INVESTASI
DAN PASAR MODAL
OBLIGASI
Oleh Kelompok V Kelas IV H :
NI
KADEK YUNIARI (1417051079)
KETUT
AGUS ARI WIADNYANA (1417051118)
NYOMAN
INDAH SUTRIA DEWI (1417051147)
AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Surat
berharga di pasar modal umumnya dibedakan menjadi 2 jenis yaitu surat berharga
bersifat utang atau pengakuan utang dari suatu perusahaan dan surat berharga
yang bbersifat kepemilikan atau bukti penyertaan dalam suatu perusahaan.
(Ahmad, 2003:69). Seperti halnya saham, kata obligasi sudah sangat popular di
kalangan masyarakat. Saham berbeda dengan obligasi. Saham memberikan hak
kepemilikan, sedanhkan obligasi tidak meberikan hak tersebut tetapi lebih
sebagai surat utang. Saham tidak memberikan bunga tetapi keuntungan dan
kerugian sham diperoleh dari kenaikann atau penurunan harga sahamnya. Obligasi
umumnya mendapatkan bunga yang tetap yang disebut dengan kupon. Karena obligasi
mendapatkan bunga yang tetap, maka obligasi juga termasuk pendapatan tetap.
Istilah pendapatan tetap ini sering menyesatkan investor yang beranggapan bahwa
nilai investasinya tidak akan berkurang bahkan selalu akan bertambah dengan
pendapatan tetap ini. Kenyataannya nilai investasinya dapat berkurang dari
nilai investasi awalnya. (Hartono, 2010:151)
Penerbitan obligasi merupakan salah
satu kebijakan perusahaan agar bisa mendapatkan dana tanpa harus berutang ke
perbankan dan menerbitkan saham baru. Sehingga jika dilihat bahwa obligasi juga
termasuk bagian dari manajemen risiko yaitu mengalihkan risiko yang terjadi di
kemudian hari jika nanti pihak perusahaan tidak sanggup lagi membayar bunga
obligasi maka obligasi tersebut dapat dialihkan ke dalam bentuk saham atau yang
lainnya. (Irham Fahmi, 2012:169). Obligasi
yang dijual ke public dalam perpektif para pembeli, melihatnya berdasarkan
peringkat (rating). Peringkat tersebut menggambarkan pada credible dan prospek
layaknya obligasi tersebut dibeli untuk dijadikan sebagai salah satu current
asset perusahaan. (Irham Fahmi, 2012:173)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Obligasi
Obligasi (bond)
dapat didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada
saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Dari definisi tersebut dapat
diartikan bahwa obligasi adalah suatu utang atau kewajiban jangka panjang (bond), nilai utang dari obligasi akan
dibayarkan pada saat jatuh temponya atau lama waktu yang sudah ditentukan.
Bunga dari obligasi adalah tetap jika ada dan sudah ditentukan, walaupun
kebanyakan obligasi memberikan bunga tetap, namun ada juga obligasi yang tidak
memberikan bunga. Karena obligasi membayar bunga yang besarnya tetap, maka
obligasi dikenal juga sebagai sekuritas pendapatan tetap (Hartono, 2010:152).
2.2
Kode Obligasi
Obligasi yang tercatat di pasar modal diberi
kode. Kode obligasi ini dimaksudkan untuk membedakan satu obligasi dengan
obligasi yang lain, untuk kepentingan pencairan dan organisasi data di computer
dan untuk menunjukkan karakteristik dari obligasinya. Misalnya untuk pasar
modal Bursa Efek Surabaya (BES), obligasi-obligasi diberi kode sepanjang 13
karakter. Kode ini dimulai untuk obligasi-obligasi yang tercatat setelah
tanggal 3 April 2000. Kode obligasinya sebagai berikut (Hartono, 2010; 154)
:
A
|
A
|
A
|
A
|
B
|
B
|
B
|
C
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
Keterangan :
AAAA :
singkatan nama dari perusahaan penerbit obligasi.
