“SISTEM
PENGENDALIAN MANAJEMEN”
PERENCANAAN
STRATEGI
OLEH :
KELAS
V D
NI LUH JUNIA PURNAMI NIM : 1417051041
NI KADEK DWI ARIASTINI NIM :
1417051037
AHMAD SADIRIN
NIM : 1417051085
I MADE ADI ARIAWAN NIM : 1417051070
AKUNTANSI
PROGRAM S1
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Setiap organisasi perlu melakukan
suatu perencanaan dan racana dalam setap kegiatan organisasinya, baik dalam
produksi,rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun
anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar
bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara
mencapainya, sedangkan rencana (plan) adalah hasil dari perencanaan (planning)
yang di proses oleh perencana (planner). Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan
prosesproses perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi
dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar
manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan
diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun
kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi
manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling
penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan
eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan
harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya
pada intuisi dan firasat (dugaan).
Pokok
pembahasan pada makalah ini menguraikan perencanaan strategi menyangkut tentang
kegiatan-kegiatan dalam prosesnya. Bagian pertama akan membahas sifat
perencanaan strategi, teknik analisis dan pembuatan keputusan program baru yang
diusulkan, dan teknik yang bermanfaat dalam menganalisis program yang sedang
berjalan. Bagian terakhir akan menjelaskan langkah-langkah dalam proses
perencaan strategi.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimanakah sifat perencanaan strategi?
- Bagaimanakah
analisis atas usulan program baru?
- Bagaimanakah analisis program yang
sedang berjalan?
- Bagaimanakah
proses perencanaan strategi?
1.3 Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui sifat perencanaan strategi.
- Untuk mengetahui analisis atas usulan program baru.
- Untuk mengetahui analisis program yang sedang
berjalan.
- Untuk mengetahui proses perencanaan strategi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sifat Perencanaan Strategi
Kebanyakan
manajer menghabiskan waktunya untuk memikirkan apa yang terjadi di masa depan.
Hasil pengamatannya bisa dalam bentuk pemahaman secara informal terhadap
kegiatan di masa depan yang harus dilaksanakan, dan bisa dalam bentuk
pernyataan formal. Pernyataan formal dari suatu rencana inilah disebut rencana strategi. Sedangkan proses
penyiapan dan revisi dari pernyataan ini disebut perencanaan strategi; biasa juga disebut perencanaan jangka panjang
atau pemrogaman.
Perencanaan
strategi (pemrograman) adalah proses memutuskan program-program utama yang akan
dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir
jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka
panjang beberapa tahun yang akan datang. Hasil dari proses perencanaan strategi
seperti telah disebutkan dimuka berupa dokumen yang dinamakan strategic plant (atau sering juga
disebut program). Informasi tentang program meliputi beberapa tahun yang akan
datang, biasanya meliputi tiga atau lima tahun. Dalam perusahaan yang
berorientasi laba, setiap produk utama atau lini produk disebut sebagai
program. Sedangkan dalam organisasi nirlaba, bentuk utama jasa organisasi yang
ditawarkan merupakan suatu program.
Secara
umum ada lima tugas manajemen strategic yang harus dilakukan oleh manajer,
yakni :
1.
Mengembangkan suatu konsep usaha dan
membentuk visi kemana organisasi akan dijalankan. Hal ini yang harus dijawab
pertama kali untuk menentukan arah perusahaan adalah usaha apa yang akan
dijalankan. Dengan pertanyaan ini akan mendorong manajer untuk mempertimbangkan
bisnis apa yang akan dijalankan dan mengembangkan visi yang lebih jelas kemana
organisasi akan diarahkan dalam jangka 5-10 tahun ke depan.
2.
Menjadikan misi menjadi tujuan yang
lebih spesifik. Maksud pembuatan suatu tujuan adalah menjadikan pernyataan misi
dan arah organisasi ke target yang lebih spesifik, sesuatu yang menjadi ukuran
kemajuan organisasi. Biasanya ada dua bentuk prestasi yang menjadi ukuran
yakni, tujuan keuangan dan tujuan strategis. Tujuan keuangan dibutuhkan karena
prestasi keuangan yang dapat diterima merupakan hal yang penting untuk
kelangsungan perusahaan. Tujuan strategis dibutuhkan untuk menyediakan
pentunjuk yang untuk mempertahankan posisi perusahaan secara keseluruhan.
