BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam
memberikan jasa terhadap klien Kantor Akuntan Publik harus memahami konsep
marketing atau pemasaran dalam usaha jasa. Kebutuhan konsumen atau klien harus
merupakan sesuatu yang mendapat perhatian dari Kantor Akuntan tanpa harus
mengorbankan independensinya. Untuk itu memahami mengapa klien datang kepada
Kantor Akuntan atau berganti dari Kantor Akuntan yang satu kepada yang lain
adalah suatu hal yang penting untuk menjaga eksistensi Kantor Akuntan Publik
itu sendiri.
Seperti
yang diuraikan di atas bahwa klien Kantor Akuntan Publik bisa merupakan klien
baru atau klien pindahan dari Kantor Akuntan lain. Jika klien adalah merupakan
klien pindahan, perlu diketahui penyebab klien tersebut berpindah Kantor
Akuntan. Dengan mengetahui penyebab klien tersebut berpindah Kantor Akuntan,
maka kantor Akuntan penerima dapat dapat memberikan pelayanan yang diharapkan
oleh klien dengan lebih baik. Dengan kata lain dengan mengetahui apa yang
dicari klien maka kita dapat mempersiapkan kebutuhan klien dengan lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan perencanaan awal audit ?
1.2.2
Bagaimana
cara memperoleh informasi latar belakang klien ?
1.2.3
Bagaimanakah
cara memperoleh informasi kewajiban hukum klien ?
1.2.4
Bagaimana
pelaksanaan prosedur analisis pendahuluan ?
1.2.5
Apa
yang dimaksud dengan Audit Program, Audit Prosedur dan Audit
Teknik ?
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui perencanaan awal audit.
1.3.2
Untuk mengetahui cara memperoleh informasi latar belakang klien.
1.3.3
Untuk mengetahui cara memperoleh informasi kewajiban hukum klien.
1.3.4
Untuk mengetahui pelaksanaan prosedur analisis pendahuluan.
1.3.5
Untuk
mengetahui Audit Program, Audit Prosedur dan Audit Teknik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Awal
Kantor
akuntan Publik dalam mempertahankan eksistensinya akan selalu untuk
memperbanyak jumlah kliennya, tetapi tettap harus mempertahankan atau mematuhi
kode etik seorang akuntan publik. Dalam membuat perencanaan audit, Kantor
Akuntan Publik harus memperhatikan jenis klien yang akan diaudit. Klien suatu Kantor
Akuntan Publik bisa meliputi :
-
Klien baru yang belum
pernah sama sekali diaudit
-
Klien baru yang
merupakan pindahan dari KAP lain.
Dalam memberikan jasa terhadap
klien Kantor Akuntan Publik harus memahami konsep marketing atau pemasaran
dalam usaha jasa. Kebutuhan konsumen atau klien harus merupakan sesuatu yang
mendapat perhatian dari Kantor Akuntan tanpa harus mengorbankan
independensinya. Untuk itu memahami mengapa klien datang kepada Kantor Akuntan
atau berganti dari Kantor Akuntan yang satu kepada yang lain adalah suatu hal
yang penting untuk menjaga eksistensi Kantor Akuntan Publik itu sendiri.
Seperti yang diuraikan di atas bahwa
klien Kantor Akuntan Publik bisa merupakan klien baru atau klien pindahan dari
Kantor Akuntan lain. Jika klien adalah merupakan klien pindahan, perlu
diketahui penyebab klien tersebut berpindah Kantor Akuntan. Dengan mengetahui
penyebab klien tersebut berpindah Kantor Akuntan, maka kantor Akuntan penerima
dapat dapat memberikan pelayanan yang diharapkan oleh klien dengan lebih baik.
Dengan kata lain dengan mengetahui apa yang dicari klien maka kita dapat
mempersiapkan kebutuhan klien dengan lebih baik. Pada umumnya penyebab klien
berganti Kantor Akuntan Publik antara lain :
1.
