ARTIKEL
PASAR MODAL
“INVESTASI
REKSADANA BAGI INVESTOR PEMULA”
OLEH
:
NI
LUH JUNIA PURNAMI
NIM
: 1417051041
KELAS
IV H
AKUNTANSI
PROGRAM S1
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016
INVESTASI
REKSADANA BAGI INVESTOR PEMULA
(Penulis
: Ni Luh Junia Purnami)
Bagi
anda yang baru ingin memulai berinvestasi di pasar modal sebaiknya anda melirik
instrument pasar modal yang satu ini yaitu Reksadana yang memberikan imbal
hasil dengan tingkat risiko lebih rendah dari investasi di saham. Ada berbagai
pilihan reksadana yang tersedia. Pilihan reksadana harus disesuaikan dengan
kebutuhan anda agar menghasilkan keuntungan maksimal. Reksa dana memiliki
banyak manfaat,salah satunya sebagai persiapan dana pensiun. Dana yang diperlukan
untuk membiayai sekolah anak atau mendapatkan pensiun nyaman tidak sedikit.
Reksa dana dapat juga dijadikan alternatif investasi bagi investor pemula untuk
mencapai tujuan-tujuan keuangan tersebut. (Kompas,Rabu 13 April 2016)
Sebagai
perkenalkan kita melihat terlebih dahulu pengertian reksadana. Menurut Tjahjadi
Djoko Soekmono Reksadana atau mutual fund
adalah bentuk investasi secara kolektif yang dihimpun oleh sebuah
perusahaan manajmen investasi, untuk selanjutnya diinvestasikan oleh perusahaan
tersebut pada berbagai macam portofolio efek sepeti saham, deposito, obligasi,
surat utang, dan lain sebagainya. Menurut Undang-Undang (UU) Pasar Modal Nomor
8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam fortofolio efek oleh manajer investasi”.
Ada
beberapa jenis Reksdana dan karakteristiknya yang bisa dipilih bagi anda
sebagai investor pemula sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Jika anda
ingin menanamkan modal seperti untuk biaya nikah dalam jangka pendek kurang
dari 1 tahun pilihan tepatnya adalah Reksadana Pasar Uang yang mempunyai
potensi keuntungan sedikit lebih tinggi dari deposito, relatif lebih aman
dibandingkan jenis reksadana lainnya.
Jika
anda ingin menanamkan modal anda 80% dalam instrument obligasi(utang) anda
dapat memilih Reksadana Pendapatan Tetap dimana tingkat risiko dan potensi
keuntungannya lebih besar dari Reksadana Pasar Uang. Tujuannya adalah anda
dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil di Reksadana Pendapatan
Tetap.
Jika
anda ingin menempatkan dana pada instrument pasar uang, atau obligasi, tau
saham dengan komposisi yang fleksibel anda dapat memilih Reksadana Campuran
yang mempunyai potensi keuntungan cukup tinggi dalam jangka menengah sampai
panjang.
Jika
anda ingin menanamkan modal pada 80% dalam instrument saham dapat pilihannya
adalah Reksadana Saham yang memberikan potensi keuntungan paling tinggi namun
memiliki risiko lebih tinggi dibanding reksadana lainnya. Reksadana Saham
tergolong investasi dalam jangka panjang sekitar 15 tahunan.
Jadi,
apapun jenis investasi yang anda harus disesuikan dengan kebutuhan yang ingin
anda rencanakan kedepannya agar dapat memberikan hasil yang maksimal. Investor
juga harus memperhatikan tipe-tipe sebagai investor apakah anda seorang
investor yang konservatif(risiko rendah), moderat(risiko sedang), atau
aggresif(risiko tinggi).
Sebagai
pertimbangan investor pemula, beberapa keuntungan dari investasi di Reksadana
yaitu; (1) Sarana Investasi yang praktis dan Fleksibel, anda cukup menyetorkan
dana dan biarkan Manajer Investasi yang menyusun investasi anda. Anda cukup
memonitor hasil investasi anda melalui NAB/unit yang diterbitkan setiap hari.