Tujuan keuangan biasanya difokuskan pada pertumbuhan laba, return on investment, dan aliran kas. Tujuan strategi lebih banyak
langsung berhubungan pada situasi persaingan secara umum.
3.
Membuat suatu strategi untuk mencapai
kinerja yang ditargetkan. Pembuatan strategi membawa ke petanyaan mendasar
bagaimana mencapai hasil yang ditargetkan sesuai dengan situasi perusahaan dan
prospeknya. Tujuan merupakan “akhir” dan strategi merupakan alat untuk mencapai
“akhir” tersebut. Sehingga strategi merupakan alat manajemen untuk mencapai
target.
4.
Implementasi dan pelaksanaan strategi
yang dipilih secara efisien dan efektif. Tugas implementasi strategi terutama
diarahkan pada kegiatan administrasi yang berkaitan dengan persoalan internal.
Hal-hal mendasar yang dilakukan dalam kegiatan administrasi ini adalah :
a)
Menciptakan suatu organisasi yang mampu
bekerja mencapai strategi dengan baik.
b)
Mengembangkan anggaran yang mengarahkan
sumberdaya untuk kegiatan internal.
c)
Memotivasi anggota organisasi dengan
cara mendorong mereka untuk mencapai target dengan baik, dan jika perlu
mengubah tugas dan tanggung jawabnya yang sesuai dengan kemampuannya.
d)
Menciptakan sistem penghargaan atas
pencapaian hasil yang ditargetkan.
e)
Menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif untuk implementasi strategi.
f)
Membuat prosedur dan kebijakan pendukung
strategi.
g)
Mengembangkan sistem informasi dan
pelaporan untuk melacak kemajuan dan monitoring prestasi.
h)
Menggunakan kemampuan kepemimpinan yang
diperlukan untuk implementasi strategi dan menjaga bagaimana strategi tersebut
dilakukan.
5.
Evaluasi prestasi, mengkaji situasi dan
melakukan penyesuaian dalam hal misi, tujuan, strategi atau implementasi sesuai
dengan keadaan riil, perubahan kondisi, ide-ide baru dan kesempatan yang baru.
1.
Hubungan
Dengan Perumusan Strategi
Berikut
ini perbedaan antara perencanaan strategi dan perumusan strategi :
a)
Perumusan strategi merupakan proses
memutuskan atas suatu strategi baru, sementara perencanaan strategi adalah
proses memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi.
b)
Dalam proses perumusan strategi,
manajemen memutuskan tujuan organisasi dan strategi utama untuk mencapai tujuan
tersebut. Proses perencanaan strategi membawa tujuan dan strategi ini dan
mencoba mengembangkan program untuk mengimplementasikan strategi tersebut
secara efisien dan efektif. Alsan utama memisahkan kegiatan perumusans trategi
dan perencanaan strategi adalah proses berikutnya akan melembaga dan ini akan
mengurangi aktivitas yang kreatif.
c)
Perencanaan strategi merupakan kegiatan
yang sistematis, dimana adanya proses perencanaan strategi tahunan dengan
prosedur dan jadwal yang tersusun rapi. Sementara perumusan strategi merupakan
kegiatan yang tidak sistematis, strategi yang dirumuskan diuji kembali untuk
merespon kesempatan dan ancaman. Pada banyak perusahaan, tujuan dan strategi
tidak dinyatakan secara eksplisit atau dikomunikasikan secara jelas kepada
manajer yang membutuhkan, sehingga langkah pertama yang harus diambil adalah
menulis diskripsi dari tujuan dan strategi tersebut.
- Keuntungan Dan Kelemahan Perencanaan
Strategi
Keuntungan
perencanaan strategis adalah:
a)
Proses perencanaan strategis merupakan
kerangka kerja dalam mengembangkan anggaran tahunan
b)
Sebagai alat pengembangan manajemen
organisasi. Perencanaan strategis merupakan alat pelatihan dan pendidikan
manajemen karena memungkinkan manajer dengan proses tersebut berpikir tentang
strategi dan penerapannya.
c)
Membantu mengarahkan manajer sesuai
dengan tujuan jangka panjang perusahaan.
d)
Membantu berpikir secara eksplisit
tentang tindakan jangka pendek yang diperlukan dalam menjalankan strategi
jangka panjang.