Merger antara
perusahaan yang Kantor Akuntan Publiknya berbeda.
Merger antara dua perusahaan atau
lebih menjadi satu perusahaan, akan mengakibatkan perusahaan harus memilih
salah satu KAP untuk mengaudit perusahaan merger tersebut atau memilih akuntan
baru. Umumnya perusahaan yang merger akan kesulitan untuk memilih Kantor
Akuntan yang akan digunakan untuk audit tahun berikutnya, apalagi bila Kantor
Akuntan dari dua perusahaan yang merger adalah berbeda.
2.
Ketidakpuasan terhadap
KAP
Ada beberapa
penyebab ketidakpuasan klien terhadap KAP antara lain :
-
Klien merasa fee KAP lama terlalu mahal. Fee audit
umumnya meningkat dari tahun ketahun seiring dengan inflasi yang dialami.
Peningkatan fee setiap tahun, pada tahun tertentu akan dirasa mahal oleh klien
dibandingkan dengan fee awal ketika pertama kali diaudit oleh kantor Akuntan
tersebut. Dalam kondisi seperti ini biasanya klien akan mencari Kantor Akuntan
baru dengan harapan bisa memperoleh fee yang lebih murah. Selain itu, fee yang
mahal biasanya identik dengan Kantor Akuntan Publik besar, sehingga untuk menghindari
fee yang mahal klien berpindah kepada Kantor Akuntan yang lain yang memberikan
fee lebih murah.
-
Klien membutuhkan jasa
profesional yang lebih luas. Misalnya konsultasi pajak dan manajemen. Kebutuhan
perusahaan akan jasa Akuntan Publik biasanya seiring dengan pertumbuhan
perusahaan itu sendiri. Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin kompleks
masalah yang dihadapi sehingga kebutuhan akan jasa konsultan akan semakin besar
pula. Pada kondisi seperti ini biasanya klien atau perusahaan akan mencari Kantor
Akuntan yang bisa memberikan berbagai macam jasa yang dibutuhkan sekaligus,
sehingga klien akan berpindah pada Kantor Akuntan yang memberikan pelayanan
Jasa lebih komplit yang biasanya diberikan oleh Kantor Akuntan Publik besar.
-
Klien mencari KAP yang
kredibilitasnya lebih tinggi untuk meningkatkan kredibilitas laporan
keuangannya. Kantor Akuntan Publik asing umumnya dianggap memiliki kredibilitas
lebih tinggi dibanding akuntan lokal. Suatu perusahaan yang ingin bekerjasama
dengan perusahaan di luar negeri, biasanya akan memilih kantor akuntan publik
asing untuk mengaudit laporan keuangannya agar kredibilitas laporan keuangan
lebih baik di mata partner kerjasamanya di luar negeri. Ini bisa dipahami
karena Kantor Akuntan Publik asing umumnya lebih dikenal di luar negeri
dibandingkan Kantor Akuntan Publik lokal.
-
Tuntutan lembaga
berwenang sepeti BAPEPAM dan Bank Indonesia. Bapepam dan Bank Indonesia,
menjalin kerjasama dan kesepakatan dengan beberpa Kantor Akuntan Publik yang
lolos seleksi untuk mengaudit perusahaan yang ada di Pasar Modal maupun Bank
yag ada di bawah naungan Bank Indonesia. Sehingga hanya Kantor Akuntan Publik
tertentu yang boleh mengaudit perusahaan yang go public, maupun Bank Umum
Devisa yang ada di Indonesia. Dengan kondisi seperti ini klien yang akan go
public, harus mencari akuntan publik baru yang terdaftar di Bapepam untuk
mengaudit laporan keuangannya.
3.
