memproses faktur –
meninjau dan menyetujui faktur dari pemasok.
·
Pengeluaran kas –
memproses pembayaran ke pemasok.
|
Proses
Seperti kebanyakan organisasi besar, AOE
menggunakan sebuah sistem ERP yang mendukung aktivitas bisnis siklus
pengeluaran AOE.
Meskipun figur 13-3 menunjukkan bahwa
departemen pengendalian memiliki tanggung jawab utama untuk memastikan
kuantitas yang cukup atas bahan baku dan perlengkapan, setiap departemen dapat
mengirimkan permintaan untuk membeli barang. Setelah permintaan pembelian telah
diseujui, sistem akan mencari file induk persediaan untuk mengidentifikasi
pemasok yang cocok untuk barang tersebut. Sistem tersebut kemudian menciptakan
sebuah pesanan pembelian yang dikirimkan ke pemasok melalui EDI. Departemen
penerimaan memiliki akses ke file pesanan pembelian terbuka, sehingga ia dapat
merencanakan dan memverifikasi validitas pengiriman. Bagian utang diberitahukan
pesanan tersebut sehingga dapat merencanakan komitmen keuangan yang tertunda.
Departemen yang menghasilkan permintaan pembelian juga diberitahu bahwa permintaannya
telah disetujui.
Para pemasok besar mengirimkan
pemberitahuan elektronik jika pengiriman datang, yang memungkinkan AOE untuk
merencanakan dengan memiliki staf yang memadai guna memproses pengiriman yang
datang ke gudangnya. Ketika pengiriman tiba, para pekerja dok penerimaan
menggunakan sistem pemrosesan permintaan untuk memverifikasi bahwa sebuah
pesanan yang diharapkan dari pemasok tersebut. sebagian besar pemasok melabeli
kode batang atau RFID (radio frequency identificaton) produk-produk mereka
untuk memfasilitasi perhitungan barang. Para pekerja dok penerimaan
menginspeksi barang dan menggunakan sebuah terminal online untuk memasukkan
informasi mengenai kuantitas dan kondisi dari barang yang diterima. Sistem akan
mengecek bahwa data ke pesanan pembelian terbuka, dan setiap ketidaksesuaian
dengan segera ditampilkan pada layar sehingga ketidakcocokan dapat diatasi.
Waktu yang tepat atas pengiriman juga dicatat untuk mengevaluasi kinerja
pemasok.
Sebelum transfer barang ke gudang, petugas
persediaan memverifikasi perhitungan barang dan memasukkan data tersebut ke
dalam sistem. Bagi para pemasok yang tidak mengirimkan faktur, sistem secara
otomatis menjadwalkan sebuah pembayaran berdasarkan sayarat yang disetujui
ketika pesanan ditempatkan. Petugas bagian utang memasukkan informasi dari
pemasok yang mengirimkan faktur EDI, dan terkadang faktur kertas. Sistem
tersebut kemudian membandingkan factor pemasok dengan informasi yang terkandung
dalam pesanan pembelian perlengkapan atau jasa yang biasanya tidak melibatkan
pesanan pembelian dan laporan pengiriman, faktur dikirimkan ke penyelia yang
sesuai untuk persetujuan. Faktur pemasok sendiri juga dicek untuk keakuratan
matematis. Sistem secara otomatis menjadwalkan faktur untuk pembayaran dengan
tanggal jatuh temponya.
AOE, seperti kebanyakan perusahaan,
menggunakan sistem pemrosesan batch untuk membayar pemasoknya. Setiap hari,
para bendahara menggunakan sistem pemrosesan inquiry untuk meninjau faktur yang jatuh tempo dan menyetujui
pembayarannya. AOE membuat pembayaran ke beberapa pemasok yang lebih besar
menggunakan financial electronic data
interchange (FEDI), tetapi masih tetap mencetak cek kertas bagi banyak
pemasoknya yang lebih kecil. Ketika sebuah pembayaran electronic funds transfer (EFT) diotorisasi atau sebuah cek
dicetak, sistem tersebut memperbaharui file
utang, faktur terbuka, dan buku besar umum. Untuk setiap pemasok, total
dari seluruh voucher dijumlahkan, dan
jumlah tersebut dikurangkan dari kolom saldo dalam catatan file induk pemasok tersebut. Pesanan pembelian yang relevan dan
laporan penerimaan ditandai untuk menandai bahwa transaksi tersebut belum
dibayar. Faktur yang dibayar kemudian dihapus dari file faktur terbuka. Sebuah nota pengiriman uang (remittance advice) disiapkan untuk setiap
pemasok, yang mencantumkan setiap faktur yang dibayarkan dan jumlah diskon atau
potongan yang diambil. Untuk pembayaran yang dibuat dengan EFT, data pengiriman
uang akan menyertai pembayaran EFT sebagai bagian dari paket FEDI. Untuk
pembayaran yang dibuat dengan cek, nota pengiriman uang tercetak akan menyertai
cek yang telah ditandatangani. Setelah seluruh transaksi pengeluaran telah
diproses, sistem tersebut menghasilkan sebuah entri jurnal ringkasan, mendebit
utang dan mengkredit kas, serta posting entri
tersebut ke buku besar umum.