BBB :
kode untuk nomor obligasi yang diterbitkan
CC :
suku bunga (jika mempunyai suku bunga) dan opsi-opsi turunan
D : tipe dari
obligasi yaitu B (Bonds), C (Convertible Bonds), W ( Bonds with warrants), T ( Medium term notes), Y (Money market) dan M (Miscellaneous)
E : tipe dari
suku bunga, yaiyu F (Fixed Rate), Z (Zero Rate/Discount) dan V (Variable dapat berupa floating rate, revenue sharing, fixed and
floating rate, dll)
FG : kode dari
scriptless
2.3 Obligasi Seri dan Termin
Obligasi dapat berupa serial bond (obligasi seri) dan term bond (obligasi termin) atau
kombinasi dari keduanya. Serial bond
(obligasi seri) adalah suatu kelompok obligasi yang obligasinya akan jatuh
tempo berurutan, yaitu satu atau lebih obligasi akan jatuh tempo perioe
berikutnya setelah satu atau lebih obligasi lainnya jatuh tempo (misalnya
setiap tahun, setiap dua tahun dan seterusnya). Contohny aalah obligasi nseri
A, B dan C yang diterbitkan oleh PT Astra Sedaya Finance Tbk (singkatan nama
perusahaan ini adalah ASDF) pada tahun 2004, yaitu obligasi dengan kode ASDF05A
jauh tempo pada tanggal 28 Oktober 2005, obligasi dengan kode ASDF05B jatuh
tempo tiga bulan kemudian pada tanggal 26 Januari 2006 dan obligasi dengan kode
ASDF05C jatuh tempo pada tiga bulan berikutnya yaitu pada tanggal 26 April
2006.
Term
Bond obligasi (obligasi termin) adalah obligasi-obligasi yang
jatuh tempo waktunya bersamaan. Misalnya obligasi yang diterbitkan oleh Bank BP
I pada tahun 2003 dengan kode BABP01XXBFTW, obligasi ini jatuh tempo bersamaan
pada tanggal 25 April 2006.
2.4 Jenis Obligasi
1.
Menurut cara peralihan
a.
Obligasi atas unjuk (bearer bonds)
Ciri penting dari obligasi atas unjuk adalah :
Ø Nama
pemilik tidak tercantum.
Ø Disertai
kupon bunga yang lepas.
Ø Mudah
dialihkan kepada orang lain.
Ø Kertasnya
berkualitas tinggi.
Ø Bunga
dan pokok obligasi dibayar atas penunjukkan kupon dan sertifikat.
Ø Tidak
ada penggantian kupon dan sertifikat yang hilang.
b.
Obligasi atas nama
Ø Bunga
dan pokok juga nama pemiliki tercantum dalam sertifikat dank upon bunga
dilekatkan.
Ø Obligasi
atas unjuk, bunga, nama pemilik, tidak tercantum. Nama dan alamat pemilik
terdaftar di perusahaan emiten.
Ø Pembayaran
pokok dan bunga dikirim kepada pemilik.
2.
Menurut jaminan yang diberikan/hak klaim
1.
Obligasi dengan jaminan (secured bonds)
Obligasi
dengan jaminan terdiri dari:
a.
Obligasi dengan garansi (secured bonds), obligasi perusahaan kecil yang dijamin oleh
perusahaan besar.
b.
Obligasi dengan jaminan real estate (mortgage bonds).
Mortgage bonds dapat dibagi menjadi 2
jenis yaitu:
-
Terbuka, memberi peluaeng kepada emiten untuk menerbitkan
obligasi berikutnya dengan jaminan real
assets yag tadinya sudah dijadikan jaminan bagi mortgage bonds sebelumnya.
-
Tertutup, pemegang pertama/terdahulu mempunyai
kedudukan lebih senior dari pemegang obligasi yang diterbitkan berikutnya.
c.
Obligasi dengan jaminan efek emiten (collateral trust bonds), obligasi ini
dijamin dengan efek yang dimiliki emiten dalam bentuk portofolio.
d. Obligasi
dengan jaminan ekuipmen (equipment trust
bonds), jaminan yang diberikan bagi pemegang obligasi ini adalah equipment
yang dimiliki dan dipergunakan untuk usaha sehari-harinya, misalnya pesawat
untuk perusahaan penerbangan.
