Materi IAD Bumi dan Alam Semesta



Tugas Individu Pertemuan Keenam “ Bumi dan Alam Semesta”
1.       Rotasi Bumi
Rotasi bumi merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini menyebabkan daerah sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub hampir tidak mengalami pergerakan. Bumi yang berbentuk bulat mengalami perubahan bentuk akibat gerakan rotasi yang dilakukan. Perubahan tersebut adalah terbentuknya daerah agak pepat di kedua kutubnya dan seakan-akan sebagian massa bumi tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini disebabkan rotasi bumi yaitu perputaran bumi pada porosnya. Gerak rotasi bumi terjadi dari arah barat ke timur. Jika dilihat dari kutub utara, rotasi bumi memiliki arah berlawanan arah jarum jam. Sedangkan jika dilihat dari arah kutub selatan arah rotasi bumi searah dengan arah jarum jam.
Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan sebesar 23,50 dari garis tegaknya.
Kala Rotasi Bumi
Waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk berputar pada porosnya disebut Kala rotasi.Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik, selang waktu ini disebut satu hari. Sekali berotasi, bumi menempuh 360 bujur selama 24 jam. Artinya 10 bujur menempuh 4 menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 10 bujur akan berbeda waktu 4 menit. Inilah yang menyebabkan adanya tahun kabisat dimana perbedaan waktu 4 menit tersebut membuat jumlah hari pada bulan februari ditahun kabisat berjumlah 29 hari.
Pengaruh yang Ditimbulkan dari Rotasi Bumi
1)       Terjadinya Pergantian Siang dan Malam
Daerah bumi yang terkena sinar matahari dinamakan siang, sedangkan daerah bumi dibelakangnya, yang tidak terkena sinar matahari dinamakan malam. Akibat adanya rotasi menyebabkan terjadinya pergiliran daerah siang dan malam secara bergantian. Jika rotasi bumi terjadi selama 24 jam, maka lama siang dan malam masing-masing terjadi selama 12 jam. Pengecualian di daerah dekat kutub, lama siang dan malam dapat lebih atau kurang dari 12 jam, tergantung posisi bumi ketika berevolusi mengelilingi matahari.
2)       Perbedaan waktu di berbagai tempat
Akibat gerakan rotasi bumi dari barat ke timur menyebabkan daerah sebelah timur akan menjumpai siang terlebih dahulu, dibanding daerah barat. Perbedaan ini menyebabkan adanya perbedaan waktu di setiap bagian bumi.
Karena rotasi bumi maka permukaan bumi di sebelah timur akan melihat matahari terbit dan terbenam lebih cepat daripada daerah di sebelah barat. Oleh karena itu setiap tempat di berbagai belahan bumi akan memiliki waktu yang berbeda. Untuk menyamakan waktu secara internasional digunakan waktu GMT (Greenwich Mean Time). Waktu ini sesuai dengan waktu di kota Greenwich. Pengecualian di daerah dekat kutub, lama siang dan malam dapat lebih atau kurang dari 12 jam, tergantung posisi bumi ketika berevolusi mengelilingi matahari.
Ditetapkan bahwa kota Greenwich sebagai bujur 0. Garis bujur di sebelah timur Greenwich dinamakan garis bujur timur (BT), sedangkan garis bujur disebelah baratnya dinamakan garis bujur barat (BB). Garis bujur 180BT berimpit dengan garis 180 BB, yang melewati Negara Hawaii, Amerika Serikat. Garis ini digunakan sebagai batas penanggalan, wilayah di bujur timur lebih terdahulu tanggalnya disbanding wilayah di bujur barat. Seluruh wilayah di bumi dibagi dalam 24 zona waktu, setiap 15 garis bujur ditentukan sebagai 1 jam.
Di Indonesia, ada 3 zona waktu yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), yang meliputi Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah;  Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur; dan Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi Maluku dan Papua. Perhitungannya adalah WIB = GMT + 7; WITA = GMT + 8; dan WIT = GMT + 9.
3)       Pergerakan semu bintang
Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur maka bintang-bintang (termasuk matahari) tampak seperti bergerak dari timur ke barat. Namun sebenarnya bintang-bintang tersebut tidak bergerak. Oleh karena itu maka gerakan bintang ini disebut sebagai gerak semu. Karena gerak semu ini dapat dilihat setiap hari maka disebut gerak semu harian. Dengan gerak semu harian ini maka matahari tampak terbit di timur dan terbenam di barat demikian juga dengan bintang-bintang pada malam hari.
Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan peredaran semunya adalah 23 jam 56 menit atau satu hari bintang. Periode peredaran semu harian matahati dan bulan tidak 23 jam 56 menit. Satu hari matahari tepat 24 jam sedang satu hari bulan lebih lambat lagi yaitu 24 jam 50 menit, hal ini disebabkan karena kedudukan bintang sejati di langit selalu tetap. Matahari memiliki periode semu harian yang berbeda akibat revolusi, sedangkan bulan sebagai satelit bumi memiliki peredaran bulanan mengitari bumi.
4)       Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa, karena jarak permukaan bumi di kutub lebih dekat ke pusat bumi. Akibatnya, berat benda yang sama akan berbeda jika ditimbang di khatulistiwa dan di kutub.
5)       Pembelokan arah angin
Menurut Hukum Buys Ballot, udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Di daerah kutub yang bertekanan tinggi, maka udara cenderung akan bergerak ke daerah khatulistiwa. Namun akibat rotasi bumi, udara yang bergerak menuju khatulistiwa akan berbelok kearah timur mengikuti arah rotasi bumi, ini berpotensi membentuk angin siklon.
6)       Gerak semu harian bintang
Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah mataharilah yang bergerak berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi bumilah bergerak berputar mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak yang tidak sebenarnya ini dinamakan gerak semu harian bintang. Disebut gerak semu harian karena kita dapat mengamatinya setiap hari atau setiap saat.
Percobaan yang membuktikan bahwa bumi berotasi
  1. Percobaan Benzenberg dan Reich (percobaan dengan benda jatuh)
Benzeinberg (tahun 1802) mengadakan percobaan dengan menjatuhkan sebuah peluru logam dari puncak menara. Ternyata peluru itu tidak jatuh persis dibawahnya, namun agak melenceng kea rah timur. Hal itu membuktikan bahwa bumi berotasi dari barat ke timur. Reich (tahun 1831) juga melakukan percobaan yang serupa pada sebuah lubang pertambangan, dan ternyata hal yang serupa di dapatkan.
  1. Ayunan Foucault
Pada tahun 1851, Foucault mengadakan percobaan pendulum (bandul) yang diikatkan atau digantungkan pada puncak bangunan tinggi. Agar bandul yang di ayunkan arahnya tetap, maka dipakai patokan bintang spica (bintang tetap). Ternyata stelah diamati, setiap 6 jam bandul mempunyai gerak yang berbeda.
v    Pengertian Gerhana
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain.
 Sistem tata surya kita yang terdiri atas sembilan planet, bulan, komet, dan asteroid yang merupakan atau anggota benda-benda angkasa. Benda-benda angkasa tersebut selalu bergerak secara tetap. Pusat dari benda-benda angkasa atau tata surya kita adalah Matahari. Matahari berputar pada porosnya (rotasi) selama 25 hari. Bumi yang merupakan planet ketiga dari Matahari, berputar pada porosnya dalam jangka waktu 24 jam.Selain berputar pada porosnya, bumi juga berputar mengelilingi matahari atau disebut juga revolusi. Jalur bumi untuk mengitari matahari disebut dengan orbit.
Untuk mengelilingi matahari, bumi memerlukan waktu selama 365 ¼ hari atau kira-kira 1 tahun. Bulan mengelillingi bumi selama 27 ½ hari. Karena bumi juga berputar, maka bulan memerlukan waktu lebih untuk kembali pada posisinya semula. Bulan merupakan tetangga terdekat Bumi dalam tata surya. Terkadang selama dalam jalur orbitnya, bulan dan bumi menjadi satu garis atau sejajar. Ketika hal ini terjadi maka inilah yang disebut dengan Gerhana.Secara garis besar gerhana terbagi 2 yaitu Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan.
1.       Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga menghalangi sebagian atau seluruh cahaya matahari. Walaupun bulan berukuran lebih kecil, bulan mampu menghalangi cahaya matahari karena bulan lebih dekat dari bumi (jarak rata-rata 384.400 km) dibanding jarak matahari ke bumi (jarak rata-rata 149.680.000 km).
Gerhana matahari merupakan peristiwa jatuhnya bayang-bayang bulan ke permukaan bumi akibat terhalangnya sinar matahari menuju bumi oleh bulan. Kondisi ini terjadi jika matahari-bulan-bumi berada dalam satu garis lurus serta bulan terletak di sekitar titik potong antara bidang edar bulan mengelilingi bumi dan bidang edar bumi mengelilingi matahari.  Perubahan ukuran piringan bulan dan matahari itu terjadi akibat lintasan bumi mengelilingi matahari dan lintasan bulan mengelilingi bumi yang sama-sama berbentuk elips. Lintasan elips pulalah yang membuat jarak matahari-bumi dan jarak bulan-bumi berubah secara periodik.
Pada saat jarak matahari-bumi (aphelion) mencapai maksimum sejauh 152,1 juta kilometer, radius piringan matahari berukuran 944 detik busur (1 detik busur = 1/3.600 derajat). Adapun pada jarak terdekat bumi-matahari (perihelion) sejauh 147,1 juta km, radius piringan matahari mencapai 976 detik busur.Sementara itu, jarak bulan-bumi pada titik terjauhnya (apogee) pada jarak 405.500 km memiliki radius piringan bulan sebesar 882 detik busur. Adapun pada titik terdekatnya antara bulan-bumi sejauh 363.300 km, radius piringan bulan mencapai 1.006 detik busur. Bayang-bayang bulan yang jatuh ke permukaan bumi memiliki dua bagian, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra). Penduduk bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan melihat matahari karena seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan. Adapun jika berada di daerah yang dilalui penumbra, mereka masih dapat melihat sebagian sinar matahari.
Matahari laksana bola api raksasa yang memancarkan sinar sangat tajam. Karena Bulan disinari oleh Matahari maka akan terbentuk bayangan utama bulan yang berbentuk kerucut. Bayangan utama ini dinamakan umbra.  Di samping umbra terbentuk juga bayangan tambahan yang dinamakan penumbra. Apabila umbra atau penumbra tersebut mengenai Bumi maka terjadilah gerhana Matahari.Gerhana matahari terjadi pada waktu siang hari. Proses terjadinya gerhana matahari dapat dilihat pada gambar berikut. Kita lihat bahwa posisi Matahari - Bulan - Bumi berada pada satu garis lurus.