(2) Investasi yang Terjangkau, siapa saja dimungkinkan untuk dapat berinvestasi
baik pelajar, mahasiswa maupun masyarakat penghasilan kecil karena cukup dengan
dana awal 100.000 anda dapat merasakan investasi di pasar modal. (3) Risiko
yang Lebih Minimal, dengan besarnya dana yang ada di Reksadana, maka akses
untuk melakukan diversifikasi investasi semakin besar sehingga risiko yang
dihadapi semakin kecil. (4) Terjaganya Likuiditas, anda dapat mencairkan
kembali investasi setiap hari bursa sesuai dengan kebutuhan keuangan anda, Dsb.
Didukung
dengan prospek Reksadana tahun 2016 yaitu kinerja reksadana diperkirakan
membaik, kondisi politik sudah mulai stabil dan perencanaan pembangunan lebih
baik. Dengan kondisi itu dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lebih baik pada
2016. Hal ini akan berdampak positif bagi investor yang ingin mulai mencoba
berinvestasi pada Reksadana.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Undang-Undang (UU) Pasar Modal Nomor
8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27)
“Reksadana adalah wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam fortofolio efek oleh manajer investasi”.
- Kompas, Rabu 13 April 2016.
- Djoko Soekmono, Tjahjadi. 2011. 8 Investasi Paling Menguntungkan. Klaten
: Cable Book
- Hadi,Nor. 2013. PASAR MODAL Acuan dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan
Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu
- Melani, Agustina. 2016. Melihat Prospek Reksa Dana pada 2016.
http://bisnis.liputan6.com/read/2403016/uangpedia-melihat-prospek-reksa-dana-pada-2016
Liputan6.com,
Jakarta - Kinerja Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) kurang menggembirakan pada 2015. Tercatat
kinerja IHSG sudah tergerus sekitar 12 persen. Kinerja IHSG menyusut itu
berdampak kepada kinerja reksa dana saham dan campuran lantaran memiliki
portofolio saham.
Head of
Operation and Business PT Panin Asset Management, Rudiyanto menuturkan, tekanan
IHSG terjadi dipicu ada harapan percepatan pertumbuhan ekonomi seiring ada
pemerintahan baru.
Kemudian
pemerintah juga telah menganggarkan dana subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk
pembangunan. Akan tetapi sayang hal itu tak sesuai harapan lantaran ada
kegaduhan politik dan anggaran belanja pemerintah cenderung lambat.
Lalu
bagaimana prospek reksa dana pada 2016? Rudiyanto menuturkan, kinerja reksa
dana diperkirakan membaik pada tahun ini. Hal didukung dari kondisi politik
sudah mulai stabil dan perencanaan pembangunan lebih baik. Dengan kondisi itu
dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lebih baik pada 2016.
Pertumbuhan ekonomi
lebih baik diharapkan dapat mendukung kinerja emiten. Pada 2015,
emiten cenderung melambatkan ekspansi usahanya karena ekonomi melambat maka
pada tahun ini diharapkan emiten mulai berinvestasi.
Apalagi
pemerintah sudah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid I-VIII yang
diharapkan mendukung ekonomi.
“Tahun
ini kami melihat ada beberapa kebijakan sehinga membuat perusahaan sedikit
lebih berani berinvestasi. Lalu dengan ada tax amnesty diharapkan juga uang
berputar di masyarakat lebih besar. Kebijakan ekonomi tersebut dapat mendukung
kinerja perusahaan sehingga diharapkan berdampak ke harga saham,” kata dia saat
berbincang dengan Liputan6.com,
seperti ditulis Senin (4/1/2016).
Selain
itu, bank sentral Amerika Serikat (AS) telah menaikkan suku bunga, dan akan
kembali menaikkan suku bunga secara bertahap juga memberikan kepastian ke pasar
keuangan dan modal.
