OLEH :
KELOMPOK :
NI LUH JUNIA PURNAMI NIM :
1417051041
NI MADE LINDA KRISNAWATI NIM :
1417051053
LUH PUTU SUDIARTINI NIM
: 1417051206
AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN AJARAN 2014/2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam
rangka mengenalkan
produk pada konsumen dan ini akan
menjadi sangat penting karena akan berkaitan
dengan keuntungan-keuntungan yang
akan diperoleh oleh perusahaan. Strategi
pemasaran akan bisa berguna dengan
optimal bila didukung dengan perencanaan
yang terstruktur baik secara
internal maupun eksternal.
Menurut Kotler dan Amstrong
pemasaran diartikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat
penciptaan dan bertukaran timbal balik produksi dan nilai dengan orang lain.
Selain
merancang strategi pemasaran perusahaan sekarang berusaha sebaik-baiknya untuk
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan membina hubungan jangka panjang
dengan pelanggan. Dengan menjalankan hubungan yang baik dengan pelanggan
perusahaan dapat dengan mudah menghantarkan nilai sekaligus akan mendapatkan/
menangkap nilai dari konsumen. Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun
ingin mengetahui lebih banyak mengenai strategi dan program pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan dalam membangun hubungan untuk menangkap nilai dari
konsumen.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1.
Apakah pengertian pasar dan
pemasaran ?
1.2.2.
Apa saja Strategi dan
Program Pemasaran ?
1.2.3.
Bagaimana Membangun
Hubungan dengan Konsumen ?
1.2.4.
Bagaimana Menciptakan
dan Menangkap Nilai dari Konsumen ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar dan Pemasaran
Pasar
adalah seperangkat pembeli actual dan potensial dari sebuah produk. Para pembeli
ini memiliki kebutuhan atau keinginan yang sama yang dapat dipuaskan lewat
pertukaran dan hubungan.
Pasar
hendaknya ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara
tepat. Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah harus terdapat
orang-orang dengan kebutuhan dan keinginan tertentu dan satu atau lebih produk
yang dapat memuaskan kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli juga mau dan mampu
membeli produk yang memuaskan kebutuhan keinginan mereka.
Tujuan
pemasar adalah memahami kebutuhan dan keinginan suatu pasar tertentu dan
memilih pasar yang paling dapat mereka layani dengan baik. Selanjutnya mereka
dapat mengembangkan produk dan jasa yang akan menciptakan nilai dan kepuasan
bagi pelanggan dalam pasar tersebut, yang kemudian menghasilkan penjualan dan
laba bagi perusahaan.
Konsep
pasar akhirnya membawa kita kepada konsep pemasaran. Pemasaran berarti
mengelola pasar untuk menghasilkan pertukaran dan hubungan, dengan tujuan
menciptakan nilai dan memuaskan kebutuhan dan keinginan. Jadi, kita kembali
pada definisi mengenai pemasaran sebagai sebuah proses, yang dengannya
seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan dan saling menukarkan produk dan nilai dengan orang lain. Proses
pertukaran mencangkup beberapa hal. Penjual harus mencari pembeli,
mengidentifikasi kebutuhan mereka, merancang produk yang baik, menetapkan harga
atas produk dan jasa tersebut, mempromosikannya, menyimpan dan mengirimkannya. Kegiatan
seperti pengembangan produk, riset, komunikasi, distribusi, penetapan harga dan
pelayanan adalah inti kegiatan pemasaran. Setiap bagian pada system menambahkan
nilai untuk tingkat berikutnya. Jadi kesuksesan perusahaan tidak hanya
tergantung pada tindakan mereka sendiri, melainkan juga pada seberapa baik
keseluruhan system melayani kebutuhan konsumen akhir.

B. Strategi dan Program Pemasaran
Supaya berhasil,
perusahaan harus melakukan tugasnya melebihi pesaing dalam memuaskan konsumen
sasaran. Maka strategi pemasaran harus disesuaian menurut kebutuhan konsumen
maupun strategi pesaing. Merancang stategi yang kompetitif dimulai dengan
melakukan analisis terhadap pesaing. Perusahaan secara terus-menerus
membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh
produk, harga, distribusi dan promosinya terhadap pesaing dekatnya dengan cara
ini, perusahaan dapat melihat seberapa besar keuntungan serta kerugian
potensial.