Kasir akan meninjau cek tersebut dengan
dokumen pendukung dan kemudian menandatanganinya. Cek-cek tersebut adalah
sejumlah tertentu yang juga memerlukan tanda tangan kedua oleh bendahara atau
manajer lain yang berwenang. Kasir tersebut kemudian mengirimkan cek yang telah
ditandatangani dan nota pengiriman uang ke pemasok. Transaksi EFT juga
dijalankan oleh kasir dan ditinjau oleh bendahara.
Akses mudah terhadap informasi yang baru
dan akurat memungkinkan manajer untuk mengawasi kinerja secara dekat. Meskipun
demikian, kualitas terhadap keputusan tergantung pada keakuratan dari informasi
di dalam database.
Ancaman dan Pengendalian
Kesalahan dalam data induk pembelian
dapat menghasilkan pembelian yang tidak diotorisasi dan kegagalan untuk
memanfaatkan diskon yang telah dinegosiasi. Salah satu cara untuk menanggulangi
ancaman atas data induk yang tidak akurat atau tidak valid adalah menggunakan
pengendalian intregitas pemrosesan data. Ini juga penting untuk membatasi akses
data induk siklus pengeluaran dan mengonfigurasi sistem sehingga hanya pegawai
berwenang yang dapat membuat perubahan atas data induk.
Ancaman umum kedua dalam siklus
pengeluaran adalah pengungkapan yang tidak diotorisasi atas informasi sensitif,
seperti informasi perbankan mengenai pemasok dan diskon harga khusus yang
ditawarkan oleh pemasok yang dipilih. Salah satu cara untuk menanggulangi
risiko atas ancaman ini adalah untuk mengonfigurasi sistem tersebut untuk
menggunakan pengendalian akses kuat untuk membatasi siapa yang dapat
menampilkan informasi seperti itu.
Ancaman umum ketiga dalam siklus
pengeluaran berkaitan dengan kehilangan atau penghancuran data induk. Cara
terbaik untuk menanggulangi risiko ancaman ini adalah menggunakan backup dan
prosedur pemulihan bencana. Sebuah prektik terbaik adalah mengimplementasikan
sistem ERP sebagai tiga kejadian terpisah. Kejadian pertama disebut sebgai
produksi, digunakan untuk memprosesaktivitas harian. Kedua digunakan untuk
pengujian dan pengembangan. Kejadian ketiga seharusnya dipertahankan sebagai
backup online terhadap sistem produksi untuk menyediakan pemulihan secar
real-time.
2.2.MEMESAN
BAHAN BAKU, PERLENGKAPAN, DAN JASA
Aktivitas
bisnis utama yang pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan bahan baku, perlengkapan,
atau jasa. Pemesanan ini terlebih dahulu melibatkan untuk mengidentifikasi apa,
kapan, dan berapa banyak yang dibeli, dan kemudian memilih dari pemasok mana
untuk membeli
Mengidentifikasi Apa, Kapan, dan
Berapa Banyak Untuk Pembelian
Catatan
persediaan yang tidak akurat dapat menciptakan masalah signifikan bagi
perusahaan. Oleh karena itu, akuntansi dan sistem professional perlu memahami
praktik terbaik untuk mengelola persediaan.
Proses
Pendekatan
tradisional untuk mengelola persediaan adalah menjaga stok yang cukup sehingga
produksi dapat berlangsung tanpa gangguan bahkan jika persediaan yang digunakan
lebih besar dari yang diharapkan atau jika pemasok terlambat dalam pengiriman.