Kelemahan dari
perencanaan strategi adalah
a)
Kegiatan perencanaan strategi bisa
menjadi kegiatan yang bersifat rutin, birokratis, yang mengurangi cara berpikir
strategis. Untuk menghindari hal ini pada periode tertentu organisasi perlu
mengajukan pertanyaan, “apakah kita memperoleh ide-ide segar sebagai hasil dari
proses perencanaan strategi?”.
b)
Organisasi membuat departemen
perencanaan strategi yang luas dan mendelegasikan penyusunan rencana strategi
kepada staf departemen.
c)
Perencanaan strategi menghabiskan waktu
dan mahal
Suatu
rencana strategi formal yang dibutuhkan oleh organisasi mempunyai beberapa
karakteristik:
a)
Manajemen puncak dari organisasi
tersebut harus yakin bahwa perencanaan strategi tersebut penting.
b)
Rencana strategi mempunyai ukuran yang
relatif luas dan kompleks
c)
Kesadaran bahwa masa depan mengandung
ketidakpastian, tetapi organisasi mempunyai fleksibilitas untuk menyesuaikan
diri terhadap kondisi yang berubah tersebut.
- Struktur
Dan Isi Program
Pada
kebanyakan organisasi industri, program merupakan produk atau kumpulan produk
plus penelitian dan pengembangan, aktivitas administrasi dan umum, akuisisi
terencana, atau kegiatan penting lainnya yang tidak cocok dimasukkan ke lini
produk yang ada.
Rencana
strategi meliputi suatu periode dari lima tahun ke depan. Waktu 5 tahun
merupakan jangka waktu yang tepat untuk menilai pengaruh keputusan program yang
telah dibuat saat ini. Tetapi ada juga beberapa organisasi yang menetapkan
rencana strategi tersebut berlaku selama dua puluh tahun.
- Hubungan
Organisasi
Proses
perencanaan strategi melibatkan manajemen puncak dan manajer unit usaha atau
pusat pertanggungjawaban lainnya, dibantu beberapa staf. Pada beberapa
perusahaan, rencana strategi disiapkan oleh bagian pengawasan, yang lain
biasanya dengan staf perencanaan terpisah. Walaupun seandainya ada staf
perencanaan terpisah, tugas menyiapkan pedoman dan menyesuaikan jumlah anggaran
yang diajukan biasanya dilakukan oleh bagian pengawasan. Jumlah anggaran
tahunan dan sistem akuntansinya harus konsisten satu sama lain.
Staf
kantor pusat yang terlibat dalam proses perencanaan strategi hanya sekedar
membantu, sehingga tidak perlu terlibat secara mendalam. Peranannya adalah
sebagai katalisator agar prosesnya berjalan dengan baik. Tetapi tidak membuat
keputusan atas program yang akan dilakukan.
Gaya
manajemen puncak. Perencanaan strategi merupakan suatu proses manajemen di mana
untuk menjalankannya sangat tergantung kepada gaya kepemimpinan dari seorang
manajer puncak. Dalam mendesain sistem, gaya dari manajer puncak dianalisis
dengan tepat dan sistem yang dibuat harus cocok dengan gaya manajer tersebut.
2.2 Analisis Atas Usulan Program Baru
Kemajuan
perusahaan tergantung pada kemampuan untuk mendapatkan dan mengimplementasikan
program baru, dan program yang ada bisa berasal dari berbagai macam sumber,
maka diperlukan iklim yang mendukung untuk terciptanya ide tersebut dan
perhatian yang simpatik dari manajemen.
Yang
penting juga diperhatikan bahwa adopsi atas program baru harus dipandang tidak
sebagai keputusan tunggal saja namun merupakan keputusan berangkai yang
masing-masing bagian terlibat dalam pengujian dan pengembangan usulan program
tersebut.
