Tugas
Individu Pertemuan Keenam “ Bumi dan Alam Semesta”
1. Rotasi Bumi
Rotasi
bumi merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini
menyebabkan daerah sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub
hampir tidak mengalami pergerakan. Bumi yang berbentuk bulat mengalami
perubahan bentuk akibat gerakan rotasi yang dilakukan. Perubahan tersebut
adalah terbentuknya daerah agak pepat di kedua kutubnya dan seakan-akan
sebagian massa bumi tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini disebabkan rotasi
bumi yaitu perputaran bumi pada porosnya. Gerak rotasi bumi terjadi dari arah
barat ke timur. Jika dilihat dari kutub utara, rotasi bumi memiliki arah
berlawanan arah jarum jam. Sedangkan jika dilihat dari arah kutub selatan arah
rotasi bumi searah dengan arah jarum jam.
Poros
(sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi,
yang melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus,
tetapi mengalami kemiringan sebesar 23,50 dari garis tegaknya.
Kala
Rotasi Bumi
Waktu yang
dibutuhkan oleh suatu benda untuk berputar pada porosnya disebut Kala rotasi.Kala
rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik, selang waktu ini disebut satu hari.
Sekali berotasi, bumi menempuh 360 bujur selama 24 jam. Artinya 10 bujur
menempuh 4 menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 10 bujur akan
berbeda waktu 4 menit. Inilah yang menyebabkan adanya tahun kabisat dimana
perbedaan waktu 4 menit tersebut membuat jumlah hari pada bulan februari
ditahun kabisat berjumlah 29 hari.
Pengaruh yang Ditimbulkan dari
Rotasi Bumi
1) Terjadinya
Pergantian Siang dan Malam
Daerah
bumi yang terkena sinar matahari dinamakan siang, sedangkan daerah bumi
dibelakangnya, yang tidak terkena sinar matahari dinamakan malam. Akibat adanya
rotasi menyebabkan terjadinya pergiliran daerah siang dan malam secara
bergantian. Jika rotasi bumi terjadi selama 24 jam, maka lama siang dan malam masing-masing
terjadi selama 12 jam. Pengecualian di daerah dekat kutub, lama siang dan malam
dapat lebih atau kurang dari 12 jam, tergantung posisi bumi ketika berevolusi
mengelilingi matahari.
2) Perbedaan
waktu di berbagai tempat
Akibat
gerakan rotasi bumi dari barat ke timur menyebabkan daerah sebelah timur akan
menjumpai siang terlebih dahulu, dibanding daerah barat. Perbedaan ini
menyebabkan adanya perbedaan waktu di setiap bagian bumi.
Karena
rotasi bumi maka permukaan bumi di sebelah timur akan melihat matahari terbit
dan terbenam lebih cepat daripada daerah di sebelah barat. Oleh karena itu
setiap tempat di berbagai belahan bumi akan memiliki waktu yang berbeda. Untuk
menyamakan waktu secara internasional digunakan waktu GMT (Greenwich Mean
Time). Waktu ini sesuai dengan waktu di kota Greenwich. Pengecualian di daerah
dekat kutub, lama siang dan malam dapat lebih atau kurang dari 12 jam,
tergantung posisi bumi ketika berevolusi mengelilingi matahari.
Ditetapkan
bahwa kota Greenwich sebagai bujur 0◦. Garis bujur di sebelah timur Greenwich dinamakan
garis bujur timur (BT), sedangkan garis bujur disebelah baratnya dinamakan
garis bujur barat (BB). Garis bujur 180◦BT berimpit dengan garis 180◦ BB, yang melewati Negara Hawaii,
Amerika Serikat. Garis ini digunakan sebagai batas penanggalan, wilayah di
bujur timur lebih terdahulu tanggalnya disbanding wilayah di bujur barat.
Seluruh wilayah di bumi dibagi dalam 24 zona waktu, setiap 15◦ garis bujur ditentukan sebagai 1
jam.
Di
Indonesia, ada 3 zona waktu yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), yang meliputi
Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah; Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur; dan Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi Maluku dan Papua.
Perhitungannya adalah WIB = GMT + 7; WITA = GMT + 8; dan WIT = GMT + 9.
3) Pergerakan
semu bintang
Akibat
rotasi bumi dari arah barat ke timur maka bintang-bintang (termasuk matahari)
tampak seperti bergerak dari timur ke barat. Namun sebenarnya bintang-bintang
tersebut tidak bergerak. Oleh karena itu maka gerakan bintang ini disebut
sebagai gerak semu. Karena gerak semu ini dapat dilihat setiap hari maka
disebut gerak semu harian. Dengan gerak semu harian ini maka matahari tampak
terbit di timur dan terbenam di barat demikian juga dengan bintang-bintang pada
malam hari.
Waktu
yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan peredaran semunya adalah 23 jam
56 menit atau satu hari bintang. Periode peredaran semu harian matahati dan
bulan tidak 23 jam 56 menit. Satu hari matahari tepat 24 jam sedang satu hari
bulan lebih lambat lagi yaitu 24 jam 50 menit, hal ini disebabkan karena
kedudukan bintang sejati di langit selalu tetap. Matahari memiliki periode semu
harian yang berbeda akibat revolusi, sedangkan bulan sebagai satelit bumi
memiliki peredaran bulanan mengitari bumi.
4) Perbedaan
percepatan gravitasi di permukaan bumi
Selama
bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi
berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan
pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena
percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka
percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar
khatulistiwa, karena jarak permukaan bumi di kutub lebih dekat ke pusat bumi.
Akibatnya, berat benda yang sama akan berbeda jika ditimbang di khatulistiwa
dan di kutub.
5) Pembelokan
arah angin
Menurut
Hukum Buys Ballot, udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Di daerah kutub yang bertekanan tinggi, maka udara cenderung akan bergerak ke
daerah khatulistiwa. Namun akibat rotasi bumi, udara yang bergerak menuju
khatulistiwa akan berbelok kearah timur mengikuti arah rotasi bumi, ini
berpotensi membentuk angin siklon.
6) Gerak semu harian bintang
Akibat
rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah mataharilah yang
bergerak berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi
sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi bumilah bergerak berputar
mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak yang tidak sebenarnya ini
dinamakan gerak semu harian bintang. Disebut gerak semu harian karena kita
dapat mengamatinya setiap hari atau setiap saat.
Percobaan yang membuktikan bahwa
bumi berotasi
- Percobaan
Benzenberg dan Reich (percobaan dengan benda jatuh)
Benzeinberg (tahun 1802) mengadakan
percobaan dengan menjatuhkan sebuah peluru logam dari puncak menara. Ternyata
peluru itu tidak jatuh persis dibawahnya, namun agak melenceng kea rah timur.
Hal itu membuktikan bahwa bumi berotasi dari barat ke timur. Reich (tahun 1831)
juga melakukan percobaan yang serupa pada sebuah lubang pertambangan, dan
ternyata hal yang serupa di dapatkan.
- Ayunan
Foucault
Pada tahun 1851, Foucault mengadakan
percobaan pendulum (bandul) yang diikatkan atau digantungkan pada puncak
bangunan tinggi. Agar bandul yang di ayunkan arahnya tetap, maka dipakai
patokan bintang spica (bintang tetap). Ternyata stelah diamati, setiap 6 jam
bandul mempunyai gerak yang berbeda.
v Pengertian Gerhana
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan
untuk gerhana matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup
oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak
berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain.
Sistem tata surya
kita yang terdiri atas sembilan planet, bulan, komet, dan asteroid yang
