makalah INVESTASI DAN PASAR MODAL OBLIGASI


INVESTASI DAN PASAR MODAL
OBLIGASI









Oleh Kelompok V Kelas IV H :

NI KADEK YUNIARI                                              (1417051079)
KETUT AGUS  ARI WIADNYANA                       (1417051118)
NYOMAN INDAH SUTRIA DEWI                        (1417051147)




AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Surat berharga di pasar modal umumnya dibedakan menjadi 2 jenis yaitu surat berharga bersifat utang atau pengakuan utang dari suatu perusahaan dan surat berharga yang bbersifat kepemilikan atau bukti penyertaan dalam suatu perusahaan. (Ahmad, 2003:69). Seperti halnya saham, kata obligasi sudah sangat popular di kalangan masyarakat. Saham berbeda dengan obligasi. Saham memberikan hak kepemilikan, sedanhkan obligasi tidak meberikan hak tersebut tetapi lebih sebagai surat utang. Saham tidak memberikan bunga tetapi keuntungan dan kerugian sham diperoleh dari kenaikann atau penurunan harga sahamnya. Obligasi umumnya mendapatkan bunga yang tetap yang disebut dengan kupon. Karena obligasi mendapatkan bunga yang tetap, maka obligasi juga termasuk pendapatan tetap. Istilah pendapatan tetap ini sering menyesatkan investor yang beranggapan bahwa nilai investasinya tidak akan berkurang bahkan selalu akan bertambah dengan pendapatan tetap ini. Kenyataannya nilai investasinya dapat berkurang dari nilai investasi awalnya. (Hartono, 2010:151)
Penerbitan obligasi merupakan salah satu kebijakan perusahaan agar bisa mendapatkan dana tanpa harus berutang ke perbankan dan menerbitkan saham baru. Sehingga jika dilihat bahwa obligasi juga termasuk bagian dari manajemen risiko yaitu mengalihkan risiko yang terjadi di kemudian hari jika nanti pihak perusahaan tidak sanggup lagi membayar bunga obligasi maka obligasi tersebut dapat dialihkan ke dalam bentuk saham atau yang lainnya. (Irham Fahmi, 2012:169).  Obligasi yang dijual ke public dalam perpektif para pembeli, melihatnya berdasarkan peringkat (rating). Peringkat tersebut menggambarkan pada credible dan prospek layaknya obligasi tersebut dibeli untuk dijadikan sebagai salah satu current asset perusahaan. (Irham Fahmi, 2012:173)

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Obligasi
Obligasi (bond) dapat didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa obligasi adalah suatu utang atau kewajiban jangka panjang (bond), nilai utang dari obligasi akan dibayarkan pada saat jatuh temponya atau lama waktu yang sudah ditentukan. Bunga dari obligasi adalah tetap jika ada dan sudah ditentukan, walaupun kebanyakan obligasi memberikan bunga tetap, namun ada juga obligasi yang tidak memberikan bunga. Karena obligasi membayar bunga yang besarnya tetap, maka obligasi dikenal juga sebagai sekuritas pendapatan tetap (Hartono, 2010:152).
2.2 Kode Obligasi
Obligasi yang tercatat di pasar modal diberi kode. Kode obligasi ini dimaksudkan untuk membedakan satu obligasi dengan obligasi yang lain, untuk kepentingan pencairan dan organisasi data di computer dan untuk menunjukkan karakteristik dari obligasinya. Misalnya untuk pasar modal Bursa Efek Surabaya (BES), obligasi-obligasi diberi kode sepanjang 13 karakter. Kode ini dimulai untuk obligasi-obligasi yang tercatat setelah tanggal 3 April 2000. Kode obligasinya sebagai berikut (Hartono, 2010; 154)
:
A
A
A
A
B
B
B
C
C
D
E
F
G