Pendekatan tradisional biasanya disebut sebagai pendekatan economic order
quality karena pendekatan ini didasarkan pada perhitungan ukuran pesanan
optimal untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penyimpanan, dan kehabisan
stok.
Pendekatan EOQ tradisional terhadap
pengendalian persediaan sering menghasilkan penyimpanan sejumlah besar
persediaan. Uang yang diinvestasikan dalam menyimpan persediaan tidak
menghasilkan apapun, akibatnya dalam tahun terakhir ini banyak perusahaan
manufaktur besar di AS, telah meminimalkan atau bahkan mengeliminasi sejumlah
persediaan si tangan dengan mengadopsi perencanaan kebutuhan material atau
sistem manajemenpersediaan just-in-tim.
Perencanaan Kebutuhan Material
Perencanaan
kebutuhan material berupaya untuk mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan
dengan meningkatkan akurasi.
BAGIAN INDAH DISINI!
Ancaman Pengendalian
Ada lima ancaman untuk menempatkan
pesanan dengan pemasok. Salah satunya melibatkan pembelian barang pada harga
yang melambung. Biaya komponen yang dibeli menunjukan sebuah porsi substansial
dari total biaya beberapa produk yang diproduksi.
Anggaran juga membantu dalam
mengendalikan biaya pembelian. Pembelian seharusnya dibebankan pada sebuah
rekening yang merukapan tanggung jawab dari seorang atau departemen yang
menyutujui permintaan. Dalam upaya untuk dalam mendapatkan harga yang mungkin
terendah, ancaman lainnya adalah membeli produk berkualitas inferior. Terlebih
lagi, biaya scrap pengerjaan ulang sering menghasilkan biaya total produksi
yang lebih tinggi dibandingkan jika bahan baku berkualitas tinggi dan lebih
mahal yang telah dibeli sebelumnya.
Salah satu cara untuk mengurangi
resiko masalah dengan ketergantungan pemasok adalah mensyaratkan pemasok
tersebut memiliki sertifikat dengan memenuhi standar kualitas internasional,
seperti ISO 9000. Pembelian dari pemasok tidak diotorisasi dapat menghasilkan
berbagai masalah. Berbagai badanpemerintah, seperti Office of Foreign Asset Control dan Bureau of Industry and Security dalam departemen perdagangan,
memelihara daftar individu dan perusahaan dengan siapa itu illegal untuk
bertransaksi bisnis dengannya.
Menggunakan EDI untuk pesanan
pembelian memerlukan prosedur pengendalian tambahan. Akses ke sistem EDI
seharusnya dikendalikan dan dibatasi ke personel yang diotorisasi melalui
penggunaan kata sandi, ID pengguna, matriks control akses, dan pengendalian
akses fisik.
Beberapa ancaman terkait kebijakan
juga timbul dengan EDI, yang masing-masing harus ditutupi dalam perjanjian
perdagangan. Contoh dari jenis isu ini termasuk sebagai berikut.
·
Pada titik proses apa pesanan dapat
dibatalkan?
·
Pihak mana yang bertanggung jawab untuk
biaya pengiriman kembali jika syarat kontak tersebut tidak diikuti?
·
Pihak mana yang bertanggung jawab untuk
kesalahan dalam kode batang, tag RFID dan label?
·
Apa yang terjadi jika kesalahan dalam
sistem penjualan perusahaan pembelian menyebabkan kesalahan tambahan dalam
jumlah barang yang disediakan pemasok?
Dapatkah pemasok mengirimkan lebih
banyak persediaan dari pada yang dipesan jika dengan melakukannya mengurangi
biaya total biaya pengiriman karena ini menghasilkan muatan truk penuh,
bukannya sebagian?
Penyuapan
( kicksbacks), yang merupakan hadiah dari pemasok kea gen pembelian untuk
tujuan mempengaruhi proses pilihan mereka mengenai pemasok, adalah ancaman yang
lainnya. Rotasi pekerjaan adalah pekerjaan pengendalian penting lainnya untuk
mengurangi resiko atas penyuapan
2.3.PENERIMAAN
Aktivitas bisnis besar kedua dalam
siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan atas barang yang dipesan.
Proses
Audit pemasok mungkin salah satu alat
terbaik untuk menilai efektivitas dari pengendalian siklus pengeluaran.
Tujuannya adalah untuk mengindentifikasi pemasok yang cenderung terkait dengan
masalah penyuapan. Bendera merah yang mengindikasikan masalah potensi termasuk:
1.