merupakan atau anggota benda-benda angkasa. Benda-benda angkasa tersebut selalu bergerak secara
tetap. Pusat dari benda-benda angkasa atau tata surya kita adalah Matahari.
Matahari berputar pada porosnya (rotasi) selama 25 hari. Bumi yang merupakan
planet ketiga dari Matahari, berputar pada porosnya dalam jangka waktu 24
jam.Selain berputar pada porosnya, bumi juga berputar mengelilingi matahari
atau disebut juga revolusi. Jalur bumi untuk mengitari
matahari disebut dengan orbit.
Untuk
mengelilingi matahari, bumi memerlukan waktu selama 365 ¼ hari atau kira-kira 1
tahun. Bulan mengelillingi bumi selama 27 ½ hari. Karena bumi juga berputar,
maka bulan memerlukan waktu lebih untuk kembali pada posisinya semula. Bulan
merupakan tetangga terdekat Bumi dalam tata surya. Terkadang selama dalam jalur
orbitnya, bulan dan bumi menjadi satu garis atau sejajar. Ketika hal ini terjadi maka inilah yang disebut dengan Gerhana.Secara garis besar gerhana terbagi 2 yaitu Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan.
1. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan
matahari sehingga menghalangi sebagian atau seluruh cahaya matahari. Walaupun bulan
berukuran lebih kecil, bulan mampu menghalangi cahaya matahari karena bulan
lebih dekat dari bumi (jarak rata-rata 384.400 km) dibanding jarak matahari ke
bumi (jarak rata-rata 149.680.000 km).
Gerhana matahari
merupakan peristiwa jatuhnya bayang-bayang bulan ke permukaan bumi akibat
terhalangnya sinar matahari menuju bumi oleh bulan. Kondisi ini terjadi jika
matahari-bulan-bumi berada dalam satu garis lurus serta bulan terletak di
sekitar titik potong antara bidang edar bulan mengelilingi bumi dan bidang edar
bumi mengelilingi matahari. Perubahan ukuran piringan bulan dan matahari
itu terjadi akibat lintasan bumi mengelilingi matahari dan lintasan bulan
mengelilingi bumi yang sama-sama berbentuk elips. Lintasan elips pulalah yang
membuat jarak matahari-bumi dan jarak bulan-bumi berubah secara periodik.
Pada saat jarak matahari-bumi (aphelion) mencapai maksimum sejauh
152,1 juta kilometer, radius piringan matahari berukuran 944 detik busur (1
detik busur = 1/3.600 derajat). Adapun pada jarak terdekat bumi-matahari (perihelion)
sejauh 147,1 juta km, radius piringan matahari mencapai 976 detik
busur.Sementara itu, jarak bulan-bumi pada titik terjauhnya (apogee)
pada jarak 405.500 km memiliki radius piringan bulan sebesar 882 detik busur.
Adapun pada titik terdekatnya antara bulan-bumi sejauh 363.300 km, radius
piringan bulan mencapai 1.006 detik busur. Bayang-bayang bulan yang jatuh ke
permukaan bumi memiliki dua bagian, yaitu bayangan inti (umbra) dan
bayangan tambahan (penumbra). Penduduk bumi yang dilintasi wilayah umbra
tidak akan melihat matahari karena seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan.
Adapun jika berada di daerah yang dilalui penumbra, mereka masih dapat
melihat sebagian sinar
matahari.
Matahari
laksana bola api raksasa yang memancarkan sinar sangat tajam. Karena Bulan
disinari oleh Matahari maka akan terbentuk bayangan utama bulan yang berbentuk
kerucut. Bayangan utama ini dinamakan umbra.
Di samping umbra terbentuk juga bayangan tambahan yang dinamakan penumbra.
Apabila umbra atau penumbra tersebut mengenai Bumi maka terjadilah gerhana
Matahari.Gerhana matahari terjadi pada waktu siang hari. Proses
terjadinya gerhana matahari dapat dilihat pada gambar berikut. Kita lihat bahwa
posisi Matahari - Bulan - Bumi berada pada satu garis lurus.
Adapun momen terjadinya gerhana matahari berdasarkan urutan terjadinya:
·
Kontak I, adalah saat piringan
bulan dan piringan matahari mulai bersinggungan. Kontak I ini menandai dimulainya peristiwa gerhana
·
Kontak II, adalah saat pertama
seluruh piringan matahari tertutup oleh piringan bulan (untuk peristiwa gerhana
matahari total), atau saat seluruh piringan bulan seluruhnya berada 'di dalam'
piringan matahari (untuk peristiwa gerhana matahari cincin). Kontak II ini
menandai dimulainya fase total (untuk gerhana matahari total), atau fase
cincin (untuk gerhana matahari cincin)
·
Puncak gerhana, adalah saat jarak antara
pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari mencapai minimum.
·
Kontak III , adalah kebalikan Kontak II.
Kontak III ini adalah saat piringan matahari mulai keluar dari belakang
piringan bulan (untuk peristiwa gerhana matahari total), atau saat piringan
bulan mulai meninggalkan piringan matahari (untuk peristiwa gerhana matahari
cincin). Interval antara
Kontak II dan kontak III adalah panjangnya fase gerhana total. Pada gerhana matahari sebagian, fase Kontak II dan
Kontak III ini tidak kita amati.
·
Kontak IV, adalah saat piringan matahari dan piringan bulan bersinggungan ketika
piringan bulan meninggalkan piringan matahari. Kontak IV ini adalah kebalikan dari Kontak I, dan
menandai berakhirnya peristiwa gerhana secara keseluruhan.
Interval antara Kontak I dan Kontak IV adalah panjangnya peristiwa gerhana matahari. Berdasarkan waktu-waktu kontak ini, peristiwa gerhana
matahari melalui fase-fase:
a. fase gerhana sebagian: selang antara kontak I dan kontak II, dan antara
kontak III dan kontak IV
b. fase gerhana total atau fase gerhana
cincin (tergantung gerhana matahari total atau cincin): selang antara kontak II
dan kontak III
v
Beberapa Faktor yang Memengaruhi Gerhana
Matahari
a. Pengaruh
jarak
Lintasan Bumi mengelilingi
Matahari tidak berbentuk lingkaran melainkan berbentuk lonjong (elips).
Demikian juga lintasan Bulan dalam mengitari Bumi. Hal ini mengakibatkan jarak
Bumi dengan Matahari begitu juga Bumi dengan Bulan senantiasa berubah. Akan ada
jarak terdekat Bumi dengan Matahari dan jarak terjauh Bumi dengan Matahari.
Akan ada juga jarak terdekat Bumi dengan Bulan dan jarak terjauh Bumi dengan
Bulan. Perhatikan gambar berikut.
b. Pengaruh
perbedaan bidang lintasan
Walaupun Bulan berada di antara
Bumi dan Matahari sebulan sekali (tiap bulan baru) namun tidak tiap bulan
terjadi gerhana Matahari. Dalam setahun biasanya hanya terjadi 2 kali gerhana
Matahari. Mengapa demikiannBumi mengelilingi Matahari dalam sebuah
bidang. Bulan pun mengelilingi Bumi dalam sebuah bidang. Ternyata bidang
lintasan Bumi mengelilingi Matahari tidak berimpit dengan bidang lintasan Bulan
mengelilingi Bumi tetapi berselisih sekitar 5 derajat.
Gambar tersebut memperlihatkan
dua kejadian bulan baru. Ketika terjadi bulan baru yang sebelah kanan, Bulan
berada jauh di bawah bidang lintasan Bumi sehingga tidak ada bayangan Bulan
(umbra maupun penumbra) yang mengenai Bumi. Akibatnya tidak terjadi gerhana.
Sekarang bulan baru yang sebelah kiri. Ketika itu Bulan berada di bidang
lintasan Bumi sehingga ada bayangan Bulan (umbra maupun penumbra) yang mengenai
bumi. Akibatnya terjadi gerhana.
Fase gerhana matahari mana saja yang diamati saat terjadinya sebuah gerhana
matahari, bergantung pada jenis gerhana matahari dan darimana kita
mengamati.Namun dalam pengamatannya, pengamat di daerah yang berbeda akan
mengamati waktu kontak yang berbeda, dan karenanya akan
mengamati fase gerhana yang berbeda pula. Ini tergantung pada posisi pengamat
relatif terhadap jalur yang dilalui umbra/penumbra Bulan.Gerhana matahari dapat
dibagi menjadi empat jenis yaitu: gerhana total, gerhana sebagian, gerhana
cincin dan gerhana hibrida.
Jenis-Jenis Gerhana Matahari
1.
Gerhana
Matahari Total