Adapun momen terjadinya gerhana matahari berdasarkan urutan terjadinya:
·         Kontak I,  adalah saat piringan bulan dan piringan matahari mulai bersinggungan. Kontak I ini menandai dimulainya peristiwa gerhana
·         Kontak II,  adalah saat pertama seluruh piringan matahari tertutup oleh piringan bulan (untuk peristiwa gerhana matahari total), atau saat seluruh piringan bulan seluruhnya berada 'di dalam' piringan matahari (untuk peristiwa gerhana matahari cincin). Kontak II ini menandai dimulainya fase  total (untuk gerhana matahari total), atau fase cincin (untuk gerhana matahari cincin)
·         Puncak gerhana,  adalah saat jarak antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari mencapai minimum.
·         Kontak III , adalah kebalikan Kontak II. Kontak III ini adalah saat piringan matahari mulai keluar dari belakang piringan bulan (untuk peristiwa gerhana matahari total), atau saat piringan bulan mulai meninggalkan piringan matahari (untuk peristiwa gerhana matahari cincin). Interval antara Kontak II dan kontak III adalah panjangnya fase gerhana total. Pada gerhana matahari sebagian, fase Kontak II dan Kontak III ini tidak kita amati.
·         Kontak IV, adalah saat piringan matahari dan piringan bulan bersinggungan ketika piringan bulan meninggalkan piringan matahari. Kontak IV ini adalah kebalikan dari Kontak I, dan menandai berakhirnya peristiwa gerhana secara keseluruhan.
Interval antara Kontak I dan Kontak IV adalah panjangnya peristiwa gerhana matahari.  Berdasarkan waktu-waktu kontak ini, peristiwa gerhana matahari melalui  fase-fase:
a.       fase gerhana sebagian: selang antara kontak I dan kontak II, dan antara kontak III dan kontak IV
b.        fase gerhana total atau fase gerhana cincin (tergantung gerhana matahari total atau cincin): selang antara kontak II dan kontak III