2.
Obligasi tanpa jaminan (unsecured bonds)
a.
Tanpa jaminan kekayaan (assets) apa pun yang dimiliki emiten (debenture bonds). Tidak ada asset yang digunakan secara khusus.
b. Obligasi
dengan klaim paling rendah dari suatu perusahaan (subordinated bonds). Obligasi ini lebih yunior dari utang jangka pendek.
3.
Menurut cara pembayaran bunga
a.
Obligasi dengan bunga tetap
b.
Obligasi bunga tidak tetap
c.
Obligasi tanpa bunga, keuntungan pemilik
diperoleh dari kenaikan nilai obligasi.
d.
Perpetual bond, merupakan notes, dan tidak
mempunyai jatuh tempo, pembayaran bunga terus dilakukan. Nilai perpetualnya
adalah
4. Menurut Penerbitan
a.
Obligasi Pemerintah
Pemerintah juga
membutuhkan dana untuk pembangunan negara. Salah satunya adalah dengan meminjam
jangka panjang kepada masyarakat. Surat utang pemerintah ini disebut dengan SUN
(surat utang negara) atau umumnya dikenal dengan nama obligasi pemerintah (government bond).
- Obligasi Perusahaan
(Corporate Bond)
Corporate
bond
adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta
dengan nilai utang akan dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan
pembayaran kupon atau tanpa kupon yang sudah ditetapkan di kontrak utangnya.
Obligasi perusahaan biasanya dilindungi dengan bond indenture, yaitu janji perusahaan penerbit obligasi untuk
mematuhi semua ketentuan yang telah dituliskan kepada pihak tertentu yang
dipercaya (trustee). Trustee adalah suatu bank atau
perusahaan trust yang akan bertindak mewakili pemegang obligasi.
c.
Municipal
Bond
Municipal
bond
adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah negara bagian (pemerintah
daerah), dan biasanya pemegang obligasi ini dibebaskan dari tariff pajak.
Pemerintah daerah biasaya mengeluarkan obligasi ini untuk pembiayaan modal,
seperti membangun jalan raya, perumahan rakyat, rumah sakit umum, universitas
dan lainnya. Pendapatan dari pembiayaan modal ini akan digunakan untuk membayar
kembali utang obligasinya.
d.
Foreign
Bond
Foreign
bond
adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara asing dan salah satu risikonya adalah
risiko dalam bentuk foreign currency
(mata uang asing).
2.5 Peringkat Obligasi
Obligasi yang dijual ke public dalm perpektif
para pembeli, melihatnya berdasarkan peringkat (rating). Peringkat tersebut
menggambarkan pada credible dan prspek layaknya obligasi tersebut dibeli untuk
dijadikan sebagai salah satu current asset perusahaan. Di Indonesia terdapat
lembaga pemeringkat, seperti PT Pemeringkat Efek indonesia (PEFINDO), PT
Kasnic, dan lain-lain.
Moody’s
|
S & P
|
Arti
|
Aaa
|
AAA
|
Kualitas terbaik, dengan ririk terkecil;
penerbitnya stabil dan dapat diandalkan.
|
Aa
|
AA
|
Kualitas tinggi, dengan risiko jangka panjang
yang sedikit lebih tinggi.
|
A
|
A
|
Kualitas tinggi hingga menengah, dengan banyak
atribut kuat, tetapi agak rentan terhadap kondisi perekonomian.
|
Baa
|
BBB
|
Kualitas menengah, jangka pendek memadai,
tetapi kurang dapat diandalkan untuk jangka panjang.
|
Ba
|
BB
|
Ada unsur spekulatif, dengan tingkat keamanan
yang moderat, tetapi tidak ada jaminan keamanan.
|
B
|
B
|
Mampu membayar sekarang, tetapi dengan risiko
macet di masa yang akan datang.
|
Caa
|
CCC
|
Kualitas rendah, bahaya nyata kegagalan di
masa yang akan datang.
|
Ca
|
CC
|
Kualitas yang berpekulasi tinggi, acapkali
gagal.
|
C
|
C
|
Urutan terendah, prospek pembayaran kembali
rendah meskipun mungkin masih bisa terbayar.
|
K
|
K
|
Tidak mampu membayar bunga.
|
2.6 Nilai Obligasi
Nilai obligasi dapat berupa nilai
maturiti, nilai pasar, dan nilai intrinsik. (Hartono, 2010:158)
1.
