1.
Pendahuluan
Bahasa
merupakan ucapan pikiran dan perasaan manusia yang teratur yang mempergunakan
bunyi sebagai alatnya (depdiknas, 2005:3). Sedangkan menurut Sudaryono, bahasa
adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga
ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber
terjadinya kesalahpahaman. Pada dasarnya bahasa Indonesia sangat beragam, dari
segi jenis bahasanya bahasa Indonesia
memiliki dua ragam bahasa yaitu, bahasa Indonesia baku dan bahasa
Indonesia tidak baku. Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa yang berkekuatan
sanksi sosial dan yang diterima masyarakat bahasa sebagai acuan model dan
mengikuti kaidah bahasa Indonesia, baik yang menyangkut ejaan, lafal, bentuk
kata, struktur kalimat, maupun penggunaan bahasa. Sedangkan bahasa tidak baku adalah
kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
ditentukan. Kata tidak baku digunakan dalam bahasa percakapan sehari-hari atau
bahasa tutur. Selain bahasa Indonesia baku, bahasa Indonesia dikenal dengan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia yang baik adalah
menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai konteks (pembicaraan atau penulisan).
Sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah menggunakan bahasa Indonesia yang
sesuai dengan kaidah (tata bahasa) bahasa Indonesia. Seperti yang kita ketahui
banyak masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sering menyalahgunakan dan
menyepelekan bahasa baku. Berbahasa baku juga sangat berpengaruh terhadap
karakter jiwa seseorang, hal ini tampak dalam segi kecakapan berbahasa yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kesalahan berbahasa baku sangat signifikan
terjadi di kalangan masyarakat. Oleh karena itu pentingnya pembinaan berbahasa
Indonesia baku dikalangan masyarakat Indonesia dengan harapan dapat meningkatkan
karakter seseorang dalam berbahasa Indonesia baku. Untuk menghindari kesalahan berbahasa,
maka dari itu bahasa baku menjadi tolok ukur atau acuan berbahasa Indonesia
yang baik dan benar. Menurut Pateda (Alwi,1997:30) mengatakan bahwa, “Kita
berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang baku. Begitu juga
dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa yang baku.”
Maka dapat dikatakan berbahasa baku wajib dilakukan kapanpun dan dimanapun.
Dari
latar belakang yang diuraikan di atas maka dapat di rumuskan masalah yaitu 1)
apa saja ragam kesalahan berbahasa Indonesia? 2) bagaimana cara melihat
kesalahan dan pemilihan kata baku yang baik dan benar? 3) apakah faktor
penyebab kesalahan berbahasa? 4) bagaimanakah
cara menanggulangi kesalahan berbahasa?
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja ragam kesalahan
berbahasa Indonesia, cara melihat kesalahan dan pemilihan kata baku yang baik
dan benar, faktor penyebab kesalahan berbahasa, dan cara menanggulangi
kesalahan berbahasa
Belum ada tanggapan untuk "Pendahuluan Bahasa Indonesia Kesalahan Berbahasa"
Post a Comment