2.
Gerhana
Matahari Sebagian

3.
Gerhana
Matahari Cincin

4.
Gerhana Matahari Hibrid (GMH)

Gerhana Matahari
Hibrid atau yang juga disebut Gerhana Matahari Cincin-Total merupakan gerhana
yang memiliki dua macam gerhana yang berbeda, yaitu Gerhana Matahari Cincin dan
Gerhana Matahari Total. Kedua
gerhana tersebut terjadi dalam satu kali fenomena gerhana dan terjadi secara
berurutan. Hal ini dapat terjadi karena bayangan umbra bulan harus melewati
kelengkungan yang berbeda-beda pada daerah tertentu disebabkan bentuk bumi yang
bulat. Sehingga ada kalanya ujung kerucut bayangan umbra bulan tergantung di
atas permukaan bumi dan menyebabkan lokasi di bawahnya melihat hal tersebut
sebagai gerhana matahari cincin, dan ada kalanya juga saat kerucut bayangan
umbra bulan itu bergeser ke bagian lengkungan yang lebih tinggi, menyebabkan
ujung kerucut bayangan umbra bulan sampai ke permukaan bumi dan daerah yang
dilewatinya melihat hal tersebut sebagai gerhana matahari total.
Prediksi Gerhana Matahari
Gerhana Matahari memang terjadi pada saat Matahari – Bumi –
Bulan berada sejajar dimana Bulan berada di antara Matahari dan Bumi pada saat
fase Bulan Baru. Tapi, tidak setiap Bulan Baru bisa terjadi gerhana Matahari.
Sama seperti tidak setiap bulan purnama Gerhana Bulan bisa terjadi
Pengaruh Yang Ditimbulkan dari
Gerhana Matahari
a)
Pengaruh
bagi mata manusia