v    Beberapa Faktor yang Memengaruhi Gerhana Matahari
a.       Pengaruh jarak
Lintasan Bumi mengelilingi Matahari tidak berbentuk lingkaran melainkan berbentuk lonjong (elips). Demikian juga lintasan Bulan dalam mengitari Bumi. Hal ini mengakibatkan jarak Bumi dengan Matahari begitu juga Bumi dengan Bulan senantiasa berubah. Akan ada jarak terdekat Bumi dengan Matahari dan jarak terjauh Bumi dengan Matahari. Akan ada juga jarak terdekat Bumi dengan Bulan dan jarak terjauh Bumi dengan Bulan. Perhatikan gambar berikut.
b.      Pengaruh perbedaan bidang lintasan
Walaupun Bulan berada di antara Bumi dan Matahari sebulan sekali (tiap bulan baru)  namun tidak tiap bulan terjadi gerhana Matahari. Dalam setahun biasanya hanya terjadi 2 kali gerhana Matahari.  Mengapa demikiannBumi mengelilingi Matahari dalam sebuah bidang. Bulan pun mengelilingi Bumi dalam sebuah bidang. Ternyata bidang lintasan Bumi mengelilingi Matahari tidak berimpit dengan bidang lintasan Bulan mengelilingi Bumi tetapi berselisih sekitar 5 derajat.
Gambar tersebut memperlihatkan dua kejadian bulan baru. Ketika terjadi bulan baru yang sebelah kanan, Bulan berada jauh di bawah bidang lintasan Bumi sehingga tidak ada bayangan Bulan (umbra maupun penumbra) yang mengenai Bumi. Akibatnya tidak terjadi gerhana. Sekarang bulan baru yang sebelah kiri. Ketika itu Bulan berada di bidang lintasan Bumi sehingga ada bayangan Bulan (umbra maupun penumbra) yang mengenai bumi. Akibatnya terjadi gerhana.
Fase gerhana matahari mana saja yang diamati saat terjadinya sebuah gerhana matahari, bergantung pada jenis gerhana matahari dan darimana kita mengamati.Namun dalam pengamatannya, pengamat di daerah yang berbeda akan mengamati waktu kontak yang berbeda, dan karenanya akan mengamati fase gerhana yang berbeda pula. Ini tergantung pada posisi pengamat relatif terhadap jalur yang dilalui umbra/penumbra Bulan.Gerhana matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu: gerhana total, gerhana sebagian, gerhana cincin dan gerhana hibrida.