Nilai Maturiti
Obligasi
Nilai maturiti (maturity value) atau disebut juga dengan nilai
jatuh tempo adalah nilai yang dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi jatuh
tempo. Nilai maturiti ini juga mewakili nilai nominal atau nilai par (par
value) atau nilai tampang (face velue) dari obligasi. Nilai jatuh tempo
biasanya sudah tertentu perusahaan lembarnya, misalnya US $1,000 atau misalnya
Rp 1.000.000,00.
2.
Nilai Pasar
Obligasi
Nilai pasar obligasi (market value) adalah nilai jual obligasi
yang terdaftar di pasar modal pada saat tertentu. Misalnya adalah kutipan
nilai-nilai pasar beberapa obligasi yang tercatat di New York Stock Exchange di
surat kabar The Wall Street Journal.
3.
Nilai Intrinsik
Obligasi
Nilai Intrinsik (intrinsik value) atau nilai
fundamental (fundamental value) atau nilai sesungguhnya dari suatu obligai
adalah perkiraan nilai sebenarnya dari suatu obligasi. Nilai sebenarnya tidak
mungkin dihitung dengan tepat, hanya dapat diperkirakan. Nilai intrinsik suatu
obligasi pada saat tertentu dapat diperkirakan dengan rumus sebagai berikut
ini.
Notasi :
NO* = nilai intrinsik dari obligasi
i = suku bunga diskonto ( discount rate ) yang digunakan.
Kt = nilai kupon ke-t dari t=1 sampai
dengan n, yaitu tingkat suku bunga kupon
dikalikan dengan nilai par obligasi.
NJTn = nilai jatuh tempo obligasi.
Untuk nilai kupon yang
konstan , yaitu K1 = K2 =....= Kn = K, maka rumus di atas dapat dituliskan
sebagai berikut :
Notasi :
NO* = nilai intrinsik dari obligasi
t = periode waktu ke-t dari t=1 sampai dengan n.
i = suku bunga diskonto ( discount rate ) yang digunakan.
K = nilai kupon tetap, yaitu tingkat suku
bunga kupon dikalikan dengan nilai par obligasi.
NJTn = nilai jatuh tempo obligasi.
Obligasi
dapat berupa coupon bond (obligasi kupon) dan pure-discount bond (obligasi
dengan kupon –murni). Coupon bond (obligasi kupon) adalah obligasi yang
membayar kupon. Kupon adalh bunga yang dibayarkan oleh obligasi untuk setiap
periode tertentu, umumnya setiap setengah tahun atau tahunan.
Pure-discount
bond (obligasi dengan kupon –murni) merupakan obligasi yang tidak membayar
kupon, sehingga obligasi dijual dengan harga diskon. Jika obligasi tidak
membayar kupon, maka nilai intrinsik dari obligasi pada saat tertentu dapat
diperkirakan dengan rumus :
Notasi :
NO* = nilai intrinsik dari obligasi
i = suku bunga diskonto ( discount rate ) yang digunakan.
NJTn = nilai
jatuh tempo obligasi.
2.7 Hasil Obligasi
Beberapa pengukuran
digunakan untuk mengukur yield dari suatu obligasi. Beberapa di antaranya
adalah current yield, yield to to maturity, dan yield to call. (Hartono,
2010:163)
1.
Hasil Sekarang
Hasil sekarang (current yield) diukur dengan nilai
kupon setahun dibagi dengan nilai pasar obligasi saat ini.
2.