Strategi
yang kompetitif yang diambil oleh perusahaan tergantung posisi industrinya.
Sebuah perusahaan yang menguasai sebuah pasar dapat memilih satu atau beberapa
strategi pemimpin pasar (market leader). Beberapa pemimpin pasar yang terkenal
diantaranya Coca-Cola, McDonald’s (makanan cepat saji), Caterpillar( peralatan
konstruksi yang besar), Kodak (film fotografi) dan Boing (pesawat terbang).
Strategi
pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang
dijadikan target oleh seorang pengusaha. Oleh karena itu strategi pemasaran
merupakan kombinasi dari bauran pemasaran yang akan ditetapkan oleh pengusaha
untuk melayani pasarnya. Strategi pemasaran harus menggambarkan pasar sasaran
dan posisi perusahaan di dalamnya, termasuk informasi mengenai pasar, kinerja
produk, persaingan serta distribusi. Bagian ini meliputi :
1.
Gambaran pasar yang mendefinisikan pasar
dan segmen utama, kemudian menelaah kebutuhan pelanggan dan faktor-faktor dalam
lingkungan pemasaran yang mungkin mempengaruhi pembelian pelanggan.
2.
Penelaah produk yang menggambarkan
penjualan, harga, marjin kotor dari produk utama dalam lini produk.
3.
Perencanaan distribusi yang mengevaluasi
tren penjualan tren penjualan terakhir dan perkembangan lain dalam saluran
distribusi utama.
Strategi pemasaran merupakan logika
pemasaran yang digunakan perusahaan dengan harapan unit bisnis dapat mencapai
tujuan pemasaran. Strategi pemasaran terdiri dari strategi yang spesifik untuk
pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran, serta tingkatan pengeluaran
pemasaran. Dalam bagian ini bagaimana setiap strategi merespon setiap ancanam,
peluang serta masalah-masalah kitis yang dinyatakan pada bagian awal rencana.
Pengembangan Program Pemasaran
Setelah
perusahaan memutuskan strategi pemasaran kompetitifnya secara keseluruhan,
perusahaan harus menyiapkan perencanaan bauran pemasaran yang rinci, salah satu
konsep utama yang modern. Kotler dan Amstrong mendefinisikan bauran pemasaran
sebagai seperangkat alat pemasaran teknis dan terkontrol yang dipadukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Bauran
pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan produknya. Bauran pemasaran juga dikenal dengan
“Marketing Mix” (strategi 4 P) yang terdiri dari product, price, place, promotion.
1. Product
(Produk)
Mengelola unsur produk
termasuk perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk
dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan
mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa
2. Price
(Harga)
Suatu
system manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi
produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga,
pembayaran ongkos angkut dan berbagai variable yang bersangkutan.
3. Place
(tempat atau saluran Distribusi)
Memilih dan mengelola
saluran [erdagangan yang dipakai untuk menyalurkan produk dan jasa dan juga
untuk melayani pasar sasaran serta mengembangkan system distribusi untuk
pengiriman dan perniagaan produk secara fisik.
4. Promotion
(Promosi)
Promosi adalah suatu unsure yang
digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang
barupada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun
publikasi.
Komponen
4 P diatas menggambarkan pandangan penjual tentang alat-alat pemasaran yang
dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli. Adapun variabel pemasaran dari
masing-masing P tersebut ditunjukan dalam gambar 2.1 berikut :
|
|
||||||||
![]() |
|||||||||
|
|||||||||
|
|||||||||
Gambar
2.1.