Keterangan :
AAAA  : singkatan nama dari perusahaan penerbit obligasi.
BBB     : kode untuk nomor obligasi yang diterbitkan
CC        : suku bunga (jika mempunyai suku bunga) dan opsi-opsi turunan
D         : tipe dari obligasi yaitu B (Bonds), C (Convertible Bonds), W ( Bonds with warrants), T ( Medium term notes), Y (Money market) dan M (Miscellaneous)
E          : tipe dari suku bunga, yaiyu F (Fixed Rate), Z (Zero Rate/Discount) dan V (Variable dapat berupa floating rate, revenue sharing, fixed and floating rate, dll)
FG       : kode dari scriptless           
2.3 Obligasi Seri dan Termin
Obligasi dapat berupa serial bond (obligasi seri) dan term bond (obligasi termin) atau kombinasi dari keduanya. Serial bond (obligasi seri) adalah suatu kelompok obligasi yang obligasinya akan jatuh tempo berurutan, yaitu satu atau lebih obligasi akan jatuh tempo perioe berikutnya setelah satu atau lebih obligasi lainnya jatuh tempo (misalnya setiap tahun, setiap dua tahun dan seterusnya). Contohny aalah obligasi nseri A, B dan C yang diterbitkan oleh PT Astra Sedaya Finance Tbk (singkatan nama perusahaan ini adalah ASDF) pada tahun 2004, yaitu obligasi dengan kode ASDF05A jauh tempo pada tanggal 28 Oktober 2005, obligasi dengan kode ASDF05B jatuh tempo tiga bulan kemudian pada tanggal 26 Januari 2006 dan obligasi dengan kode ASDF05C jatuh tempo pada tiga bulan berikutnya yaitu pada tanggal 26 April 2006.
Term Bond obligasi (obligasi termin) adalah obligasi-obligasi yang jatuh tempo waktunya bersamaan. Misalnya obligasi yang diterbitkan oleh Bank BP I pada tahun 2003 dengan kode BABP01XXBFTW, obligasi ini jatuh tempo bersamaan pada tanggal 25 April 2006.
2.4 Jenis Obligasi
1.      Menurut cara peralihan
a.       Obligasi atas unjuk (bearer bonds)
Ciri  penting dari obligasi atas unjuk adalah :
Ø  Nama pemilik tidak tercantum.
Ø  Disertai kupon bunga yang lepas.
Ø  Mudah dialihkan kepada orang lain.
Ø  Kertasnya berkualitas tinggi.
Ø  Bunga dan pokok obligasi dibayar atas penunjukkan kupon dan sertifikat.
Ø  Tidak ada penggantian kupon dan sertifikat yang hilang.
b.      Obligasi atas nama
Ø  Bunga dan pokok juga nama pemiliki tercantum dalam sertifikat dank upon bunga dilekatkan.
Ø  Obligasi atas unjuk, bunga, nama pemilik, tidak tercantum. Nama dan alamat pemilik terdaftar di perusahaan emiten.
Ø  Pembayaran pokok dan bunga dikirim kepada pemilik.
2.      Menurut jaminan yang diberikan/hak klaim
1.      Obligasi dengan jaminan (secured bonds)
Obligasi dengan jaminan terdiri dari:
a.       Obligasi dengan garansi (secured bonds), obligasi perusahaan kecil yang dijamin oleh perusahaan besar.
b.      Obligasi dengan jaminan real estate (mortgage bonds). Mortgage bonds dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
-          Terbuka, memberi peluaeng kepada emiten untuk menerbitkan obligasi berikutnya dengan jaminan real assets yag tadinya sudah dijadikan jaminan bagi mortgage bonds sebelumnya.
-          Tertutup, pemegang pertama/terdahulu mempunyai kedudukan lebih senior dari pemegang obligasi yang diterbitkan berikutnya.
c.       Obligasi dengan jaminan efek emiten (collateral trust bonds), obligasi ini dijamin dengan efek yang dimiliki emiten dalam bentuk portofolio.
d.      Obligasi dengan jaminan ekuipmen (equipment trust bonds), jaminan yang diberikan bagi pemegang obligasi ini adalah equipment yang dimiliki dan dipergunakan untuk usaha sehari-harinya, misalnya pesawat untuk perusahaan penerbangan.
2.      Obligasi tanpa jaminan (unsecured bonds)
a.       Tanpa jaminan kekayaan (assets) apa pun yang dimiliki emiten (debenture bonds). Tidak ada asset yang digunakan secara khusus.
b.      Obligasi dengan klaim paling rendah dari suatu perusahaan (subordinated bonds). Obligasi ini lebih yunior dari utang jangka pendek.
3.      Menurut cara pembayaran bunga
a.       Obligasi dengan bunga tetap
b.      Obligasi bunga tidak tetap
c.       Obligasi tanpa bunga, keuntungan pemilik diperoleh dari kenaikan nilai obligasi.
d.      Perpetual bond, merupakan notes, dan tidak mempunyai jatuh tempo, pembayaran bunga terus dilakukan. Nilai perpetualnya adalah
4. Menurut Penerbitan
a.    Obligasi Pemerintah
Pemerintah juga membutuhkan dana untuk pembangunan negara. Salah satunya adalah dengan meminjam jangka panjang kepada masyarakat. Surat utang pemerintah ini disebut dengan SUN (surat utang negara) atau umumnya dikenal dengan nama obligasi pemerintah (government bond).
  1. Obligasi Perusahaan (Corporate Bond)
Corporate bond adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta dengan nilai utang akan dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan pembayaran kupon atau tanpa kupon yang sudah ditetapkan di kontrak utangnya. Obligasi perusahaan biasanya dilindungi dengan bond indenture, yaitu janji perusahaan penerbit obligasi untuk mematuhi semua ketentuan yang telah dituliskan kepada pihak tertentu yang dipercaya (trustee). Trustee adalah suatu bank atau perusahaan trust yang akan bertindak mewakili pemegang obligasi.
c.    Municipal Bond
Municipal bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah negara bagian (pemerintah daerah), dan biasanya pemegang obligasi ini dibebaskan dari tariff pajak. Pemerintah daerah biasaya mengeluarkan obligasi ini untuk pembiayaan modal, seperti membangun jalan raya, perumahan rakyat, rumah sakit umum, universitas dan lainnya. Pendapatan dari pembiayaan modal ini akan digunakan untuk membayar kembali utang obligasinya.
d.    Foreign Bond
Foreign bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara asing dan salah satu risikonya adalah risiko dalam bentuk foreign currency (mata uang asing).
2.5 Peringkat Obligasi
Obligasi yang dijual ke public dalm perpektif para pembeli, melihatnya berdasarkan peringkat (rating). Peringkat tersebut menggambarkan pada credible dan prspek layaknya obligasi tersebut dibeli untuk dijadikan sebagai salah satu current asset perusahaan. Di Indonesia terdapat lembaga pemeringkat, seperti PT Pemeringkat Efek indonesia (PEFINDO), PT Kasnic, dan lain-lain.
Moody’s
S & P
Arti
Aaa
AAA
Kualitas terbaik, dengan ririk terkecil; penerbitnya stabil dan dapat diandalkan.
Aa
AA
Kualitas tinggi, dengan risiko jangka panjang yang sedikit lebih tinggi.
A
A
Kualitas tinggi hingga menengah, dengan banyak atribut kuat, tetapi agak rentan terhadap kondisi perekonomian.
Baa
BBB
Kualitas menengah, jangka pendek memadai, tetapi kurang dapat diandalkan untuk jangka panjang.
Ba
BB
Ada unsur spekulatif, dengan tingkat keamanan yang moderat, tetapi tidak ada jaminan keamanan.
B
B
Mampu membayar sekarang, tetapi dengan risiko macet di masa yang akan datang.
Caa
CCC
Kualitas rendah, bahaya nyata kegagalan di masa yang akan datang.
Ca
CC
Kualitas yang berpekulasi tinggi, acapkali gagal.
C
C
Urutan terendah, prospek pembayaran kembali rendah meskipun mungkin masih bisa terbayar.
K
K
Tidak mampu membayar bunga.

