Tata Letak dan Struktur Rumah Desa Penglipuran

Untuk teman-teman yang ingin mengetahui tata letak rumah desa penglipuran, silakan baca di blog ini, ada juga materi yang lainnya tentunya yang sahabat butuhkan dalam mengerjakan tugas sekolah.
Semoga bermanfaat... :)

Tata Letak dan Struktur Rumah Desa Penglipuran

Dapur : Letak dapur di desa Penglipuran adalah di sebelah utara menghadap keselatan dan dapur disana juga menjadi tempat tidur orang-orang tua. Alasan karena sudah tradisi dari leluhur di Bayung Gede dan juga tradisi ini dilakukan oleh desa-desa yang terletak di utara Penglipuran.

- Filosofi letak dapur :  Dapur merupakan simbolis dari gunung yaitu didalamnya terdapat api, air yang berarti pengayom atau sumber penghidupan.

- Filosofi tidur di dapur : Orang tua selaku pengayom/pelindung sebagai simbolis Wisnu di keluarga. Dan juga karena pengaruh suhu di daerah tersebut.

Atap dapur dan bale saka nem menggunakan bambu karena pembangunan di kawasan Penglipuran memanfaatkan potensi daerah. Dan potensi yang ada di Penglipuran adalah bambu. Dari 112 hektar  luas wilayah Daerah Penglipuran, 45 hektar adalah hutan bambu yang mengelilingi  desa.

Struktur Angkul-angkul yang seragam

-          Untuk menjaga kekompakan, kesederhanaan dalam kebersamaan.

Tidak ada pembatas antara rumah satu dengan yang lain

-          Sebagai simbolis hubungan yang harmonis antara warga desa dan komunikasi yang sangat praktis. Rasa persaudaraan yang sangat kental. Dipanglipuran yang dimaksud saudara terdekat adalah tetangga kanan, kiri dan depan dalam suka dan duka. Untuk menjalin hubungan yang bagus antara satu dengan yang lain harus ada rasa keterbukaan. Inilah diwujudkan dalam bentuk fisik yaitu antara pekarangan rumah yang satu dengan yang lain terhubung.

Bale-bale/saka nem

Jumlah sakanya enam dan balenya menjadi satu namun dibatasi dengan pembatas yang tidak permanen. Digunakan sebagai tempat tidur anak kecil. Para leluhur dulu, konon membatasi bale-bale tersebut dengan pembatas tujuannya adalah yang satu sebagai tempat tidur anaknya dan yng sebelahnya sebagai tempat-tempat barang upacara. Yang boleh tidur di bale tersebut adalah anak kecil hingga remaja pria yng belum menikah.

Tweet

Postingan terkait:

— Thursday, April 3, 2014 — Add Comment — Pelajaran Agama