Tugas
Individu Pertemuan Kelima “Kaitan IPA dan Teknologi”
1.
Jenis Baterai yang dapat menyimpan
listrik.
Baterai adalah suatu
komponen penyimpan energi dengan mengubah energi listrik menjadi energi kimia
dan yang dapat mengeluarkan energi dengan mengubah energi kimia menjadi energi
listrik. Sebagian dari energi kimia diubah menjadi panas dan sebagian lagi
diubah menjadi arus listrik. Baterai dibagi menjadi 2 kelompok utama yaitu
baterai primer dan baterai sekunder.
1) Baterai Primer (Baterai Sekali
Pakai/Single Use)
Baterai primer adalah baterai yang
dapat digunakan sekali saja setelah energi yang ada di dalamnya habis
digunakan. Jenis-jenis
Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Primer (sekali Pakai / Single
use) diantaranya adalah :
a. Baterai Zinc-Carbon (Seng-Karbon)
Baterai Zinc-Carbon juga disering
disebut dengan Baterai “Heavy Duty” yang sering kita jumpai di Toko-toko
ataupun Supermarket. Baterai jenis ini terdiri dari bahan Zinc yang berfungsi
sebagai Terminal Negatif dan juga sebagai pembungkus Baterainya. Sedangkan
Terminal Positifnya adalah terbuat dari Karbon yang berbentuk Batang (rod).
Baterai jenis Zinc-Carbon merupakan jenis baterai yang relatif murah
dibandingkan dengan jenis lainnya.
b. Baterai Alkaline (Alkali)
Baterai Alkaline ini memiliki daya
tahan yang lebih lama dengan harga yang lebih mahal dibanding dengan Baterai
Zinc-Carbon. Elektrolit yang digunakannya adalah Potassium hydroxide yang
merupakan Zat Alkali (Alkaline) sehingga namanya juga disebut dengan Baterai
Alkaline. Saat ini, banyak Baterai yang menggunakan Alkalline sebagai
Elektrolit, tetapi mereka menggunakan bahan aktif lainnya sebagai Elektrodanya.
c. Baterai Lithium
Baterai Primer Lithium menawarkan
kinerja yang lebih baik dibanding jenis-jenis Baterai Primer (sekali pakai)
lainnya. Baterai Lithium dapat disimpan lebih dari 10 tahun dan dapat bekerja
pada suhu yang sangat rendah. Karena keunggulannya tersebut, Baterai jenis
Lithium ini sering digunakan untuk aplikasi Memory Backup pada Mikrokomputer
maupun Jam Tangan. Baterai Lithium biasanya dibuat seperti bentuk Uang Logam
atau disebut juga dengan Baterai Koin (Coin Battery). Ada juga yang
memanggilnya Button Cell atau Baterai Kancing.
d. Baterai Silver Oxide
Baterai Silver Oxide merupakan jenis
baterai yang tergolong mahal dalam harganya. Hal ini dikarenakan tingginya
harga Perak (Silver). Baterai Silver Oxide dapat dibuat untuk menghasilkan
Energi yang tinggi tetapi dengan bentuk yang relatif kecil dan ringan. Baterai
jenis Silver Oxide ini sering dibuat dalam dalam bentuk Baterai Koin (Coin
Battery) / Baterai Kancing (Button Cell). Baterai jenis Silver Oxide ini sering
dipergunakan pada Jam Tangan, Kalkulator maupun aplikasi militer.
2) Baterai Sekunder (Baterai Isi
Ulang/Rechargeable)
Beterai sekunder
adalah baterai yang memungkinkan penggunaan energy berkali-kali dengan
melakukan pengisian muatan listrik kembali(rechargeable).
Jenis-jenis baterai sekunder adalah :
a.
Baterai
Asam Timbal (Lead Acid)
Baterai jenis asam timbal tersusun
atas timbal dioksida sebagai katoda, sepon logam timbal sebagai anoda dan asam
sulfat sebagai elektrolitnya. Setiap sel memiliki tegangan sebesar 2 Volt.
b.