Presentase besar atas penjualan kotor
pemasok adalah untuk perusahaan yg menjalankan audit pemasok.
2.
Metode penetapan harga pemasok berbeda
dari prakti industry standar.
3.
Pemasok tidak memiliki peralatan yg ia
sewa tetapi ia sendiri menyewakan peralatan tersebut dari pihak ketiga
4.
Biaya hiburan tinggi dalam hal
persentase dari penjualan kotor pemasok tersebut.
5.
Pemasok mengirimkan faktur pihak ketiga
yang diubah atau fiktif.
6.
Alamat pemasok dalam fakturnya fiktif.
Laporan
penerimaan ( receiving report ) mendokumentasikan detail-detail mengenai
setiap pengiriman, termasuk tanggal yg diterima, pengirim pemasok, dan nomor
pesanan pembelian.
Tiga pengecualian yg mungkin terhadap
proses ini adalah (1) menerima kuantitas barang yang berbeda dari jumlah yang
dipesan, (2) menerima barang rusak atau, (3) menerima barang berkualitas
infrerior yang gagal inspeksi. Memo
debit (debit memo) mencatat penyesuaian yang diminta. Satu salinan memo
debit dikirimkan pemasok, yang berikutnya membuat dan mengembalikan sebuah memo
kredit dalam pengakuan.
Ancaman Dan Pengendalian
Menerima pengiriman barang yang
tidak dipesan menghasilkan biaya-biaya terkait dengan pembongkaran,
penyimpanan, dan kemudian pengembalian barang-barang tersebut. Prosedur
pengendalian terbaik untuk menanggulangi ancaman ini adalah mengintruksikan
departemen penerimaan untuk menerima hanya pengiriman yang ada dalam pesanan
pembelian yang disetujui.
Ancaman lain adalah membuat
kesalahan dalam menghitung barang yang diterima. Menghitung dengan benar
kuantitas yang diterima sangat penting untuk memelihara catatan persediaan
perpetual yang akurat. Ini juga memastikan bahwa perusahaan membayar hanya
barang-barang yg benar diterima. Untuk mendorong petugas penerimaan agar tepat
menghitung apa yang dikirimkan, banyak perusahaan yang mendisain sistem
pemrosesan permintaan sehingga ketika meninjau pesanan pembelian terbuka, para
pekerja dok penerimaan tidak melihat kuantitas yang dipesan.
Prosedur-prosedur yang berbeda
diperlukan untuk untuk mengembalikan pembelian dan jasa, seperti pekerjaan
pengecatan dan pemeliharaan. Tantangan besar dalam area ini adalah menetapkan
bahwa jasa ini benar-benar dijalankan , yang mungkin sulit. Sebagai contoh,
inspeksi visual dapat mengindikasikan apakah sebuah ruangan sudah dicat; ini
tidak mengungkap, meski demikian, apakah tembok dengan layak diberi cat dasar,
kecuali inspeksi dilakukan selama proses pengecatan, yang mungkin tidak selalu
memungkinkan.
Salah satu cara untuk mengendalikan
pembelian jasa adalah menahan penyelia yang sesuai agar bertanggung jawab atas
seluruh biaya yang dikeluarkan departemen tersebut. Sulit untuk mencegah
penagihan yang curang bagi jasa. Oleh karena itu, pengendalian detektif juga
diperlukan. Salah satu teknik yang paling efektif adalah bagi fungsi audit
internaluntuk menjalankan tinjauan menditail secara periodic atas jasa ,
termasuk audit catatan pemasok.
Pencurian persediaan adalah ancaman
yang lainnya. Beberapa prosedur pengendalian dapat digunakan untuk mengamankan
persediaan terhadap kehilangan. Pertama, persediaan seharusnya disimpan secara
aman dengan akses yang terbatas. Kedua, seluruh transfer persediaan dalam
perusahaan seharusnya didokumentasikan. Ketiga, penting untuk menghitung
persediaan di tangan secara periodik dan merekonsiliasi perhitungan tersebut
dengan persediaan
BAGIAN KOMPYANG DISINI!
