Contoh Makalah Permintaan [Lengkap]


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
Ilmu ekonomi muncul seiring dengan diturunkannya manusia di Bumi ini dengan kebutuhan-kebutuhan manusia semakin tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan sumber daya alam, manusia juga mulai mengenal bagaimana melakukan kegiatan ekonomi. Pada dasarnya Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas sebagai alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Meningkatnya kebutuhan manusia sesuai dengan peradaban masa kini mengakibatkan sumber daya alam semakin menipis. Kebutuhan ekonomi sama halnya dengan permintaan, permintaan yang semakin meningkat namun penyediaan barang atau jasa yang sedikit akan mengakibatkan kelangkaan, ini mengakibatkan harga jual pun akan meningkat. Pertama kita perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi permintaan komoditi tertentu berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana permintaan dapat menentukan harga serta bagaimana sistem harga itu secara keseluruhan memungkinkan sistem perekonomian bereaksi terhadap perubahan permintaan. Permintaan membantu kita dalam memahami keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya.
1.2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1.2.1.      Apakah pengertian dari permintaan?
1.2.2.      Apa saja macam-macam permintaan?
1.2.3.      Bagaimana fungsi, daftar, dan kurva permintaan?
1.2.4.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan?
1.2.5.      Bagaimana hukum permintaan tersebut?
1.3.      Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan yaitu :
1.3.1.      Untuk mengetahui pengertian dari permintaan,
1.3.2.      Untuk mengetahui macam-macam permintaan,
1.3.3.      Untuk mengetahui fungsi, daftar, dan kurva permintaan,
1.3.4.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan,
1.3.5.      Untuk mengetahui hukum permintaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.      Pengertian Permintaan
Pengertian permintaan dalam bahasa sehari-hari sedikit berbeda dengan pengertian permintaan dalam ekonomi. Pengertian sehari-hari permintaan sering hanya diartikan sebagai jumlah barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen. Dalam pengertian ekonomi permintaan diartikan lebih jauh lagi yaitu tidak sekedar keinginan (want) dari konsumen, melainkan permintaan terhadap sejumlah barang akan berarti jika memang konsumen menuntut untuk dipenuhinya keinginan tersebut atau sampai pada taraf kebutuhan (need yaitu keinginan yang menuntut untuk segera dipenuhi), berarti perlu didukung oleh daya beli.
Dari uraian diatas, maka secara sederhana permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Secara lengkap permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen/pelanggan pada berbagai kemungkinan harga selama periode tertentu dengan asumsi faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Kondisi waktu tertentu tersebut dapat 1 (satu) jam, 1 (satu) hari, 1 (satu) tahun atau periode waktu lainnya.
Sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan suatu barang sebenarnya disamping harga barang itu sendiri, kita perlu memperhatikan harga dan ketersediaan barang yang berkaitan (bisa barang substitusi dan barang komplementer), pendapatan konsumen, dan selera/preferensi konsumen terhadap barang tersebut.

2.2.      Macam-Macam Permintaan
Macam-macam permintaan dapat dibedakan atas daya beli konsumen yaitu :
a.       Permintaan Potensial (Potential Demand)
Permintaan potensial adalah permintaan yang hanya mendasarkan pada keinginan dan tanpa atau belum didukung oleh daya beli. Keinginan tanpa daya beli hanya mengarah pada kemauan, tetapi tidak pada permintaan.
b.      Permintaan Efektif (Effective Demand)
Permintaan Efektif adalah permintaan yang disertai dengan kekuatan untuk membeli atau daya beli.
            Macam-macam permintaan dapat dibedakan dari jumlah pemintanya yaitu:
a.       Permintaan Individual/Pribadi
Permintaan individual adalah permintaan yang datang dari perseorangan atau individu. Permintaan ini dipengaruhi oleh nilai yang dikaitkan dengan perolehan dan penggunaan barang jasa yang bersangkutan serta kemampuan untuk memperolehnya.
b.      Permintaan Pasar
Permintaan Pasar adalah penjumlahan secara horizontal (semata-mata merupakan gabungan) dari permintaan-permintaan individual/pribadi yang ada di pasar tersebut.
2.3.      Fungsi, Daftar, dan Kurva Permintaan
1.      Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan akan sebuah produk adalah sebuah pernyataan hubungan antara kuantitas yang diminta dan semua faktor yang mempengaruhi kuantitas tersebut. Permintaan ditempatkan sebagai suatu fungsi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain/saingan, selera, pendapatan, jumlah penduduk dan faktor lain. Selain dapat diidentifikasi, keterkaitan antara permintaan dan faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut:
             Qdx  =  f (Px ; Py ; t ; Y ; Pop)
 