2.6 Nilai Obligasi
Nilai obligasi dapat berupa nilai maturiti, nilai pasar, dan nilai intrinsik. (Hartono, 2010:158)
1.      Nilai Maturiti Obligasi
Nilai maturiti (maturity value) atau disebut juga dengan nilai jatuh tempo adalah nilai yang dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo. Nilai maturiti ini juga mewakili nilai nominal atau nilai par (par value) atau nilai tampang (face velue) dari obligasi. Nilai jatuh tempo biasanya sudah tertentu perusahaan lembarnya, misalnya US $1,000 atau misalnya Rp 1.000.000,00.
2.      Nilai Pasar Obligasi
Nilai pasar obligasi (market value) adalah nilai jual obligasi yang terdaftar di pasar modal pada saat tertentu. Misalnya adalah kutipan nilai-nilai pasar beberapa obligasi yang tercatat di New York Stock Exchange di surat kabar The Wall Street Journal.
3.      Nilai Intrinsik Obligasi
Nilai Intrinsik (intrinsik value) atau nilai fundamental (fundamental value) atau nilai sesungguhnya dari suatu obligai adalah perkiraan nilai sebenarnya dari suatu obligasi. Nilai sebenarnya tidak mungkin dihitung dengan tepat, hanya dapat diperkirakan. Nilai intrinsik suatu obligasi pada saat tertentu dapat diperkirakan dengan rumus sebagai berikut ini.
Notasi :
NO*     = nilai intrinsik dari obligasi
i           = suku bunga diskonto ( discount rate ) yang digunakan.
Kt       = nilai kupon ke-t dari t=1 sampai dengan n, yaitu tingkat suku bunga kupon   dikalikan dengan nilai par obligasi.
NJTn   = nilai jatuh tempo obligasi.
Untuk nilai kupon yang konstan , yaitu K1 = K2 =....= Kn = K, maka rumus di atas dapat dituliskan sebagai berikut :