Empat Komponen P dalam Bauran
Pemasaran
Sumber : Armstrong dan Kotler
C. Membangun Hubungan dengan Konsumen

Tiga langkah pertama dalam pemasaran adalah
proses memahami pasar dan pelanggan kebutuhan, merancang strategi pemasaran
berbasis pelanggan, dan membangun hubungan dengan pelanggan. Semua program
mengarah ke langkah keempat dan yang paling penting yaitu membangun hubungan
pelanggan.
a.
Pengelolaan
Hubungan Pelanggan
Konsep manajemen
hubungan pelanggan mungkin yang paling penting dari pemasaran modern. Beberapa
pemasar mendefinisikan secara sempit sebagai kegiatan manajemen data pelanggan
(praktek disebut CRM). Dengan definisi ini, melibatkan mengelola informasi
rinci tentang individu pelanggan dan hati-hati mengelola pelanggan "titik
sentuh" untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan. Dalam arti yang lebih
luas ini, manajemen hubungan pelanggan adalah keseluruhan proses membangun dan
mempertahankan hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan memberikan superior
nilai pelanggan dan kepuasan. Ini berkaitan dengan semua aspek memperoleh,
menyimpan, dan tumbuh dari pelanggan.
Nilai Pelanggan dan Kepuasan
Kunci untuk
membangun hubungan dengan nasabah adalah untuk menciptakan nilai pelanggan yang
unggul dan kepuasan. Pelanggan yang lebih puas mungkin akan menjadi menjadi
pelanggan setia dan memberikan perusahaan bagian yang lebih besar dari bisnis
mereka.
·
Nilai
pelanggan
Menarik dan mempertahankan pelanggan dapat
menjadi tugas yang sulit. Pelanggan sering kesulitan menghadapi produk dan jasa
dari yang akan dipilihnya. Pelanggan akan membeli dari perusahaan yang
menawarkan tertinggi nilai yang dirasakan oleh pelanggan, evaluasi perbedaan
antara semua manfaat dan semua biaya korban pasar. Yang penting, pelanggan
tidak sering menilai nilai-nilai dan biaya "akurat" atau
"obyektif". Mereka bertindak atas nilai yang dirasakan.
Untuk beberapa konsumen, nilai mungkin
berarti produk yang masuk akal dengan harga terjangkau, terutama pasca resesi
baru-baru ini. Untuk konsumen lainnya, namun, nilai bisa berarti membayar lebih
untuk mendapatkan lebih banyak.
·
Kepuasan
Pelanggan
Kepuasan
pelanggan tergantung pada kinerja yang dirasakan terhadap produk sesuai dengan harapan
pembeli. Jika kinerja produk jatuh jauh dari harapan maka pelanggan tidak puas.
Jika kinerja sesuai harapan, maka pelanggan puas. Jika kinerja melebihi
harapan, pelanggan sangat puas atau senang. Perusahaan pemasaran yang luar
biasa pergi keluar dari jalan mereka untuk mempertahankan pelanggan yang
penting puas. Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan
pelanggan menyebabkan pelanggan yang lebih besar loyalitas, yang pada
gilirannya menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik. Kepintaran
perusahaan bertujuan untuk menyenangkan pelanggan dengan hanya menjanjikan apa
yang bisa mereka berikan dan kemudian memberikan lebih daripada mereka
berjanji. Pelanggan senang tidak hanya melakukan pembelian berulang tetapi juga
menjadi mitra pemasaran bersedia dan "penginjil pelanggan" yang
menyebarkan berita tentang mereka pengalaman yang baik kepada orang lain.
b. Relationship Marketing
Peningkatan hubungan dengan pelanggan nampaknya
menjadi salah satu faktor penting untuk
tetap mempertahankan loyalitas pelanggan tersebut. Hubungan yang dibina tidak
hanya sekedar hubungan jangka pendek, melainkan hubungan jangka panjang. Untuk
mewujudkan hal tersebut, perusahaan tidak hanya berorientasi pada transaksi
penjualan saja, melainkan menjalin hubungan jangka penjang dengan konsumen dan
pelanggan. Maka, pendekatan Relationship Marketing perlu
diterapkan di dalam perusahaan.