Jenis-Jenis Gerhana Matahari
1.       Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari TotalGerhana Matahari Total (GMT) terjadi saat piringan Bulan bisa menutupi seluruh piringan Matahari dan pengamat di Bumi berada dalam umbra Bulan. GMT terjadi pada saat piringan Bulan sama dengan piringan Matahari atau tampak lebih besar dari piringan Matahari akibat variasi jarak Bumi – Bulan dan perbandingan diameter sudut Matahari terhadap diameter sudut Bulan yang juga bervariasi. Piringan Bulan akan tampak lebih besar dari piringan Matahari saat posisi Bulan dan Matahari berada di posisi terdekat dengan Bumi. Tapi bagi pengamat tidak akan ada perbedaannya. Waktu maksimum terjadinya totalitas atau gelap sempurna ketika cahaya Matahari tertutup oleh Bulan adalah 7 menit 31 detik. Tapi pada umumnya totalitas terjadi lebih pendek dari waktu tersebut.
2.       Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana Matahari SebagianGerhana Matahari Sebagian (GMS) terjadi ketika bayangan penumbra atau bayang-bayang sebagian melintas di kawasan pengamat. Pada saat terjadinya gerhana sebagian, hanya sebagian piringan Matahari yang ditutupi cahayanya oleh piringan Bulan. Akibatnya pengamat yang mengalami gerhana sebagian hanya akan melihat berkurangnya cahaya Matahari dan bukan gelap seperti halnya gerhana cincin dan total. Besarnya cahaya Matahari yang berkurang saat Gerhana Matahari Sebagian, bergantung pada lokasi pengamat. Semakin dekat pengamat dengan kawasan jatuhnya umbra Bumi, maka semakin  banyak pula cahaya yang dihalangi oleh Bulan. Jika pengamat berada tepat di luar kawasan umbra atau di perbatasan umbra dan penumbra, maka ia bisa melihat Matahari tampak seperti sabit tipis nan terang di siang hari. Sedangkan bila ia berada di bagian terjauh dari umbra atau di tepi luar penumbra, maka hampir tidak ada perubahan berkurangnya cahaya Matahari yang akan tampak secara kasat mata.
3.       Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari CincinGMC terjadi saat piringan Bulan hanya menutupi bagian tengah bundaran Matahari atau piringan Matahari tertutup oleh bundaran Bulan yang lebih kecil sebagai akibat dari variasi jarak Bumi – Bulan. Jarak rata-rata Bumi – Bulan merentang dari 356.395 km –  406.767 km dengan jarak rata-rata 384.460 km. Kerucut umbra yang terbentuk memiliki ukuran 379.322. Saat Bulan berada jauh maka piringan Bulan akan tampak lebih kecil atau si piringan Matahari tampak lebih besar. Akibatnya kerucut bayangan umbra yang terbentuk tidak mencapai permukaan Bumi dan akan ada kerucut lanjutan yang disebut antumbra yang terbentuk dan mencapai Bumi. Pengamat yang berada dalam panumbra inilah yang akan melihat cincin api Matahari terbentuk saat Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari. Waktu maksimum terjadinya Gerhana Matahari Cincin adalah 12 menit 30 detik.
4.       Gerhana Matahari Hibrid (GMH)
Gerhana Matahari Hibrid atau yang juga disebut Gerhana Matahari Cincin-Total merupakan gerhana yang memiliki dua macam gerhana yang berbeda, yaitu Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total. Kedua gerhana tersebut terjadi dalam satu kali fenomena gerhana dan terjadi secara berurutan. Hal ini dapat terjadi karena bayangan umbra bulan harus melewati kelengkungan yang berbeda-beda pada daerah tertentu disebabkan bentuk bumi yang bulat. Sehingga ada kalanya ujung kerucut bayangan umbra bulan tergantung di atas permukaan bumi dan menyebabkan lokasi di bawahnya melihat hal tersebut sebagai gerhana matahari cincin, dan ada kalanya juga saat kerucut bayangan umbra bulan itu bergeser ke bagian lengkungan yang lebih tinggi, menyebabkan ujung kerucut bayangan umbra bulan sampai ke permukaan bumi dan daerah yang dilewatinya melihat hal tersebut sebagai gerhana matahari total.
Prediksi Gerhana Matahari
Gerhana Matahari memang terjadi pada saat Matahari – Bumi – Bulan berada sejajar dimana Bulan berada di antara Matahari dan Bumi pada saat fase Bulan Baru. Tapi, tidak setiap Bulan Baru bisa terjadi gerhana Matahari. Sama seperti tidak setiap bulan purnama Gerhana Bulan bisa terjadi
Pengaruh Yang Ditimbulkan dari Gerhana Matahari
a)       Pengaruh bagi mata manusia
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata akibat radiasi tinggi yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Untuk mengamati gerhana matahari dibutuhkan pelindung mata khusus atau menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses yang aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata.
Panjang gelombang radiasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi berkisar antara ultra violet (lebih dari 290 nm) sehingga sepanjang gelombang radio. Di lain sisi, kemampuan jaringan pada mata kita untuk menerima sinar matahari adalah berkisar antara 380-1400 nm. Ketika mata menerima radiasi UV itu, maka akan terjadi percepatan penuaan pada lapisan terluar dari mata. Inilah yang akan menyebabkan katarak.      
Jika sinar/cahaya itu sampai ke mata, maka akan menyebabkan kerusakan pada sel tangkai dan sel kerucut mata yang memang dikenal sebagai sel yang peka terhadap cahaya. Inilah yang menjadi pencetus munculnya reaksi kimia kompleks di dalam sel-sel mata dan dapat merusaknya, bahkan dalam kasus yang ekstrim, dapat membutakan mata. Sebagian dampak yang ditimbulkan oleh kerusakan mata tersebut adalah menurunnya/hilangnya fungsi penglihatan, baik temporer maupun permanen (tergantung pada tingkat kerusakan pada mata.
b)       Pengaruh terhadap perkembangan embrio ayam dalam mesin penetas telur      
Prinsip penetasan buatan adalah menjaga suhu dan kelembaban udara dalam ruangan mesin tetas agar sesuai dengan suhu dan kelembaban yang dibutuhkan pada tahap-tahap perkembangan embrio. Pada saat terjadi gerhana matahari total terjadi perubahan suhu dan tekanan udara secara tiba-tiba. Hal ini berpengaruh pada kelembaban dan kehidupan embrio, sehingga tingkat penetasan telur akan menurun keberhasilannya.
c)       Pengaruh terhadap plankton
Kehidupan organisme akuatik terutama plankton sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari serta lama penyinaran. Cahaya sangat perlu untuk kepentingan fotosintesis, meskipun untuk keperluan tersebut setiap plankton mempunyai toleransi sendiri-sendiri terhadap intensitas cahaya. Penetrasi cahaya matahari pada permukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kandungan air di atmosfer, posisi matahari dan faktor-faktor lain yang bersifat sementara misalnya gerhana matahari. Gerhana matahari dapat menyebabkan terganggunya kehidupan plankton karena terjadi penurunan intensitas cahaya dan lamanya penyinaran. Hal ini dapat mempengaruhi rantai makanan karena suplai makanan untuk pemakan plankton berkurang, sehingga ikan-ikan akan berkurang jumlahnya di daerah yang terkena gerhana.
d)       Pengaruh terhadap alam
Pengamatan terhadap medan gravitasi dan ketinggian menunjukkan bahwa gerhana matahari mempengaruhi secara langsung kerak bumi yang dapat menimbulkan pasang naik maksimum. Pasang naik maksimum ini menyebabkan perubahan pada kerak bumi yang berpotensi menimbulkan gempa bumi. Pada saat terjadi gerhana matahari total, sinar matahari sebagian besar tidak sampai ke bumi. Sinar matahari secara bertahap berkurang saat kontak pertama, kemudian gelap sepenuhnya dan akhirnya normal kembali. Perubahan ini berlangsung dalam skala relatif pendek. Oleh karena itu pengaruh pada unsur meteorologi terjadi hanya pada beberapa parameter saja, antara lain turunnya suhu, perubahan angin menjadi kencang, tekanan udara turun, dan  meningkatnya kekeruhan udara.
e)       Pengaruh terhadap binatang
Situasi gerhana merupakan malam semu bagi bebarapa jenis burung. Secara umum, burung di alam bebas lebih bereaksi terhadap peristiwa gerhana daripada burung piaraan. Burung-burung cenderung menuju sarangnya pada saat gerhana terjadi. Kemampuan mengarahkan diri pada burung pengembara jarak jauh dapat berubah karena terjadi reduksi radiasi inframerah dan pancaran gelombang radio sangat pendek akibat terhalangnya cahaya.
Binatang menyusui kurang peka terhadap perubahan lingkungan akibat gerhana matahari dibandingkan dengan binatang bertulang belakang lainnya. Katak sangat responsif terhadap perubahan akibat gerhana matahari, dan ternyata kegiatan vokalnya meningkat.

Pada saat terjadi gerhana, kesukaan mengelompok/menggerombol terjadi pada jenis ikan herring (Clupea harengus harengus), seperti halnya kalau malam tiba.

Perubahan tingkah laku juga terjadi pada kera. Di India kera-kere tersebut akan menengadah ke barat dan duduk dalam keaadan santai, seperti layaknya bila malam telah tiba.