- Analisis
Investasi Modal
Banyak
usulan program memerlukan jumlah tertentu dari modal baru. Teknik analisa
investasi dimaksudkan untuk:
a)
Mendapatkan Net Present value dari suatu proyek, yakni selisih present value estimasi aliran kas masuk
terhadap jumlah investasi yang diinginkan.
b)
Internal
rate of return yang menunjukkan hubungan antara aliran
masuk dan aliran keluar.
Penggunaan
teknik ini tergantung kepada situasi dimana secara konseptual bisa diterapkan.
Sedikitnya ada 4 alasan mengapa teknik present
value tidak digunakan dalam analisa proposal investasi, yaitu:
1. Proposal
tersebut menarik sehingga perhitungan net present value tidak diperlukan.
2. Estimasi
menjadikan proposal tersebut menjadi tidak menentu yang diyakini bukan
merupakan usaha yang bermanfaat, sehingga tidak memperoleh kesimpulan yang
layak dari data yang tidak layak. Situasi ini umumnya terjadi bila hasilnya
tergantung estimasi volume penjualan dari produk baru sementara data pasar
tidak lengkap.
3. Hal
rasional untuk suatu proposal adalah tidak untuk meningkatkan laba.
4. Tidak
ada alternative yang layak untuk melaksanakan program baru tersebut.
Beberapa
pertimbangan yang bermanfaat untuk implementasi sistem evaluasi pengeluaran
modal adalah:
1.
Siapkan peraturan. Perusahaan biasanya
mengeluarkan aturan dan prosedur untuk proposal pengeluaran modal. Aturan ini
secara khusus berkaitan dengan persetujuan yang diperlukan untuk proposal
dengan pengeluaran yang besar.
2.
Teliti kemungkinan terjadinya
manipulasi. Pada beberapa kasus untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan
biasanya proposal yang diajukan diadakan penyesuaian sehingga kelihatan
menarik.
3.
Gunakan model atau teknik-teknik khusus.
Sebagai tambahan untuk dasar model penyusunan anggaran modal, digunakan teknik
khusus seperti analisis risiko, analisis sensitivitas, teori permainan, model
penetapan harga khusus, analisis ketidakpastian, dan analisa pohon keputusan.
- Organisasi Untuk
Analisis
Dengan kemajuan
teknologi sekarang ini telah ditemukan cara analisis usulan program dengan
dengan menggunakan program software
tertentu dari computer. Tidak ada jadwal tertentu untuk menganalisis proposal
investasi. Analisis dimulai setelah diterimanya proposal tersebut. Proposal
yang disetujui dikumpulkan selama tahun tersebut termasuk anggaran modalnya
2.3
Analisis Program Yang Sedang Berjalan
Untuk
pengembangan program baru, banyak perusahaan mempunyai cara sistematis untuk
analisi program yang sedang berjalan. Beberapa teknik diuraikan sebagai
berikut:
1. Analisis Rantai Nilai (value Chain Analisis)
Value
chain untuk berbagai perusahaan pada berbagai usaha
merupakan bentuk yang berkaitan dari nilai penciptaan kegiatan untuk
menghasilkan suatu produk.
Kerangka value chain merupakan suatu metode untuk merinci atau rangkaiaan
dari bahan baku hingga produk akhir yang digunakan oleh langganan menjadi
kegiatan strategi yang relevan untuk memhami prilaku biaya dan perbedaan sumber
daya.
Dari persepektif strategi, konsep value chain dalam tiga bidang
peningkatan laba, yaitu:
-
Kaitannya dengan pemasok
Kaitannya
dengan supplier (pemasok) hendaknya diatur sedemikian rupa sehinnga bisa
menguntungkan perusahaan maupun pemasok itu sendiri.
-
Kaitannya dengan pelanggan
Kaitan
pelanggan sama pentingnya dengan pemasok. Banyak contoh dimana kaitan antara
perusahaan dan langgananya dibentuk agar saling menguntungkan.
-
Keterkaitan proses dalam value chain dari suatu perusahaan
Analisis
value chain secara eksplisit
mengikuti kenyataan bahwa kegitan individu dalam suatu perusahaan tidaklah
berdiri sendiri tetapi saling bergantung.