2.5
PENGELUARAN KAS
Proses
Kasir, orang yang melaporakan ke
bendahara, bertanggung jawab untuk membayara pemasok. Hal ini memisahkan fungsi
penyimpanan, yang dijalankan kasir, dari fungsi otorisasi dan pencatatan, yang
dijalankan oleh masing-masing departemen pembelian dan utang. Pembayaran dibuat
ketika utang mengirimkan kasir sebuah paket voucer. Meskipun banyak pembayaran
terus dibuat dengan cek, penggunaan EFT dan FEDI semakin meningkat.
Ancaman
dan Pengendalian
Ancaman
lainnya adalah membayar untuk barang yang tidak diterima. Pengendalian terbaik
untuk mencagah ancaman ini adalah membandingkan kuantitas yang diindikasikan
dalam faktur pemasok dari kuntitas yang dimasukkan oleh pihak pengendalian
persediaan yang menerima transfer atas barang-barang tersebut dari departemen
penerimaan. Banyak perusahaan mensyaratkan defartemen pengendalian persediaan
untuk memverifikasi kuntitas dalam laporan penerimaan sebelum dapat digunakan
untuk mendukung pembayaran faktur pemasok. Verifikasi bahawa jasa (misalnya,
pembersihan atau pengecatan) yang dilakukan dengan cara yang lebih sulit. Oleh
karena itu, sebagian besar perusahaan tergantung pada pengendalian penganggaran
dan peninjauaan cermat pada biaya departemen untuk mengindikasaikan masalah
potensial yang memerlukan penyelidikan.
Penggantian
pembayaran atas biaya perjalanan dan hiburan pegawai menjamin perhatian khusus
karena ini adalah sebuah area yang mana penipuan sering terjadi dan trend teknologi telah mempermudah para
pergawai untuk menyerahkan klaim palsu. Sebagai contoh, sebagaian besar
maskapai penerbagan sekarang mendaorong para pelancong untuk mencetak boarding pass sebagai dokumentasi
pendukung untuk biaya yang diklaim karena dokumen tersebut dapat digandakan
oleh pelancaong atau dicetak, tetapi tidak pernah digunakan. Akibatnya, banyak
perusahaan mensyaratkan para pegawai untuk meyerahkan bukti tambahan, seperti
agenda konferensi yang mengidentifikasi pengunjung, untuk membuktikan bahwa
mereka benar-benar mengambil perjalanan. Ancaman ptensial lainnya adalah bagi
seorang pegawai untuk memesan berbagai penerbangan atau hotel, membatalkan
semua kecualai yang termurah, tetapi menyerahkan klaim pergantian untuk opsi
yang termahal. Cara terbaik untuk mencegah masalah ini adalah mensyaratkan
pegawai untuk menggunakan kartu kredit perusahaan untuk perjalanan karena hal
ini memastikan bahwa perusahaan akan menerima jejak audit lengkap atas seluruh
beban dan mengkredit ke rekening.
Pembayran
duplikat dapat terjadi karena berbagai alasan. Ini mungkin menjadi faktur
duflikat yang dikirim setelah cek perusahaan telah ada disurat, atau ini
mungkin telah terpisah dari dokumen lain dalam paket voucher. Meskipun pemasok biasanya mendeteksi sebuh pembayran
duflikat dan mengkredit rekening perusahaan ini dapat memengaruhi kebuntuan
arus kas perusahaan. Selain itu, catatan keuangan akan menjadi salah,
setidaknya sampai pembayaran duplikat terdeteksi.
Beberapa
prosedur pengendalian yang terkait akan dapat menanggulangi ancaman ini.
Pertama, faktur hanya disetujui untuk pembayaran hanya saat disertai dengan
paket voucher lengkap (pesanan
pembelian dan laporan penerimaan). Kedua, hanya salinan asli pada faktur harus
dibayarkan. Sebagian besar faktur duplikat yang pemasok kirimkan dengan jelas
mengindikasikan bahwa faktur tersebut bukan yang asli. Pembayaran seharusnya
tidak pernah diotorisasi untuk fotokopi sebauah faktur. Ketiga, ketika cek
untuk membayar faktur yang telah ditandatangani, faktu dan paket voucher harus dibatalkan (ditandai
“dibayar”) dalam cara yang mencegah pengiriman ulang. Meskipun ERS
mengeliminasi faktur vendor secara keseluruhan, ini tetap penting untuk
menandai seluruh laporan penerimaan yang dibayarkan untuk menghindari pembayran
duplikat.