b)
Pengaruh
terhadap perkembangan embrio ayam dalam mesin penetas
telur

c)
Pengaruh
terhadap plankton

d)
Pengaruh
terhadap alam

e)
Pengaruh
terhadap binatang



Pada
saat terjadi gerhana, kesukaan mengelompok/menggerombol terjadi pada jenis ikan
herring (Clupea harengus harengus), seperti halnya kalau malam tiba.

Gerhana
bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan
bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu
garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab
terhalangi oleh bumi. Gerhana bulan merupakan sebuah peristiwa alam yang umum terjadi.
Walaupun terdapat banyak cerita mitos di masyarakat tentang gerhana bulan,
namun peristiwa gerhana bulan bisa dijelaskan secara ilmiah sesuai dengan ilmu
pengetahuan dan tidak berdasarkan mitos belaka. Berikut ini adalah penjelasan
mengenai bagaimana terjadinya gerhana bulan:
Gerhana
bulan adalah sebuah peristiwa alam dimana cahaya matahari yang jatuh ke bulan
terhalang oleh bumi. Ini terjadi saat kedudukan bumi berada satu garis lurus
dengan matahari dan bulan. Gerhana bulan hanya bisa terjadi saat bulan purnama.
Mengapa demikian? Karena bumi akan menutupi bulan yang berukuran jauh lebih
besar dan memiliki jarak yang relatif dekat. Gerhana bulan bisa terjadi dalam
waktu yang lumayan lama, yaitu sekitar 5 - 6 jam. Untuk memudahkan penjelasan
mengenai bagaimana terjadinya gerhana bulan, maka kita bisa melihat gambar
berikut ini:

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan,
seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar
matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar
yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat
gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga,
jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan
tidak berbahaya sama sekali.
Ada dua macam bayangan yang dihasilkan: umbra
(bayangan inti) dan penumbra (bayangan tambahan). Jika kita berada dalam umbra
sebuah benda (misalnya umbra Bulan), maka sumber cahaya (dalam hal ini
Matahari) akan tertutup keseluruhannya oleh benda tersebut. Sedangkan jika kita
berada dalam penumbra, sebagian sumber cahaya masih akan terlihat. Namun
demikian, saat gerhana bulan total, meski Bulan berada dalam umbra Bumi, Bulan
tidak sepenuhnya gelap total karena sebagian cahaya masih bisa sampai ke
permukaan Bulan oleh efek refraksi atmosfer bumi.
Macam-macam
Gerhana Bulan
Berdasarkan keadaan saat fase puncak gerhana,
gerhana bulan dapat dibedakan menjadi:
1. Gerhana Bulan Total

2.
Gerhana
Bulan Sebagian
Jika hanya sebagian Bulan saja
yang masuk ke daerah umbra Bumi, dan sebagian lagi berada dalam bayangan
tambahan / penumbra Bumi pada saat fase maksimumnya, maka gerhana tersebut
dinamakan gerhana bulan sebagian. Gerhana Bulan sebagian terjadi jika posisi Matahari-Bumi-Bulan
tidak pada satu garis lurus, sehingga tidak seluruh bagian Bulan terhalangi
dari Matahari oleh Bumi. Sedangkan sebagian pemukaan Bulan yang lain
berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada bagian sinar Matahari yang sampai
ke permukaan Bulan.


Dalam
proses terjadinya gerhana sebagian terjadi dua kali kontak, yaitu : Kontak
pertama, ketika piringan Bulan mulai menyentuh masuk pada bayangan Bumi. Pada
posisi inilah waktu mulai gerhana. Kontak kedua, ketika piringan Bulan
sudah keluar lagi bayangan Bumi.
3. Gerhana
Bulan Penumbral Total


Pada gerhana bulan jenis ke- 3 ini, seluruh Bulan
masuk ke dalam penumbra pada saat fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian
Bulan yang masuk ke umbra atau tidak tertutupi oleh penumbra. Pada kasus
seperti ini, gerhana bulannya kita namakan gerhana bulan penumbral total.
4.
Gerhana Bulan Penumbral
Sebagian


Gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya
sebagian saja dari Bulan yang memasuki penumbra, maka gerhana bulan tersebut
dinamakan gerhana bulan penumbral sebagian. Gerhana bulan penumbral biasanya
tidak terlalu menarik bagi pengamat. Karena pada gerhana bulan jenis ini,
penampakan gerhana hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan purnama
biasa. Waktu-waktu Kontak dan Fase-fase Gerhana Bulan.
Momen terjadinya gerhana Bulan diurut berdasarkan
urutan terjadinya:
1.
P1
P1
adalah kontak I penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan luar dengan
penumbra Bumi. P1 menandai dimulainya gerhana bulan secara keseluruhan.
2.
P2
P2
adalah kontak II penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan dalam dengan
penumbra Bumi. Saat P2 terjadi, seluruh piringan Bulan berada di dalam piringan
penumbra Bumi.
3.
U1
U1
adalah kontak I umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan luar dengan
umbra Bumi.
4.
U2
U2
adalah kontak II umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan dalam dengan
umbra Bumi. U2 ini menandai dimulainya fase total dari gerhana bulan.
5.
Puncak
Gerhana
Puncak
gerhana adalah saat jarak pusat piringan Bulan dengan pusat umbra/penumbra
mencapai minimum.
6.
U3
U3
adalah kontak III umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan dalam
dengan umbra Bumi, ketika piringan Bulan tepat mulai akan meninggalkan umbra
Bumi. U3 ini menandai berakhirnya fase total dari gerhana bulan.
7.
U4
U4
adalah kontak IV umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan luar
dengan umbra Bumi.
8.
P3
P3
adalah kontak III penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan
dalam dengan penumbra Bumi. P3 adalah kebalikan dari P2.
9.
P4
P4
adalah kontak IV penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali bersinggungan luar
dengan penumbra Bumi. P4 adalah kebalikan dari P1, dan menandai berakhirnya
peristiwa gerhana bulan secara keseluruhan.
Berdasarkan waktu-waktu kontak ini, peristiwa gerhana
bulan melalui fase-fase sebagai berikut :
a. Gerhana
penumbral: selang antara P1-U1, dan antara U4-P4
b. Fase
gerhana umbral: selang antara U1-U4
c. Fase
total: selang antara U2-U3
Tidak keseluruhan kontak dan fase akan terjadi saat
gerhana bulan. Jenis gerhana bulan menentukan kontak-kontak dan fase gerhana
mana saja yang akan terjadi. Misalnya saat gerhana bulan total, keseluruhan
kontak dan fase akan dilalui. Untuk gerhana bulan sebagian, karena tidak
keseluruhan Bulan masuk dalam umbra Bumi, maka U2 dan U3 tidak akan terjadi,
sehingga fase total tidak akan diamati. Untuk gerhana penumbral total, karena
Bulan tidak menyentuh umbra Bumi, maka U1, U2, U3, dan U4 tidak akan terjadi,
karena itu fase gerhana umbral tidak akan diamati. Sedangkan pada gerhana
penumbral sebagian, hanya P1 dan P4 saja yang akan terjadi.
Berbeda dengan gerhana matahari, pada gerhana
bulan, waktu-waktu kontak dan saat terjadinya suatu fase gerhana, tidak
dipengaruhi oleh lokasi pengamat. Semua pengamat yang berada di belahan Bumi
yang mengalami gerhana akan mengamati waktu-waktu kontak (umbra dan penumbra)
pada saat yang bersamaan.
Pengaruh
yang diakibatkan dari gerhana bulan
1.
Pasang Surut Air Laut
Banyak
orang beranggapan bahwa adanya gerhana bulan yang terjadi tidak memiliki dampak
apapun terhadap aktivitas di bumi, terutama pergerakan massa air laut. Akan
tetapi hal ini berkebalikan dengan fakta yang ditemukan pada perubahan tinggi
dan rendahnya permukaan air laut.
Pada
dasarnya gerhana bulan adalah sebuah fenomena alam yang terjadi saat sebagian atau
keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Hal ini terjadi bila
bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama,
sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi
karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak
setiap pertemuan bulan dan matahari yang terhalang bumi akan mengakibatkan
terjadinya gerhana bulan.
2.
Kembali kedampak (pengaruh) yang ditimbulkan dari Gerhana Bulan. "BMKG" menyebutkan tidak ada dampak khusus
akibat fenomena ini, hanya saja kemungkinan besar air laut dan gelombang pasang
akan sedikit mengalami peninggian, tetapi masih dalam batas normal.
3. Timbulnya mitos-mitos mengenai gerhana bulan antara lain:
a. Bila ada peristiwa gerhana bulan dibulan Muharam, bermakna akan terjadi
wabah penyakit yang dibarengi harga semua kebutuhan pokok manusia akan
meningkat dan akan ada raja/pemimpin negeri yang meninggal
b. Bila kejadian gerhana bulan terjadi pada bulan Syafar, bermakna akan selama
tiga bulan tidak akan turun hujan, yang diselingi oleh angin kencang
c. Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Rabiulawwal, bermakna sang
raja/pemimpin negeri sedang bersusah hati tanpa diketahui oleh rakyat yang
sedang berbahagia.
d. Bila gerhana bulan terjadi pada
bulan Rabiulakhir, bermakna akan ada wabah penyakit yang menimpa orang miskin
e. Bila gerhana bulan terjadi pada
bulan Jumadilawwal, bermakna akan ada kebaikan yang seperti harga sandang
pangan akan turun.
f.
Bila gerhana
bulan terjadi pada bulan Jumadilakhir, bermakna akan datang hujan dan akan
banyak hewan peliharaan yang mati
g. Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Rajab, bermakna kebutuhan hidup akan
mudah dan murah. Namun banyak manusia yang berselisih paham
h. Bila gerhana bulan terjadi pada
bulan Syaban, bermakna akan datang wabah penyakit menular. Tapi harga sandang
pangan akan turun dan mudah didapat
i.
Bila gerhana
bulan terjadi pada bulan Ramadhan, bermakna akan datang musim hujan yang
berkepanjangan disertai kilatan dan gemuruh guntur
j.
Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Syawal,
bermakna semua harga kebutuhan bahan pokok akan naik
k. Bila gerhana bulan terjadi pada bulan Zulkaedah, bermakna banyak rakyat
yang akan menderita akibat kerusuhan di dalam negeri.
l.
Bila gerhana
bulan terjadi pada bulan Zulhijjah, bermakna akan ada kebaikan seperti akan
selamat dan sejahtera bagi seluruh warga negeri.
m. Disarankan kepada anda untuk mandi di telaga pada waktu bulan purnama,
bermakna akan membuat wajah dan tubuh anda bersinar, sehingga membuat anda
disayang semua orang
n. Disarankan kepada anda untuk mandi
sinar bulan purnama, bermakna akan menimbulkan kharisma pada diri anda
- Grafitasi
Bumi
Gravitasi adalah gaya
tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam
semesta. Contoh : Sebuah apel jatuh ke tanah diakibatkan oleh gaya gravitasi
bumi yang menarik apel tersebut ke pusat gravitasi bumi. Gaya gravitasi ini
menarik benda-benda disekitarnya menuju pusat gravitasi.
Gravitasi adalah gejala adanya interaksi antara dua benda bermassa,
yaitu berupa gaya tarik-menarik.Gaya yang menarik kita selalu menuju ke bawah
itu disebut gaya gravitasi. Gaya gravitasi terdapat pada semua benda. Semakin
besar massa atau berat benda tersebut, semakin besar pula gaya gravitasi yang
ditimbulkannya.Gravitasi bumi
adalah suatu gaya tarik-menarik yang terjadi pada semua partikel yang mempunyai
massa. Jika di bumi, gaya gravitasi bumi disebabkan karena bumi yang berukuran
besar memiliki massa yang juga besar sehingga dapat menarik semua benda yang
berada di atasnya. Besar gaya gravitasi bumi yang
menyebabkan benda-benda di atasnya tertarik ini disebut besar gaya tarik bumi
atau besar gravitasi. Tidak heran kalau semua benda yang ada dipermukaan bumi
akan terengaruh oleh gaya gravitasi bumi.
Bumi kita
merupakan bola yang sangat besar, sehingga bumi memiliki gaya gravitasi yang
besar pula yang dapat menarik segala benda yang berada di dekatnya (rumah,
manusia, batu, binatang, bahkan juga bulan dan satelit yang mengelilingi
bumi kita). Oleh karena itulah, walaupun kita berada di bagian bawah bola bumi,
kita tidak akan jatuh karena ada gaya gravitasi bumi yang arahnya menuju pusat
bola bumi.
Percepatan
Gravitasi
Kalian
pasti pernah mendengar tentang percepatan gravitasi. Misalnya saat belajar
tentang gerak jatuh bebas atau hukum Newton, diketahui percepatan gravitasi di
permukaan bumi sebesar 10 m/s2. Apa sebenarnya percepatan gravitasi
itu? Percepatan gravitasi disebut juga kuat medan gravitasi yaitu menyatakan
besarnya gaya gravitasi yang dirasakan benda persatuan massa. Dari pengertian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