Merger KAP
Merger antara KAP dapat menyebabkan
berpindahnya klien yang dimiliki sebelumnya. Merger Kantor Akuntan Publik akan
mengandung konsekuensi semakin besarnya Kantor Akuntan Publik. Semakin besar
kantor akuntan akan meningkatkan kredibilitas kantor akuntan tersebut. Semakin
kredibel dan semakin besar Kantor Akuntan Publik maka fee yang terapkan juga
akan semakin besar, sehingga dengan semakin besarnya KAP maka klien tidak bisa
mengimbangi keinginan KAP tersebut.
Ada beberapa pertimbanagn yang harus diperhatikan
sebuah KAP sebelum menerima penugasan yaitu tanggungjawab pada etika profesi
yang meliputi :
1.
Tanggung jawab terhadap
publik, yaitu independensi, integritas, dan objektivitas.
2.
Tanggung jawab terhadap
klien, yaitu melakukan audit dengan kompetensi dan profesionalisme yang tinggi.
3.
Tanggung jawab terhadap
rekan seprofesi yaitu mengembangkan kehidupan profesi dan kemampuan melayani
publik.
Menentukan Fee Audit
Setelah klien atau
perusahaan diidentifikasi sebagai klien baru atau klien pindahan, maka
selanjutnya ditentukan fee yang akan ditawarkan kepada klien tersebut. Adapun
cara menentukan fee audit antara lain :
1.
Per
diem basis
Dengan cara ini fee audit
ditentukan dengan dasar waktu yang digunakan oleh tim auditor. Pertama
ditentukan fee per jam, kemudiaan dikalikan jumlah orang dan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan audit. Fee perjam untuk setiap tingkatan auditor
berbeda-beda. Dengan penentuan fee seperti ini, ada kelemahan mendasar yang
umumnya merugikan perusahaan klien, karena dengan tidak dibatasi waktu akuntan
akan mengulur-ulur waktu penyelesaian pekerjaan. Hal ini akan merugikan klien
yang memberi penugasan, sehingga cara penentuan fee seperti ini tidak banyak
digunakan.
2.
Flat atau Contract basis
Dengan cara ini fee dihitung
sekaligus secara borongan tanpa memperhatikan waktu yang dihabiskan. Penentuan
fee sseperti ini tidak disukai oleh Akuntan Publik, karena dengan cara seperti
ini akuntan akan dirugikan bila ternyata audit harus memakan waktu lebih banyak
dari yang direncanakan. Penetapan fee dengan sistem flat pernah dilarang di
Amerika pada tahun 1990-an karena terbukti sistem flat ini telah menurunkan
kualitas audit yang dihasilkan akuntan. Penurunan kualitas terjadi karena
dengan sistem flat, auditor terpaksa harus terburu-buru mengerjakan pekerjaan
penugasan agar tidak rugi secara ekonomi. Dengan bekerja terburu-buru secara
tidak langsung dapat membahayakan kualitas audit yang dihasilkan.
3.
Maksimum fee basis
Cara ini merupakan gabungan dari
kedua cara diatas. Pertama ditentukan tarif perjam kemudian dikalikan dengan
waktu yang dihabiskan tetapi dengan batas tertentu/maksimum. Cara ini dilakukan
agar auditor tidak mengulur-ulur waktu, demikian juga auditor tidak bekerja
dengan teerburu-buru dalam mengerjakan pekerjaan audit. Cara penentuan fee
seperti ini yang banyak digunakan oleh kantor Akuntan Publik saat ini.
Faktor
yang menentukan besarnya fee audit antara lain :
1. Karakteristik
keuangan, seperti penghasilan, laba, aktiva dan modal.
2. Lingkungan
seperti persaingan dan pasar tenaga profesional.
3. Karakteristik
Operasi, jenis industri, jumlah lokasi perusahaan, jumlah lini produk dan
lain-lain.
4. Kegiatan
eksternal auditor, seperti pengalaman, tingkat koordinasi dengan internal
auditor dan lain-lain.