Kemungkinan
besar ancaman serius yang dikaitkan dengan fungsi pengeluaran kas adalah
pencurian atau penyalahgunaan dana. Dikarenakan kas adalah aset yang mudah
dicuri, akses ke kas, cek kosong, dan mesin penandatangan cek harus dibatasi.
Cek harus dinomori secara urut dan secara periodik dihitung oleh kasir.
EFT,
baik itu sendiri maupun sebagai bagian dari FEDI, memerlukan prosedur
pengendalian tambahan. Pengendalian akses yang ketat untuk seluruh transaksi
EFT keluar sangan penting. Kata sandi dan ID penguna harus digunakan secara
spesifik untuk mengidentifikasi dan mengawasi setiap pegawai yang diotorisasi
untuk memulai transaksi EFT. Lokasi dari terminal asal juga harus dicatat.
Transakasi EFT diatas adalah ambang batas tertentu yang harus mensyaratkan
persetujuan penyeliaan secara real-time.
Ada juga batas-batas dalam total jumlah dolar atas transaksi yang diizinkan per
hari per individu. Seluruh transmisi EFT harus dienkripsi untuk mencegah
perubahan. Selain itu, seluruh transaksi EFT harus distempel waktu dan dinomori
untuk mefasilitasi rekonsiliasi lanjutan. Program khusus, disebut modal audit
tertanam, dapat didesain kedalam sistem untuk mengawasi seluruh transaksi dan
mengidentifikasi setiapa karateristik spesifik yang dimilki. Sebuah laporan
dari transaksi-transaksi yang ditandai itu kemudian dapat diberikan ke
manajemen ke audit internal untuk tinjauan, jika perlu, dan penyelidikan yang
lebih dateail.
Transaksi
perbankan secara online memerluikan
pengawasan konstan. Detetksi tepat waktu atas transaksi mencurigakan dan
notifikasi segara dari bank diperlukan untuk memulihkan dana yang dicairkan
secara curang. Sebuah ancaman seruis bahwa ancaman perangkat lunak keystroke-logging dapat menginfeksi komputer yang digunakan
untuk perbankan online dan
menyediakan para penjahat dengan surat kepercayaan perbankan milik perusahaan.
Cara terbaik untuk menaggulangi ancaman ini adalah dengan menunjukan sebuah
komputer tertentu yang digunakan untuk perbankan online, untuk membatasi akses ke komputer itu ke bendahara atau
siapapaun yang bertanggung jawab atas otorisasi pembayaran, dan hanya
mnggunakannya untuk perbankan online
dan bukan aktivitas lainnya. Perusahaan juga harus mempertimbangkan penempatan
blok-blok Automated Cleaning House
(ACH) yang mengintruksikan bank untuk tidak mengizinkan ACH mendebit (arus kas
keluar) dari rekening spesifik. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan membuat
seluruh pembayaran ke pemasoknya hanya dari rekening pengecekan pengoperasian
utamanya, ia mungkin berharap untuk mengintruksikan bank untuk memblokir
seluruh debit AHC dari rekening banklain miliknya.
Pencairan
yang curang, terutama penerbitan cek untuk pemasok fiktif, adalah jenis umum
dari penipuan. Pemisah tugasan yang tepat dapat secara signifikan mengurangi
risiko atas ancaman ini. Fungsi utama harus mengotorisasi pembayaran, termasuk
perakitan sebuah paket vouher, meski
demikian, hanya bendahara atau kasir yang harus menandatangani cek. Untuk
mamastikan bahawa cek dikirim ke penerima yang dikehendaki, kasir harus
mengirim cek yang ditandatangani bukannya mengambilnya ke utang. Kasir tersebut
juga harus membatalkan seluruh dokumendan paket voucher untuk mencegah dikirim ulang untuk mendukung pengeluaran
yang laincek melebihi jumlah tertentu, seperti $5.000 sampai $10.000, harus
memerlukan dua tanda tangan, dengan demikian menyediakan tujuan independenlain
atas pengeluaran. Pada akhirnya, sorang yang tidak berpartisipasidalam
pemerosesan baik penerimaan atau pengeluaran kas harus merekonsiliasi seluruh
rekening bank. Pengendalian menyediakan sebuah cek independen pada ketepatan
dan mencegah seseorang dari penyalahgunaan kas dan kemudian menyamarkan
pencurian dengan menyesuaikan laporan bank.