2. Activity Based Costing
Dengan perkembangan komputer dan otomasi
dalam suatu pabrik, telah terjadi perubahan penting untuk pengumpulan dan
penggunaan informasi biaya. Dulu kebanyakan perusahaan mengalokasikan biaya overhead ke produk didasarkan atas
jumlah atau biaya tenaga kerja langsung. Saat ini sejumlah perusahaan
mengumpulkan biaya bahan baku yang berhubungan dengan cara terpisah dari biaya
manufaktur lainnya; dan mengumpulkan biaya manufaktur untuk departemen sediri,
mesin sendiri, atau bagian yang terdiri dari sekelompok mesin yang menjalankan
operasi yang saling berhubungan pada suatu produk. Pada pusat biaya seperti
ini, biaya bahan baku langsung dikombinasikan dengan elmen biaya lainnya, yang
disebut biaya konversi.
Biaya konversi disini adalah biaya
tenaga kerja dan overhead pabrik yang
mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan jadi. Sebagai tambahan biaya konversi
untuk sistem yang lebih baru ini adalah biaya litbang, umum dan administrasi,
dan pemasaran. Jika dibandingkan dengan sistem tradisional, dimana biaya overhead yang dialokasikan ke produk
atas dasar jam tenaga kerja atau pun jam mesin, maka sistem yang baru ini
menggunakan dasar alokasi yang berganda. Dengan sistem baru ini ”activity” diartikan sebgai pusat biaya,
dan pemicu biaya (cost driver)
diartikan sebagai dasar alokasi. Sehingga sistem biaya ini disebut activity based cost system.
Dasar alokasi dari sistem ini atau cost driver-nya untuk masing-masing
pusat biaya menunjukkan sebab terjadinya biaya tersebut, yakni elmen yang
menerangkan mengapa jumlah biaya yang terjadi pada pusat biaya atau kegitan
berbeda. Misalnya untuk mendapatkannya, cost
driver bisa sejumlah pesanan; untuk transportasi intern, cost driver-nya jumlah yang dipindahkan;
untuk desain produk cost driver-nya
adalah jumlah bagin tertentu dari produk tersbut. Sehingga yang disebut “cause” disini adalah faktor-faktor yang
meyebabkan biaya terjadi pada pusat biaya individual. Sebaliknya dengan sistem
tradisisonal, dimana sebab terjadinya biaya dimasukkan pada jumlah produk
secara keseluruhan.
Pada dasarnya, masing-masing komponen overhead disebabkan oleh beberapa
bagian. Dalam ABC masing-masing produk dibebankan dengan bbagin dari overhead berdasarkan proposi kegitan
tersebut. Biaya penyusuna jadawal produksi, misalnya dihasilkan dari sejumlah
produksi yang berjalan sesuai dengan jadwalnya. Produk yang mengahasilkan
sejumlah besar produksi dalam jangka waktu yang pendek akan membawa sedikit
dibawah skema alokasi volume pruduksinya dari biaya penyusunan jadwal produk.
3. Kegunaan Informasi ABC
Pengumpulan inforasi ABC disebabkan hal yang rutin
tidaklah bermanfaat bagi sebuah perusahaan. ABC merupakan alat perencanaan
strategi, bukan suatu sistem akuntansi. Jika digunakan sebagai bagian dari
proses perencanaan strategi, ABC akan menyediakan informasi yang bermanfaat.
Misalnya, ABC akan menunjukkan produk yang komplek dengan bagin terpisah
mempunyai biaya desain dan produksi yang lebih tinggi dari pada produk yang
lebih sederhana; produk tersebut dengan volume yang rendah mempunyai biaya per
unit yang lebih tinggi dari pada volume produksi yang lebih besar; produk yang
membutuhkan lebih banyak rekayasa akan mempunyai biaya per unit yang lebih tinggi
dari biaya produkk lain; dan produk dengan daur hidup yang lebih tinggi akan
mempunyai biaya per unityang lebih tinggi dari yang lain, informasi dangan
sejumlah perbedaan mendasar ini akan membawa perubahan pada kebijakan yang
berkaitan dengan jalur produksi tertentu atau semua jalur produsi, kebijakan
harga produk, keputusan menjual atau membeli, kebijakan menambah atau
mengurangi produk, mengurangi kegitan yang tidak memberi nilai tambah, dan
lain-lain.
- Analisis Pusat
Biaya Kebijakan
Informasi
dari sistem ABC akan membawa ke analisis komponen dari value chain yang memungkinkan perbaikan efisiensi dan efektifitas.