Hasil sampai maturiti
Hasil sampai maturity
(yield to maturity) adalah tingkat return dari obligasi yang dibeli dengan
harga pasar sekarang dan disimpan sampai jatuh tempo. Yield to maturity (YTM)
dapat diperoleh dengan mencari tingkat diskonto yang menyebabkan nilai sekarang
dari semua aliran kas sama dengan nilai pasar sekarang dari obligasi. Untuk
obligasi yang membayar kupon, YTM dapat dinyatakan dalam rumus :
Notasi :
YTM = yield to maturiti
NO = nilai pasar sekarang dari obligasi
Kt =
nilai kupon ke-t dari t=1 sampai dengan n, yaitu tingkat suku bunga kupon
dikalikan dengan nilai par obligasi.
NJTn = nilai jatuh tempo obligasi.
Nilai
dari YTM dapat dihitung cara trial-and-error dengan menyamakan nilai pasar
sekarang dari obligasi (NO) dengan nilai sekarang aliiran-aliran kas. Dengan
demikian nilai dari YTM adalah nilai dari internal rate off return (IRR).
3.
Hasil sampai ditarik
Hasil sampai ditarik (yield
to call) adalah return dari obligasi
dari sekarang sampai dengan tanggal obligasi ditarik kembali. Yield to call
mirip dengan yield to maturity dengan perbedaan waktu dari obligasi. Kalau YTM
waktu obligasi adalah dari sekarang sampai jatuh tempo, sedangkan yield to call
waktu obligasi adalh dari sekarang sampai kemungkinan ditarik.
2.8 Hak Tarik
Penerbit obligasi akan lebih menyukai jika mempunyai pilihan untuk
membayar obligasinya pada nilai par sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo. Hak
obligasi semacam ini disebut dengan hak tarik atau provisi tarik ( call
provision). Beberapa keuntungan akan didapatkan oleh penerbit obligasi dengan
adanya hak ini. (Hartono, 2010:169)
1.
Utang perusahaan dapat dikurangi sewaktu-waktu jika aliran kas
perusahaan tersisa.
2.
Obligasi dengan kupon yang tinggi dapat dihentikan dan diganti
dengan obligasi lainnya yang memberikan kupon lebih rendah jika bunga menurun.
3.
Menyediakan sinyal baik bagi perusahaan yang menunjukkna bahwa
perusahaan menguntungkan sehingga tersediaa banyak aliran kas tersedia dan
perusahaan beranggapan bahwa obligasi adalah murah untuk ditarik kembali.
4.
Menyediakan opsi tarik ( call option) kepada perusahaan dengan
gratis.
Kebalikannya untuk investor, obligasi yang mempunyai call
provision merugikan investor, sehingga harga obligasi ini akan lebih rendah
dibandingkan dengan obligasi sejenis yang tidak mempunyai hak tarik. Obligasi
dengan call provision ini sebenarnya menyediakan suatu opsi kepada perusahaan
untuk dapat membeli kembali obligasinya sewaktu-waktu. Opsi ini sama dengan
opsi tarik (call option). Dengan demikian hargadari obligasi dengan call
provision adalah nilai obligasi yang tanpa call provision dikurangi dengan
nilai call option
2.9 Resiko Obligasi
Bagi penerbit dan pembeli obligasi
risiko yang sering dihadapi adalah risiko karena perubahan suku bunga. Apabila
suku bunga naik harga obligasi akan turun (pembeli obligasi rugi), dan apabila
suku bunga turun harga obligasi
akan naik (penerbit obligasi yang rugi). Karena itu kemudian muncul obligasi
yang ditawarkan dengan suku bunga mengambang (floating rate .Menurut
Fabozzi dalam Maria Immacuatta (2006), ada beberapa risiko yang dihadapi oleh
investor dalam investasi obligasi yaitu sebagai berikut :
a. Interest-Rate Risk
Harga dari sebuah obligasi akan
berubah pada arah yang berlawanan dari perubahan tingkat bunga: Jika tingkat
suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika
suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. Jika seorang investor harus
menjual obligasi sebelum jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga bermakna
bahwa investor akan mengalami capital loss (misal investor menjual obligasi
dibawah harga beli).