Staf untuk penugasan
Setelah
ditentukan fee audit, selanjutnya ditetapkan staff yang akan ditugaskan untuk
melakukan audit. Penunjukan staf telah diatur dalam staqndar auditing yang
menyatakan :
“ Audit harus
dilaksanakan oleh seorang atau beberapa orang yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup. “
Staf
akuntan dalam penugasan yang lebih luas atau dalam audit perusahaan yang lebih
besar, mungkin harus dipertimbangkan untuk menempatkan satu atau lebih partner
dan staf dengan tingkat pengalaman yang berbeda. Atau bisa juga dengan
menggunakan tenaga-tenaga ahli untuk bidang-bidang tertentu. Penunjukan tenaga
ahli biasanya dibutuhkan untuk audit perusahaan yang spesifik yang memerlukan
keahlian tertentu.
Selain
perlu adanya kombinasi penugasan staf, juga diperlukan pertimbangan lain
seperti misalnya menugaskan staf yang sudah akrab dengan bidang usaha klien.
Penunjukan staff yang sudah akrab atau memiliki keahlian dan pengalaman dengan
bidang usaha klien akan sangat membantu dalam meniingkatkan efisiensi dan
efektifitas dalam pengauditan.
Memperoleh surat penugasan
Setelah
fee ditentukan dan staff yang ditugaskan telah disiapkan, maka langkah
selanjutnya membuat atau memperoleh surat penugasan. Surat penugasan umumnya
meliputi beberapa hal berikut ;
1.
Lingkup
pemeriksaan atau scope
Menjelaskan
jasa yang akan diberikan apakah yang audit sesuai standar audit yang berlaku
umum atau hanya jasa akuntansi yang lebih terbatas atau apakah ada jasa
tambahan lain yang akan diberikan seperti misalnya perencanaan pajak.
2.
Tanggungjawab
atau responsibility
Menjelaskan
tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor untuk menjamin bahwa
laporan keuangan dalam semua hal yang material dapat diperbandingkan dengan
standar akuntansi yang diterima umum.
3.
Penetapan
prosedur atau Procedural Arrangement
Menjelaskan
rencana pemeriksaan yang dibuat untuk klien seperti rencana waktu mulai
pekerjaan audit, rencana pekerjaan lapangan, rencana pelaporan dan rencana
pembayaran fee.
2.2 Memperoleh Informasi Latar Belakang Klien
Memahami Bidang Usaaha dan bisnis
klien
Memahami
bidang usaha atau bidang bisnis yang dilakukan klien adalah suatu yang penting.
Ada tiga alasan pentingnya memahami bidang usaha dan bisnis klien antara lain :
1.
Banyak industri
mempunyai aturan akuntansi yang khas yang harus dipahami auditor untuk
mengevaluasi apakah laporan keuangan klien sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
2.
Resiko audit berbagai
bidang usaha adalah berbeda, dengan memahami bidang usaha klien akan memudahkan
akuntan dalam menentukan resiko audit pada audit yang akan dilakukan.
Untuk
memahami bidang usaha dan bisnis klien dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti misalnya diskusi degan auditor yang mengaudit tahun sebelumnya dan
dengan auditor yang sedang melakukan penugasan serupa serta diskusi dengan
pegawai klien. Selain itu informasi dapat juga diperoleh dengan berlangganan
jurnal khusus atau jurnal ilmiah. Arsip permanen yang dimiliki oleh auditor
juga bisa membantu untuk memperoleh pemahaman mengenai sejarah perusahaan,
jalur usaha utama dan catatan kebijakan akuntansi yang penting dalam
tahun-tahun sebelumnya.
Meninjau pabrik atau kantor
Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh
dalam melakukan peninjauan terhadap fasilitas klien antara lain :
1.
Peninjauan atas
fasilitas klien akan bermanfaat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik
mengenai bidang usaha dan operasi klien karena akan diperoleh kesempatan untuk
menemui pegawai kunci dan mengamati operasi dari tangan pertama.