Baterai
Nikel Kadmium
Sebagai katoda, baterai ini
menggunakan nikel hidroksida Ni(OH)2 dan kadmium (Cd) sebagai anodanya yang
dipisahkan oleh alkalin potasium hidroksida sebagai elektrolitnya. Baterai
nikel kadmium memiliki nilai hambatan intenal yang kecil dan memungkinkan untuk
di charge dan discharge dengan rate yang tinggi.
c.
Baterai
Nikel Metal Hidrida
Bila pada baterai nikel kadmium,
kadmium digunakan sebagai anoda, maka pada baterai jenis ini metal hidrida yang
digunakan. Metal hidrida terbuat dari campuran lanthanium yang dapat menyerap
dan menghasilkan hidrogen. Baterai jenis ini memiliki kerapatan energi dua kali
lebih besar dibandingkan dengan baterai jenis asam timbal dan 40 % lebih tinggi
dibandingkan dengan baterai nikel kadmium.
d.
Baterai
Lithium
Lithium adalah metal yang paling
ringan dan memiliki potensial elektrokimia yang paling tinggi dibandingkan
dengan logam lainnya. Penggunaan lithium sebagai baterai, pertama kali
dilakukan oleh perusahaan Exxon (USA) pada tahun 1970 dengan menggunakan LiTiS2
sebagai katoda baterai. Ada beberapa jenis baterai sekunder berbasis lithium
yang berkembang saat ini, diantaranya adalah baterai lithium-ion, baterai
lithium polimer dan baterai lihium sulfur.
2.
Material yang terdapat pada baterai,
terdiri atas 3 komponen penting yaitu :
v Batang
karbon sebagai anode (kutub positif baterai)
v Seng
(Zn) sebagai katode (kutub negative baterai)
v Pasta
sebagai elektrolit (penghantar)
3.
Cara kerja pada baterai dalam
menyimpan energi untuk menghasilkan listrik
Pada baterai
terdapat dua kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif berada
pada bagian batang baterai. Sedangkan, kutub negatif baterai berada pada bagian
bawah baterai. Reaksi kimia yang terjadi di dalam baterai menimbulkan
arus listrik bermuatan positif dan negatif. Baterai mengalirkan arus listrik
secara langsung. Arus listrik bermuatan positif dialirkan melalui ujung knob bagian atas baterai (kutub
positif baterai). Adapun arus listrik bermuatan negatif dialirkan melalui
pelapis bagian bawah baterai (kutub negatif baterai). Selanjutnya, arus listrik
bermuatan positif dan negatif mengalir secara terpisah melalui kabel (kawat
tembaga) menuju ke alat.
Cara Baterai Sekunder
menghasilkan arus listrik adalah sama dengan Baterai Primer. Hanya saja, Reaksi
Kimia pada Baterai Sekunder ini dapat berbalik (Reversible). Pada saat Baterai
digunakan dengan menghubungkan beban pada terminal Baterai (discharge),
Elektron akan mengalir dari Negatif ke Positif. Sedangkan pada saat Sumber
Energi Luar (Charger) dihubungkan ke Baterai Sekunder, elektron akan mengalir
dari Positif ke Negatif sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai.
4.
Flashdisk/chip/CD dapat menyimpan data
karena terdapat Flash Memory yang berfungsi untuk media
penyimpanan komputer non-volatile elektronik yang dapat elektrik dihapus dan
diprogram ulang.
Nama flash memory berasal dari bagaimana memori ini dirancang yaitu bagian dari
sel memori bisa dihapus dengan satu tindakan atau dalam waktu sekejap (flash). Flash Memory adalah media penyimpanan yang
berjenis “non-volatile” yang berarti tidak memerlukan power untuk menjaga
keberadaan data. Flash Memori hampir sama dengan EEPROMC (Electrically Erasable
Programmable ROM) Kapasitas memorinya pun beragam, mempunyai kemampuan transfer
data untuk penulisan mencapai 88 Mbps sedangkan untuk pembacaan mencapai 5
Mbps. Para ilmuan membuatnya menjadi sistem penyimpan data portabel, mirip
disket, maka sering disebut Flash Disk. Komponen yang
menyusun flashdisk sehingga dapat menyimpan data yaitu :

1)
Konektor USB
USB (Universal Serial Bus) bertindak sebagai antar muka antara chip memori flash NAND dan komputer
flash drive dicolokkan ke
komputer.