Manajer mempelajari kemungkinan ini, memutuskan apa yang hendak dilakukan dan
bagaimana cara melkukan perubahan.
Unit
jasa dan pendukung dalam suatu pabrik, bagian pemasaran, litbang, administrasi
merupakan faktor-faktor yang harus
dianalisis karena bagian ini merupakan pusat biaya kebijakan. Sesuai definisi tidak ada cara yang tepat
untuk mengetahui tingkat optimum dari suatu pusat biaya kebijakan. Oleh karena
itu pada proses perencanaan strategi, dan juga dalam proses penyusunan
anggaran, hal yang pokok adalah membawa tingkat biaya yang terjadi pada pusat
biaya kebijakan saat ini di anggap sebagai titik awal, dengan melakukan sedikit
perubahan sebagai antisipasi perubahan
inflasi dan perubahan lainnya di masa mendatang.
Karena
manajer pusat biaya pada dasarnya ingin memberi lebih banyak jasa, mereka
berrmaksud meminta sumber daya tambahan dalam proses perencanaan strategi dan
penyusunan anggaran. Dan jika benar-benar diperlukan biasanya permintaan ini
akan dipenuhi.
Selama
proses penyusunan anggaran dan perencanaan strategi dan penyusunan anggaran.
Dan jika benar-benar diperlukan biasanya permintaan ini akan dipenuhi.
Selama
proses penyusunan anggaran dan perencanaan strategi, biasanya waktu untuk
menganalisis secara mendalam tidak mencukupi. Pendekatan alternatif yang
dilakukan adalah melakukan analisi seksama terhadap masing-masing pusat biaya
kebijakan berdasarkan suatu jadwal yang akan meliputi suatu periode lima tahun
atau lebih. Analisis ini menyediakan suatu dasar yang baru. Walaupun ada
kecendrungan biaya naik secara bertahap, tetapi hal ini masih bisa ditolerir.
Setelah akhir periode dasar yang baru lainnya ditetapkan lagi.
Analisis
seperti ini sering disebut analisis zero-base
review. Pendekatan ini diperlukan untuk membandingkan biaya dan jika
mungkin output untuk mengukur operasi yang sama. Perbandingan ini akan
mengidentifikasi kegitan yang keluar dari jalur sehingga diperlukan pengujian
yang lebih seksama.
Zero-base review
membutuhkan waktu dan menjadi pengalaman traumatik bagi manajer yang di-review kegitan operasinya. Itulah alasan
kenapa review seperti ini diperlukan
empat atau lima tahun sekali, tidak secara tahunan.
2.4 Proses Perencanaan Strategi
Proses
perencanaan strategi biasanya dimulai pada awal tahun pembukuan. Proses
tersebut meliputi pembukuan berikut:
1. Menelaah
dan memperbaharui rencana strategi tahun lalu.
Kegiatan ini dilakukan dengan melihat
keputusan apa saja yang telah dilakukan dan kemungkinan keputusan tersebut
merubah rencana strategis misalnya manajemen membuat keputusan dimana perlu,
tidak berkaitan dengan jadwal waktu. Secara konseptual, implikasi dari
masing-masing waktu yang melebihi jangka lima tahun seharusnya menyatu dalam
rencana strategi sesegera keputusan tersebut dibuat. Sebaliknya rencana formal
tidak melebihi sekedar alur yang harus di ikuti oleh perusahaan. Terutama lagi,
rencana tersebut tidak mungkin menjadi dasar yang valid untuk menguji usulan strategi
dan program. Dalam praktiknya, sangat sedikit perusahaan yang secara kontinu
memperbarui rencana strategi mereka. Pembaruan lebih banyak berkaitan dengan
pekerjaan harian dari pada manajemen, yang dianggap ini lebih bijaksana.
Langkah pertama dari peroses perencanaan
strategi tahunan, karenanya, adalah me-review
dan memperbaharui rencana strategi yang disetujui tahun lalu.
Pembaruaan ini biasanya dilakukan oleh staf perencanaan. Manajer puncak bisa
saja terlibat jika ada keputusan tentang program yang harus diputuskan olehnya.
