Paragraf Deduktif
Kecelakaan Lalu Lintas oleh Remaja
Batubelas
Kepala Satuan Lalu Lintas Kabupaten
Klungkung menyatakan bahwa kecelakaan lalu lintas didominasi oleh anak remaja
yang di bawah umur 17 tahun. Kecelakaan yang dialami oleh siswa SMP dan SMA membuat
para Polisi Lalu Lintas serempak mengadakan tilang di setiap jalan raya.
Tindakan polisi tersebut akan meningkatkan kedisiplinan masyarakat akan aturan
lalu lintas khususnya bagi remaja SMP dan SMA yang belum memiliki Surat Ijin
Mengemudi(SIM).
Tingginya kecelakaan yang dialami oleh
remaja batubelas dijelaskan berdasarkan Laporan Kepala Satuan Lalu Lintas di Kabupaten
Klungkung yakni pelaku kecelakaan berdasarkan usia pada tahun 2012 adalah umur
10 s/d 15 tahun yang mengalami kecelakaan sebanyak 6 orang, umur 16 s/d 30
tahun sebanyak 50 orang, umur 31 s/d 40 tahun sebanyak 32 orang, dan umur 41
s/d 50 tahun sebanyak 16 orang. Selain pelaku kecelakaan pada tahun 2012
tersebut, di lihat dari tahun 2013 Korban Kecelakaan Lalu Lintas berdasarkan
Pendidikan bulan September tahun 2013 yaitu dari Pendidikan SD yang mengalami
kecelakaan sebanyak 12 orang, Pendidikan SMP sebanyak 23 orang, dan Pendidikan
SMA sebanyak 63 orang.
Dari data tersebut diketahui bahwa 58 %
siswa SMA mengalami kecelakaan per tahunnya. Pemerintah sudah menerapkan
larangan membawa kendaraan ke sekolah, namun tetap saja ada siswa yang membawa
kendaraan walaupun usia mereka masih belum mencukupi untuk berkendara. Selain
itu banyak remaja ketika berkendara sambil menggunakan HP seperti menerima
telpon, menerima atau menulis pesan dan kebut-kebutan di jalan raya ketika
berangkat ke sekolah. Hal ini menyebabkan kecelakaan lalu lintas oleh kaum
remaja batubelas tak terhindarkan.
Paragraf Induktif
Menanggulangi Kecelakaan Lalu Lintas terhadap
Remaja Batubelas
Peran keluarga dan sekolah sangat
diharapkan oleh pemerintah untuk membina anak dari kecil hingga dewasa, agar
mereka mengerti dan paham terhadap aturan berlalu lintas. Kewajiban orang tua
adalah menanamkan rasa disiplin kepada anaknya dan patuh terhadap hukum yang
berlaku. Terbinanya anak yang disiplin kelak saat mereka remaja tidak akan
menimbulkan penyimpangan dalam hal berlalu lintas sehingga kecelakaan pun dapat
dikurangi.
Memberikan pendidikan berlalu lintas pada
murid-murid sekolah merupakan solusi cerdas dan langkah yang strategis
dalam upaya peningkatan keselamatan jalan. Hal ini didasarkan pada pemikiran
bahwa memberikan pendidikan berlalu lintas melalui komunitas sekolah ternyata
paling efektif diantara upaya-upaya yang lain, khususnya upaya dalam pencegahan
kecelakaan lalu lintas, karena anak sekolah merupakan kelompok yang
sangat berpotensial untuk menerima perubahan atau pembaruan. Pada taraf ini
anak dalam kondisi peka terhadap stimulasi sehingga mudah dibimbing, diarahkan,
dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan hidup untuk tertib berlalu lintas.
Peran pemerintah dalam mencegah kecelakaan
lalu lintas harus tegas melaksanakan proses hukuman. Pemerintah harus menindak
tegas siswa yang melakukan pelanggaran berlalu lintas, sehingga remaja
batubelas akan semakin mengurungkan niatnya untuk membawa kendaraan bermotor ke
sekolah. Dengan demikian, menanggulangi kecelakaan lalu lintas terhadap remaja
batubelas dapat dilakukan dengan pendidikan dalam keluarga, sekolah dan
pemerintah.
Belum ada tanggapan untuk "contoh paragraf deduktif dan induktif sesuai dengan EYD"
Post a Comment