Notasi :
NO*     = nilai intrinsik dari obligasi
t           = periode waktu ke-t dari t=1 sampai dengan n.
i           = suku bunga diskonto ( discount rate ) yang digunakan.
K      = nilai kupon tetap, yaitu tingkat suku bunga kupon dikalikan dengan nilai par obligasi.
NJTn   = nilai jatuh tempo obligasi.
Obligasi dapat berupa coupon bond (obligasi kupon) dan pure-discount bond (obligasi dengan kupon –murni). Coupon bond (obligasi kupon) adalah obligasi yang membayar kupon. Kupon adalh bunga yang dibayarkan oleh obligasi untuk setiap periode tertentu, umumnya setiap setengah tahun atau tahunan.
Pure-discount bond (obligasi dengan kupon –murni) merupakan obligasi yang tidak membayar kupon, sehingga obligasi dijual dengan harga diskon. Jika obligasi tidak membayar kupon, maka nilai intrinsik dari obligasi pada saat tertentu dapat diperkirakan dengan rumus :
           
Notasi :
NO*     = nilai intrinsik dari obligasi
i           = suku bunga diskonto ( discount rate ) yang digunakan.
NJTn   = nilai jatuh tempo obligasi.
2.7 Hasil Obligasi
 Beberapa pengukuran digunakan untuk mengukur yield dari suatu obligasi. Beberapa di antaranya adalah current yield, yield to to maturity, dan yield to call. (Hartono, 2010:163)
1.      Hasil Sekarang 
Hasil sekarang (current yield) diukur dengan nilai kupon setahun dibagi dengan nilai pasar obligasi saat ini.
2.      Hasil sampai maturiti
Hasil sampai maturity (yield to maturity) adalah tingkat return dari obligasi yang dibeli dengan harga pasar sekarang dan disimpan sampai jatuh tempo. Yield to maturity (YTM) dapat diperoleh dengan mencari tingkat diskonto yang menyebabkan nilai sekarang dari semua aliran kas sama dengan nilai pasar sekarang dari obligasi. Untuk obligasi yang membayar kupon, YTM dapat dinyatakan dalam rumus :
 