2.
Peninjauan langsung
juga akan membantu auditor memahami pengamanan fisik atas aktiva dan dalam
menginterpretasikan data akuntansi.
3.
Pengetahuan mengenai
tata letak fisik juga memudahkan auditor untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan
yang timbul kemudian dalam pelaksanaan audit.
Menelaah kebijakan perusahaan
Penelaahan terhadap kebijakan perusahaan
ini untuk memperoleh gambaran kebijakan-kebijakan apa saja yang telah dilakukan
oleh manajemen perusahaan dan juga untuk memperoleh kepastian apakah kebijakan
yang dibuat manajemen sudah atas persetujuan dari dewan komisaris. Setelah itu
juga dilakukan penelaahan apakah kebijakan yang dibuat oleh manajemen sudah
tercermin dalam laporan keuangan.
Mengidentifikasi pihak hubungan istimewa
Transaksi
dengan perusahaan afiliasi jika jumlahnya material harus diungkapkan dalam
laporan keuangan. Hubungan istimewa dalam standar akuntasi diidentifikasikan
sebagai perusahaan afilasi, pemilik utama perusahaan klien atau pihak lain yang
berhubungan dengan klien, dimana salah satu pihak dapat mempengaruhi manajemen
atau kebijakan operasi pihak lain. Cara yang umum dilakukan auditor untuk
mengidentifikasi pihak yang memiliki hubungan istimewa misalnya bertanya kepada
manajemen, menelaah arsip pasar modal, memeriksa daftar pemegang saham untuk
mengidentifikasi pemegang saham utama.
Mengevaluasi kebutuhan akan spesialis luar
Jika
dianggap perlu seorang auditor bisa menunjuk seorang spesialis seperti contoh
untuk menilai konsekuensi hukum sebuah kontrak yang dibuat klien dengan pihak
lain, maka auditor bisa menggunakan pengacara untuk hal tersebut. Aauditor
harus memiliki pemahaman yang memadai mengenai industri klien untuk menentukan
apakah diperlukan seorang spesialis. Perencanaan yang baik diperlukan untuk
meyakunkan bahwa seorang ahli siap jika diperlukan dan bahwa ahli itu
benar-benar kompeten dan independen terhadap klien.
2.3 Memperoleh
Informasi Kewajiban Hukum Klien
Akte pendirian dan
Anggaran Dasar Perusahaan. Akta Pendirian Perusahaan
diterbitkan oleh negara dimana perusahaan didirikan dan merupakan dokumen hukum
yang penting untuk mengakui suatu perusahaan sebagai satuan usaha yang berdiri
sendiri.
Anggaran Dasar.
Anggaran dasar mencangkup peraturan dan prosedur yang ditetapkan oleh para
pemegang saham. Di dalamnya diuraikan hal-hal seperti tahun fiskal, frekuensi
rapat pemegang saham, metode pemilihan direktur, kewajiban serta wewenang para
pengurus perusahaan.
Notule Rapat.
Notulen rapat adalah catatan resmi rapat dewan direksi dan pemegang saham.
Termasuk didalamnya adalah rangkuman masalah terpenting yang didiskusikan dalam
setiap rapat dan keputusan yang diambil. Jika auditor tidak memeriksa notulen
maka auditor tidak akan tahu informasi penting yang sebenarnya mempengaruhi
laporan keuanagn yang dibuat manajemen perusahaan.
