Ringkasan SPM Bab 1-5


v  Sistem Pengendalian Manajemen : Perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara terus menerus. (Marciariello & Kirby)
v  Sistem pengendalian manajemen : pemerolehan dan penggunaan informasi untuk membantu mengkoordinasikan proses pembuatan perencanaan dan pembuatan keputusan melalui organisasi dan untuk memandu perilaku karyawan. (Hongren, Foster dan Datar)
·         Pengendalian Manajemen merupakan beberapa bentuk kegiatan perencanaan dan pengendalian kegiatan yang terjadi pada suatu organisasi.
·         Pengendalian Manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi.
·         Proses Pengendalian Manajemen. Pengendalian manajemen melibatkan hubungan antara atasan-bawahan.  Pengendalian dilakukan mulai dari tingkat atas hingga ke bawah. Proses ini meliputi tiga aktivitas , yaitu :
1.       Komunikasi àKomunikasi dimaksudkan agar bawahan bertindak secara efektif, mereka harus tahu apa yang diharapkan dari mereka.
2.       Motivasi àBawahan harus diberi motivasi untuk menyelesaikan tugasnya.
3.       Evaluasi àefisien atau efektifnya seorang bawahan melakukan tugasnya harus dievaluasi terlebih dahulu oleh manajer.
Contoh proses pengendalian manajemen ???

·         Suatu proses pengendalian manajemen terutama berkaitan dengan perilaku. Proses ini melibatkan interaksi antarmanajer dan manajer dengan bawahannya. Manajer tersebut berbeda dalam hal kemampuan teknis, gaya kepemimpinan, kemampuan interpersonal, pengalaman, pendekatan yang dilakukan dalam pembuatan suatu keputusan, sikap mereka kea rah kesatuan dan lain-lain. 
Proses pengendalian manajemen formal meliputi kegiatan-kegiatan :
1.       Perencanaan Strategi. à Perencanaan strategi (pemrograman) adalah proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa tahun yang akan datang.
2.       Penyusunan Anggaran àProses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Dimana hasil dari anggaran adalah anggaran yang merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter meliputi periode waktu tertentu.
3.       Pelaksanaan àSelama tahun anggaran manajer melakukan program atau bagian dari program yang menjadi tanggung jawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang program dan pusat pertanggungjawaban.
4.       Evaluasi Kinerja àKegiatan terakhir dari proses pengendalian manajemen adalah menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Prestasi kerja dilihat dari efisien dan efektif tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

·         Tujuan Lain àbanyak bukti empiris menyebutkan bahwa maksimisasi keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan utama. Tujuan-tujuan selain tingkat keuntungan (profitability) yaitu:

1.       Produktivitas àProduktivitas merupakan rasio antara output terhadap input. Banyak masalah timbul dalam pemakaian indikasi produktivitas sebagai tujuan perusahaan, termasuk pengawasan terhadap perubahan tingkat harga relative dan pengumpulan output fisik dan input.
2.       Posisi Pasar àjika posisi pasar dijadikan sebagai tujuan perusahaan, maka perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai pangsa pasar yang akan dikuasai. perusahaan harus melakukan analisis terhadap faktor-faktor penentu dalam menguasai pasar yang akan direbut.
3.       Kepemimpinan Produk àJika kepemimpinan produk dijadikan sebagai tujuan perusahaan, maka perusahaan harus menawarkan produk dengan tingkat kemewahan yang tinggi, harga yang relative lebih murah dibandingkan dengan perusahaan pesaing dan melakukan inovasi untuk menghasilkan produk-produk baru.
4.       Pengembangan Personalia àpengembangan personalia sebagai tujuan mengandung maksud bahwa keberhasilan perusahaan ditentkan oleh keberhasilan perusahaan di dalam mengelola sumber daya manusia.
5.       Sikap Karyawan àsikap karyawan sebagai tujuan dimaksudkan untuk mencegah berhentinya kegiatan perusahaan karena pemogokan atau sebab lain yang diakibatkan oleh karyawan. untuk menghidarinya maka perusahaan harus melakukan studi tentang faktr-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Selain itu juga harus selalu meninjau ulang kebijakan pembayarn gaji dan imbalan lainnya, serta keadilan di dalam pengembangan karir melalui kesempatan promosi, dengan demikian, jika semua karyawan bersikap seperti yang dikehendaki oleh perusahaan maka keberhasilan perusahaan pasti dapat diraih.
6.       Pertanggungjawaban Publik àjika perusahaan menganggap bahwa kepentingan publik merupakan tujuan perusahaan, maka perusahaan harus mengakui bahwa keberhasilan perusahaan juga ditentukan oleh faktor-faktor di luar perusahaan. contoh : adanya penanganan yang baik terhadap limbah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan atau menghasilkan produk yang tidak membahayakan konsumen.
7.       Keseimbangan antara sasaran jangka pendek dan jangka panjang àuntuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka tujuan –tujuan yang ditetapkan harus seimbang antara jangka pendek dan jangka panjang. Tidak hanya memfokuskan tujuan jangka pendek dengan mengabaikan tujuan jangka panjang begitu pula sebaliknya hanya memfokuskan tujuan jangka panjang tanpa menentukan tujuan jangka pendek.