Notasi :
YTM    = yield to maturiti
NO       = nilai pasar sekarang dari obligasi
Kt      = nilai kupon ke-t dari t=1 sampai dengan n, yaitu tingkat suku bunga kupon dikalikan dengan nilai par obligasi.
NJTn   = nilai jatuh tempo obligasi.
Nilai dari YTM dapat dihitung cara trial-and-error dengan menyamakan nilai pasar sekarang dari obligasi (NO) dengan nilai sekarang aliiran-aliran kas. Dengan demikian nilai dari YTM adalah nilai dari internal rate off return (IRR).
3.      Hasil sampai ditarik
Hasil sampai ditarik (yield to call) adalah return  dari obligasi dari sekarang sampai dengan tanggal obligasi ditarik kembali. Yield to call mirip dengan yield to maturity dengan perbedaan waktu dari obligasi. Kalau YTM waktu obligasi adalah dari sekarang sampai jatuh tempo, sedangkan yield to call waktu obligasi adalh dari sekarang sampai kemungkinan ditarik.
2.8 Hak Tarik
Penerbit obligasi akan lebih menyukai jika mempunyai pilihan untuk membayar obligasinya pada nilai par sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo. Hak obligasi semacam ini disebut dengan hak tarik atau provisi tarik ( call provision). Beberapa keuntungan akan didapatkan oleh penerbit obligasi dengan adanya hak ini. (Hartono, 2010:169)
1.      Utang perusahaan dapat dikurangi sewaktu-waktu jika aliran kas perusahaan tersisa.
2.      Obligasi dengan kupon yang tinggi dapat dihentikan dan diganti dengan obligasi lainnya yang memberikan kupon lebih rendah jika bunga menurun.
3.      Menyediakan sinyal baik bagi perusahaan yang menunjukkna bahwa perusahaan menguntungkan sehingga tersediaa banyak aliran kas tersedia dan perusahaan beranggapan bahwa obligasi adalah murah untuk ditarik kembali.
4.      Menyediakan opsi tarik ( call option) kepada perusahaan dengan gratis.
Kebalikannya untuk investor, obligasi yang mempunyai call provision merugikan investor, sehingga harga obligasi ini akan lebih rendah dibandingkan dengan obligasi sejenis yang tidak mempunyai hak tarik. Obligasi dengan call provision ini sebenarnya menyediakan suatu opsi kepada perusahaan untuk dapat membeli kembali obligasinya sewaktu-waktu. Opsi ini sama dengan opsi tarik (call option). Dengan demikian hargadari obligasi dengan call provision adalah nilai obligasi yang tanpa call provision dikurangi dengan nilai call option
2.9 Resiko Obligasi
Bagi penerbit dan pembeli obligasi risiko yang sering dihadapi adalah risiko karena perubahan suku bunga. Apabila suku bunga naik harga obligasi akan turun (pembeli obligasi rugi), dan apabila suku bunga turun harga obligasi akan naik (penerbit obligasi yang rugi). Karena itu kemudian muncul obligasi yang ditawarkan dengan suku bunga mengambang (floating rate .Menurut Fabozzi dalam Maria Immacuatta (2006), ada beberapa risiko yang dihadapi oleh investor dalam investasi obligasi yaitu sebagai berikut :
a.   Interest-Rate Risk
Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang berlawanan dari perubahan tingkat bunga: Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. Jika seorang investor harus menjual obligasi sebelum jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga bermakna bahwa investor akan mengalami capital loss (misal investor menjual obligasi dibawah harga beli).
b.   Reinvestment Risk
Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya perubahan pada tingkat bunga pasar dinamakan reinvestment risk.
c.   Call Risk 
Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan investor akan mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya.
d.  Default Risk
Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit obligasi yang mengalami kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi yang memiliki Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai harga yang rendah dibandingkan dengan U.S Treasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki yield yang lebih besar dari treasury bond.
e.   Inflation Risk
Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat dampak adanya security due inflasi. Contohnya jika investor membeli obligasi pada coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat inflasi adalah 8%, maka purchasing power aliran kas secara nyata akan dikurangi.
f.   Exchange-Rate Risk
Obligasi yang diperdagangkan denominasi valuta asing, memiliki nilai yang tidak dapat diketahui dengan pasti. Nilai obligasi dalam mata uang lokal baru dapat diketahui ketika pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi.
g.   Liquidity Risk
Liquidity atau marketable risk bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali sebesar nilai obligasinya.
h.  Volatility Risk
Harga suatu jenis obligasi tertentu bergantung pada tingkat suku bunga dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut. Perubahan pada faktor-faktor tersebut berpengaruh pada harga obligasi. Risiko jenis ini dikenal dengan volatility risk.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Obligasi (bond) dapat didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Obligasi yang tercatat di pasar modal diberi kode. Kode obligasi ini dimaksudkan untuk membedakan satu obligasi dengan obligasi yang lain, untuk kepentingan pencairan dan organisasi data di computer dan untuk menunjukkan karakteristik dari obligasinya. Obligasi dapat berupa serial bond (obligasi seri) dan term bond (obligasi termin) atau kombinasi dari keduanya. Jenis obligasi dapat dibagi berdasarkan cara peralihan, jaminan yang diberikan, cara pembayaran bunga yang diberikan serta berdasran penerbitan. Obligasi yang dijual ke public dalm perpektif para pembeli, melihatnya berdasarkan peringkat (rating). Peringkat tersebut menggambarkan pada credible dan prspek layaknya obligasi tersebut dibeli untuk dijadikan sebagai salah satu current asset perusahaan. Beberapa pengukuran digunakan untuk mengukur yield dari suatu obligasi. Beberapa di antaranya adalah current yield, yield to to maturity, dan yield to call. Nilai obligasi dapat berupa nilai maturiti, nilai pasar, dan nilai intrinsik. Penerbit obligasi akan lebih menyukai jika mempunyai pilihan untuk membayar obligasinya pada nilai par sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo. Hak obligasi semacam ini disebut dengan hak tarik atau provisi tarik ( call provision). Ada beberapa risiko yang dihadapi oleh investor dalam investasi obligasi yaitu Interest-Rate Risk, Reinvestment Risk, Call Risk , Default Risk, Inflation Risk, Exchange-Rate Risk, Liquidity Risk, Volatility Risk.









Daftar Pustaka
Ahmad, Kamarrudin. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio.           Jakarta : Rineka Cipta.
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung : Alfabeta
Hartono , Jogiyanto. 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta
            BPFE-Yogyakarta.
Kabo, Muslim. 2011. Risiko-Risiko Obligasi. Dunia Ekonomi. Diperoleh dari      http://www.google.co.id



Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "makalah INVESTASI DAN PASAR MODAL OBLIGASI"

Postingan Populer