Jika
nilai F pada persamaan di atas disubtitusikan besarnya F dari persamaan 2.1
maka dapat diperoleh persamaan percepatan gravitasi sebagai b erikut.

Dengan : g =
percepatan gravitasi ( m/ s2 )
M = massa benda ( kg
)
R
= jarak titik ke benda (m)
Hukum Gravitasi Universal Newton
Ilmuwan
pertama kali yang memahami gaya gravitasi adalah Sir Isaac Newton. Hal ini
terjadi ketika ia mengamati apel yang jatuh dari pohon. Ia bertanya
mengapa apel bisa jatuh sedangkan bulan tidak jatuh dan tetap pada orbitnya.
Pada tahun 1687 Newton menemukan hukum Gravitasi yang bunyinya : “Setiap
benda dalam alam semesta ini selalu
menarik partikel lain dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan massa
partikel-partikel itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya”.
Secara umum, gaya gravitasi pada benda-benda angkasa seperti planet bumi, dapat
dirumuskan menggunakan hukum gravitasi universal Newton, rumusnya adalah
sebagai berikut.

Keterangan :
F : adalah besar dari gaya gravitasi
antara kedua massa titik tersebut
G : adalah konstanta gravitasi
m1 :
adalah besar massa titik pertama
m2 :
adalah besar massa titik keduar adalah jarak antara kedua massa titik