v  Faktor Informal Yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan
Keselarasan tujuan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang biasa disebut dengan faktor Informal dan Formal. Faktor informal bisa berbentuk aspek eksternal dan bisa berbentuk aspek internal.
·         Aspek eksternal adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang pada kehidupan masyarakat dimana perusahaan merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri. Hal ini biasa disebut Etos kerja. Hal tersebut bisa termanifestasikan dalam bentuk loyalitas karyawan, semangat kerja dan kemampuan individu.
·         Aspek Internal . yang mempengaruhi keberhasilan pengendalian manajemen yaitu:
1.       Budaya àbudaya yang dimaksud adalah aturan atau kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan atau sering disebut iklim kerja.
2.       Gaya Manajemen àSikap pemimpin terhadap pengendalian. sikap pemimpin biasanya tercermin dalam sikap bawahan.Ada pimpinan yang hanya memberi intruksi tertulis dan ada juga pendekatan kharismatik.
3.       Organisasi Informal. àadanya hubungan kerja secara informal antara satu bagian dengan bagian lainnya sehingga setiap orang akan mengerti arah mana yang akan dituju perusahaan.
4.       Persepsi dan Komunikasi àperintah yang diterima oleh bawahan dari atasannya bisa saja tanggapannya berbeda. kesalahan persepsi bisa terjadi untuk itu diperlukan komunikasi yang efektif agar informasi dapat disampaikan dengan baik.
5.       Kerjasama dan konflik à Garis-garis yang menghubungkan kotak-kotak dalam bagan organisasi menunjukkan cara agar tujuan organisasi dicapai dimana manajemen senior membuat keputusan dan mengkomunikasikan keputusan tsb. melaluihierarki organisasi ke manajer paa tingkat yang lebih rendah.

v   Pengukuran Kinerja Pusat Laba.
Ada 2 cara pengukuran tingkat profitabilitas pusat laba.
1.       Dengan mengukur kinerja manajemen , yaitu seberapa baiknya seorang manajer dalam memimpin unit atau pusat pertanggungjawaban sehingga prestasi manajer diukur sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya.
2.       Dengan mengukur kinerja ekonomi pusat laba, yaitu sejauh mana pusat laba sebagai unit kegiatan ekonomi dapat mencapai atau memenuhi anggaran labanya.
v  Pengukuran kinerja suatu pusat laba digunakan : untuk proses perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan harian pusat laba dan juga sebagai alat untuk merangsang motivasi kerja para manajernya.
v  Dalam proses pengukuran prestasi pusat laba dibutuhkan elemen-elemen sebagai berikut :
1.       Tersedianya anggaran atau rencana
2.       Pemahaman dan penerimaan logika pengukuran oleh manajer divisi.
3.       delegasi pengendalian yang konsisten dengan tanggungjawab yang dibebankan
4.       adanya konsistensi pengukuran di antara divisi-divisi dalam perusahaan.
v  Rappaport menyebutkan : 3 tujuan utama pengukuran kinerja pusat laba yaitu:
1.       Sebagai petunjuk pengambilan keputusan ex ante bagi manajer divisi.
2.       sebagai evaluasi ex post oleh manajemen puncak terhadap prestasi manajemen divisi.
3.       Sebagai evaluasi ex post oleh manajemen puncak terhadap prestasi divisi sebagai sebuah kesatuan ekonomi.