2)
Pengontrol penyimpanan memory
Mengontrol
dan menyediakan penghubung ke alat Flash disk yang bertugas menjaga kesetabilan
perangkat. Pengontrol berisi suatu RISC mikro prosesor berukuran kecil dan
hampir sama pada RAM.
3)
Point test ini berkerja selama
perangkat mengecek dan mengirimkan kode ke microprocessor.
4)
Chip
Flash Memory
Setelah
membuat suatu file dan menyimpannya di flash disk maka bagian ini adalah tempat
menyimpan datanya, biasanya juga digunakan di dalam kamera digital.
5)
Oscillator Kristal
Perangkat
ini menghasilkan 12 MHZ sinyal dari perangkat utama dan mengendalikan keluaran
data perangkat sampai sebuah tahap penguncian.
6)
Lampu Indikator
Lampu
indikator berfungsi untuk menandai adanya transfer data atau adanya data yang
dibaca dan data yang ditulis.
7)
Write-Protect Switch
Menandai
apakah perangkat ada di dalam mode “write protection” atau tidak.
8)
Ruang untuk Flash memori ke 2
Ruang
kosong disediakan untuk tambahan satu flash memory, dan dapat digunakan untuk
menyimpan data lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan.
Proses
Pengisian pada baterai sehingga dapat menyimpan listrik yaitu proses pengubahan
energi listrik menjadi energi kimia. Ketika arus melalui eletrolite KOH
sehingga molekul memisahkan diri menjadi ion K+ dan (OH-). Ion (OH-) bergerak
ke plate +ve dan ion K+ menuju plate –ve. Jadi plate +ve mengubah ion 2Ni(OH)3,
begitu juga plate – ve akan merubah Fe. Sebenarnya disini tidak terjadi perubahan
komposisi dari elelktrolite dan spesifik gravity tetap konstan selama proses
pengisian dan pengosongan (charging dan discharging).
5.
LCD (Liquid Crystal Display) menggunakan
teknologi yang disebut dengan ‘kristal cair’ sebagai penghasil gambar monitor. Kelebihan
monitor LCD adalah minimnya konsumsi energi yang digunakan juga memiliki
kontras gambar yang lebih tajam dibandingkan dengan CRT. Pada teknologi LCD
sumber cahaya berasal dari lampu neon berwarna putih yang tersusun secara
merata pada bagian belakang susunan pixel (kristal cair) tadi yang jumlahnya
mencapai jutaan piksel hingga membentu sebuah gambar. Jenis – Jenis LCD yang
sering digunakan pada umumnya adalah :
1)
STN
(Super Twisted Nematic)
STN menggunakan lebih sedikit energi
& lebih murah dibanding teknologi TFT (Thin Film Transistor), tapi dengan
konsekuensi kualitas gambar & respons yang lebih rendah. STN disebut juga
sebagai Passive Matrix. Pada awal munculnya, banyak ponsel yang menggunakan LCD
jenis ini.
2)
TFT
(Thin Film Transistor)
Jika dibandingkan dengan teknologi
LCD lainnya, layar TFT memiliki keunggulan di kualitas gambar & respons
yang lebih cepat. Yang menjadi masalah adalah LCD jenis ini membutuhkan energi
yang cukup besar & lebih mahal harganya. TFT disebut juga Active Matrix.
3)
CSTN
(Colour Super Twisted Nematic)
CSTN merupakan tipe perbaikan dari
teknologi STN, diamana CSTN memiliki respons & ketajaman warna yang lebih
baik dari STN, hampir mendekati kualitas TFT. CSTN disebut juga New
Technologies of Passive Matrix.
4)
OLED
(Organic Light Emitting Diode)
Tampilan OLED menggunakan senyawa
organik yang mengeluarkan cahaya saat diberi arus listrik. OLED lebih terang,
memiliki kontras yang lebih baik dengan sudut pandang yang lebih lebar,
konsumsi daya lebih sedikit, & respons yang lebih cepat dibanding LCD.