Keterangan :
Qdx = Jumlah produk X yang diminta
Px = Harga barang X
Py = Harga barang Y (Harga barang lain, bisa barang substitusi dan Barang komplementer)
t = Selera/taste
Y = Pendapatan/Yield
Pop = Jumlah Penduduk/ Populasi

Dalam kaitannya dengan hukum ekonomi, pada masalah permintaan sebagian besar analisisnya menggunakan asumsi ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap konstan/tidak berubah). Oleh karena itu harga merupakan faktor dominan dalam permintaan, sementara faktor-faktor seperti harga barang lain, selera, tingkat pendapatan dan jumlah penduduk dianggap tetap.
2.      Daftar Permintaan
Sebagaimana uraian di atas, kita mengenal permintaan individu/ perseorangan tertentu dan permintaan pasar yang sebenarnya merupakan penjumlahan secara horizontal dari permintaan-permintaan individu yang ada di pasar. Berikut ini contoh Daftar/Skedul permintaan akan telur per bulan dalam kg dari permintaan individu dan permintaan pasar (dengan asumsi dalam pasar tersebut hanya ada dua permintaan individu yaitu Individu A dan Individu B):
Tabel 1. Permintaan akan telur per bulan dari Individu dan Pasar
Situasi
Harga per
Kilogram(Rp)
Jumlah Telur
yang diminta
Individu A per
bulan (Kg)
Jumlah Telur
yang diminta
Individu B per
bulan (Kg)
Jumlah Telur
yang diminta
Pasar per bulan (Kg)
A
Rp 9.000,00
2
4
6
C
Rp 8.000,00
4
8
12
E
Rp 7.000,00
6
12
18
G
Rp 6.000,00
8
16
24

3.      Kurva Permintaan
Dari skedul/daftar permintaan di atas kita dapat membuat kurva permintaan. Kurva permintaan merupakan garis yang menghubungkan berbagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Berikut kurva permintaan individu dan kurva permintaan pasar yang bisa digambar dari daftar skedul di atas:
                                                0
9000
8500
8000
7500
7000
6500
6000
  2     3   4    5    6   7    8
P
D
D
Q
 











Grafik 1. Kurva Permintaan Individu A (Harga/kg telor)
                  
9000
8500
8000
7500
7000
6500
6000
2     3     4     8    10   12   14   16
P
D
D
Q
0
 










Grafik 2. Kurva Permintaan Individu B(Harga/kg telor)


                 
9000
8500
8000
7500
7000
6500
6000

6     9     12    15    18    21   24
0
P
D
D
Q
 










Grafik 3.  Kurva Permintaan Pasar per bulan (Harga/kg telor)

Dari grafik kurva permintaan di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa bentuk kurva permintaan pada umumnya memiliki kemiringan (slope) yang negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk kurva semacam ini mempunyai makna bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan akan barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka semakin tinggi permintaan akan barang tersebut. Hal ini terjadi karena pada harga yang tinggi banyak pembeli yang sebenarnya berminat membeli barang tersebut menjadi tidak mampu membeli sehingga permintaan terhadap barang tersebut menjadi berkurang/sedikit.
Sebaliknya pada harga yang rendah, pembeli yang sebelumnya tidak mampu membeli, menjadi mampu membeli sehingga pada harga yang rendah permintaan terhadap barang cenderung banyak atau mengalami kenaikan.
Dari grafik di atas juga menunjukkan bahwa permintaan-permintaan individu yang ada di pasar jika dijumlahkan secara horizontal (hanya pada sumbu kuantitas = Q) akan menjadi kurva permintaan pasar. Jadi kurva permintaan pasar sebenarnya hanya merupakan penggabungan secara horizontal dari kurva-kurva permintaan individual yang ada di pasar.