v  Pusat Pertanggungjawaban : Suatu organisasi dibagi menjadi bagian-bagian yang disebutpusat pertanggungjawaban yakni suatu unit yang membawahi suatu tugas tertentu.unit organisasi ini dikepalai oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
v  Adanya suatu pusat petanggungjawaban ini adlah untuk memenuhi satu atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. tujuannya adalah mengimplementasikan rencana strategi manajemen puncak.
v  pengukuran kinerja ???
v  pusat pertanggungjawaban dibagi menjadi :
1.       Pusat biaya :  Pusat pertanggungjawaban dimana input atau biaya diukur dalam unit moneter namun outputnya tidak diukur dalam unit moneter. ada 2 tipe pusat biaya yaitu pusat biaya teknik dan pusat iaya kebijakan.
2.       Pusat pendapatan : pusat pertanggungjawaban dimana outputnya diukur dalam unit moneter tetapi tidak dihubungkan dengan inputnya.
3.       Pusat Laba : apabila suatu prestasi keuangan pusat pertanggungjawaban diukur dengan dasar laba, yaitu selisih antara pendapatan dan biaya.
4.       Pusat investasi : suatu pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur atas dasar perbandingan antara laba dengan investasi yang digunakan.
Tipe-Tipe Organisasi
1.       Organisasi Fungsional àMembagi tugas sesuai keahlian masing-masing. Kelebihan dari organisasi fungsional adalah memiliki potensi untuk bekerja secara efisien. kegiatan yang sama dalam organisasi fungsional dapat lebih efektif. Kelemahannya adalah perusahaan akan sulit menetapkan tanggungjawab terhadap laba kepada manajer secara individual.
2.       Organisasi Unit Usaha àSetiap unit usaha atau divisi bertanggungjawab terhadap semua fungsi yang terlibat dalam proses produksi dan pemasaran produk tertentu. kelemahannya adalah manajer unit usaha tidak mempunyai kekuasaan yang lengkap. keuntungannya merupakan tempat yang cocok untuk latihan manajemen.
3.       Organisasi Matrik àmanajer suatu proyek selain bertanggungjawab terhadap keberhasilan proyeknya juga bertanggungjawab terhadap unit-unit fungsional. pengendalian akan sulit ketika tingkat keberhasilan suatu proyek merupakan tanggungjawab dari beberapa manajer.

v  Unit organisasi pemasaran menerima masukan berupa produk jadi dari unit produksi, memproses produk tersebut hingga siap dijual dan mendistribusikannya. Karena tidak memproduksi sendiri dan tidak mempunyai wewenang dan tanggungjawab secara langsung terhadap proses produksi, unit pemasaran biasanya diperlakukan sebagai pusat pendapatan.
v  unit pemasaran juga diperlakukan sebagai pusat biaya. Dalamunit pemasaran ini terapat dua jenis kegiatan yaitu kegiatan logistic dan pencarian order. kegiatan order memiliki karakteristik sebagai pusat biaya dan kegiatan order memiliki karakteristik sebagai pusat pendapatan.

v  unit pemasaran diperlakukan sebagai pusat laba disebut pusat laba semu, pusat pemasaran dijadikan sebagai pusat laba dengan cara membebankan harga pokok penjualan kepada unit ini. 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Ringkasan SPM Bab 1-5"

Postingan Populer