g :
adalah percepatan gravitasi
Hukum I Kepler
“Lintasan
setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah elips dengan matahari
terletak pada salah satu titik fokusnya.” Hukum I ini dapat menjelaskan akan
lintasan planet yang berbentuk elips, namun belum dapat menjelaskan kedudukan
planet terhadap matahari, maka muncullah hukum II Kepler. Keplpler tidak
mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian . Ketika mulai
tertarik dengan gerak planet – planet , Newton menemukan bahwa ternyata hukum –
hukum Keppler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi
universal dan hukum gerak Newton . Newton juga menunjukkan bahwa di antara
kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gravitasi , hanya satu yang berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten dengan Hukum Keppler.
Hukum
II Kepler
“Setiap
planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari
matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam waktu
yang sama “.
Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet, menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama. Hal yang paling utama dalam hukum II Keppler adalah kecepaan sektor mempunyai harga yang sama pada semua titik sepnjang orbit yang berbemtuk elips.
Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet, menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama. Hal yang paling utama dalam hukum II Keppler adalah kecepaan sektor mempunyai harga yang sama pada semua titik sepnjang orbit yang berbemtuk elips.
Hukum III Kepler
“Kuadrat
periode planet mengintari matahari sebanding dengan pangkat tiga rata-rata
planet dari matahari.” Newton menunjukkan bahwa hukum III Keppler juga bisa
diturunkan secara matematis dari hukum Gravitasi Universal dan hukum Newton
tentang gerak dan gerak melingkar.
Implementasi Hukum Gravitasi
Newton
Bagaimana
para ilmuwan bisa mengetahui tentang jari-jari bumi ataupun massa bumi. alat
ukur apa yang digunakan. Masih kelanjutan tentang gaya gravitasi yang menjadi
dasar keilmuwan kita sebelumnya, para ilmuwan bisa memecahkan persoalan
tersebut yang mungkin pernah ada dalam benak kita.
Berdasarkan
hukum gravitasi Newton, data-data tersebut digunakan untuk menghitung besaran
lain tentang benda ruang angkasa yang tidak mungkin diukur dalam laboratorium.
1.
Menghitung Massa Bumi
Massa
bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G yang telah diperoleh dari
percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M dan jari-jari bumi R = 6,37 × 106 m
(bumi dianggap bulat sempurna). Berdasarkan rumus percepatan gravitasi bumi,
Anda bisa menghitung besarnya massa bumi.
2.
Menghitung Massa Matahari
Telah
Anda ketahui bahwa jari-jari rata-rata orbit bumi rB = 1,5 × 1011 m
dan periode bumi dalam mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 × 107 s.
Berdasarkan kedua hal tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari
dan gaya sentripetal bumi, maka dapat diperkirakan massa matahari.
dan periode bumi dalam mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 × 107 s.
Berdasarkan kedua hal tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari
dan gaya sentripetal bumi, maka dapat diperkirakan massa matahari.
3.
Menghitung Kecepatan Satelit
Suatu
benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang bermassa lebih besar dinamakan
satelit, misalnya bulan adalah satelit bumi. Sekarang banyak satelit buatan
diluncurkan untuk keperluan komunikasi, militer, dan riset teknologi. Untuk
menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dua cara, yaitu hukum gravitasi
dan gaya sentrifugal.
a.
Menghitung Kecepatan Satelit
Menggunakan Hukum Gravitasi
Anggap
suatu satelit bermassa m bergerak melingkar mengelilingi bumi
pada ketinggian h dari permukaan bumi. Massa bumi M dan jari-jari bumi
R. Anda tinjau gerakan satelit dari pengamat di bumi. Di sini gaya yang
bekerja pada satelit adalah gaya gravitasi. Berdasarkan rumus hukum II Newton, Anda dapat mengetahui kecepatan satelit
pada ketinggian h dari permukaan bumi. Massa bumi M dan jari-jari bumi
R. Anda tinjau gerakan satelit dari pengamat di bumi. Di sini gaya yang
bekerja pada satelit adalah gaya gravitasi. Berdasarkan rumus hukum II Newton, Anda dapat mengetahui kecepatan satelit
b.
Menghitung Kecepatan Satelit
Menggunakan Gaya Sentrifugal
Sebuah
satelit memiliki orbit melingkar, sehingga dalam acuan ini, satelit
akan merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2). Gaya sentrifugal muncul karena
pengamatan dilakukan dalam sistem non inersial (sistem yang dipercepat,
yaitu satelit). Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya gravitasi.
akan merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2). Gaya sentrifugal muncul karena
pengamatan dilakukan dalam sistem non inersial (sistem yang dipercepat,
yaitu satelit). Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya gravitasi.
4.
Menghitung Jarak Orbit Satelit Bumi
Apabila
satelit berada pada jarak r dari pusat bumi, maka kelajuan satelit saat
mengorbit bumi dapat dihitung dengan menyamakan gaya gravitasi satelit dan
gaya
Sentripentalnya.
Sentripentalnya.
Contoh gaya gravitasi bumi
1.
Contoh dari Gaya Gravitasi Bumi adalah benda-benda langit
yang ikut tertarik oleh bumi, misalnya bulan atau meteor yang terkena gaya
gravitasi bumi. Pengaruh gaya gravitasi bumi pada bulan menyebabkan bulan
beredar pada porosnya, demikian juga benda langit lain seperti pesawat astronot
dan juga siklus terjadinya hujan.
Manfaat Gaya Gravitasi
Secara fisika manfaat gravitasi
sangat bergam, contohnya:
1.
Untuk PLTA. Air terjun
yang jatuh karena gravitasi bisa dipakai untuk memutar kincir/turbin...dapat
dihitung dengan rumus:
h=tinggi air terjun
Rho=massa jenis air(1000kg/m^3)
V=volume air jatuh tiap detik
e=evisiensi
g=gravitasi
jadi W= V x rho x g x h dengan satuan watt
h=tinggi air terjun
Rho=massa jenis air(1000kg/m^3)
V=volume air jatuh tiap detik
e=evisiensi
g=gravitasi
jadi W= V x rho x g x h dengan satuan watt
2.
Pengikatan O2 oleh Hb
Reaksi kesetimbangan Hb + O2 -------HbO4
Jika tekanan turun, maka kemampuan Hb mengikat O2 akan turun
Jika tidak ada gravitasi, maka tekanan udara menjadi hampir 0. jadi kita akan mati karena tidak bisa bernafas
Reaksi kesetimbangan Hb + O2 -------HbO4
Jika tekanan turun, maka kemampuan Hb mengikat O2 akan turun
Jika tidak ada gravitasi, maka tekanan udara menjadi hampir 0. jadi kita akan mati karena tidak bisa bernafas
3.
Terpentalnya
bumi
Bumi bisa
berevolusi mengelilingi matahari karena adanya gaya tarik menarik Bumi-matahari
yang diimbangin gaya sentrifuge.Apabila tidak ada gaya gravitasi maka bumi akan
terpental oleh gaya sentrifuge
bisa dihitung dengan rumus:
M= massa matahari
G= konstanta
R= jarak pusat bumi ke matahari
V= kecepatan revolusi matahari
bisa dihitung dengan rumus:
M= massa matahari
G= konstanta
R= jarak pusat bumi ke matahari
V= kecepatan revolusi matahari