2. Memutusakan
berdasarkaa asumsi-asumsi dan pedoman.
Rencana strategi yang diperbarui
melibatkan banyak asumsi. Ini termasuk asumsi dari luar berupa pertumbuhan
produk domestik bruto, perubahan iklim, tingkat inflasi, upah buruh, harga
beberapa komoditi terpenting dari bahan baku, tingkat bunga, harga jual,
kondisi pasar, termasuk tindakan pesaing dan pengaruh peraturan pemerintah pada
masing-masing negara dimana perusahaan tersebut beroperasi.
Asumsi-asumsi
ini dikaji ulang dan jika perlu diubah untuk melhirkan informasi yang relevan.
Rencana strategi yang diperbaharui berisikan inflilasi atas pendapatan, biaya
dan cashflow dari fasilitas operasi
yang ada perubahan dalam fasilitas tersebut.
3. Langkah
pertama dari perencanaan strategi
Berdasarkan asumsi, tujuan dan pedoman,
unit usaha dan unit lainnya menyiapkan langkah yang harus diambil. Termasuk
rencana operasi yang berbeda dari yang sekarang, misalnya perubahan taktik
manajemen yang tentunya didukung oleh alasan-alasan tertentu. Rencana strategi
yang lengkap bisanya terdiri dari laporan pendapatan, piutang, dan unsur-unsur
neraca lainnya, informasi jumlah penjualan dan produksi, pengeluaran biaya
akusisi pabrik dan modal lainnya, unsur cashflow
yang luar biasa, keterangan. Rencana-rencana ini sama detailnya (bisa saja
kurang) untuk tahun berikutnya.
4. Analisis
Apabila rencana unit usaha diterima
kantor pusat, lau disatuakn menjadi rencana strategi secara keseluruhan,
kemudian rencana tersebut di anaisis secara mendalam. Analsis ini dilakukan
baik oleh staf perencanaan maupun bagian pemasaran, produksi, dan fungsi
lainnya pada kantor pusat.
5. Langkah
kedua dari rencana strategi
Analisis dari langkah yang pertama hanya
memebawa ke revisi terhadap rencana unit usaha tertentu, tetapi juga memebawa
perubahan dalam hal asumsi dan pedoman yang mempengaruhi seluruh unit usaha.
Misalnya bisaya yang dikeluarkan melebihi batas toleransi, maka harus ada
permintaan uuntuk menunda pengeluaran tersebut oleh organisasi. Keputusan ini
membawa revisi rencana. Secara teknis, revisi lebih mudah dilakukan daripada
perubahan total karena yang hanya diubah hanyalah jumlah tertentu saja. Bebrapa
perusahaan tidak menginginkan revisi dilakukan secara formal, tetapi melalaui
negosiasi informal dan hasilnya diajukan ke kantor pusat.
6. Review
akhir dan persetujuan
Rencana yang telah direvisi didiskusikan
pada rapat manajer puncak. Persetujuan akhir dilakukan oleh pimpinan puncak (chief executife officer). Persetujuan
hendaknya lebih awal dari dimulainya proses penyusunan anggaran karena rencana
strategi merupakan input yang penting
untuk tahap proses penyusunan anggaran.
BAB
III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Perencanaan
strategi (pemrograman) adalah proses memutuskan program-program utama yang akan
dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir
jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka
panjang beberapa tahun yang akan datang. Perencanaan strategi juga memiliki
kelemahan dan keuntungan.
Untuk
pengembangan program baru, banyak perusahaan mempunyai cara sistematis untuk
analisi program yang sedang berjalan. Seperti analisa rantai nilai (Value Chain Analysis), Activity Based Costing (analisa ABC),
dan analisa pusat biaya kebijakan.
Proses
perencanaan strategi biasanya dimulai pada awal tahun pembukuan. Proses
tersebut meliputi pembukuan berikut: menelaah dan memperbaharui rencana
strategi tahun lalu, memutusakan berdasarkaa asumsi-asumsi dan pedoman, langkah
pertama dari perencanaan strategi, Analisis, langkah kedua dari rencana
strategi, dan review akhir dan persetujuan.
Belum ada tanggapan untuk "MAKALAH SPM_PERENCANAAN STRATEGI"
Post a Comment