4.      Perubahan Permintaan
Perubahan permintaan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a)      Perubahan Jumlah Barang Yang Diminta
Perubahan jumlah barang yang diminta menunjukkan berubahnya jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga barang itu sendiri. Dalam perubahan jumlah barang yang diminta maka faktor-faktor lain seperti harga barang lain, selera, tingkat pendapatan dianggap tetap (ceteris paribus). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut:
                 
P11
P
D
A
B
Q
Q1
D
0
 



















Grafik 4. Perubahan Jumlah yang Diminta

Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa perubahan jumlah barang yang diminta dari OQ ke OQ1 atau pergeseran dari titik A ke titik B terjadi karena berubahnya harga (penurunan harga) dari OP ke OP1. Jadi pada perubahan jumlah barang yang diminta dapat ditandai adanya pergeseran dari titik A ke titik B, dimana pergeseran terjadi karena adanya penurunan harga dan pergeseran itu terjadi disepanjang kurva atau masih pada kurva yang sama.
b)      Perubahan Permintaan.
Perubahan permintaan yang dimaksud adalah berubahnya jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan salah satu faktor atau lebih dari faktor-faktor yang dianggap tetap. Jadi dalam perubahan permintaan maka asumsi ceteris paribus menjadi tidak berlaku. Ciri yang nampak pada perubahan permintaan adalah pada harga barang yang sama/tetap tetapi jumlah yang diminta bisa berubah (berkurang ataupun bertambah), sehingga akan terjadi pergeseran kurva atau pada kurva yang berbeda. Pada kondisi harga yang tetap tetapi jumlah barang yang diminta menjadi berkurang disebut sebagai permintaan berkurang. Sedangkan pada harga yang tetap tetapi jumlah barang yang diminta mengalami kenaikkan disebut permintaan bertambah.
                 
P (Price)
D2
F
D
A
D1
C
0
Q (Quantity)
B
D
D1
P
 P1
Q1
Q2
Q
Q3
D2
 



















Grafik 5.  Perubahan Permintaan

Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa pergeseran dari titik A ke titik B hanyalah merupakan perubahan jumlah yang diminta. Bertambahnya jumlah yang diminta dari OQ ke OQ1 terjadi karena turunnya harga dari OP ke OP1, dan yang terjadi hanyalah pergeseran disepanjang kurva DD (masih dalam satu kurva).
Pergeseran dari titik A ke titik C, yang terjadi pada harga yang tetap yaitu sebesar OP, sedangkan jumlah barang yang diminta bertambah dari OQ ke OQ2. Pada pergeseran ini bisa disebut sebagai perubahan permintaan atau lebih tetapnya permintaan bertambah. Pada kasus permintaan bertambah ada pergeseran kurva permintaan ke arah kanan atau kurva permintaan bergeser dari DD ke D1D1.
Pergeseran dari titik A ke F yang terjadi pada harga yang sama yaitu sebesar OP. Pada kondisi ini ternyata jumlah yang diminta mengalami penurunan dari OQ ke OQ3. Penurunan dari OQ ke OQ3 dapat disebut telah terjadi perubahan permintaan, dalam hal ini bias disebut permintaan berkurang. Pada kondisi permintaan berkurang ini terjadi pergeseran kurva dari kurva DD ke kurva D2D2 atau kurva permintaan bergeser ke kiri.

2.4.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
Sekarang ini kita beranggapan bahwa perubahan harga produk itu sendiri yang akan mempengaruhi jumlah produk yang diminta (dalam hal ini berarti faktor-faktor lain dianggap konstan/asumsi ceteris paribus berlaku). Perubahan harga produk hanya akan menyebabkan perubahan jumlah produk yang diminta, perubahan ini hanya terjadi dalam satu kurva atau disepanjang kurva. Jika ceteris paribus tidak berlaku dengan kata lain faktor-faktor lain yang dianggap konstan mengalami perubahan maka akan terjadi perubahan permintaan atau terjadi pergeseran kurva. Adapun faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perubahan permintaan antara lain:

1.      Harga Barang itu sendiri
Semakin tinggi tingkat harga suatu barang, semakin sedikit barang yang diminta. Sebaliknya, semakin turun harga suatu barang, semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Hal ini sesuai dengan hukum permintaan yang menyatakan bahwa jika harga barang naik, ceteris paribus (keadaan lain tetap sama), jumlah barang yang diminta per unit waktu akan berkurang. Sebaliknya, jika harga barang turun, jumlah barang yang diminta per unit waktu akan bertambah.