  1. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi. Gerhana bulan merupakan sebuah peristiwa alam yang umum terjadi. Walaupun terdapat banyak cerita mitos di masyarakat tentang gerhana bulan, namun peristiwa gerhana bulan bisa dijelaskan secara ilmiah sesuai dengan ilmu pengetahuan dan tidak berdasarkan mitos belaka. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana terjadinya gerhana bulan:
Gerhana bulan adalah sebuah peristiwa alam dimana cahaya matahari yang jatuh ke bulan terhalang oleh bumi. Ini terjadi saat kedudukan bumi berada satu garis lurus dengan matahari dan bulan. Gerhana bulan hanya bisa terjadi saat bulan purnama. Mengapa demikian? Karena bumi akan menutupi bulan yang berukuran jauh lebih besar dan memiliki jarak yang relatif dekat. Gerhana bulan bisa terjadi dalam waktu yang lumayan lama, yaitu sekitar 5 - 6 jam. Untuk memudahkan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya gerhana bulan, maka kita bisa melihat gambar berikut ini:
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang  orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.
Ada dua macam bayangan yang dihasilkan: umbra (bayangan inti) dan penumbra (bayangan tambahan). Jika kita berada dalam umbra sebuah benda (misalnya umbra Bulan), maka sumber cahaya (dalam hal ini Matahari) akan tertutup keseluruhannya oleh benda tersebut. Sedangkan jika kita berada dalam penumbra, sebagian sumber cahaya masih akan terlihat. Namun demikian, saat gerhana bulan total, meski Bulan berada dalam umbra Bumi, Bulan tidak sepenuhnya gelap total karena sebagian cahaya masih bisa sampai ke permukaan Bulan oleh efek refraksi atmosfer bumi.
Macam-macam Gerhana Bulan
Berdasarkan keadaan saat fase puncak gerhana, gerhana bulan dapat dibedakan menjadi:
1.       Gerhana Bulan Total
Jika saat fase gerhana maksimum gerhana, keseluruhan Bulan masuk ke dalam bayangan inti / umbra Bumi, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan total. Gerhana bulan total ini maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.






2.       Gerhana Bulan Sebagian
Jika hanya sebagian Bulan saja yang masuk ke daerah umbra Bumi, dan sebagian lagi berada dalam bayangan tambahan / penumbra Bumi pada saat fase maksimumnya, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan sebagian. Gerhana Bulan sebagian terjadi jika posisi Matahari-Bumi-Bulan tidak pada satu garis lurus, sehingga tidak seluruh bagian Bulan terhalangi dari Matahari oleh Bumi.  Sedangkan sebagian pemukaan Bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada bagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan Bulan.
proses terjadinya-gerhana-bulanseb





Dalam proses terjadinya gerhana sebagian terjadi dua kali kontak, yaitu : Kontak pertama, ketika piringan Bulan mulai menyentuh masuk pada bayangan Bumi. Pada posisi inilah waktu mulai gerhana. Kontak kedua, ketika piringan Bulan sudah keluar lagi bayangan Bumi.
3.       Gerhana Bulan Penumbral Total







proses terjadinya-gerhana-bulanppp


Pada gerhana bulan jenis ke- 3 ini, seluruh Bulan masuk ke dalam penumbra pada saat fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian Bulan yang masuk ke umbra atau tidak tertutupi oleh penumbra. Pada kasus seperti ini, gerhana bulannya kita namakan gerhana bulan penumbral total.
4.       Gerhana Bulan Penumbral Sebagian






proses terjadinya-gerhana-bulanppp








Gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari Bulan yang memasuki penumbra, maka gerhana bulan tersebut dinamakan gerhana bulan penumbral sebagian. Gerhana bulan penumbral biasanya tidak terlalu menarik bagi pengamat. Karena pada gerhana bulan jenis ini, penampakan gerhana hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan purnama biasa. Waktu-waktu Kontak dan Fase-fase Gerhana Bulan.

Momen terjadinya gerhana Bulan diurut berdasarkan urutan terjadinya:

1.       P1
P1 adalah kontak I penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan luar dengan penumbra Bumi. P1 menandai dimulainya gerhana bulan secara keseluruhan.
2.       P2
P2 adalah kontak II penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan dalam dengan penumbra Bumi. Saat P2 terjadi, seluruh piringan Bulan berada di dalam piringan penumbra Bumi.
3.       U1
U1 adalah kontak I umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan luar dengan umbra Bumi.
4.       U2
U2 adalah kontak II umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan dalam dengan umbra Bumi. U2 ini menandai dimulainya fase total dari gerhana bulan.
5.       Puncak Gerhana
Puncak gerhana adalah saat jarak pusat piringan Bulan dengan pusat umbra/penumbra mencapai minimum.
6.       U3
U3 adalah kontak III umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan dalam dengan umbra Bumi, ketika piringan Bulan tepat mulai akan meninggalkan umbra Bumi. U3 ini menandai berakhirnya fase total dari gerhana bulan.
7.       U4
U4 adalah kontak IV umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan luar dengan umbra Bumi.
8.       P3
P3 adalah kontak III penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan dalam dengan penumbra Bumi. P3 adalah kebalikan dari P2.
9.       P4
P4 adalah kontak IV penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan luar dengan penumbra Bumi. P4 adalah kebalikan dari P1, dan menandai berakhirnya peristiwa gerhana bulan secara keseluruhan.
Berdasarkan waktu-waktu kontak ini, peristiwa gerhana bulan melalui fase-fase sebagai berikut :
a.       Gerhana penumbral: selang antara P1-U1, dan antara U4-P4
b.       Fase gerhana umbral: selang antara U1-U4
c.       Fase total: selang antara U2-U3
Tidak keseluruhan kontak dan fase akan terjadi saat gerhana bulan. Jenis gerhana bulan menentukan kontak-kontak dan fase gerhana mana saja yang akan terjadi. Misalnya saat gerhana bulan total, keseluruhan kontak dan fase akan dilalui. Untuk gerhana bulan sebagian, karena tidak keseluruhan Bulan masuk dalam umbra Bumi, maka U2 dan U3 tidak akan terjadi, sehingga fase total tidak akan diamati. Untuk gerhana penumbral total, karena Bulan tidak menyentuh umbra Bumi, maka U1, U2, U3, dan U4 tidak akan terjadi, karena itu fase gerhana umbral tidak akan diamati. Sedangkan pada gerhana penumbral sebagian, hanya P1 dan P4 saja yang akan terjadi.
Berbeda dengan gerhana matahari, pada gerhana bulan, waktu-waktu kontak dan saat terjadinya suatu fase gerhana, tidak dipengaruhi oleh lokasi pengamat. Semua pengamat yang berada di belahan Bumi yang mengalami gerhana akan mengamati waktu-waktu kontak (umbra dan penumbra) pada saat yang bersamaan.