b. Reinvestment Risk
Variabilitas pada tingkat
reinvestment akibat adanya perubahan pada tingkat bunga pasar dinamakan
reinvestment risk.
c. Call Risk
Sebagian perusahaan menetapkan
untuk menarik atau membeli obligasi yang diterbitkannya pada harga dan waktu
tertentu. Hal ini menyebabkan investor akan mengalami call risk dimana pada
tanggal tertentu perusahaan penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya.
d. Default
Risk
Default Risk juga berkaitan dengan
risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit obligasi yang mengalami
kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi yang memiliki Default Risk
dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai harga yang rendah dibandingkan
dengan U.S Treasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan di
pasar obligasi memiliki yield yang lebih besar dari treasury bond.
e. Inflation Risk
Peningkatan Inflation risk atau
purchasing power risk disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang
diterima oleh investor akibat dampak adanya security due inflasi. Contohnya
jika investor membeli obligasi pada coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat
inflasi adalah 8%, maka purchasing power aliran kas secara nyata akan
dikurangi.
f. Exchange-Rate Risk
Obligasi yang diperdagangkan
denominasi valuta asing, memiliki nilai yang tidak dapat diketahui dengan
pasti. Nilai obligasi dalam mata uang lokal baru dapat diketahui ketika
pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi.
g. Liquidity Risk
Liquidity atau marketable risk
bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali sebesar nilai
obligasinya.
h. Volatility Risk
Harga suatu jenis obligasi tertentu
bergantung pada tingkat suku bunga dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi
nilai obligasi tersebut. Perubahan pada faktor-faktor tersebut berpengaruh pada
harga obligasi. Risiko jenis ini dikenal dengan volatility risk.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Obligasi
(bond) dapat didefinisikan sebagai
utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan
bunga yang tetap jika ada. Obligasi yang tercatat di pasar modal diberi kode.
Kode obligasi ini dimaksudkan untuk membedakan satu obligasi dengan obligasi
yang lain, untuk kepentingan pencairan dan organisasi data di computer dan
untuk menunjukkan karakteristik dari obligasinya. Obligasi dapat berupa serial bond (obligasi seri) dan term bond (obligasi termin) atau
kombinasi dari keduanya. Jenis obligasi dapat dibagi berdasarkan cara
peralihan, jaminan yang diberikan, cara pembayaran bunga yang diberikan serta
berdasran penerbitan. Obligasi yang dijual ke public dalm perpektif para
pembeli, melihatnya berdasarkan peringkat (rating). Peringkat tersebut
menggambarkan pada credible dan prspek layaknya obligasi tersebut dibeli untuk
dijadikan sebagai salah satu current asset perusahaan. Beberapa pengukuran
digunakan untuk mengukur yield dari suatu obligasi. Beberapa di antaranya
adalah current yield, yield to to maturity, dan yield to call. Nilai obligasi dapat berupa nilai maturiti, nilai pasar, dan nilai
intrinsik. Penerbit
obligasi akan lebih menyukai jika mempunyai pilihan untuk membayar obligasinya
pada nilai par sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo. Hak obligasi semacam ini
disebut dengan hak tarik atau provisi tarik ( call provision). Ada beberapa risiko yang dihadapi oleh
investor dalam investasi obligasi yaitu Interest-Rate Risk, Reinvestment Risk, Call Risk , Default Risk, Inflation Risk, Exchange-Rate Risk, Liquidity Risk, Volatility Risk.
Daftar Pustaka
Ahmad,
Kamarrudin. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta : Rineka Cipta.
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung :
Alfabeta
Hartono , Jogiyanto. 2010, Teori Portofolio
dan Analisis Investasi. Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta.
Kabo, Muslim. 2011. Risiko-Risiko Obligasi. Dunia Ekonomi.
Diperoleh dari http://www.google.co.id
Belum ada tanggapan untuk "makalah INVESTASI DAN PASAR MODAL OBLIGASI"
Post a Comment