Layar OLED juga sepertiga kali lebih tipis dari LCD, karena tidak membutuhkan
Backlight & membuatnya cocok untuk perangkat elektronik portable.
5)
UFB
(Ultra Fine & Bright)
Jenis ini membutuhkan lebih sedikit
energi, dibandingkan TFT & dengan kemampuan pencahayaan yang lebih terang
dibandingkan STN. Ponsel yang menggunakan LCD jenis ini biasanya lebih tipis
dibanding ponsel yang menggunakan LCD jenis lain, hal ini karena UFB hanya
setebal 2,2 mm.
6)
TFD
(Thin Film Diode)
Jenis ini menggunakan cairan semacam
kristal yang dikontrol oleh Dioda (dengan pengaturan seperti cara kerja
Switch).
LCD pada umumnya
sering digunakan pada Smartphone atau gadget adalah:
a.
Jenis Layar
Monochrome

Monochrome
adalah layar jenis LCD yang sering kita jumpai pada handphone-handphone lawas.
Pertama kali handphone lahir ke dunia memakai layar jenis LCD Monochrome ini.
Tampilan layar LCD nampak hanya terdiri dari 2 jenis warna, yaitu hitam dan
putih. Cara kerja monochrome di layar handphone untuk menghitamkan pixel adalah
dengan memblokir cahaya yang akan keluar. Selain digunakan pada handphone,
layar jenis monochrome ini sering dipakai pada kalkulator, jam digital.
Keunggulan yang paling menonjol dari handphone dengan layar jenis monochrome
adalah konsumsi daya yang sangat rendah, sehingga baterai yang dipakai akan
bertahan sangat lama.
b.
Jenis Layar STN dan
CSTN

Terobosan
baru saat itu pada saat layar monochrome menjadi primadona adalah lahirnya
layar berwarna. Jenis layar berwarna pertama saat itu diberinama STN (Super
Twisted Nematic). Layar STN saat itu masih memiliki kelemahan-kelamahan,
diantaranya kualitas tampilan kurang optimal, respon lambat. Kemudian
diperbaharui sehingga muncullah layar jenis LCD baru dengan nama CSTN (Color
Super Twisted Nematic). Layar CSTN ini merupakan jenis layar yang ditujukan
untuk perbaikan tipe sebelumnya, Layar STN. Layar CSTN memiliki respon dan
ketajaman warna yang lebih baik dibanding layar STN sehingga mendekati
kemampuan layar TFT (dibahas selanjutnya). STN dan CST termasuk ke dalam layar
LCD jenis Passice-Matrix Color Display.
c.
Jenis Layar TFT

Jenis
Layar handphone TFT adalah tipe layar jenis LCD berwarna terbaru yang mampu
menghadirkan ketajaman warna lebih baik, jenis teknologi layar ini disebut
Active-Matrix Color Display. TFT LCD singkatan dari Thin Film Transistor,
menempatkan transistor di setiap piksel layar yang mampu dinyalakan dan
dimatikan secara individual. Hal itulah yang membuat layar LCD TFT ini terlihat
lebih tajam dalam warna, terang, dan respon yang sangat cepat. Kelemahan yang
dimiliki layar LCD jenis TFT ini adalah relatif lebih mahal dan konsumsi
baterai lebih besar. Meskipun begitu layar LCD jenis TFT masih menjadi pilihan
utama dan paling banyak dipakai pada perangkat handphone dan smartphone sampai
saat ini.
d.
Jenis Layar TFD
Layar
LCD jenis TFD masih termasuk kedalam layar tipe Active-Matrix Color Display.
Sama halnya dengan TFT, TFD (Thin Film Diode) menempatkan diode pada setiap
piksel layar. Layar jenis TFD ini bisa dibilang lebih baik dibanding TFT dalam
segi respon dan ketajaman.
e.