Pengaruh yang diakibatkan dari gerhana bulan
1.       Pasang Surut Air Laut
Banyak orang beranggapan bahwa adanya gerhana bulan yang terjadi tidak memiliki dampak apapun terhadap aktivitas di bumi, terutama pergerakan massa air laut. Akan tetapi hal ini berkebalikan dengan fakta yang ditemukan pada perubahan tinggi dan rendahnya permukaan air laut.
Pada dasarnya gerhana bulan adalah sebuah fenomena alam yang terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Hal ini terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap pertemuan bulan dan matahari yang terhalang bumi akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan.
2.       Kembali kedampak (pengaruh) yang ditimbulkan dari Gerhana Bulan. "BMKG" menyebutkan tidak ada dampak khusus akibat fenomena ini, hanya saja kemungkinan besar air laut dan gelombang pasang akan sedikit mengalami peninggian, tetapi masih dalam batas normal.
3.       Timbulnya mitos-mitos mengenai gerhana bulan antara lain:
a.       Bila ada peristiwa gerhana bulan dibulan Muharam, bermakna akan terjadi wabah penyakit yang dibarengi harga semua kebutuhan pokok manusia akan meningkat dan akan ada raja/pemimpin negeri yang meninggal
b.       Bila kejadian gerhana bulan terjadi pada bulan Syafar, bermakna akan selama tiga bulan tidak akan turun hujan, yang diselingi oleh angin kencang
c.       Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Rabiulawwal, bermakna sang raja/pemimpin negeri sedang bersusah hati tanpa diketahui oleh rakyat yang sedang berbahagia.
d.        Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Rabiulakhir, bermakna akan ada wabah penyakit yang menimpa orang miskin
e.        Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Jumadilawwal, bermakna akan ada kebaikan yang seperti harga sandang pangan akan turun.
f.        Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Jumadilakhir, bermakna akan datang hujan dan akan banyak hewan peliharaan yang mati
g.       Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Rajab, bermakna kebutuhan hidup akan mudah dan murah. Namun banyak manusia yang berselisih paham
h.        Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Syaban, bermakna akan datang wabah penyakit menular. Tapi harga sandang pangan akan turun dan mudah didapat
i.         Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Ramadhan, bermakna akan datang musim hujan yang berkepanjangan disertai kilatan dan gemuruh guntur
j.          Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Syawal, bermakna semua harga kebutuhan bahan pokok akan naik
k.       Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Zulkaedah, bermakna banyak rakyat yang akan menderita akibat kerusuhan di dalam negeri.
l.         Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Zulhijjah, bermakna akan ada kebaikan seperti akan selamat dan sejahtera bagi seluruh warga negeri.
m.     Disarankan kepada anda untuk mandi di telaga pada waktu bulan purnama, bermakna akan membuat wajah dan tubuh anda bersinar, sehingga membuat anda disayang semua orang
n.        Disarankan kepada anda untuk mandi sinar bulan purnama, bermakna akan menimbulkan kharisma pada diri anda

  1. Grafitasi Bumi
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Contoh : Sebuah apel jatuh ke tanah diakibatkan oleh gaya gravitasi bumi yang menarik apel tersebut ke pusat gravitasi bumi. Gaya gravitasi ini menarik benda-benda disekitarnya menuju pusat gravitasi.
Gravitasi adalah gejala adanya interaksi antara dua benda  bermassa, yaitu berupa gaya tarik-menarik.Gaya yang menarik kita selalu menuju ke bawah itu disebut gaya gravitasi. Gaya gravitasi terdapat pada semua benda. Semakin besar massa atau berat benda tersebut, semakin besar pula gaya gravitasi yang ditimbulkannya.Gravitasi bumi adalah suatu gaya tarik-menarik yang terjadi pada semua partikel yang mempunyai massa. Jika di bumi, gaya gravitasi bumi disebabkan karena bumi yang berukuran besar memiliki massa yang juga besar sehingga dapat menarik semua benda yang berada di atasnya. Besar gaya gravitasi bumi yang menyebabkan benda-benda di atasnya tertarik ini disebut besar gaya tarik bumi atau besar gravitasi. Tidak heran kalau semua benda yang ada dipermukaan bumi akan terengaruh oleh gaya gravitasi bumi.
Bumi kita merupakan bola yang sangat besar, sehingga bumi memiliki gaya gravitasi yang besar pula yang dapat menarik segala benda yang berada di dekatnya (rumah, manusia, batu, binatang, bahkan juga  bulan dan satelit yang mengelilingi bumi kita). Oleh karena itulah, walaupun kita berada di bagian bawah bola bumi, kita tidak akan jatuh karena ada gaya gravitasi bumi yang arahnya menuju pusat bola bumi.