Relationship marketing adalah cara usaha
pemasaran pada pelanggan yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang
perusahaan dan kepuasan maksimum pelanggan. Pelanggan yang baik merupakan suatu
asset di mana bila ditangani dan dilayani dengan baik akan memberikan
pendapatan dan pertumbuhan jangka panjang bagi suatu perusahaan.
Ada beberapa konsep inti relationship
marketing, diantaranya menurut Kotler (2003) adalah sebagai berikut:
- Horizon
Orientasi Jangka Panjang
Merupakan ciri utama relationship marketing.
Keberhasilan relationship marketing diukur dari seberapa lama
pelanggan terjaga dalam hubungan dengan perusahaan. Dengan
demikian relationship marketing juga menyangkut nilai estimasi
mengenai nilai sepanjang hidup konsumen.
- Komitmen
dan Pemenuhan Janji
Untuk dapat menjalin hubungan jangka
panjang, relationship marketingmenekankan upaya pemeliharaan sikap percaya
atau kepercayaan, komitmen, dengan menjaga integritas masing-masing melalui
pemenuhan janji atau timbal balik, empati di antara kedua belah pihak.
- Pangsa
Konsumen
Relationship marketing tidak lagi pada
konsentrasi pada pencapaian pangsa pasar melainkan pada upaya untuk
mempertahankan pelanggan.
- Nilai
Sepanjang Hidup Pelanggan
Perusahaan perlu mengidentifikasi pelanggan yang
berpotensi menjalin hubungan jangka panjang dan kemudian menghitung nilai hidup
pelanggan (Customer Lifetime Value – CLV) agar menguntungkan perusahaan.
- Dialog
Dua Arah
Untuk mencapai hubungan yang diinginkan, maka
diperlukan komunikasi dua arah.
- Kustomisasi
Relationship marketing memberikan pemahaman
yang lebih baik akan tuntutan dan keinginan konsumen, sehingga memungkinkan
penyediaan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
Menurut Ford (2003) Relationship Marketing bisa berkembang
melalui tiga cara yaitu:
- Interaction
customer relationship, dimulai dari kontak pertama antara sebuah kelompok
dengan kelompok lain, di mana interaksi tersebut merupakan komunikasi dua
arah.
- Coordinating
activities, interaksi antara dua perusahaan yang berbeda membutuhkan
koordinasi aktivitas yang membantu terjalinnya hubungan yang alami.
- Adaptions, inti
utama dari bisnis yang dilakukan oleh perusahaan adalah menciptakan
kepuasan bersama. Tidak ada hubungan yang dilakukan tanpa melalui adaptasi
karena adaptasi dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan.
c.
Cara Membangun Hubungan Yang Baik Dengan Pelanggan
Dalam menghadapi konsumen, kita perlu memiliki komunikasi
yang baik dengan para pelanggan. Untuk menciptakan keberhasilan usaha
komunikasi, ada baiknya kita mempersiapkan beberapa hal berikut:
a.
Ciptakan kesan
pertama yang luar biasa
Kesan tersebut dapat diciptakan dengan senyuman yang
tulus, busana yang sesuai, salaman yang hangat, ketepatan waktu janji, bahasa
tubuh yang sopan, jujur, dan terstruktur saat berbicara, tetap positif, tidak
berpura-pura, dsb. Jika kita bisa konsisten dalam melakukan hal tersebut secara
positif, maka para pelanggan akan sangat terpengaruh secara mendalam.
b.
Sebagai komunikator
Sebagai komunikator jangan gunakan kata-kata yang rumit
dan panjang. Hal ini dapat melelahkan para pendengarnya. Tapi juga bisa
mengaburkan substansi pesan serta kesalahpahaman menangkap substansi
pembicaraan.
c.
Tetap tersenyum
Senyum itu menular. Semua orang akan merasa nyaman berada
di sisi orang yang tersenyum daripada yang ditekuk.
d.
Sedia untuk
memberikan bantuan
Kesediaan kita dalam membantu para pelanggan kapan pun
mereka menginginkannya itu sangatlah penting . Hubungan sales people dengan
konsumen tidaklah selalu melulu berhubungan dengan materi, tapi juga sentuhan
psikologis terhadap mereka.
e.