2.      Harga barang lain yang mempunyai hubungan erat.
Jumlah permintaan suatu barang bisa berubah bila harga barang lain yang mempunyai hubungan erat berubah. Harga barang lain yang mempunyai hubungan erat bisa berupa barang substitusi (barang yang bisa saling menggantikan) atau barang komplementer (barang yang bisa saling melengkapi).
Barang substitusi adalah dua barang yang dalam penggunaannya bisa saling menggantikan. Contoh: Daging Sapi dengan Daging Ayam. Ketika harga daging sapi naik, maka masyarakat/konsumen akan cenderung mengurangi volume permintaan barang yang harganya naik dan menggantikannya dengan barang yang harganya relatif tetap. Jadi dalam hal ini jika daging sapi harganya mengalami kenaikkan, sementara daging ayam harganya tetap maka permintaan akan daging sapi mengalami penurunan dan permintaan daging ayam akan mengalami kenaikkan. Dalam hal ini konsumen akan mengganti konsumsi barang yang harganya naik (daging sapi) dengan barang substitusinya (daging ayam), sehingga masyarakat masih bisa menikmati daging.
Barang komplementer adalah dua barang yang dalam penggunaannya akan efektif bila digunakan secara bersama-sama. Contoh: Kopi dengan Gula Pasir atau Mobil Diesel dengan Solar. Dalam kasus ini contohnya naiknya harga kopi akan bisa menyebabkan turunnya permintaan akan gula pasir, walaupun harga gula pasir relatif tetap. Atau naiknya harga solar bisa menyebabkan turunnya permintaan akan mobil jenis diesel.

3.      Selera/Taste Masyarakat terhadap barang/produk yang dihasilkan.
Selera atau cita rasa konsumen terhadap suatu barang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang tersebut. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut juga akan meningkat dan sebaliknya jika selera masyarakat terhadap suatu barang menurun maka permintaan terhadap barang tersebut menurun. Contoh, selera masyarakat terhadap suatu barang yang berhubungan dengan mode. Model pakaian/celana panjang yang sedang trend saat ini adalah celana yang relatif ketat, maka jumlah permintaan model celana ini cenderung meningkat. Sebaliknya model pakaian yang sudah ketinggalan (out of date) seperti model celana ciut byar atau model rok longgar, jumlah permintaannya cenderung menurun atau berkurang.

4.      Pendapatan Masyarakat (Income/Yield)
Pendapatan masyarakat merupakan cermin atau gambaran daya beli masyarakat, sehingga akan mempengaruhi permintaan barang atau jasa baik dari segi kuantitas atau kualitas. Untuk barang normal, jika pendapatan masyarakat naik maka permintaan akan barang tersebut cenderung naik dan sebaliknya jika pendapatan masyarakat turun maka permintaan akan barang tersebut juga cenderung turun. Tetapi untuk barang inferior sebaliknya, yaitu jika pendapatan masyarakat naik/bertambah justru permintaan akan barang tersebut semakin berkurang. Salah satu contoh barang inferior adalah sandal jepit. Ketika tingkat pendapatan masyarakat rendah, tingkat permintaan terhadap barang tersebut akan tinggi. Namun ketika tingkat pendapat masyarakat meningkat, permintaan atas barang tersebut akan turun karena masyarakat meninggalkannya dan memilih untuk membeli sandal lain yang lebih berkualitas meskipun dengan harga yang lebih mahal.
5.      Jumlah Penduduk.
Pertambahan jumlah penduduk cenderung menyebabkan bertambahnya permintaan, walaupun tidak selalu demikian. Jumlah penduduk yang besar secara potensial jelas akan mampu menambah permintaan. Lebih-lebih jika jumlah penduduk yang besar jika disertai dengan kesempatan kerja yang luas maka pada gilirannya akan lebih banyak orang yang menerima pendapatan. Penerimaan pendapatan akan menambah daya beli yang pada gilirannya akan menambah permintaan. Jadi bisa disimpulkan bahwa jumlah penduduk berbanding lurus dengan pendapatan masyarakat.
6.      Intensitas Kebutuhan
Mendesak tidaknya kebutuhan seseorang terhadap suatu barang/jasa yang diinginkan akan mempengaruhi permintaan terhadap barang/jasa tersebut. Jika suatu barang masuk kategori kebutuhan primer maka konsumen tidak akan menunda permintaan terhadap barang tersebut, tetapi jika barang tersebut masuk kategori kebutuhan sekunder, maka konsumen cenderung menunda permintaan terhadap barang tersebut.
7.      Perkiraan Harga di Masa Depan
Perkiraan harga di masa depan sangat mempengaruhi tingkat permintaan masyarakat, karena ketika harga barang akan mengalami peningkatan harga maka masyarakat akan berbondong-bondong untuk membeli barang tersebut sebelum harganya semakin tinggi bahkan masyarakat akan menimbun barang tersebut untuk persiapan di masa depan. Contohnya harga BBM diperkirakan akan naik harga sebesar 2.5% dalam 2 minggu lagi, maka masyarakat akan segera membeli BBM untuk mendapatkan harga yang lebih murah.