Percepatan Gravitasi
Kalian pasti pernah mendengar tentang percepatan gravitasi. Misalnya saat belajar tentang gerak jatuh bebas atau hukum Newton, diketahui percepatan gravitasi di permukaan bumi sebesar 10 m/s2. Apa sebenarnya percepatan gravitasi itu? Percepatan gravitasi disebut juga kuat medan gravitasi yaitu menyatakan besarnya gaya gravitasi yang dirasakan benda persatuan massa. Dari pengertian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Jika nilai F pada persamaan di atas disubtitusikan besarnya F dari persamaan 2.1 maka dapat diperoleh persamaan percepatan gravitasi sebagai b erikut.
Dengan : g = percepatan gravitasi ( m/ s2 )
M = massa benda ( kg )
R = jarak titik ke benda (m)

Hukum Gravitasi Universal Newton
Ilmuwan pertama kali yang memahami gaya gravitasi adalah Sir Isaac Newton. Hal ini terjadi ketika ia mengamati apel yang jatuh dari  pohon. Ia bertanya mengapa apel bisa jatuh sedangkan bulan tidak jatuh dan tetap pada orbitnya. Pada tahun 1687 Newton menemukan hukum Gravitasi yang bunyinya : Setiap benda  dalam alam semesta ini selalu menarik partikel lain dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan massa partikel-partikel itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya”. Secara umum, gaya gravitasi pada benda-benda angkasa seperti planet bumi, dapat dirumuskan menggunakan hukum gravitasi universal Newton, rumusnya adalah sebagai  berikut.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/math/2/3/0/23001f7ec03e5e3e4b3c67514dafac31.png
  
             
Keterangan :
 F   : adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
 G   : adalah konstanta gravitasi
 m1      : adalah besar massa titik pertama
 m2      : adalah besar massa titik keduar adalah jarak antara kedua massa titik
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/math/f/3/d/f3df6556182b53bdf624e2accbd11047.png

g    : adalah percepatan gravitasi
Hukum I Kepler
“Lintasan setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah elips dengan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.” Hukum I ini dapat menjelaskan akan lintasan planet yang berbentuk elips, namun belum dapat menjelaskan kedudukan planet terhadap matahari, maka muncullah hukum II Kepler. Keplpler tidak mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian . Ketika mulai tertarik dengan gerak planet – planet , Newton menemukan bahwa ternyata hukum – hukum Keppler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal dan hukum gerak Newton . Newton juga menunjukkan bahwa di antara kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gravitasi , hanya satu yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten dengan Hukum Keppler.
Hukum II Kepler
 “Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam waktu yang sama “.
       Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet, menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama. Hal yang paling utama dalam hukum II Keppler adalah kecepaan sektor mempunyai harga yang sama pada semua titik sepnjang orbit yang berbemtuk elips.
Hukum III Kepler
“Kuadrat periode planet mengintari matahari sebanding dengan pangkat tiga rata-rata planet dari matahari.” Newton menunjukkan bahwa hukum III Keppler juga bisa diturunkan secara matematis dari hukum Gravitasi Universal dan hukum Newton tentang gerak dan gerak melingkar.
Implementasi Hukum Gravitasi Newton
Bagaimana para ilmuwan bisa mengetahui tentang jari-jari bumi ataupun massa bumi. alat ukur apa yang digunakan. Masih kelanjutan tentang gaya gravitasi yang menjadi dasar keilmuwan kita sebelumnya, para ilmuwan bisa memecahkan persoalan tersebut yang mungkin pernah ada dalam benak kita.
Berdasarkan hukum gravitasi Newton, data-data tersebut digunakan untuk menghitung besaran lain tentang benda ruang angkasa yang tidak mungkin diukur dalam laboratorium.
1.       Menghitung Massa Bumi
Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G yang telah diperoleh dari percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M dan jari-jari bumi R = 6,37 × 106 m (bumi dianggap bulat sempurna). Berdasarkan rumus percepatan gravitasi bumi, Anda bisa menghitung besarnya massa bumi.
2.       Menghitung Massa Matahari
Telah Anda ketahui bahwa jari-jari rata-rata orbit bumi rB = 1,5 × 1011 m
dan periode bumi dalam mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 × 107 s.
Berdasarkan kedua hal tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari
dan gaya sentripetal bumi, maka dapat diperkirakan massa matahari.
3.       Menghitung Kecepatan Satelit
Suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang bermassa lebih besar dinamakan satelit, misalnya bulan adalah satelit bumi. Sekarang banyak satelit buatan diluncurkan untuk keperluan komunikasi, militer, dan riset teknologi. Untuk menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dua cara, yaitu hukum gravitasi dan gaya sentrifugal.
a.       Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Hukum Gravitasi
Anggap suatu satelit bermassa m bergerak melingkar mengelilingi bumi
pada ketinggian h dari permukaan bumi. Massa bumi M dan jari-jari bumi
R. Anda tinjau gerakan satelit dari pengamat di bumi. Di sini gaya yang
bekerja pada satelit adalah gaya gravitasi. Berdasarkan rumus hukum II Newton,  Anda dapat mengetahui kecepatan satelit 
b.       Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Gaya Sentrifugal
Sebuah satelit memiliki orbit melingkar, sehingga dalam acuan ini, satelit
akan merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2). Gaya sentrifugal muncul karena
pengamatan dilakukan dalam sistem non inersial (sistem yang dipercepat,
yaitu satelit). Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya gravitasi. 
4.       Menghitung Jarak Orbit Satelit Bumi
Apabila satelit berada pada jarak r dari pusat bumi, maka kelajuan satelit saat mengorbit bumi dapat dihitung dengan menyamakan gaya gravitasi satelit dan gaya
Sentripentalnya.
Contoh gaya gravitasi bumi
1.       Contoh dari Gaya Gravitasi Bumi adalah benda-benda langit yang ikut tertarik oleh bumi, misalnya bulan atau meteor yang terkena gaya gravitasi bumi. Pengaruh gaya gravitasi bumi pada bulan menyebabkan bulan beredar pada porosnya, demikian juga benda langit lain seperti pesawat astronot dan juga siklus terjadinya hujan.
Manfaat Gaya Gravitasi 
Secara fisika manfaat gravitasi sangat bergam, contohnya:
1.          Untuk PLTA. Air terjun yang jatuh karena gravitasi bisa dipakai untuk memutar kincir/turbin...dapat dihitung dengan rumus:
h=tinggi air terjun
Rho=massa jenis air(1000kg/m^3)
V=volume air jatuh tiap detik
e=evisiensi
g=gravitasi
jadi W= V x rho x g x h dengan satuan watt
2.         Pengikatan O2 oleh Hb
Reaksi kesetimbangan Hb + O2 -------HbO4
Jika tekanan turun, maka kemampuan Hb mengikat O2 akan turun
Jika tidak ada gravitasi, maka tekanan udara menjadi hampir 0. jadi kita akan mati karena tidak bisa bernafas
3.          Terpentalnya bumi  
Bumi bisa berevolusi mengelilingi matahari karena adanya gaya tarik menarik Bumi-matahari yang diimbangin gaya sentrifuge.Apabila tidak ada gaya gravitasi maka bumi akan terpental oleh gaya sentrifuge
bisa dihitung dengan rumus:
M= massa matahari
G= konstanta