Akses
terhadap daftar pemasok yang disetujui harus dibatasi dan setiap perubahan atas
daftar tersebut harus dengan cermat ditinjau dan disetujui. Ini terutam penting
untum membatasi kemampuan untuk membuat pemasok satu kali dan memproses faktur
sehingga pegawai yang sama tidak dapat membuat pemasok baru untuk menerbitkan
sebuah cek kepada pemasok itu.
Ketika
kemungkinan, pengeluaran harus dibuat dengan cek atau EFT. Meskipun demikian,
biasanya lebih nyaman untuk pembelian minor, seperti kopi, atau pensil secara
tunai. Sebuah dana kas kecil, dikelola oleh seorang pegawai yang tidak memilki
tanggung jawab penanganan kas atau akuntansi lain, harus ditetapkan untuk
menagani pengeluaran seperti itu. Dana kas kecil seharusnya diatur sebagai dana
imprest. Dana imprest memilki dua karateristik: ini diatur pada jumlah tetap,
seperti $100, dan ini memerlukan voucher
untuk bagi setiap pencairan. Pada setiap waktu, penjumlahan kas plus voucher harus sama dengan saldo dana
yang telah ditetapkan. Ketika saldo dana rendah, voucher disajikan pada utang
untuk pengisian kembali. setelah utang mengotorisasi transaksi ini, kasir
kemudian menulis sebuah cek untuk mengisi kembali dana kas kecil pada tingkat
yang telah ditentukan. Sebagaimana dengan dokumen pendukung yang digunakan
untuk pembelian reguler, voucher yang
digunakan untuk mendukung pengisian dana kas kecil harus dibatalkan pada waktu
dana dipulihkan ke tingkat yang telah ditetapkan.
Operasi
dari dana imprest kas kacil secara
teknis melanggar prinsip-prinsip pemisah tugas karena orang yang sama memiliki
hak memlihara kas juga mengotorisasi pencairan dari dana tersebut dan memlihara
sebuah catatan atas saldo dana. Ancaman penyalahgunaan lebih dari mengimbangi,
bagaiamanapun, dengan kenyamanan tidak harus memproses pembelian lain-lain yang
kecil melalui siklus pengeluaran normal. Bahkan, risiko penyalahgunaan dapat
ditanggulangi dengan memilki auditor internal membuat hitungan yang tidak
diumukan secara periodik atas saldo dana dan voucher dan dengan menahan orang yang bertanggung jawab atas
akuntabilitas dana kas kecil untuk setiap kekurangan yang ditemukan selama
audit kejutan tersbut.
Pencurian
juga dapat terjadi melalaui perubahan cek. Mesin perlindungan cek dapat
mengurangi risiko ancaman ini dengan mencetak jumlah dalam warna yang berbeda,
biasanya kombinasi tinta merah dan biru. Menggunakan tinta khusus yang mengubah
warna jika diubah dan mencetak cek pada kertas khusus yang mengandung tanda air dapat lebih jauh
mengurangi kemungkinan perubahan. Banyak bank juga menyediakan layanan khusus
untuk membantu melindungi perusahaan terhadap cek palsu. Satu layanan seperti
itu, disebut pembayaran positif, melibatkan pengiriman sebuah daftar harian
atas seluruh cek sah kepada bank yang kemudian akan menghapus hanya cek yang
mucul dalam daftar tersebut. Pada akhirnya, rekonsiliasi bank adalah sebuah
pengendalian detektif yang penting untuk mengidentifikasi penipuan cek. Jika
dilakuakn dengan tepat waktu , rekonsiliasi tersebut mempermudah pemulihan dari
bank. Tentunya, bank akan menutupi kerugian cek kosong hanya jika sebuah
perusahaan memberitahu mereka dengan segera setiap cek yang ditemukannya. Terakhir,
penting untuk merencanakan dan mengawasai pengeluaran untuk menghindari masalah
arus kas. Sebuah anggaran arus kas adalah cara terbaik untuk menanggulangi
ancaman ini.
2 Tanggapan untuk "Makalah_SIKLUS PENGELUARAN PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS"
Saya berterima kasih kepada Situs ini yang memberikan pengetahuan unik dan bermanfaat tentang topik ini, saya membaca blog Anda sekarang membagikan informasi yang hebat di sini. Situs ini menambah sumber pengetahuan saya.
Sistem Akuntansi Pembelian
Terima kasih atas ilmu yang telah dibagikan, sangat bermnfaat...xixixi
Post a Comment