Jenis Layar IPS

Yang
terbaru dari teknologi layar jenis LCD adalah IPS LCD. Jenis terbaru ini
memanfaatkan teknologi In-Plane Switching (IPS) yang memiliki fungsi untuk
meningkatkan kualitas reproduksi warna dan sudut pandang optimal yang lebih
luas. Sehingga handphone yang memiliki layar berteknologi IPS mampu dilihat
secara baik dari sudut mana saja. Salah satu perangkat paling ‘heboh’ yang
memakai teknologi ini adalah iPhone dengan layar Retina Display nya. Saat ini
banyak perangkat smartphone dan komputer tablet yang menggunakan teknologi LCD
IPS ini pada layarnya.
6.
Kata LED merupakan singkatan dari
Light Emitting Diode (diode cahaya) ialah suatu semikonduktor yang memancarkan
cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini
termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada
semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah
dekat. LED banyak digunakan pada TV yang mana perusahaan banyak mengeluarkan TV
LED. Sebetulnya LED TV adalah
pengembangan dari teknologi LCD TV, yang mana jenis TV LED ini menggunakan
teknologi LED Backlight untuk mengganti cahaya fluorescent,
teknologi yang selama ini digunakan untuk LCD TV. Terdapat dua macam tipe LED
TV yang beredar di pasar: LED dan RGB LED yang ditaruh di bagian belakang panel
display/layar, dan tipe lain yaitu EDGE-LED yang mana LED ditaruh di bagian
keliling layar.
Perbedaan secara fisik pada LED
komputer umumnya terletak pada bentuknya yang lebih ramping / tipis. Pada
beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap dibandingkan
LCD, seperti kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV
tuner. Sedangkan perbedaan secara umum antara LED dan LCD hanya terletak pada
sistem pencahayaannya yang menggunakan teknologi LED backlight. Berbeda
dengan LCD yang menggunakan CCFL Backlight (lampu neon berjenis
fluorescent), monitor LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga 50 – 70%
dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat tajam.
Kelebihan
Monitor LED
- Konsumsi
listrik yang lebih hemat dibandingkan dengan LCD
- Kontras
gambar yang sangat tajam hingga jutaan pixels
- Usia
pemakaian LED lebih pajang
- Dimensi
monitor yang sangat tipis
- Pencahayaan
lebih baik dibandingkan LCD
Kekurangan
Monitor LED
- Harga
lebih mahal dibandingkan LCD
- Layar
LED yang lebih tipis cenderung lebih sensitif
Sumber Informasi :
Fembriyanti,Risma.2013.“Sumber Arus Listrik dan Energi
Listrik” (tanggal 3 Nopember 2014,
http://fembrisma.wordpress.com/science/sumber-arus-listrik-dan-energi-listrik)
Filia, Ndah.2012. “Energi Listrik
yang Dihasilkan dalam Batere” (tanggal 3 Nopember 2014, http://endahdahlia.blogspot.com/2012/12/energi-listrik-yang-dihasilkan-dalam.html)
Hudaya, Chairul.2011. “Jenis
Jenis Baterai Sekunder” (tanggal 3 Nopember 2014, http://hudaya.wordpress.com/2011/08/03/jenis-jenis-baterai-sekunder/)
Prasetya,
Agung.2013. “Perbedaan Monitor LCD dan LED” (tanggal 3 Nopember 2014,
http://www.u-trik.com/2013/09/perbedaan-monitor-lcd-dan-led.html)
Qibtiyah,Maryatul.2012.
“Kekurangan Dan Kelebihan Monitor LED” (tanggal 3 Nopember 2014, http://qimariakyu.blogspot.com/2012/12/kekurangan-dan-kelebihan-monitor-led.html)
Sanford.2013. “Types
of batteries: Mengenal jenis-jenis baterai berdasarkan bahan kimianya”
(tanggal 4 Nopember 2014, http://sanfordlegenda.blogspot.com/2013/09/Types-of-batterie-Mengenal-jenis-jenis-baterai.html)
Tabitatob.2012. “Bagaimana Cara
Kerja Flashdisk Menyimpan Data secara Fisik ,
http://beagoodimpact.wordpress.com/2012/10/16/bagaimana-cara-kerja-flashdisk-menyimpan-data-secara-fisik/)
Wikipedia.2013.
“Baterai” (tanggal 3 Nopember 2014, http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai)
Belum ada tanggapan untuk "Kaitan IPA dan Teknologi"
Post a Comment