R= jarak pusat bumi ke matahari
V= kecepatan revolusi matahari

Gaya gravitasi bumi mempengaruhi semua benda di permukaan bumi atau di dekatnya. Bahkan bulan pun terpengaruh oleh gaya ini. Gaya gravitasi bumi menyebabkan benda-benda memiliki berat sehingga tidak melayang di udara dan tidak terlempar ke angkasa. Kekuatan gaya gravitasi bumi terhadap benda dipengaruhi oleh jarak benda dari pusat bumi. Semakin jauh letak benda dari pusat bumi, maka gaya gravitasinya semakin kecil. Misalkan saja astronot. Ketika astronot telah berada di luar angkasa, maka astronot akan terasa lebih ringan dan melayang-layang. Hal ini dikarenakan tidak ada gaya gravitasi bumi yang berpengaruh padanya, karena jarak astronot terhadap pusat bumi sudah sangat jauh, sehingga mereka tidak memiliki berat dan dapat melayang-layang.
Berbeda dengan benda yang berada dekat dengan permukaan bumi. Benda yang dekat dengan permukaan bumi akan memiliki berat dan apabila jatuh, maka gerak jatuh benda tersebut semakin cepat apabila benda telah mendekati tanah. Dan setelah benda berada di tanah, maka benda tersebut akan tetap berada di tempatnya karena gaya gravitasi tetap bekerja.Pernahkah kalian menjatuhkan kapas dan batu bersama-sama? Pernahkah kalian menjatuhkan dua kertas bersama-sama, yang satu berbentuk lembaran dan satunya diremas berbentuk gumpalan dengan berat yang sama? Jika kalian pernah melakukan pasti kalian mendapati bahwa batu lebih dulu mencapai tanah dibandingkan kapas. Dan juga gumpalan kertas lebih dulu dibandingkan selembar kertas. Mengapa bisa demikian? Ada yang bilang bahwa berat lah yang menyebabkan kedua benda tersebut berselang ketika mencapai tanah. Berat lah yang menyebabkan kecepatan jatuh kedua benda tersebut berbeda. Mungkin untuk batu dan kapas terlihat beralasan dan masuk akal karena selisih berat kedua benda tersebut jauh. Sehingga seakan-akan beratlah yang menentukan perbedaan kecepatan jatuh kedua benda tersebut. Tetapi untuk kertas yang berbentuk lembaran dan gumpalan, perbedaan berat tersebut tidak dapat diterima dan tidak bisa menjadi alasan yang menyebabkan kecepatan jatuh kedua kertas tersebut berbeda. Karena kedua kertas tersebut memiliki berat yang sama. Yang berbeda hanyalah bentuknya, yang satu berbentuk lembaran dan satunya berbentuk gumpalan.
Jika kita melihat dua kertas yang sama beratnya, yang satu berbentuk lembaran dan satunya berbentuk gumpalan jatuh bersama-sama. Maka didapatkan gumpalan kertas lah yang jatuh duluan ke tanah. Hal ini dikarenakan luas permukaan gumpalan kertas lebih kecil dibandingkan kertas lembaran. Sehingga, gesekan udara terhadap gumpalan kertas lebih kecil dibandingkan terhadap kertas lembaran. Kertas yang berbentuk lembaran akan mendapatkan gaya gesek udara yang lebih besar, karena luasan yang lebih besar dan lebar, gaya gesek ini bersifat menahan dan berlawanan dengan arah gaya gravitasi, sehingga gerak jatuh kertas lembaran akan lebih lambat dibandingkan kertas gumpalan.
Bagaimana jika bumi tidak memiliki gaya gravitasi? Sudah tentu kita akan melayang-layang dan terlempar ke ruang angkasa, karena kita tidak memiliki berat. Tidak hanya kita manusia, benda hidup maupun benda mati lainnya juga akan seperti itu. Sungai, danau, dan lautan akan mengering karena air dengan mudah menghilang ke angkasa. Lapisan atmosfer bumi yang terdiri dari berbagai macam gas akan habis terbang ke angkasa. Batu-batu akan beterbangan seperti halnya balon gas yang terus menuju angkasa.
Sumber Informasi:
Anonim.2010.Rotasi Bumi.Terdapat Pada: http://simpangmahar.blogspot.com/2010/07/rotasi-bumi.html.Diakses Pada Tanggal 6 November 2014
Dalker.2013.Rotasi Bumi dan Akibatnya.Terdapat Pada:
Handayani, Sri. 2009. FISIKA Untuk SMA dan MA Kelas XI.  Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Kusuma,Anjas.2012.Definisi Gravitasi Bumi.Terdapat Pada: http://anjaskusuma.blogspot.com/2012/04/definisi-gravitasi-bumi.html.Diakses Pada Tanggal 6 November 2014
Lutfiana, Unsani.2013.Rotasi Bumi.Terdapat Pada: http://unsanilutfiana.blogspot.com/2013/05/rotasi-bumi.html. Diakses Pada Tanggal 6 November 2014
Rhony. 2011. apa itu gerhana bulan? dan apa dampaknya?. Terdapat Pada :
http://rhony-94.blogspot.com/2011/12/hallo-gans.html
Pada Tanggal 10 Nopember 2014
Salsabilla.2013.Rotasi dan Revolusi Bumi Serta Pengaruhnya.Terdapat Pada: http://salsabillaruseva.blogspot.com/2013/09/gerak-rotasi-dan-revolusi-bumi-serta.html.Diakses Pada Tanggal 6 November 2014
Saputro,Adi.2010.Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari dan Bulan.Terdapat Pada: http://www.astronomi.us/2010/12/penyebab-terjadinya-gerhana-matahari-dan-bulan.html.Diakses Pada Tanggal 6 November 201

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Materi IAD Bumi dan Alam Semesta"

Postingan Populer