2.4 Melaksanakan
Prosedur Analisis Pendahuluan
Prosedur analisis pendahuluan
merupakan langkah awal akuntan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan utama
yang harus mendapat perhatian khusus atau lebih, ketika audit atau pekerjaan
lapangan dilakukan. Pada analisis pendahuluan ini auditor akan membandingkan
atau melihat trend angka-angka dalam laporan keuangan, laba rugi maupun arus
kas. Selain itu perubahan rasio-rasio keuangan yang terlalu besar akan mendapat
catatan khusus untuk ditelusuri lebih lanjut. Untuk lebih jelasnya contoh
prosedur analisis pendahuluan bisa diuraikan sebagai berikut :
TUJUAN
|
PROSEDUR
ANLISIS YANG DILAKUKAN SELAMA TAHAP PERENCANAAN
|
Memahami industri dan bidang usaha klien
|
Hitung rasio-rasio kunci dari bidang usaha klien
dan bandingkan dengan rata-rata industri.
|
Menilai kelangsungan hidup
|
Hitung rasio hutang terhadap ekuitas dan
bandingkan dengan tahun lalu dan perusahaan yang sukses dalam industri.
|
Menunjukkan kemungkinan salah sajji
|
Bandingkan beban perbaikan dan pemeliharaan dengan
tahun lalu, lallihat fluktuasi yang besar.
|
Mengurangi pengujian terperinci
|
Bandingkan biaya yang dibayar dimuka dan akun
beban terkait dengan tahun lalu.
|
2.5 Audit Program,
Audit Prosedur dan Audit Teknik
Semua perencanaan audit yang telah
diuraikan diatas disusun dalam suat audit program sebelum pemeriksaan lapangan
dilakukan. Audit program akan membantu auditor dalam melakukan pekerjaan dan
membantu auditor dalam memberikan perintah kepada sistem mengenai pekerjaan
yang akan dilakukan , karena pada audit program telah diuraikan dengan jelas
prosedur-prosedur yang harus ditempuh oleh auditor dalam melakukan pemeriksaan.
Audit program
yang baik harus mencantumkan beberapa hal antara lain :
1.
Tujuan pemeriksaan
2.
Prosedur audit yang
akan dijalankan
3.
Kesimpulan pemeriksaan
Seperti
yang diuraikan di atas bahwa audit program terdiri dari audit prosedur. Audit
prosedur adalah langkah-langkah yang harus dialankan oleh auditor dalam
melaksanakan pemeriksaan dan sangat diperlukan oleh asisten agar pekerjaan
tidak menyimpang dari yang diharapkan serta pekerjaan dapat diselesaikan dengan
efektif dan efisien. Audit prosedur dilakukan untuk tujuan mendapatkan
bahan-bahan bukti yang cukup untuk mendapat keyakinan yang memadai bagi auditor
dalam memberikan pendapat.
Audit
teknik adalah cara-cara untuk memperoleh bukti audit seperti; konfirmasi,
pengamatan, inspeksi, tanya jawab dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Langkah-langkah penugasan audit dimulai dengan
melakukan perencanaan awal yang meliputi: penentuan fee audit, penunjukan staff
dan memperoleh surat penugasan. Setelah perencanaan awal langkah selanjutnya
adalah memperoleh informasi tentang latar belakang klien yang dilakukan dengan:
memahami bidang usaha klien, meninjau kantor atau pabrik, menelaa kebijakan
perusahaan, mengidentifikasi pihak hubungan istimewa dan mengevaluasi kebutuhan
spesialis luar. Selain memperoleh informasi latar belakang klien, auditor juga
perlu untuk memperoleh informasi kewajiban hukum klien; yang meliputiakte
pendirian, ntulen rapat-rapat serta kontrak-kontrak. Selanjutnya dilakukan
analisis pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang harus
mendapat perhatian khusus dalam audit yang akan dilakukan.
3.2 Saran
Setelah
kami menyimpulkan materi makalah, maka adapun saran kami kepada teman-teman dan
dosen-dosen kiranya memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan
makalah-makalah selanjutnya. Serta kepada tim auditing agar kiranya tidak
bosan-bosannya mengkaji dan mengkaji serta berteori untuk pengembangan
ilmu auditing di masa yang akan datang.
Belum ada tanggapan untuk "MAKALAH KANTOR AKUNTAN PUBLIK"
Post a Comment