Gunakan kata-kata
yang positif
Rangkaian kata-kata yang positif yang diberikan akan
membuat pendengarnya optimis, percaya diri, semangat, inovatif, kreatif,
energik, bahagia dan lain-lainnya.
f.
Berbicaralah dengan
antusias
Para pembeli produk akan merasa nyaman dan terhormat jika
kita memperlakukan mereka dengan hormat, bermartabat, dan sopan.
g.
Biarkan mata Anda
berbicara
Pelayanan yang baik akan selalu menunjukkan tatapan yang
tulus dan sopan. Mata adalah jendela hati.
h.
Ketulusan
Sekalipun tidak bersuara, ketulusan itu dapat terlihat
dari guratan wajah dan gerak-gerik bahasa tubuh.
i.
Jaga emosi
Sales people biasanya mudah terpancing secara emosional
ketika menerima keluhan yang diungkapkan secara tidak simpatik oleh para
pelanggan mereka.
D. Menciptakan dan Menangkap Nilai dari
Konsumen
Berikut
Penentu – penentu nilai yang diberikan ke pelanggan adalah Nilai Pelanggan
Total. Nilai pelanggan total adalah jumlah keseluruhan dari seluruh
nilai-nilai yang diperoleh. Nilai-nilai tersebut meliputi :
a.
Nilai Produk
Nilai yang
dilihat disini bukan hanya sebatas harga, berat, ukuran, dan perhitungan logika
lainnya. Namun nilai produk juga dapat berupa sebuah pembanding dengan produk
yang ditawarkan orang lain dengan jenis yang sama. Nilai yang terkandung dalam
suatu produk akan sangat berpengaruh terhadap nilai jual dipasaran nantinya.
Saat kita ingin membeli suatu produk, tentu saja kita membutuhkan sesuatu yang
dapat meyakinkan kita bahwa barang atau produk tersebut memang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan kita. Hal tersebut bisa berupa bentuk, rasa, ukuran,
warna, ataupun harga. Nilai sangatlah penting dibentuk untuk dapat menarik dan
membandingkan produk kita dengan produk para kompetitor kita. Nilai bukan hanya
berupa perhitungan angka, nilai juga dapat berupa tatapan pertama pada sebuah
produk. Saat kita ingin memberikan nilai tambah pada produk yang kita
ciptakan dan kita jual, kita harus tahu terlebih dahulu apa yang membuat produk
kita pantas mendapatkan nilai tambah lebih dari yang lain.
b.
Nilai Pelayanan
Kualitas layanan atau kualitas jasa
merupakan ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai
dengan ekspektasi pelanggan. Terdapat lima dimensi dalam kualitas jasa yaitu
berwujud (tangible), keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness),
jaminan dan kepastian (assurance), empati (emphaty). Suatu perusahaan yang
mampu memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan akan dapat membuat citra
positif terhadap perusahaan. Pelayanan yang baik mendorong minat pelanggan
untuk menggunakan kembali jasa tersebut sehingga tercipta loyalitas.
c.
Nilai Karyawan
Nilai-nilai personal pegawai biasanya akan tercermin dalam
perilaku dan sikap pegawai di tempat kerja dan nilai-nilai ini dipengaruhi oleh
latar budaya bangsa pegawai tersebut. Perbedaan latar budaya pegawai akan
memberikan perbedaan pula dalam proses belajar pegawai, proses pemberdayaan,
dan juga orientasi temporal di tempat kerja. Penelitian tentang pengaruh
nilai-nilai personal terhadap gaya kepemimpinan, dan pengaruhnya terhadap kepuasan
kerja, dengan dimoderatori oleh budaya organisasi menjadi suatu yang baru dan
berperan penting dalam organisasi.
d.