Rudiyanto
mengatakan, Bank Indonesia (BI) juga ada peluang menurunkan suku bunga acuan
atau BI Rate pada tahun ini mengingat inflasi terkendali.
Dengan
melihat kondisi itu, lalu apa yang harus dilakukan untuk investasi di reksa
dana? Produk reksa dana apa yang menjadi pilihan?.
Berikut
wawancara Liputan6.com dengan Head of Operation and Business PT Panin Asset
Management Rudiyanto. (Ahm/Igw)
- Rayanti, Dina. 2016. Ini Jenis Investasi Reksa Dana Paling
Aman. http://finance.detik.com/read/2016/01/25/160230/3126505/6/ini-jenis-investasi-reksa-dana-paling-aman
Jakarta -Masyarakat Indonesia mulai terbiasa
dengan produk investasi jenis reksa dana. Kaum ibu pun mulai tertarik
menempatkan dananya di instrumen pasar modal ini.
Reksa dana
merupakan salah satu jenis instrumen investasi di pasar modal yang memiliki
berbagai jenis, mulai dari reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran,
dan saham.
Imbal hasil dan
risikonya pun berbeda, dari konservatif, moderat, hingga agresif.
Lantas, reksa
dana mana yang dinilai paling aman dan diminati?
Direktur
Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan mencoba memberi
pandangan.
Dia
menjelaskan, secara umum jenis reksa dana yang paling diminati ada 3, yaitu
reksa dana pasar uang, campuran, dan saham. Dari 3 jenis reksa dana tersebut,
Menurut Nicky, reksa dana pasar uang disebut yang paling stabil.
"Yang
paling umum reksa dana kan ada 3, reksa dana pasar uang, ini disebut yang
paling konservatif karena biasanya dikelola di pasar uang atau pun di pasar
utang yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun. Tingkat imbal hasil pasar uang
itu mendekati deposito, reksa dana pasar uang ini paling stabil, " jelas
Nicky saat konferensi pers Pasar reksa Dana 2016, di Gedung
BEI, Jakarta,
Senin (25/1/2016).
Untuk reksa
dana campuran dan saham, Nicky menyebutkan, kedua jenis reksa dana tersebut
masih mencatatkan imbal hasil negaif di tahun lalu, mengikuti pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga melemah di tahun 2015.
"Reksa
dana campuran dan reksa dana saham rasanya tahun lalu mungkin mencatatkan penurunan
investasi," katanya.
Dalam
kesempatan yang sama, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi
Hassyarbaini menambahkan, apabila kita ingin menentukan jenis investasi reksa
dana, kita harus terlebih dahulu harus mengetahui apa tujuan keuangan kita,
apakah itu untuk menikah, untuk menyekolahkan anak, atau untuk kebutuhan lain.
"Kita
harus tahu dulu tujuan keuangan kita, misal kapan menikah, kapan punya anak,
kapan harus menikahkan anak karena masing-masing punya time horizon yang beda.
Kalau duitnya dipakai 1 tahun yang akan datang lebih baik di reksa dana pasar
uang, kalau untuk menikah 5 tahun yang akan datang itu bisa di reksa dana
penghasilan tetap atau campuran, kalau untuk investasi 10-15 tahun yang akan
datang di reksa dana saham, kalau diurut yang dari yang paling aman pasar uang,
campuran, dan saham," jelas Hamdi.
Untuk semakin
meningkatkan minat kalangan masyarakat umum untuk berinvestasi di produk reksa
dana di Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), bekerja sama
dengan Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), dan didukung oleh OJK
akan menyelengaarakan Pesta Reksa Dana 2016 mulai 27-30 Januari 2016 mulai
pukul 08.30-18.00 di Lobby dan Main Hall Gedung BEI, Jakarta.
Belum ada tanggapan untuk "ARTIKEL PASAR MODAL “INVESTASI REKSADANA BAGI INVESTOR PEMULA”"
Post a Comment