2.5.      Hukum Permintaan
Hukum sebenarnya merupakan generalisasi dari suatu realita. Hukum Permintaan mencoba menjelaskan realita dilapangan mengenai sifat hubungan antara perubahan harga suatu barang dengan perubahan jumlah barang yang diminta. Secara umum dijumpai bahwa apabila harga suatu barang turun, maka orang cenderung untuk membeli barang itu dalam jumlah yang lebih banyak. Sebaliknya apabila harga suatu barang naik, maka orang akan cenderung mengurangi jumlah pembeliannya. Jadi pola hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta adalah negatif.
Berdasarkan kenyataan di atas maka munculah hukum permintaan yang menyatakan bahwa “Jumlah produk (barang/jasa) yang diminta berbanding terbalik dengan harga”. Artinya apabila harga suatu produk naik/tinggi maka jumlah produk yang diminta cenderung turun/rendah, atau sebaliknya bila harga suatu produk cenderung turun/rendah maka jumlah produk yang diminta cenderung naik atau tinggi. Hukum permintaan ini hanya berlaku apabila faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan produk, selain faktor harga dianggap konstan (ceteris paribus). Dalam analisis ini berarti jumlah produk yang diminta hanya dianggap bergantung pada harga barang itu sendiri.










BAB III
PENUTUP
3.1.               Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa permintaan adalah jumlah barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Permintaan dalam segi ekonomi memiliki beberapa jenis/kategori yaitu berdasarkan daya beli konsumen meliputi : Permintaan Potensial dan Permintaan Efektif. Sedangkan berdasarkan jumlah pemintanya meliputi : Permintaan Individual dan Permintaan Pasar. Permintaan ditempatkan sebagai suatu fungsi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Fungsi permintaan secara tertulis adalah banyak atau sedikitnya Qdx (jumlah barang atau jasa yang di minta) tergantung pada tinggi atau rendahnya harga dimana faktor-faktor seperti harga barang lain, selera, tingkat pendapatan dan jumlah penduduk dianggap tetap. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan meliputi : Harga barang lain yang mempunyai hubungan erat, Selera/Taste Masyarakat terhadap barang/produk yang dihasilkan, Pendapatan Masyarakat (Income/Yield), Jumlah Penduduk, Intensitas Kebutuhan, Perkiraan Harga di masa depan. Berdasarkan uraian di atas maka munculah hukum permintaan yang menyatakan bahwa “Jumlah produk (barang/jasa) yang diminta berbanding terbalik dengan harga”. Artinya apabila harga suatu produk naik/tinggi maka jumlah produk yang diminta cenderung turun/rendah, atau sebaliknya bila harga suatu produk cenderung turun/rendah maka jumlah produk yang diminta cenderung naik atau tinggi. Hukum permintaan ini hanya berlaku apabila faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan produk, selain faktor harga dianggap konstan (ceteris paribus). Dalam analisis ini berarti jumlah produk yang diminta hanya dianggap bergantung pada harga barang itu sendiri.

3.2.               Saran
              Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah dalam permintaan yang tinggi atau harga cenderung murah menyebabkan masyarakat atau konsumen akan permintaan barang cenderung meningkat, konsumen setidaknya juga harus memastikan kualitas barang yang akan dibeli sehingga tidak merugikan diri sendiri tau orang lain.


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Contoh Makalah Permintaan [Lengkap]"

Postingan Populer