Nilai Citra
Citra (image) adalah persepsi
masyarakat terhadap perusahaan danproduknya. Image merupakan persepsi yang
relatif konsisten dalam jangka panjang. Dalam membentuk image sebuah
merek, berarti konsumen akan memasuki duniapersepsi. Tidak mudah
membentuk image sebuah merek, tetapi sekali terbentuk tidak mudah
pula mengubahnya. Image yang dibentuk sebuah
perusahaanbukanlah sekedar image. tetapi harus image yang jelas, berbeda
dan secara relatif lebih unggul dibandingkan pesaing.
Empat
langkah pertama dalam proses pemasaran yang diuraikan dalam Gambar 1.1
melibatkan pelanggan bangunan hubungan dengan menciptakan dan memberikan nilai
pelanggan yang unggul. Langkah terakhir adalah menangkap kembali nilai imbalan
dalam bentuk saat ini dan masa depan penjualan, pangsa pasar, dan keuntungan.
Dengan menciptakan nilai pelanggan yang unggul, perusahaan menciptakan
pelanggan yang sangat puas yang tetap setia dan membeli lebih banyak. Hal ini,
pada gilirannya, berarti keuntungan jangka panjang yang lebih besar bagi
perusahaan. Di sini, kita membahas hasil menciptakan nilai pelanggan, loyalitas
pelanggan dan retensi, pangsa pasar dan pangsa pelanggan, dan ekuitas
pelanggan.
Menciptakan Loyalitas Pelanggan dan
Retensi
Baik
manajemen mengenai hubungan pelanggan akan menciptakan pelanggan senang. Pada
gilirannya, pelanggan yang senang tetap setia dan berbicara positif kepada
orang lain tentang perusahaan dan produk-produknya. Studi menunjukkan perbedaan
besar dalam loyalitas pelanggan yang kurang puas, agak puas, dan benar-benar
puas. Bahkan sedikit penurunan dari kepuasan lengkap dapat membuat penurunan
besar dalam loyalitas pelanggan. Dengan demikian, tujuan manajemen hubungan
pelanggan adalah untuk menciptakan tidak hanya kepuasan pelanggan tetapi juga
pelanggan senang. Resesi ekonomi baru-baru menempatkan tekanan yang kuat
terhadap loyalitas pelanggan. Ini menciptakan berhemat konsumen baru yang akan berlangsung
baik ke masa depan.
Satu
studi baru-baru ini menemukan bahwa, bahkan dalam perekonomian membaik, 55
persen konsumen mengatakan bahwa mereka lebih suka mendapatkan harga terbaik dari
merek terbaik. Hampir dua pertiga mengatakan sekarang mereka akan berbelanja di
toko yang berbeda dengan harga rendah bahkan jika itu kurang nyaman. Ini lima
kali lebih murah untuk menjaga pelanggan lama daripada memperoleh yang baru.
Dengan demikian, perusahaan saat ini harus membentuk proposisi nilai. Mereka
bahkan lebih hati-hati dan memperlakukan pelanggan yang menguntungkan mereka. Kehilangan
pelanggan berarti kehilangan lebih dari satu penjualan. Ini berarti kehilangan
seluruh yang aliran pembelian bahwa pelanggan akan membuat lebih nilai seumur
hidup.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dalam
membangun hubungan dan menciptakan serta menangkap nilai pelanggan/konsumen
melalui proses pemasaran yaitu : pertama pemasar harus memahami pasar dan kebutuhan
serta keinginan pelanggan. Berikutnya, pemasar merancang strategi pemasaran
yang digerakkan pelanggan dengan tujuan mendapatkan, mempertahankan, dan
menumbuhkan pelanggan sasaran. Dalam langkah ketiga, pemasar membangun program
pemasaran yang benar-benar memberikan nilai unggul. Seluruh langkah ini membentuk
dasar bagi langkah keempat, membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan,
dan menciptakan kepuasan pelanggan. Pada langkah terakhir, perusahaan
mendapatkan hasil dari hubungan pelanggan yang kuat dengan menangkap nilai dari
pelanggan.
Belum ada tanggapan untuk "MAKALAH STRATEGI DAN PROGRAM PEMASARAN UNTUK MENANGKAP NILAI DARI PELANGGAN"
Post a Comment