Menentukan Keunggulan dan Kelemahan dari Resensi Hujan Kepagian

Resensi Hujan Kepagian

            Judul buku                  : Hujan Kepagian
            Pengarang                   : Nugroho Notosusanto
            Penerbit                       : Balai Pustaka
            Tahun Terbit                : 2011
            Jumlah Halaman          : vi+62 halaman

Kumpulan cerpen Hujan Kepagian terdiri dari 6 cerita. Cerpen tersebut mengisahkan kesaksian tentang revolusi kemerdekaan. Tidak banyak karya sastra yang menampilkan kisah-kisah di sekitar revolusi itu, yang dialami sendiri oleh pengarangnya. Hal itu membuat kumpulan cerpen ini sangat penting. Perang di sini(di dalam cerpen) tidak hanya dilihat dari sudut peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan tindakan-tindakan serba heroik para pelakunya. Akan tetapi perang di dalam buku kumpulan cerpen Hujan Kepagian dapat dilihat dari isinya yang lebih manusiawi. Pengarangnya sendiri terlibat langsung dalam perjuangan kemerdekaan itu sebagai anggota tentara pelajar.
            Cerita pertama, berjudul “Senyum”, mengenai ketetapan diri eorang tokoh ke medan pertempuran. Hal tersebut kurang sukai oleh orang tuanya. Orang tuanya lebih menyukai dia melanjutkan pendidikan, karena umurnya masih 14 tahun, selama ia berada di medan pertempuran ia selalu teringat bangku sekolah. Ia juga terkenang kepada ayahnya yang ditinggalkan tanpa minta izin. Di bukit ia bertemu dengan bocah kecil yang mengingatkannya pada adiknya yang telah bersekolah. Pengalaman selama revolusi saat menarik untuk di baca. Ini terbukti dengan si John temannya yang gugur dalam medan pertempuran, dengan wajah tersenyum, padahal biasanya mayat para pejuang yang ditemukan kebanyakan wajahnya menyeringai atau matanya terbelalak, karena kesakitan. Ini menunjukkan bahwa perjuangan si John untuk membela negara ini dengan hati yang suci.
            Cerpen kedua yang berjudul “Konyol”, menceritakan tentang takhayul yang baik, yaitu “untuk berjuang harus secara suci dan selama berjuang tidak boleh berbuat mesum, dan harus mampu menahan nafsu seksual. Barang siapa yang tidak suci perjuangannya, ia akan mati konyol.
            Cerpen ketiga, berjudul “Pembalasan Dendam” menceritakan tentang anak kembar yang bernama Jon dan Con, mereka berdua ikut berperang, mereka sangat berani dan kompak dalam berjuang. Jon gugur di tengah medan perang. Karena si Jon gugur, si Con membalas dendam terhadap semua musuh, seperti tentara Belanda. Con tidak memberi ampun kepada tentara Belanda walaupun telah berteriak-teriak meminta ampun.
Cerpen keempat, berjudul “Perawan di Garis Depan”, merupakan cerpen yang sangat menarik. Cerpen tersebut menarik karena seorang perawan ikut berjuang di medan perang. Si perawan atau si gadis itu berperangai seperti laki-laki, baik pakaiannya ataupun cara pandangnya. Semua laki-laki seperjuangannya saat segan kepadanya. Si perempuan ikut berjuang karena kesengsaraan hidup yang dialaminya. Kesengsaraan hidup yang dialami antara lain saudaranya meninggal karena perang, ibunya meninggal karena dibakar, dan diapun kehilangan kesuciannya. Oleh karena itu, setiap berperang dia selalu yang menjadi gadis paling berani.
Cerpen kelima, berjudul “Bayi”, cerpen ini sangat unik. Dalam cerpen tersebut diceritakan dua orang yang sedang bermusuhan bisa berdamai dalam kondisi perang. Kedua orang tersebut juga dapat melakukan suatu kebaikan bersama-sama menyelamatkan seorang ibu yang melahirkan bayi.
Cerpen keenam, berjudul “Eksekusi”. Cerpen “Eksekusi” merupakan cerpen yang sangat sadis. Cerpen tersebut menceritakan peristiwa eksekusi terhadap seorang perampok atau pembunuh bangsa sendiri. Mengapa perampok/pembunuh tersebut harus dieksekusi? Perampok atau pembunuh itu dieksekusi karena dia merampok rakyat yang sudah menderita. Perampok atau pembunuh ditangkap ditangkap dan dieksekusi karena ulahnya telah mengganggu pertahanan tentara dalam berjuang melawan Belanda.
 Pengalaman-pengalaman selama revolusi ini sangat menarik untuk dibaca. Pengarang memaparkannya dengan sederhana, tapi memikat. Kalimat-kalimat dalam paragraf disusun secara runtut sehingga mudah dipahami, walaupun pengarang sering menggunakan beberapa kosa kata belanda. Hal yang perlu kita petik dari buku kumpulan cerpen ini adalah hendaklah kita berjuang dengan hati yang suci. Kita berjuang dengan hati yang tulus untuk mempertahankan kehidupan bernegara dan berbangsa Indonesia.