Gaya
gravitasi bumi mempengaruhi semua benda di permukaan bumi atau di dekatnya.
Bahkan bulan pun terpengaruh oleh gaya ini. Gaya gravitasi bumi menyebabkan
benda-benda memiliki berat sehingga tidak melayang di udara dan tidak terlempar
ke angkasa. Kekuatan gaya gravitasi bumi terhadap benda dipengaruhi oleh jarak
benda dari pusat bumi. Semakin jauh letak benda dari pusat bumi, maka gaya
gravitasinya semakin kecil. Misalkan saja astronot. Ketika astronot telah
berada di luar angkasa, maka astronot akan terasa lebih ringan dan
melayang-layang. Hal ini dikarenakan tidak ada gaya gravitasi bumi yang
berpengaruh padanya, karena jarak astronot terhadap pusat bumi sudah sangat
jauh, sehingga mereka tidak memiliki berat dan dapat melayang-layang.
Berbeda
dengan benda yang berada dekat dengan permukaan bumi. Benda yang dekat dengan permukaan
bumi akan memiliki berat dan apabila jatuh, maka gerak jatuh benda tersebut
semakin cepat apabila benda telah mendekati tanah. Dan setelah benda berada di
tanah, maka benda tersebut akan tetap berada di tempatnya karena gaya gravitasi
tetap bekerja.Pernahkah kalian menjatuhkan kapas dan batu bersama-sama?
Pernahkah kalian menjatuhkan dua kertas bersama-sama, yang satu berbentuk
lembaran dan satunya diremas berbentuk gumpalan dengan berat yang sama? Jika
kalian pernah melakukan pasti kalian mendapati bahwa batu lebih dulu mencapai
tanah dibandingkan kapas. Dan juga gumpalan kertas lebih dulu dibandingkan
selembar kertas. Mengapa bisa demikian? Ada yang bilang bahwa berat lah yang
menyebabkan kedua benda tersebut berselang ketika mencapai tanah. Berat lah
yang menyebabkan kecepatan jatuh kedua benda tersebut berbeda. Mungkin untuk
batu dan kapas terlihat beralasan dan masuk akal karena selisih berat kedua
benda tersebut jauh. Sehingga seakan-akan beratlah yang menentukan perbedaan
kecepatan jatuh kedua benda tersebut. Tetapi untuk kertas yang berbentuk
lembaran dan gumpalan, perbedaan berat tersebut tidak dapat diterima dan tidak
bisa menjadi alasan yang menyebabkan kecepatan jatuh kedua kertas tersebut
berbeda. Karena kedua kertas tersebut memiliki berat yang sama. Yang berbeda
hanyalah bentuknya, yang satu berbentuk lembaran dan satunya berbentuk
gumpalan.
Jika kita
melihat dua kertas yang sama beratnya, yang satu berbentuk lembaran dan satunya
berbentuk gumpalan jatuh bersama-sama. Maka didapatkan gumpalan kertas lah yang
jatuh duluan ke tanah. Hal ini dikarenakan luas permukaan gumpalan kertas lebih
kecil dibandingkan kertas lembaran. Sehingga, gesekan udara terhadap gumpalan
kertas lebih kecil dibandingkan terhadap kertas lembaran. Kertas yang berbentuk
lembaran akan mendapatkan gaya gesek udara yang lebih besar, karena luasan
yang lebih besar dan lebar, gaya gesek ini bersifat menahan dan berlawanan
dengan arah gaya gravitasi, sehingga gerak jatuh kertas lembaran akan lebih
lambat dibandingkan kertas gumpalan.
Bagaimana
jika bumi tidak memiliki gaya gravitasi? Sudah tentu kita akan melayang-layang
dan terlempar ke ruang angkasa, karena kita tidak memiliki berat. Tidak hanya
kita manusia, benda hidup maupun benda mati lainnya juga akan seperti itu. Sungai,
danau, dan lautan akan mengering karena air dengan mudah menghilang ke angkasa.
Lapisan atmosfer bumi yang terdiri dari berbagai macam gas akan habis terbang
ke angkasa. Batu-batu akan beterbangan seperti halnya balon gas yang terus
menuju angkasa.
Sumber Informasi:
Anonim.2010.Rotasi
Bumi.Terdapat Pada: http://simpangmahar.blogspot.com/2010/07/rotasi-bumi.html.Diakses
Pada Tanggal 6 November 2014
Dalker.2013.Rotasi
Bumi dan Akibatnya.Terdapat Pada:
http://software-dalker.blogspot.com/2013/01/rotasi-bumi-dan-akibatnya.html.
Diakses
Pada Tanggal 6 November 2014
Pada Tanggal 6 November 2014
Handayani, Sri. 2009. FISIKA Untuk
SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Kusuma,Anjas.2012.Definisi
Gravitasi Bumi.Terdapat Pada: http://anjaskusuma.blogspot.com/2012/04/definisi-gravitasi-bumi.html.Diakses
Pada Tanggal 6 November 2014
Lutfiana,
Unsani.2013.Rotasi Bumi.Terdapat Pada: http://unsanilutfiana.blogspot.com/2013/05/rotasi-bumi.html. Diakses Pada Tanggal 6 November 2014
Rhony. 2011. apa itu gerhana bulan? dan apa dampaknya?. Terdapat Pada :
http://rhony-94.blogspot.com/2011/12/hallo-gans.html
Pada Tanggal 10 Nopember 2014
http://rhony-94.blogspot.com/2011/12/hallo-gans.html
Pada Tanggal 10 Nopember 2014
Salsabilla.2013.Rotasi
dan Revolusi Bumi Serta Pengaruhnya.Terdapat Pada: http://salsabillaruseva.blogspot.com/2013/09/gerak-rotasi-dan-revolusi-bumi-serta.html.Diakses
Pada Tanggal 6 November 2014
Saputro,Adi.2010.Penyebab
Terjadinya Gerhana Matahari dan Bulan.Terdapat Pada: http://www.astronomi.us/2010/12/penyebab-terjadinya-gerhana-matahari-dan-bulan.html.Diakses
Pada Tanggal 6 November 201
Belum ada tanggapan untuk "Materi IAD Bumi dan Alam Semesta"
Post a Comment