Sumber : PR Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII

Analisi Resensi Hujan Kepagian
1.         Identitas buku
Judul buku                  : Hujan Kepagian
Pengarang                   : Nugroho Notosusanto
Penerbit                       : Balai Pustaka
Tahun Terbit                : 2011
Jumlah Halaman          : vi+62 halaman
2.         Pembuka Resensi
Kumpulan cerpen Hujan Kepagian terdiri dari 6 cerita. Cerpen tersebut mengisahkan kesaksian tentang revolusi kemerdekaan. Tidak banyak karya sastra yang menampilkan kisah-kisah di sekitar revolusi itu, yang dialami sendiri oleh pengarangnya. Hal itu membuat kumpulan cerpen ini sangat penting. Perang di sini(di dalam cerpen) tidak hanya dilihat dari sudut peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan tindakan-tindakan serba heroik para pelakunya. Akan tetapi perang di dalam buku kumpulan cerpen Hujan Kepagian dapat dilihat dari isinya yang lebih manusiawi. Pengarangnya sendiri terlibat langsung dalam perjuangan kemerdekaan itu sebagai anggota tentara pelajar.
3.         Jenis Buku
            Dalam kumpulan cerpen Hujan Kepagian merupakan cerita nonfiksi karena pengarang mengisahkan kesaksian tentang revolusi kemerdekaan yang telah dialami oleh pengarang itu sendiri.
4.         Keunggulan Isi Buku
·                              Organisasi Buku :
Pengalaman-pengalaman selama revolusi ini sangat menarik untuk dibaca. Maksud dari kalimat ini adalah cerpen yang satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan sehingga mampu menarik pembaca.
·                              Isi Buku :
Dilihat dari isi buku kumpulan cerpen Hujan Kepagian ceritanya sangat unik, menarik sehingga layak untuk dibaca.

·                              Bahasa :
Dilihat dari segi bahasa yang digunakan pengarang sangat sederhana, tetapi memikat. Kalimat- kalimat dalam paragraf disusun secara runtut sehingga mudah dipahami.
5.         Kelemahan Isi Buku
     Adapun kelemahan dari buku ini adalah kebiasaan pengarang menggunakan beberapa kosakata Belanda,sehingga pembaca kurang memahami arti kata tersebut.
6.         Nilai Buku
Hal yang perlu kita petik dari buku kumpulan cerpen ini adalah hendaklah kita berjuang dengan hati yang suci. Kita berjuang dengan hati yang tulus untuk mempertahankan kehidupan bernegara dan berbangsa Indonesia.

Kesimpulan : Buku kumpulan cerpen “Hujan Kepagian” ini cukup menarik untuk dibaca, karena buku ini merupakan kesaksian tentang revolusi kemerdekaan. Dan tidak banyak karya sastra yang menampilkan kisah-kisah di sekitar revolusi yang dialami oleh pengarangnya sendiri. Selain itu, cerita-cerita yang terdapat di buku ini memilliki amanat yang mengajak kita generasi muda untuk tetap berjuang mempertahankan kemerdekaan bangsa ini dan selalu berbuat baik.




                                                                                                            Oleh :
                                                                                                Ni Luh Junia Purnami
                                                                                                XII IPA 3 / 08

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Menentukan Keunggulan dan Kelemahan dari Resensi Hujan Kepagian"

Postingan Populer